39 research outputs found

    Factors Related to Community Knowledge of Rabies Management in Sintang, West Kalimantan

    Get PDF
    Rabies is an acute infectious disease in central nervous system which is the effect of a zoonotic virus that  spread through direct contact to the wound or mucosa by infected animal saliva or paw. Rabies virus has been transmitted to human through a animal’s rabies transmitters bite like dog, car, and ape. Indonesia is a Country with a high prevalence of rabies. The low level of knowledge and lack of source of informations lead rabies prevention still become a serious problem. Purpose of this research is to knowing factors that influence society level of knowledge about rabies handling in Desa Sekubang, Sintang, West espondent. This research using descriptive quantitative correlation method with cross sectional approaches. There are 146 patriarch respondent in Desa Sekubang that has been comply inclusion criteria. The research result show that 63,7% espondent age 20-40, 49,3% respondent only studied until elementary school, 86,3% got the information from healthcare workers, 91,1% has a risk environment, and 89% have a good knowledge. Kendall’s tau-c and Chi-square correlation test statistically have a relation between age (p=0,114), education (p=0,000), environment (p=0,000), information from healthcare workers and the level of knowledge about rabies handling.Therefore this research shows the source of information from healthcare workers is very important to increase knowledge of rabies handling

    DETEKSI DINI STUNTING DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA DURIN TONGGAL, PANCUR BATU, SUMATERA UTARA

    Get PDF
    Latar belakang: Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak balita akibat kurang gizi kronis sehingga anak terlibat lebih pendek dari pertumbuhan usianya. Hal tersebut akan berdampak pada perkembangan anak, maka pemantauan pertumbuhan dan perkembang balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui hambatan pertumbuhan (growth faltering) sejak dini. Salah satu desa yang sulit dijangkau membuat masyarakat kurang informasi tentang stunting dan tidak menyadari situasi pertumbuhan dan permbangan anak mereka. Tujuan: kegiatan ini untuk mendeteksi secara dini stunting pada anak usia dibawah lima tahun (Balita) di Desa Durin Tunggal dan memberikan informasi penting tentang stunting. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran tinggi Badan dan Berat Badan yang dikonversi dengan nila Z sesuai acuan kementrian kesehatan Republik Indonesia dan juga diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting atau mayarakat mengenal dengan sebutan kerdil. Hasil: Sebanyak 18 ibu dengan anak balita mengikuti kegiatan dengan aktif dan 22 balita dilakukan deteksi stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan mayoritas masyarakat tidak memahami tentang stunting dan 54,5 % balita laki-laki yang diukur tinggi badan dan berat badan. Mayoritas balita yang dideteksi usia 4-5 tahun (63,6%) dan 2-3 tahun sebanyak 36,4%. Hasil pengukuran menunjukan 86,4 % balita tidak mengalami stunting namun ditemukan 13,6 % balita stunting. Kesimpulan: Maka hal ini perlu menjadi perhatian khusus supaya ibu-ibu bisa menyadari pertumbuhan anaknya dan memberikan asupan nutrisi yang baik untuk mencegah stunting

    DETEKSI DINI STUNTING DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI DESA DURIN TONGGAL, PANCUR BATU, SUMATERA UTARA

    Get PDF
    Latar belakang: Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan pada anak balita akibat kurang gizi kronis sehingga anak terlibat lebih pendek dari pertumbuhan usianya. Hal tersebut akan berdampak pada perkembangan anak, maka pemantauan pertumbuhan dan perkembang balita sangat penting dilakukan untuk mengetahui hambatan pertumbuhan (growth faltering) sejak dini. Salah satu desa yang sulit dijangkau membuat masyarakat kurang informasi tentang stunting dan tidak menyadari situasi pertumbuhan dan permbangan anak mereka. Tujuan: kegiatan ini untuk mendeteksi secara dini stunting pada anak usia dibawah lima tahun (Balita) di Desa Durin Tunggal dan memberikan informasi penting tentang stunting. Metode kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran tinggi Badan dan Berat Badan yang dikonversi dengan nila Z sesuai acuan kementrian kesehatan Republik Indonesia dan juga diberikan pendidikan kesehatan tentang stunting atau mayarakat mengenal dengan sebutan kerdil. Hasil: Sebanyak 18 ibu dengan anak balita mengikuti kegiatan dengan aktif dan 22 balita dilakukan deteksi stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukan mayoritas masyarakat tidak memahami tentang stunting dan 54,5 % balita laki-laki yang diukur tinggi badan dan berat badan. Mayoritas balita yang dideteksi usia 4-5 tahun (63,6%) dan 2-3 tahun sebanyak 36,4%. Hasil pengukuran menunjukan 86,4 % balita tidak mengalami stunting namun ditemukan 13,6 % balita stunting. Kesimpulan: Maka hal ini perlu menjadi perhatian khusus supaya ibu-ibu bisa menyadari pertumbuhan anaknya dan memberikan asupan nutrisi yang baik untuk mencegah stunting

    Pengaruh Konsumsi Nugget Ikan Tuna Terhadap Perubahan Berat Badan Balita Di Desa Percut Sei Tuan

    Get PDF
    During childhood, the process of growth and development takes place very quickly, hence the need for adequate nutrition. Food intake is one of the direct causes that affect the nutritional status of young children. The prevalence of very poor and poor nutritional status in toddlers in Dusun 2 Percut Sei Tuan Village is 2.74% and has not reached the target of 1.0 SD (prevalence) of malnourished toddlers selected from 15 respondents using purposive sampling technique. The research site was Posyandu Dusun 2 Percut Sei Tuan Village. Questionnaires and weight measurements were used to collect data. STATA 14 with paired T test was used for data processing and analysis. Based on the results of the study, the average body weight of toddlers before the intervention was 13.56 ± 3.08 and the average body weight after the intervention was 14.28 ± 2.99. The results of the paired T test analysis have a Sig value. (2-tailed) 0.000 <0.05, indicating that Tuna Fish Nuggets can affect weight change in young children. The conclusion of this study is that the average body weight changes before and after the Tuna Fish Nugget intervention with an increased change of 0.38 kg

    Hubungan Paparan Asap Rokok Terhadap Kejadian Prehipertensi Pada Usia 26-30 Tahun Di Desa Wihni Durin Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah

    Get PDF
    Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas yang menyebabkan penyakit degenerative. Salah satu penyakit degenerative adalah penyakit jantung. Karbonmonoksida yang terdapat dalam asap rokok dapat menurunkan transfer oksigen kejaringan yang membutuhkan. Salah satu faktor yang berhubungan dengan paparan asap rokok adalah kejadian Prehipertensi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi  hubungan paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi di Desa Wihni Durin Kec. Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah 2019. Desain Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan Cros sectional.  Populasi penelitian yaitu berjumlah 40 orang yang berusia 26-30 tahun. Kemudian di tarik sampel dengan menggunakan teknik sampel  Random Sampling. Jadi sampel yang digunakan sebanyak 36 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dari hasil uji chy-square dengan tingkat kepercayaan  = 0.05 diperoleh nilai p = 0.008 yang artinya terdapat hubungan erat pada kedua variabel tersebut. Yang berarti ada hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok yang terjadi dapat meningkatkan tekanan darah. Disarankan kepada masyarakat perlu menjaga kesehatan dengan cara hindari merokok dan paparan asap rokok dan perlu memperhatikan lingkungan sekitar bebas dari asap rokok, untuk menjaga tekanan darah stabil agar terhindar dari kejadian prehipertensi

    PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DARI KELUARGA KURANG MAMPU TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN DELI SERDANG

    Get PDF
    Prevelensi gangguan kekurangan gizi balita di Indonesia sudah mulai terjadi penurunan yang signifikan, dimana pada tahun 2013 prevalensi balita stunting adalah 37,2 persen menjadi 27,7 persen pada tahun 2019. Kondisi tersebut dapat diasumsikan bahan selama 6 tahun terakhir telah terjadi penurunan prevalensi stunting sebesar 9,5 persen atau sekitar 1,6 persen per tahun. Namun demikian, stunting masih menjadi masalah di Indonesa apabila mengacu pada target 20 persen sebagai batasan bahwa stunting sudah tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tujuan Penelitan ini mengetahui pengaruh pola asuh orang tua kurang mampu dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Karang Anyar Kabupaten Deli Serdang tahun 2022. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain studi case control. Populasi adalah seluruh pasien stunting dan pasien tidak stunting dengan jumlah 80 responden, dengan seluruh populasi diambil menjadi sampel. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Analisa data menggunakan pendekatan bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh Pendapatan Keluarga, pola asuh, pola makan dan riwayat penyakit ibu Dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Karang Anyar Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022 dengan nilai p < 0,05. Diharapkan kepada Puskesmas Karang Anyar memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang memiliki anak untuk meningkatkan pola makan, pola asuh dan mencegah terjadinya infeksi pada anak sehingga stunting dapat diturunkan pada anak

    PENINGKATAN LITERASI DAN NUMERASI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR

    Get PDF
    Program Kampus Mengajar yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan suatu kesempatan bagi para mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar di berbagai Desa/Kota, salah satunya adalah SD Swasta Islam Terpadu Sakinah Azahra di Kabupaten Batu Batu Bara. Pada program ini, mahasiswa yang terlibat memiliki tanggung jawab dalam membantu pihak sekolah dalam berbagai hal, beberapa dianataranya proses mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi. Selain itu, mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat belajar siswa selama penugasannya berlangsung. Hasil dari Program ini yakni sebagai penanaman empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya, mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Mengembangkan wawasan, karakter dan Soft Skills mahasiswa, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan; serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional

    PENINGKATAN LITERASI DAN NUMERASI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR

    Get PDF
    Program Kampus Mengajar yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan suatu kesempatan bagi para mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar di berbagai Desa/Kota, salah satunya adalah SD Swasta Islam Terpadu Sakinah Azahra di Kabupaten Batu Batu Bara. Pada program ini, mahasiswa yang terlibat memiliki tanggung jawab dalam membantu pihak sekolah dalam berbagai hal, beberapa dianataranya proses mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi. Selain itu, mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat belajar siswa selama penugasannya berlangsung. Hasil dari Program ini yakni sebagai penanaman empati dan kepekaan sosial pada diri mahasiswa terhadap permasalahan kehidupan masyarakat yang ada di sekitarnya, mengasah keterampilan berpikir dalam bekerja bersama lintas bidang ilmu dan ragam asal mahasiswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Mengembangkan wawasan, karakter dan Soft Skills mahasiswa, mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan; serta meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional

    Hubungan Paparan Asap Rokok Terhadap Kejadian Prehipertensi Pada Usia 26-30 Tahun Di Desa Wihni Durin Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah

    Get PDF
    Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas yang menyebabkan penyakit degenerative. Salah satu penyakit degenerative adalah penyakit jantung. Karbonmonoksida yang terdapat dalam asap rokok dapat menurunkan transfer oksigen kejaringan yang membutuhkan. Salah satu faktor yang berhubungan dengan paparan asap rokok adalah kejadian Prehipertensi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi  hubungan paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi di Desa Wihni Durin Kec. Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah 2019. Desain Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan Cros sectional.  Populasi penelitian yaitu berjumlah 40 orang yang berusia 26-30 tahun. Kemudian di tarik sampel dengan menggunakan teknik sampel  Random Sampling. Jadi sampel yang digunakan sebanyak 36 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dari hasil uji chy-square dengan tingkat kepercayaan  = 0.05 diperoleh nilai p = 0.008 yang artinya terdapat hubungan erat pada kedua variabel tersebut. Yang berarti ada hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok yang terjadi dapat meningkatkan tekanan darah. Disarankan kepada masyarakat perlu menjaga kesehatan dengan cara hindari merokok dan paparan asap rokok dan perlu memperhatikan lingkungan sekitar bebas dari asap rokok, untuk menjaga tekanan darah stabil agar terhindar dari kejadian prehipertensi

    PEMBERIAN PUDING JAGUNG TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU HAMIL, BAYI DAN ANAK-ANAK DI DUSUN TEBING GANJANG

    Get PDF
    Latar belakang: Pemahaman masyarakat tentang stunting pada anak masih sangat minim, sehingga anak merupakan kelompok yang menjadi pusat perhatian pada pencegahan stunting. Tujuan: pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan masyarat dalam inovasi hasil tani menjadi puding jagung dalam upaya pencegahan stunting pada kelompok beresiko tinggi. Metode: pengabdian masyarakat yang di gunakan adalah promosi kesehatan dengan pendekatan edukasi dan demonstrasi pembuatan puding jagung dari sumber tani masyarakat. Hasil: Peserta yang ikut sebanyak 15 orang yang terdiri dari ibu dengan anak balita dan wanita hamil. Seluruh (100 %) peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan demonstrasi dan 80 % peserta mengungkapkan baru mengetahui olahan jagung menjadi makanan bergizi. Seluruh (100 %) peserta mampu melakukan pengolahan jagung menjadi puding jagung yang sehat. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa hasil sumber daya alam di masyarakat harus digunakan secara optimal dengan beberapa inovasi seperti olahan jagung menjadi puding jagung yagn dapat mencegah kejadian stuunting. Hasil kegiatan dapat dilakukan secara regular dan menghasilkan ide inovasi lain di masyarakt untuk mengembangkan hasil tani jagung menjadi makanan yang sehat.&nbsp
    corecore