15 research outputs found

    PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK DENGAN KPSP DI PAUD ISLAM AN NUR KOTA JAMBI

    Get PDF
    ABSTRAK Tumbuh kembang optimal adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui penyimpangan tumbuh kembang secara dini sehingga upaya-upaya pencegahan, stimulasi dan penyembuhan serta pemulihannya dapat dibenarkan dengan ini yang jelas sedini mungkin pada masa-masa peka proses tumbuh kembang anak sehingga hasilnya dapat diharapkan akan tercapai. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran-ukuran fisik anak, terutama tinggi (panjang) badan. Berat badan lebih erat kaitannya dengan status gizi dan keseimbangan cairan (dehidrasi, retensi cairan), namun dapat digunakan sebagai data tambahan untuk menilai pertumbuhan anak. Pertambahan lingkar kepala juga perlu dipantau, karena dapat berkaitan dengan perkembangan anak. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial, kemandirian, intelegensia 2-8 bahkan perkembangan moral. Oleh karena itu penting untuk mengajarkan orang tua cara memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2020, berupa penyuluhan dengan menggunakan video cara cara pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang mengikuti PAUD Islam AnNur Jambi.   Kata kunci : pertumbuhan, perkembangan, vide

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PEAK FLOW METER PADA USIA PRODUKTIF DI KELURAHAN MAYANG MANGURAI KOTA JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACTAsthma is a common long-term inflammatory disease of the airways of the lungs. Asthma is characterized byvariable and recurring symptoms, reversible airflow obstruction, and easily induced bronchospasm. Symptomsinclude episodes of wheezing, coughing, chest tightness and shortness of breath. Asthma may occur severaltimes a day or several times per week. Asthma symptoms can get worse at night or with exercise, but this variesfrom person to person. The Peak Flow Meter is a simple, easy-to-use tool that measures peak expiratory flow(PEF) and detects airflow limitations. The peak flow meter is the recommended alternative for the diagnosis ofasthma. This study was an observational analytic study with a cross sectional design. The number ofrespondents was 32 people, measured the peak expiratory flow using a peak flow meter. The results of this studyindicate that gender, age, comorbidities and smoking history are factors that affect the value of the peak flowmeter.Keyword : Peak Flow Meter, lung, asthmaABSTRAKAsma adalah penyakit inflamasi jangka panjang yang umum terjadi pada saluran udara paru-paru.Asma ditandai dengan gejala yang bervariasi dan berulang, obstruksi aliran udara reversibel, danbronkospasme yang mudah diinduksi. Gejala termasuk episode mengi, batuk, dada sesak, dan sesaknapas. Asma dapat terjadi beberapa kali sehari atau beberapa kali dalam seminggu. Gejala asmabisa menjadi lebih buruk pada malam hari atau saat berolahraga, tetapi ini bervariasi dari orang keorang. Peak Flow Meter adalah alat sederhana dan mudah digunakan yang mengukur aliran ekspirasipuncak (PEF) dan mendeteksi batasan aliran udara. Pengukur aliran puncak adalah alternatif yangdirekomendasikan untuk diagnosis asma. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasionaldengan desain cross sectional. Responden berjumlah 32 orang, diukur aliran ekspirasi puncakmenggunakan peak flow meter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin, usia, penyakitpenyerta dan riwayat meroko merupakan faktor yang mempengaruhi nilai peak flow meter.Kata kunci : Peak Flow Meter, paru-paru, asm

    HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAKAN, STATUS GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN COVID-19 PADA ORANG DEWASA OVERWEIGHT DAN OBESITAS

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Overweight and obesity has been known as a risk factor to get covid-19 and complication or severe covid-19. Due to government regulation like quarantine, people more susceptible to increased their weight in the pandemic covid-19 time. As It make people had difficulty to exercise outside their house and could increase dietary intake of unhealthy food. Aims and objective: our study aimed to investigate the association of dietary intake, nutritional status and physical activity with covid-19 in the overweight and obesity adult population. Method: we conducted a cross sectional study among adult with overweight and obesity in Jambi City. Dietary intake, nutritional status, physical activity and covid 19 data were collected using a FFQ semiquantitatif, GPAQ and structured questionaire respectively. The survey conducted from September to Oktober 2021. Results: A total 156 respondents have been included in the study, Most of the subjects age was between 18 -25 years (69,2%), and females (55,8%). Obesity was observed in 82,1% of the subjects with 78,2% subjects ate more than the recommendation,  only 30,1% subjects had inactivity and 19,2% subjects had covid-19. There were 20 subjects (80%) who had covid-19 with over intake and obesity but it was not significant statistically. The physical activity also not related significantly to covid-19.   Conclusions: In this study we found no significant association between the dietary intake, nutritional status, and physical activity with covid-19, however our data need to be confirmed and investigate in the future with more extensive population studies.   Keyword: Covid-19, Dietary intake, Obesity, Physical activity   ABSTRAK Latar belakang: Kelebihan berat badan dan obesitas diketahui meningkatkan risiko terkena Covid-19 dan komplikasi dari penyakit covid-19, atau Covid-19 yang parah.  Peraturan pemerintah seperti karantina, mengakibatkan masyarakat lebih mudah untuk meningkatkan berat badannya selama masa pandemi Covid-19. Karena peraturan tersebut menyebabkan masyarakat kesulitan berolahraga di luar rumah dan dapat meningkatkan konsumsi makanan yang tidak sehat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan, status gizi, dan aktivitas fisik dengan kejadian Covid-19 pada orang dewasa overweight dan obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada orang dewasa overweight and obesitas di Kota Jambi. Data asupan makan, status gizi, aktivitas fisik, dan kejadian Covid-19 dikumpulkan menggunakan FFQ semikuantitatif, GPAQ, dan kuesioner terstruktur. Pengambilan data berlangsung dari bulan September hingga Oktober 2021. Hasil: Total responden yang mengikuti penelitian ini sebanyak 156 orang, sebagian besar responden penelitian berusia 18-25 tahun (69,2%) dan berjenis kelamin perempuan (55,8%). Obesitas di temukan pada 82,1% responden dengan 78,2% responden asupan makannya lebih, responden yang kurang aktif hanya 30,1% dan 19,2% responden pernah terkena penyakit covid-19. Terdapat 20 responden (80%) yang terkena covid-19 dengan asupan makan lebih dan obesitas tetapi hasil ini tidak signifikan secara statistik. Aktivitas fisik juga tidak berhubungan signifikan dengan covid-19. Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara asupan makan, status gizi, dan aktivitas fisik dengan kejadian Covid-19 pada orang dewasa overweight dan obesitas (nilai P > 0,05).   Kata kunci: Asupan makan, aktivitas fisik, covid-19, obesita

    PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH TERONG PIRUS (Cyphomandra betacea cav Sendtn) TERHADAP KADAR HDL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Wistar YANG DIINDUKSI DIET TINGGI LEMAK

    Get PDF
    ABSTRACT Tamarillo or tomato tree is rich in antioxidants that are useful for increasing blood HDL levels. This study aimed to determine the effect of tamarillo juice on blood HDL levels in white rats induced by a high-fat diet. The research design was True Experimental Pretest-Posttest Control Group Design. The research subjects were 28 male white rats of the Wistar strain which were divided into four groups. This study used tamarillo juice at doses of 75 mg/ml, 150 mg/ml, and 250 mg/ml. Blood HDL levels were checked on the 7th day, 21st day, and 47th day with a photometer. Data on blood HDL levels were analyzed by paired T-test and One-way Anova test. The results of the Paired T-test showed that there was a significant increase in HDL for all treatment groups after being given a high-fat diet. Meanwhile, after administration of tamarillo there was a significant decreased at dose of 250 mg/ml and no significant difference at  dose of 75 mg/ml and dose of 150 mg/ml. The results of the One-way anova test showed that there was no significant difference between the study groups after administration of tamarillo. There was no effect of giving tamarillo at doses of 75 mg/ml and 150 mg/ml but there was a significant effect of decreasing HDL at a dose of 250 mg/ml on white rats Wistar strain induced by a high-fat diet. Keywords: Dyslipidemia, tamarillo, blood HDL levels, white Rat (Rattus norvegicus).   ABSTRAK Terong pirus atau Terong belanda kaya akan antioksidan yang bermanfaat untuk menaikkan kadar HDL darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus buah terong pirus terhadap kadar HDL darah pada Tikus Putih yang diinduksi diet tinggi lemak. Desain penelitian adalah True Experimental Pretest-Posttest Control Group Design. Subjek penelitian adalah 28 ekor Tikus Putih jantan galur Wistar yang terbagi dalam empat kelompok. Penelitian ini menggunakan dosis jus terong pirus 75 mg/ml, 150 mg/ml, dan 250 mg/ml. Kadar HDL darah diperiksa pada hari ke-7, hari ke-21, dan hari ke-47 dengan alat fotometer. Data kadar HDL darah dianalisis dengan Uji paired T-test dan Uji One-way Anova. Hasil Uji Paired T- test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan HDL pada semua kelompok perlakuan setelah pemberian diet tinggi lemak. Setelah pemberian terung pirus terdapat penurunan yang signifikan pada dosis 250 mg/ml dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada dosis 75 mg/ml dan dosis 150 mg/ml. Hasil Uji One-way annova didapatkan tidak terdapat perbedaan signifikan antar kelompok penelitian setelah pemberian terong pirus. Tidak terdapat pengaruh pemberian terong pirus pada dosis 75 mg/ml dan 150 mg/ml namun terdapat pengaruh penurunan HDL yang signifikan pada dosis 250 mg/ml terhadap tikus putih (Ratus norvegicus) galur Wistar yang diinduksi diet tinggi lemak Kata Kunci : Dislipidemia, terong pirus, kadar HDL darah, tikus Putih (Rattus norvegicus)

    Inovasi Media Pembelajaran MPASI pada Blok Elektif Gizi Klinik

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Since the Covid-19 pandemic took place worldwide, distance learning has replaced traditional face-to-face learning in the classroom. Therefore, it is necessary to innovate learning media that can support the student learning process. The learning media innovation carried out in this study was making a video on the practice of making MPASI. Methods: Evaluation of learning media using a questionnaire given to media experts, material experts, and users (students). Results: There were two media experts, two material experts, and 35 users (students) who were respondents to this study. All media experts agree that learning media can be used, but one media expert still suggests revisions for the future. All material experts agree that learning media can be used without revision. All users (students) agree that learning media can be used, but 12 users (34.3%) suggest revisions to learning media for the future. Conclusion: The current learning media can be used, but it still requires a slight improvement in the future. Keywords: Learning media innovation, MPASI, Covid-19   ABSTRAK Latar belakang: Sejak terjadinya pandemi covid-19 yang berlangsung diseluruh dunia, pembelajaran jarak jauh telah menggantikan pembelajaran tatap muka tradional di dalam kelas. Oleh karenanya diperlukan inovasi media pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran mahasiswa. Inovasi media pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini adalah pembuatan video praktek pembuatan MPASI. Metode: Untuk mengevaluasi media pembelajaran digunakan kuesioner yang diberikan kepada ahli media, ahli materi dan pengguna (mahasiswa). Hasil: Terdapat 2 orang ahli media, 2 orang ahli materi dan 35 orang pengguna (mahasiswa) yang menjadi responden dalam penelitian ini. Semua ahli media setuju bahwa media pembelajaran sudah dapat digunakan, namun salah satu ahli media masih menyarankan adanya revisi untuk kedepannya. Semua ahli materi telah setuju bahwa media pembelajaran sudah dapat digunakan tanpa revisi. Semua pengguna (mahasiswa) setuju bahwa media pembelajaran sudah dapat digunakan, namun terdapat 12 orang (34,3%) pengguna (mahasiswa) yang menyarankan adanya revisi media pembelajaran untuk kedepannya. Kesimpulan: Media pembelajaran saat ini telah dapat dipergunakan, namun masih memerlukan sedikit perbaikan untuk kedepannya. Kata Kunci: Inovasi media pembelajaran, MPASI, Covid-1

    UPAYA PEMBENTUKAN CREATIVE DOCTORPRENEUR BAGI GENERASI MILENIAL MELALUI EDUKASI INOVASI HEALTH-PRENEURSHIP BERBASIS DIGITAL DAN INVESTASI

    Get PDF
    Latar belakang: Kondisi pandemi Covid-19 membatasi interaksi dokter dan pasien serta berdampak pada kesejahteran masyarakat Indonesia, sehingga saat ini wawasan entrepreneurship sangat dibutuhkan. Terjadi perubahan cara pandang dokter generasi milineal dengan mengusung pentingnya wawasan health-preneurship berbasis digital. Tujuan: Pembentukan creative doctorpreneur bagi generasi milenial melalui edukasi tentang inovasi health-preneurship berbasis digital dan investasi. Metode: Acara ini dilangsungkan secara webinar dengan mengundang narasumber di bidang doctorpreneur berbasis digital. Pretest dan posttest serta kuesioner evaluasi kegiatan diberikan kepada peserta webinar. Setelah dilakukan pemaparan oleh narasumber, diberikan kesempatan untuk diskusi kepada peserta. Analisa data digunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Hasil: Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 330 orang yang terdiri dari 102 mahasiswa tahun keempat, 90 mahasiswa tahun ketiga, 61 mahasiswa tahun kedua dan 77 mahasiswa tahun pertama. Terdapat perbedaan yang signifikan nilai pre-test dan post-test mahasiswa (P-value=0,00). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan mayoritas peserta menyatakan kegiatan seminar sangat baik dan baik. Kesimpulan: Kegiatan webinar ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang creative doctorpreneur bagi generasi milenial. Kata kunci: doctorpreneur, health-preneurship, generasi milineal, berbasis digita

    IMPLEMENTASI DOKTERPRENEUR DI ERA KESEHATAN DIGITAL MELALUI EDUKASI INOVASI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

    Get PDF
    Latar belakang: Selama kondisi pandemi Covid-19, telah terjadi pengurangan interaksi dokter dan pasien di pelayanan kesehatan. Namun, masa pandemi terjadi di tengah-tengah era kemajuan teknologi digital, sehingga situasi ini mengubah cara pandang mahasiswa kedokteran untuk menyadari betapa pentingnya mengeksplorasi inovasi pelayanan kesehatan digital sebagai alternatif melayani pasien yang sebelumnya dilakukan dalam pengaturan klinis konvensional. Tujuan: untuk mengimplementasi dokterpreneur di era kesehatan digital melalui edukasi inovasi bisnis dan kewirausahaan. Metode: Kegiatan ini diadakan secara webinar dengan mengundang narasumber di bidang doctorpreneur berbasis digital. Pretest dan posttest serta kuesioner evaluasi kegiatan diberikan kepada peserta webinar. Setelah dilakukan pemaparan oleh narasumber, diberikan kesempatan untuk diskusi kepada peserta. Analisa data digunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Hasil: Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 337 orang yang terdiri dari 114 mahasiswa tahun keempat, 94 mahasiswa tahun ketiga, 61 mahasiswa tahun kedua dan 68 mahasiswa tahun pertama. Terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretest dan posttest mahasiswa (P-value=0,00). Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan mayoritas peserta menyatakan kegiatan seminar sangat baik dan baik. Kesimpulan: Kegiatan webinar ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dokterpreneur di era kesehatan digital. Kata kunci: dokterpreneur, kesehatan digital, inovasi bisni

    Kliniko-Sitopatologi Lesi Prekanker Leher Rahim di Klinik Unja Smart Desa Mendalo Darat Kabupaten Muaro Jambi

    Get PDF
    Kanker serviks merupakan suatu keganasan yang berkembang di daerah leher rahim. Hampir semua kasus, sebesar 99%, terkait dengan infeksi HPV resiko tinggi. Di Indonesia, angka kejadian kanker berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara, dan urutan ke-23 di Asia. Salah satu skrining kanker serviks yang dapat dilakukan yaitu tes pap smear. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran klinis dan gambaran sitopatologi lesi prekanker leher rahim sesuai dengan klasifikasi Bethesda 2014. Lokasi kegiatan dilakukan di Klinik Unja Smart, Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi. Variabel klinis yang dinilai adalah usia, paritas, jenis kontrasepsi, menopause, keluhan, riwayat ginekologi dan status lokalis, sedangkan variabel sitopatologinya adalah gambaran lesi prekanker leher rahim menurut kriteria Bethesda 2014. Didapatkan dari kriteria klinis usia rata-rata adalah 40 tahun, multipara, tidak menggunakan KB dan keluhan terbanyak adalah keputihan.  Hasil sitopatologi pap smear terbanyak  adalah Negative for intraepithelial lesion or malignancy NILM dan  diikuti oleh Servisitis kronis non spesifik  (CKNS) di urutan kedua. Kesimpulannya adalah gambaran kliniko-sitopatilogi masih menunjukkan  keadaan yang normal

    UPAYA PENINGKATAN POTENSI DIRI CREATIVE DOCTORPRENEUR DI ERA COMPETITIVE HEALTHPRENEUR BERBASIS DIGITAL MELALUI EDUKASI DAN INOVASI PLATFORM DESIGN HEALTHPRENEURSHIP

    Get PDF
    ABSTRACT In the current era of digitalization, healthpreneur products at affordable prices and good quality in the community have competitive value. Innovation in the health sector, especially to improve healthcare services, goes hand in hand with technological advances. The existence of competitive healthpreneurs motivates healthcare services to be universal and easier to access by the wider community. This community service activity aims to increase the potential of creative doctorpreneurs in the digital-based competitive healthpreneur era through education and innovative healthpreneurship design platforms. The activity was a webinar inviting resource persons in the digital-based doctorpreneur field and founders of several healthpreneurship platforms. Pretest, posttest and evaluation questionnaires were given to webinar participants. After the expert presentation, participants were allowed to discuss. Data analysis used the Wilcoxon test to determine the increase in knowledge participants. The number of webinar participants who participated was 290 students from 4 classes, namely 66 students from the Class of 2020, 99 students from the Class of 2021, 66 students from the Class of 2022 and 59 students from the Class of 2023. There was a significant difference in the pretest and posttest scores of the webinar participants. (P-value=0.008). The activity evaluation results through the webinar satisfaction questionnaire showed that most participants stated that the seminar activities were very good and good. This webinar activity is proven to increase knowledge about the potential of creative doctorpreneurs in the digital-based competitive healthpreneur era. Keywords: creative doctorpreneur, competitive healthpreneur, platform design healthpreneurship   ABSTRAK Di era digitalisasi saat ini, produk healthpreneur dengan harga terjangkau dan berkualitas di komunitas masyarakat telah memiliki nilai kompetisi. Inovasi di bidang kesehatan khususnya dalam upaya meningkatkan healthcare service bergandengan dengan kemajuan teknologi. Dengan adanya competitive healthpreneur memotivasi healthcare service bersifat universal dan lebih mudah untuk diakses oleh masyarakat luas. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan potensi diri creative doctorpreneur di era competitive healthpreneur berbasis digital melalui edukasi dan inovasi platform design healthpreneurship. Kegiatan dilangsungkan secara webinar dengan mengundang narasumber di bidang doctorpreneur berbasis digital dan founder beberapa platform healthpreneurship. Pretest dan posttest serta kuesioner evaluasi kegiatan diberikan kepada peserta webinar. Setelah dilakukan pemaparan oleh narasumber, diberikan kesempatan untuk diskusi kepada peserta. Analisa data digunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Jumlah peserta webinar yang berpartisipasi sebanyak 290 mahasiswa yang berasal dari 4 angkatan, yaitu 66 orang Angkatan 2020, 99 orang Angkatan 2021, 66 orang Angkatan 2022 dan 59 orang Angkatan 2023.. Terdapat perbedaan yang signifikan nilai pre-test dan post-test peserta webinar (P-value=0,008). Hasil evaluasi kegiatan melalui kuesioner kepuasan webinar menunjukkan mayoritas peserta menyatakan kegiatan seminar sangat baik dan baik. Kegiatan webinar ini terbukti dapat meningkatkan pengetahuan tentang potensi diri creative doctorpreneur di era competitive healthpreneur berbasis digital. Kata kunci: creative doctorpreneur, competitive healthpreneur, platform design healthpreneurshi

    HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN DERAJATDISMENORE PADA MAHASISWI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

    Get PDF
    ABSTRACT Background : Dismenorrhea is the most common gynecological complaint experienced by adolescents and women who are in their early adulthood. Dismenorrhea can affect a woman's quality of life during reproductive times, such as loss of employment opportunities, disrupting learning activities in school and disrupting family life. One of the causes often associated with dismenorrhea is the Body Mass Index (BMI). Abnormal BMI can cause pain in menstruation or dismenorrhea. Objective : Knowing the relationship of Body Mass Index (BMI) with the degree of dismenorrhea in medical students FKIK University of Jambi. Method : This research uses cross sectional design. The population in this study was medical student of FKIK University of Jambi class of 2018 and 2019. The number of samples in this study was 104 and taken random sampling, by distributing questionnaires in the form of google form to respondents. Result : The results showed that there is a relationship of Body Mass Index (BMI) with the degree of dismenorrhea obtained p-value = 0.000. Obtained underweight BMI data and suffered a mild dismenorrhea - while as many as 19 people (24.67%), who experienced severe dismenorrhea as many as 2 people (7.41%). For overweight BMI and mild dismenorrhea - moderate as many as 9 people (11.69%), who experienced severe dismenorrhea as many as 17 people (62.96%). For normal BMI and mild dismenorrhea - moderate as many as 49 people (63.64%), who experienced severe dismenorrhea as many as 8 people (29.63%). Conclusion: There is a relationship between Body Mass Index (BMI) and degree of dismenorrhea.   Keywords: Body Mass Index, Dismenorhea   ABSTRAK Latar Belakang : Dismenore merupakan keluhan ginekologis yang paling sering dialami oleh remaja dan perempuan yang menginjak usia dewasa muda. Dismenore dapat mempengaruhi kualitas hidup perempuan selama masa reproduktif, seperti kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan mengganggu kehidupan keluarga. Salah satu penyebab yang sering dihubungkan dengan dismenore adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT yang tidak normal dapat menyebabkan nyeri pada menstruasi atau dismenore. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan derajat dismenore pada mahasiswi kedokteran FKIK Universitas Jambi. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi kedokteran FKIK Universitas Jambi angkatan 2018 dan 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 104 dan dimbil secara random sampling, dengan membagikan kuesioner berupa google form pada responden. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan derajat dismenore diperoleh nilai p-value = 0,000. Didapatkan data IMT underweight dan mengalami dismenore ringan - sedang sebanyak 19 orang (24,67%), yang mengalami dismenore berat sebanyak 2 orang (7,41%). Untuk IMT overweight dan mengalami dismenore ringan – sedang sebanyak 9 orang (11,69%), yang mengalami dismenore berat sebanyak 17 orang (62,96%). Untuk IMT normal dan mengalami dismenore ringan - sedang sebanyak 49 orang (63,64%), yang mengalami dismenore berat sebanyak 8 orang (29,63%). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan derajat dismenore.   Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Derajat Dismenor
    corecore