514 research outputs found

    Penerapan Supervisi Klinis pada Guru Penjaskes

    Full text link
    The purpose of this study was to describe the implementation of the clinical supervision for Physical and Health Education teachers. The method used in this study is qualitative descriptive. The subjects of this study were the headmaster and Physical and Health Education teachers. The data collection methods used were participants observation, detailed interviews, and documentation study. Data analysis methods used in this study were data reduction, data persentation, and conclusion/verification. The result of the study showed that the implementation of the clinical supervisison gave some solutions to the problems that were faced by Physical and Health Education teachers in managing the classroom and the lecture method. The solutions were (1) the seating arrangements group should be more attention, (2) asking a lot of questions more so that the students are motivated to focus on listening, (3) do not be too quick in conveying the concept of learning and explaining that concept need repetition, and (4) provide the opportunity for students to ask and motivate them in doing their assigments.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan supervisi klinis pada guru penjaskes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru penjaskes. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan supervisi klinis memberikan solusi terhadap permasalahan pembelajaran yang dilakukan guru penjaskes dalam pengelolaan kelas dan metode ceramah, solusinya yaitu (1) pengaturan tempat duduk kelompok harus lebih diperhatikan, (2) lebih banyak bertanya sehingga siswa termotivasi untuk fokus mendengarkan, (3) jangan terlalu cepat dalam menyampaikan konsep pembelajaran dan dalam menanamkan konsep tersebut perlu melakukan pengulangan, dan (4) memberikan kesempatan kepada siswa bertanya, serta memotivasi mereka dalam mengerjakan tugas

    Prospek Pemanfaatan Biji Pepaya sebagai Biomaterial Pengendali Populasi Tikus Liar melalui Mekanisme Antifertilitas

    Full text link
    Tikus liar merupakan satwa liar yang paling sering bersosialisasi dengan masyarakat dan merupakan salah satu vektor serta penyebar penyakit yang beberapa diantaranya bersifat zoonosis. Pengendalian tikus liar sangat penting dilakukan guna mengurangi terjadinya penyakit zoonosis yang diakibatkan oleh hewan tersebut. Metode yang efektif digunakan sebagai pengendali populasi tikus liar adalah melalui mekanisme antifertilitas. Salah satu bahan yang memiliki mekanisme antifertilitas adalah biji pepaya. Kandungan saponin, flavonoid, alkaloid, dan papain pada biji pepaya terbukti memberikan efek infertil pada mencit dan tikus putih, dimana mencit dan tikus putih merupakan hewan yang semarga dengan tikus liar. Hewan yang semarga memiliki susunan anatomi dan fisiologis yang serupa, sehingga pengaruh antifertilitas tersebut menjadi sebuah prospek untuk mengembangkan biji pepaya sebagai biomaterial pengendali populasi tikus liar. Populasi tikus liar yang dihambat akan berdampak pada penurunan angka kejadian zoonosis dalam masyarakat

    Interaction between Walking Humans and Structures in Vertical Direction: A Literature Review

    Get PDF
    Realistic simulation of the dynamic effects of walking pedestrians on structures is still a considerable challenge. This is mainly due to the inter- and intra-subject variability of humans and their bodies and difficult-to-predict loading scenarios, including multipedestrian walking traffic and unknown human-structure interaction (HSI) mechanisms. Over the past three decades, several attempts have been made to simulate walking HSI in the lateral direction. However, research into the mechanisms of this interaction in the vertical direction, despite its higher likelihood and critical importance, is fragmented and incoherent. It is, therefore, difficult to apply and codify. This paper critically reviews the efforts to date to simulate walking HSI in the vertical direction, and highlights the key areas that need further investigation.The authors acknowledge the financial support, which came from the University of Sheffield doctoral scholarship for Dr Shahabpoor and the UK Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC) for the following research grants: • Platform Grant EP/G061130/2 (Dynamic performance of large civil engineering structures: an integrated approach to management, design and assessment), • Standard Grant EP/I029567/1 (Synchronisation in dynamic loading due to multiple pedestrians and occupants of vibration-sensitive structures). And • Frontier Engineering Grant EP/K03877X/1 (Modelling complex and partially identified engineering problems: Application to the individualised multiscale simulation of the musculoskeletal system)

    Budidaya Ikan Bandeng dalam Keramba Jaring Apung di Muara Sungai Borongkalukua, Kabupaten Maros

    Get PDF
    Ikan bandeng merupakan komoditas perikanan yang bersifat euryhalin (memiliki toleransi yang luas terhadap salinitas) dan dapat ditebar dengan kepadatan tinggi sehingga dapat dibudidayakan dalam keramba jaring apung (KJA) di laut dan muara sungai. Budidaya ikan bandeng dalam keramba jaring apung di muara sungai Borongkalukua sudah dilakukan sejak tahun 2.000 hingga sekarang. Unit KJA terdiri dari jaring dengan mesh size 1 inchi yang dipasang pada rangka rakit terbuat dari kayu kumia/bayam berukuran 4x4 m2 per petak yang diikatkan pada drum plastik sebagai pelampung. Penebaran benih ikan bandeng dengan berat awal 10 gr/ekor dilakukan pada bulan Maret dengan padat penebaran 2.500 ekor/petak. Pakan yang digunakan adalah mie apkir dan pakan komersil (pakan terapung) yang diberikan pada pagi dan sore hari. Panen dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 bulan dengan sintasan 85% dan berat akhir 250 gr/ekor atau produksi mencapai 540 kg/petak KJA dengan keuntungan per siklus sebesar Rp. 6.567.500. Kata kunci: Ikan bandeng, keramba jaring apung, muara sungai, Borongkalukua
    • …
    corecore