6 research outputs found

    LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU KELAS X UNGGULAN 2 MA NU BANAT KUDUS

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan di MA NU Banat Kudus yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan konselor dan wali kelas bahwa kemampuan manajemen waktu peserta didik masih tergolong rendah ditandai dengan banyak peserta didik yang tidak disiplin dengan tugas, sering terlambat saat pengumpulan tugas, dan mengikuti pembelajaran di kelas sambil mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Bertolak dari masalah tersebut maka peneliti mengambil masalah tentang meningkatkan kemampuan manajemen waktu peserta didik kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Rumusan masalah: 1) Bagaimana deskripsi kemampuan manajemen waktu pada peserta didik kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah diberi layanan konseling konseling kelompok dengan teknik token economy?, 2) Apakah layanan konseling kelompok dengan teknik token economy dapat meningkatkan kemampuan manajemen waktu pada peserta didik kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014?. Tujuan penelitian: 1) untuk mendeskripsikan kemampuan manajemen waktu pada peserta didik kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah diberi layanan konseling konseling kelompok dengan teknik token economy, 2) untuk meningkatkan kemampuan manajemen waktu melalui layanan konseling kelompok dengan teknik token economy pada peserta didik kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teori layanan konseling kelompok dengan teknik token economy dan teori kemampuan manajemen waktu. Konseling kelompok dengan teknik token economy adalah suatu layanan dalam bimbingan konseling yang memanfaatkan dinamika kelompok dalam upaya memecahkan permasalahan dan membahas permasalahan yang sedang dialami saat ini dengan menggunakan teknik token economy yakni pemberian suatu tanda (token) setiap kali tingkah laku dikehendaki muncul. Tanda (token) yang telah diberikan dapat ditukar dengan barang atau hak istimewa yang telah disepakati. Kemampuan manajemen waktu adalah kapasitas seseorang dalam usaha pemanfaatan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan dalam menggunakan waktu yang dimiliki agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ““Melalui Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Token Economy dapat Meningkatkan Kemampuan Manajemen Waktu pada Peserta didik Kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah sepuluh peserta didik peserta didik kelas X Unggulan 2 MA NU Banat Kudus. Variabel penelitian: layanan konseling kelompok dengan teknik token economy (variabel bebas) dan kemampuan manajemen waktu (variabel terikat). Metode pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif komparatif. Rancangan penelitian dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap sepuluh peserta didik pada tahap pra penelitian diperoleh rata-rata persentase 33% tergolong kategori sangat kurang. Rendahnya kemampuan manajemen waktu peserta didik disebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya manajemen waktu. Setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik token economy pada tiga kali pertemuan siklus I diperoleh rata-rata persentase dari ketiga pertemuan adalah 62,2% tergolong kategori cukup. Terjadi peningkatan 19,2% dari pra penelitian. Dikarenakan peserta didik sudah mampu memanajemen waktunya, walau belum keseluruhan. Kemudian pada siklus II diperoleh rata-rata persentase 82,8% tergolong kategori baik. Terjadi peningkatan 20,6% dari siklus I. Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah para peserta didik yang menjadi subjek penelitian mencapai minimal 70% menunjukkan peningkatan dalam kemampuan manajemen waktu. Kesimpulan dan kegunaan dari penelitian ini ditujukan kepada: 1) Bagi kepala sekolah membuat kebijakan untuk meningkatkan kemampuan perkembangan peserta didik di madrasah khususnya dalam hal manajemen waktu, 2) Bagi konselor sekolah untuk memaksimalkan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling khususnya konseling kelompok untuk memaksimalkan perkembangan peserta didik khususnya dalam manajemen waktu, 3) Bagi peserta didik dapat memanfaatkan hasil yang diperoleh dari layanan bimbingan dan konseling dengan teknik token economy, 4) Bagi orang tua dapat memberikan pola asuh yang mampu meningkatkan perkembangan potensi anak-anaknya khususnya kemampauan manajemen waktu, dan 5) Bagi peneliti mampu menyalurkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian

    Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak N- Heksan Jahe Merah (Zingiber Officinale Var Rubrum) Pada Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

    Get PDF
    Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease characterized by increased blood glucose levels caused by decreased insulin production or decreased insulin receptor sensitivity or both. Diabetes mellitus is a degenerative disease that requires long-term treatment, so traditional medicine is now an alternative to treat this disease. One plant that is believed to treat diabetes is ginger. Ginger contains gingerol and when ginger is heated it causes some gingerol compounds to turn into shogaol. The shogaol compound is thought to cause an increase in adiponectin expression and a decrease in TNF (Tumor Necrosis Factor) secretion, resulting in an increase in insulin receptor sensitivity and a decrease in insulin resistance which causes a decrease in blood sugar levels. This study aims to obtain scientific data on the antidiabetic effect of red ginger n-hexane extract on alloxan-induced Wistar rats. This study used the pre and post test method with control group design using 18 Wistar rats which were randomly divided into 6 groups, namely normal control, negative control, positive control (glibenclamide) and red ginger n-hexane extract treatment group 80, 200, and 500 mg/kgBW. The blood sugar levels of the rats were measured using a visible spectrophotometer with a wavelength of 546 nm on the 0th, 7th, 14th and 21st days. The results obtained were administration of red ginger n-hexane extract at doses of 80, 200, and 500 mg/kgBW can reduce blood sugar levels with a p value <0.05 compared to negative controls

    Bioprospecting for anti-Streptococcus mutans: The activity of 10% Sesbania grandiflora flower extract comparable to erythromycin

    Get PDF
    AbstractObjectiveTo search an herbal material, capable of inhibiting plaque producing bacteria Streptococcus mutans.MethodsTwenty materials comprising 10 flowers and 10 rhizomes were extracted with 70% ethanol. Their activity was then examined at a concentration of 10% (w/v) against Streptococcus mutans in vitro on Mueller–Hinton media. Erythromycin (Oxoid, 20 Όg disc) was used as a positive control. Meanwhile, to establish a fingerprint guide for authentication or quality control, the most potent material was further analyzed regarding its chemical constituents by means of reversed phase-high performance liquid chromatography (HPLC) and thin-layer chromatography (TLC).ResultsOf the tested samples, Sesbania grandiflora (S. grandiflora) flower and Costus speciosus rhizome extracts showed the most potent activity with inhibited zone diameters of 18.5 and 14.8 mm, respectively. On the other hand, other extract plants showed a diameter zone in the range of 0.5–10.6 mm or being inactive (diameter = 0 mm). The activity of S. grandiflora was comparable to that of erythromycin (diameter = 18.0 mm). The best separation was achieved on HPLC system with acetonitrile-water with a ratio of 2:8, and a flow rate at 0.5 mL/min. TLC, meanwhile, was featured on chloroform–methanol (8.5:1.5) as a mobile system.ConclusionsS. grandiflora flower is a promising material to be developed as the active ingredient of anti-plaque toothpaste as well as mouthwash solution. The developed HPLC and TLC system can be used for a further standard in its material authentication as well as for a fingerprinting of quality control during the manufacturing process

    LAPORAN KKN REGULER 73 DIVISI II.D.2 ABEAN, AMBALKLIWONAN, AMBAL, KEBUMEN,

    Get PDF
    Di dusun Abean terjadi problematika yang berkaitan dengan bidang ekonomi dan juga pendidikan. Dalam bidang ekonomi, masyarakat sudah mampu memproduksi bahan mentah menjadi makanan, akan tetapi masyarakat mengalami beberapa kesulitan. Masyarakat kesulitan dalam hal pemasaran produk sehingga masyarakat belum mampu mengangkat dan mengembangkan produktifitas serta harga jual produk tersebut. Dalam bidang pendidikan, sebagian masyarakat hanya menempuh pendidikan sampai di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Sedangkan dalam hal pendidikan non formal (TPA) dusun Abean belum terlaksana secara maksimal. Tujuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di dusun Abean mempunyai fokus pemberdayaan di bidang keagamaan, pendidikan, dan juga ekonomi. Dimana ketiga hal tersebut merupakan hal yang sangat mendasar untuk memberdayakan masyarakat yang nantinya akan bermanfaat baik dalam urusan keduniaan maupun yang berkaitan dengan sang Ilahi. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan penyadaran agar masyarakat sadar akan potensi yang dimiliki dan pemdampingan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Diharapkan dengan adanya hal tersebut, mampu mengubah mindset masyarakat yang semula belum mempunyai keberanian untuk memasarkan potensi secara lebih luas. Selain itu, masyarakat bisa memajukan daerahnya sendiri, terutama memajukan dalam hal ekonomi masyarakat setempat

    Efektivitas Kolaborasi Qr Code dan Edmodo (Qrce) terhadap Motivasi Serta Hasil Belajar Materi Konsep Mol pada Siswa Kelas X Smk Kesehatan Purworejo Tahun Pelajaran 2018/ 2019

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa yang menggunakan kolaborasi QRCE dan pembelajaran konvensional pada materi konsep mol. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Juli 2019. Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas X SMK Kesehatan Purworejo tahun pelajaran 2018/ 2019 yang terdiri dari 5 kelas. Jenis penelitian yang digunakan adalah non randomized pre-test and post-test control group. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Farmasi 1 (kontrol) dan X Farmasi 2 (eksperimen). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan angket. Teknik analisis data untuk uji hipotesis dilakukan dengan tes nonparametrik Mann-Whitney. Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan menunjukkan: 1) Ada perbedaan motivasi belajar siswa yang menggunakan kolaborasi QRCE dan pembelajaran konvensional pada materi konsep mol dibuktikan dengan nilai signifikansi untuk motivasi belajar 0,030. 2) Ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan kolaborasi QRCE dan pembelajaran konvensional pada materi konsep mol dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,024.This study aims to determine whether there are differences in student motivation and learning outcomes using QRCE collaboration and conventional learning on the mole concept material. The study was conducted from February to July 2019. The population in this study included class X SMK Kesehatan Purworejo 2018/2019 academic year which consisted of 5 classes. The type of research used is a non-randomized pre-test and post-test control group. Sampling was done by using cluster random sampling technique. The sample consisted of two classes, namely class X Pharmacy 1 (control) and X Pharmacy 2 (experimental). Data collection techniques using test and questionnaire techniques. The data analysis technique for hypothesis testing was carried out by the Mann-Whitney nonparametric test. From the results of research and analysis that have been carried out, it shows: 1) There are differences in student motivation using QRCE collaboration and conventional learning on the mole concept material as evidenced by a significance value for learning motivation of 0.030. 2) There are differences in student learning outcomes using QRCE collaboration and conventional learning on the mole concept material as evidenced by a significance value of 0.024

    Literature Review : Efektivitas Beras Merah (Oryza Nivara) Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Diabetes

    No full text
    Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by hyperglycemia due to impaired insulin secretion, insulin action or both. One of the risk factors for diabetes mellitus, especially type 2, is caused by an unhealthy lifestyle, especially diet. One of the components of food that is good for diabetes mellitus patients is fiber. Red rice is a carbohydrate with a high fiber content. Red rice also has a lower glycemic index than white rice. The purpose of this literature review is to determine the effectiveness of antidiabetic activity seen from the decrease in blood glucose levels in several forms or the treatment of giving red rice. This literature review was compiled by searching for articles in the Google Scholar database using keywords to search for Indonesian articles, namely “red rice” AND antidiabetic AND “rat”, as many as 305 articles were displayed. While the search for articles with the keywords "red rice" AND antidiabetic AND "rat" displayed 360 articles. The inclusion criteria in this literature review are the 2016-2021 article publication years that discuss in vivo rat tests with blood glucose lowering activity in several forms or red rice treatment and the article is free full text. After screening, 2 articles were obtained. The results of the analysis showed that red rice sprouted flour was more effective in lowering blood glucose levels than red rice flour
    corecore