2,374 research outputs found
Back to 1974: The -onium
We show that the 750 GeV di-photon excess could be explained by the
onium system of a new QCD-like theory with fermions vectorial
under the SM. Beside the spin-0 di-photon singlet this scenario predicts almost
degenerate colored scalars and spin-1 resonances analogous to the in
QCD. All these states are within the reach of the LHC. An apparent large width
can be explained as due to production of excited states with splitting .Comment: 6 pages. v2: QCD effects and splitting of SU(2) multiplets added. v3:
final version to appear in PL
Pemanfaatan Buah Pepaya (Carica Papaya L.,) dan Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.,) dalam Pembuatan Fruit Leather
This study aimed was to got exact formulation of combination of papaya fruit puree and tomato puree in the manufacture of fruit leather. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The treatments used against fruit leather were PT1 (papaya fruit puree 65%, tomato puree 35%), PT2 (papaya fruit puree 55%, tomato puree 45%), PT3 (papaya fruit puree 50%, tomato puree 50%), PT4 (45% papaya fruit puree, tomato puree 55%) and PT5 (35% papaya fruit puree, tomato puree 65%). Data were analyzed statistically using ANOVA and DNMRT at 5% level. The results showed that the use of papaya fruit puree and tomato puree significantly effect on water content, ash content, acidity (pH), fiber content, total sugar content and sensory analysis. Fruit leather chosen from the results of this study was fruit leather treatment PT2 which has moisture content 11,86%, ash content 1,03%, degree of acidity 4,39, fiber content 3,12%, levels total sugar 36,45%, reddish orange color, flavor slightly fruity papaya and tomatoes, slightly sour taste, chewy texture and overall assessment fruit leather preferred by the panelists
What is the gamma gamma resonance at 750 GeV?
Run 2 LHC data show hints of a new resonance in the diphoton distribution at
an invariant mass of 750 GeV. We analyse the data in terms of a new boson,
extracting information on its properties and exploring theoretical
interpretations. Scenarios covered include a narrow resonance and, as
preliminary indications suggest, a wider resonance. If the width indications
persist, the new particle is likely to belong to a strongly-interacting sector.
We also show how compatibility between Run 1 and Run 2 data is improved by
postulating the existence of an additional heavy particle, whose decays are
possibly related to dark matter.Comment: v2: 45 pages, 12 figures, final. Factor of 2 changed in table 1, 4th
ro
Invited response on: dual-plane retro-pectoral versus pre-pectoral dti breast reconstruction. An italian multicenter experience
Invited Response on: Dual-Plane Retro-Pectoral Versus Pre-pectoral DTI Breast Reconstruction: An Italian Multicenter Experienc
ANALISA KECEPATAN TRANSMISI DATA DAN DAYA TERIMA ANTENA ROCKET M5 CCTV NIRKABEL DI DISKOMINFO KOTA SINGKAWANG
Diskomifo Kota Singawang merupakan lembaga yang bertugas dalam melaksanakan urusan pemerintan di bidang konunikasi, dan informatika yang mana salah satu tugas dari Diskominfo adalah memberi rasa aman kepada masyarakat. Memberi rasa aman pada masyarakat salah satunya adalah dengan pengawasan di titik yang rawan, untuk melakukan pengawasan yang stanby setiap saat maka Dikominfo Kota Singkawang menggunakan kemajuan teknologi untuk melakukan hal ini yaitu dengan memanfaatkan CCTV nierkabel antena Rocket M5 yang di pasang di setaip titik yang rawan, tentunya di haruskan menjaga kualitas jaringan internetnya dengan melihat parameter yaitu daya terima antena dan kecepatan jaringan. Dalam penelitian ini akan mengamalisa beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas daya pancar antena dan kecepatan jaringan pada antena Rocket M5. Pada penelitian ini peneliti menggunakan 4 client untuk mewakili client yang lainya, yang mana keempat client ini dalam kondisi LOS dan NLOS dan memiliki jarak yang berdeda beda kepada antena pemancar. Rata-rata kualitas daya pancar antena yang berada di Diskominfo Kota Singkawang dalam kondisi cukup, pada client 1 dan 3 kondisi NLOS memiliki kualitas daya terima antena sebesar -74 dBm dan -76dBm yang mana berarti kategori cukup dan untuk Tx/Rx ratenya 79.5% dan 70.8% dan pada client 2 dan 4 kondisi LOS memiliki kualitas daya pancar antena sebesar   -65dBm dan -59dBm yang mana berarti kategori baik dan sangat baik dan untuk Tx/Rx ratenya 98,7 dan 96.9%
IDENTIFIKASI PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PEMANCAR RADIO DAN PENGARUH TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon), yang juga bisa digunakan memainkan rekaman, oleh Edison pada tahun 1877. Setiap stasiun pemancar memiliki kekuatan pemancar (daya) tersendiri, penentuan kekuatan pemancar ditentukan oleh pihak stasiun radio berdasarkan jumlah penduduk atau pemirsa radio dan luas wilayah, Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pancaran gelombang lektromagnetik dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.Bahan penelitian yang digunakan yaitu berupa pendekatan metode pengukuran nilai intensitas radiasi gelombang elektromagnetik pada pemancar Radio yang berada pada di kota Pontianak. Mengukur nilai intensitas radiasi gelombang elektromagnetik pada Pemancar Radio menggunakan alat Radiation Elektromagnetik Detector.Hasil Pengukuran Pada pemancar Radio Duta Kharisma Pontianak nilai E-field (V/m) untuk jarak 10-30 meter maksimal nilainya 2, Radio Volare dan Gita Kenari Ceria maksimal nilainya 2, Radio Diah Rosanti maksimal nilainya 5, Radio Suara Manusa Indah maksimal nilainya 3, Radio Swara Mas Mujahidin maksimal nilainya 2 dan RRI Pontianak maksimal nilainya 3.Besar pancaran radiasi dari berbagai lokasi adalah mulai dari 1 Vâm paling kecil terukur sampai 5 Vâm paling besar terukur, nilai dari rata rata pada seluruh antena pemancar radio FM yang ada di kota Pontianak memiliki standarisasi aman sesuai dari standar lembaga WHO yaitu ICNIRP yaitu 28 V/m-1 untuk frekuensi 100-400 MHz
PERANCANGAN ANTENA HELICAL PADA RADIO TRANSCEIVER SX1276 PADA FREKUENSI 915 MHZ
LoRa merupakan modul transceiver yang bekerja pada rentang frekukensi 433 MHz sampai dengan 920 MHz. Modul ini bisa berkomunikasi dalam jangkauan jauh dengan treatment yang tepat. Salah satu solusi untuk mendapatkan jangkauan yang jauh adalah menambahkan antena pada sisi pemancar dan penerima untuk meningkatkan daya terima sinyal LoRa pada tempat-tempat yang memiliki sinyal dengan level daya rendah. Sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan melakukan pengukuran RSSI dengan menambahakan antena helical untuk meningkatkan sinyal RSSI (Received Signal Strength Indication) pada ketinggian 40 meter kondisi LOS (Line Of Sight) di atas gedung kedokteran UNTAN Pontianak dan melakukan pengukuran dalam kondisi LOS (Line of sight) dan NLOS (Non Line Of Sight) Dikawasan Lab Telekomunikasi Fakultas Teknik UNTAN Pontianak. Pada penelitian ini dirancang sebuah antenna helical untuk meningkatkan sinyal RSSI pada pemancar dan penerima dengan jangkauan jarak jauh
IMPLEMENTASI SISTEM KOMUNIKASI LORA SX1276 UNTUK MENGUKUR SUHU DAN KELEMBABAN DI UDARA MENGGUNAKAN DRONE
Udara merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Banyak faktor yang mempengaruhi keadaan udara, seperti suhu dan kelembaban. Hal ini karena suhu dan kelembaban udara sendiri dapat mempengaruhi berbagai hal yang berhubungan dengan kegiatan manusia. Maka dari itulah keadaan suhu dan kelembaban udara sangat penting untuk diperhatikan. Salah satunya adalah perkembangan media transmisi pengiriman data seperti sistem komunikasi LoRa SX1276 yang salah satu fungsinya dapat digunakan untuk mengirimkan suatu informasi tak terkecuali data monitoring. Tujuan penelitian ini untuk merancang dan merealisasikan alat monitoring suhu dan kelembaban di udara dengan sistem komunikasi LoRa dan mendapatkan parameter dan performa sistem komunikasi LoRa point-to-point dari alat monitoring yang dirancang. Hasil pengambilan data sistem komunikasi LoRa SX1276 dengan pengujian jarak yang didapat sekitar ±462 meter dengan parameter yang digunakan yaitu nilai frekuensi 915 MHz, CR 4/5, BW 250 kHz, dan SF 7 dimana nilai yang didapat yaitu nilai RSSI -91 dBm sampai -118 dBm, dan nilai SNR 9.75 dB sampai -11.25 dB. Sedangkan pengujian data dari sensor suhu dan kelembaban terdapat dua (2) lokasi pengujian, lokasi yang pertama didapat pada saat LoS ialah suhu  dan kelembaban 84.80% - 91.90%, sedangkan data yang didapat pada saat N-LoS hanya mengambil dua (2) data saja yaitu suhu  dan , kelembaban 92.70% dan 93.60%. Lokasi yang kedua didapatkan pada saat LoS ialah suhu  dan kelembaban 91.40% - 94.60%, sedangkan data yang didapat pada saat N-LoS ialah suhu  dan kelembaban 94.20% - 96.10%
ANALISIS KINERJA KOMUNIKASI MODUL TRANSCIVER ESP32 PADA FREKUENSI 2,4 GHz YANG AKAN DI TERAPKAN PADA JARINGAN IoT
Salah satu faktor penting dalam pemeliharaan ikan di akuarium adalah pemberian pakan yang teratur, yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan ikan. Maka, perlu melakukan pemberian pakan secara intensif yakni dengan merancang alat pemberian pakan yang bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja dengan menggunakan teknologi ESP32. Tujuan penelitian ini merancang perangkat pemberian pakan untuk ikan di akuarium menggunakan teknologi ESP32, untuk mengetahui keberhasilan dari penelitian ini maka di lakukan pengukuran dari jarak 1 â 100 meter di laboratorium telekomunikasi dan di lakukan juga dengan jarak jauh mengunakan aplikasi blynk. Nilai RSSI yang rata 54,7 dBm dengan SSID Untan dan Pengoprasian feeding case dapat di lakukan dengan menggunakan aplikasi Blynk sehinggah lebih memudahkan pengopasian sistem lebih optimal dalam pemberian pakan
- âŠ