14 research outputs found
Nasionalisme Zainichi dalam Film Chi To Hone Karya Sutradara Yoichi Sai.
Isu-isu poskolonialisme dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti
pengaruhnya terhadap negara jajahan, bentuk perlawanan oleh bangsa terjajah,
dan nasionalisme. Nasionalisme dapat dipandang dari dua sisi. Kebangkitan
nasionalisme merupakan tonggak perjuangan yang mampu menyatukan bangsa
terjajah. Namun di sisi lain, nasionalisme juga berpotensi dikonstruksi oleh
penjajah untuk memuluskan kekuasaannya di negara terjajah. Masalah
nasionalisme tersebut juga tercermin dalam film Chi to Hone yang menceritakan
kehidupan sehari-hari etnis minoritas zainichi di Jepang.
Fokus penelitian ini adalah pada homogenisasi kultural yang pada
akhirnya memaksa kelompok zainichi untuk memilih antara menjadi kominka atau
tetap memegang teguh rasa nasionalismenya terhadap Korea Utara. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari dialog dan
tangkapan layar dalam film Chi to Hone serta dokumen yang berkaitan dengan
fokus permasalahan. Landasan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ruang poskolonial Sara Upstone beserta teori pendukung Mise-en-scene.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun homogenisasi kultural
oleh Jepang sebagian berhasil diterima oleh kelompok zainichi demi mendapatkan
kehidupan yang lebih layak, ideologi kelompok zainichi tersebut tetap anti
Jepang. Penggunaan bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari, segala bentuk
dukungan terhadap komunisme dan ideologi Korea Utara, serta diskriminasi yang
dilakukan kelompok zainichi terhadap orang Jepang merupakan representasi
nasionalisme mereka terhadap negara Korea Utara
Mekanisme Pertahanan Diri Pada Tokoh Otazawa Mei dalam Drama Sixteen Shoukougun
Mekanisme pertahanan diri merupakan sebuah proses pada alam bawah
sadar seseorang yang mempertahankannya dari kecemasan yang dapat
mengancam suatu kenyamanan individu tersebut. Salah satu karya yang
merepresentasikan mekanisme pertahanan diri adalah Sixteen Shoukougun.
Sixteen Shoukougun merupakan drama yang disutradarai oleh Smith. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tokoh Otazawa Mei mengatasi
kecemasan yang muncul ketika dirinya terpisah dengan Ibuki dan perasaan
tertekan ketika teringat dengan kejadian traumatik di masa lalunya yang
menyebabkan dirinya menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk
menghilangkan kecemasan tersebut.
Menurut Sigmund Freud, terdapat tujuh bentuk mekanisme pertahanan
yaitu, identifikasi, pemindahan atau reaksi kompromi, represi, fiksasi, regresi,
pembentukan reaksi, dan proyeksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif, dimana dalam penelitian ini penulis mengambil data yang berasal dari
kata-kata dan tindakan dari objek yang diteliti dan mengkaitkannya dengan teori
mekanisme pertahanan diri oleh Sigmund Freud.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Otazawa Mei melakukan lima
bentuk mekanisme pertahanan diri yaitu, fiksasi, regresi, represi, reaksi agresi,
dan rasionalisasi. Fiksasi dilakukan Mei dengan tujuan untuk memperoleh
kepuasan dan keamanan dengan cara terus berada di sisi Ibuki. Regresi terjadi
ketika Mei mengalami sebuah kecemasan akibat diketahuinya kejadian traumatik
di masa lalunya yang menyebabkan dirinya regresi ke tahap dimana Mei
melakukan Fiksasi. Represi yang terjadi pada Mei merupakan pencampuran antara
represi dan pemindahan yang akhirnya menghasilkan represi dan fobia, dimana
fobia yang ditunjukkan oleh Mei merupakan ketakutan terhadapa laki-laki. Selain
itu, Mei juga mengalami mimpi buruk tentang peristiwa masa lalunya. Reaksi
agresi dilakukan ketika Mei mengarahkan agresinya kepada dirinya sendiri dan
mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Rasionalisasi terjadi ketika Mei mencoba
untuk mengurangi kekecewaan ketika tujuan utamanya untuk memiliki teman
baru tidak tercapai
Strategi Kebertahanan Grup Idola JKT48 pada Masa Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat besar di berbagai bidang kehidupan manusia, salah satu contohnya yaitu grup idola asal Indonesia, JKT48, yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Di masa pandemi ini, JKT48 terpaksa harus menghentikan sementara semua kegiatan atau event offline, seperti acara teater, event handshake, konser, dan tour JKT48. Fokus penelitian ini adalah membahas mengenai strategi kebertahanan yang dilakukan oleh JKT48 di masa pandemi Covid-19.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari berbagai literatur-literatur, seperti dari buku, majalah, jurnal, artikel internet, surat kabar, serta dokumen yang berkaitan dengan fokus permasalahan. Landasan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional dari Talcot Parson.
Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai strategi-strategi kebertahanan yang dilakukan oleh JKT48 di masa pandemi Covid-19, yang dibahas menggunakan konsep AGIL, yaitu adaptation, goal attainment, integration, dan latency. Wujud adaptasi yang dilakukan oleh JKT48 di masa pandemi, seperti melakukan restrukturisasi, melakukan pembubaran sistem tim, membuat single original JKT48, mengubah format kegiatan JKT48 menjadi online, mengadakan JKT48 tour, dan mengadakan kegiatan meet & greet JKT48. Wujud goal attainment JKT48 di masa pandemi, seperti survive atau bertahan di masa pandemi, memberikan energi positif dan hiburan kepada fans JKT48 di masa pandemi, memperkenalkan JKT48 lebih luas lagi, dan menjadi wadah yang baik bagi para gadis remaja yang ingin menjadi idol. Wujud integrasi dari pihak JKT48 kepada fans JKT48 di masa pandemi, seperti melakukan live streaming di aplikasi showroom, membuat konten Tiktok dan Youtube, dan membuat program live streaming variety show. Adapun wujud integrasi dari pihak fans JKT48 kepada pihak JKT48 di masa pandemi, seperti ikut serta dalam voting awards, melakukan promosi kegiatan member JKT48, dan melakukan pembelian layanan private message. Wujud latensi yang dilakukan oleh pihak JKT48 dan fans JKT48, seperti menegakkan aturan golden rules dan aturan untuk fans JKT48. Pihak JKT48 dan fans JKT48 melakukan strategi-strategi kebertahanan tersebut, sebagai upaya untuk mempertahankan grup idola JKT48 dari pembubaran, yang disebabkan karena ditiadakannya semua kegiatan JKT48 di masa pandemi. Sesuai dengan teori Talcot Parsons, yaitu konsep AGIL, dalam hal ini pihak JKT48 dan juga fans JKT48 berhasil menerapkan fungsi atau konsep tersebut dengan baik
Wacana Kekuasaan Dalam Anime Tate No Yuusha No Nariagari Karya Aneko Yusagi
Wacana merupakan produk politik, di mana wacana terikat dengan
peraturan yang ditegakkan melalui praktik sosial untuk mengendalikan dan
mengawasi. Wacana kekuasaan terjadi juga dalam anime Tate no Yusha no
Nariagari pada tokoh Iwatani Naofumi. Anime Tate no Yuusha no Nariagari
adalah sebuah seri novel ringan Jepang yang ditulis oleh Aneko Yusagi, dalam
penelitian ini berfokus pada wacana kekuasaan yang digambarkan oleh tokoh Raja,
Putri Malty dan Uskup Agung
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan metode deskriptif analisis dan menggunakan teori kekuasan Michel
foucault yang berisi mengenai berbagai bentuk wacana kekuasaan dan
pendisiplinan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan menganalisa data-data yang
telah didapatkan oleh penulis, penulis mendapatkan kesimpulan mengenai
kekuasaan tokoh Raja Putri Malty dan Uskup agung. Untuk menjaga kepercayaan
tiga pahlawan yang ada pada kerajaan Melromarc. Raja, Putri Malty, dan Uskup
Agung menggunakan kekuasaanya untuk mengontrol dan mendisiplinkan
pahlawan perisai, Iwatani Naofumi dianggap tidak seidiologi dan dapat
membahayakan kekuasaan
Dampak Permainan Yu-Gi-Oh! TCG terhadap Tingkat Stres pada Anggota Komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari beban pikiran dan beban hidup yang dialaminya. Beban-beban tersebut dapat menumpuk dan menjadi stres. Anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang pun tidak lepas dari adanya stres. Oleh karena itu, setiap manusia mempunyai cara untuk mengatasi tingkat stres (coping). Bermain Yu-Gi-Oh! TCG adalah salah satu sarana coping bagi anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang. Peneliti ingin meneliti bagaimana hubungan bermain Yu-Gi-Oh! TCG terhadap tingkat stres anggota komunitas Yu- Gi-Oh! Metagame Malang.
Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk meneliti penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk mengambil data menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data primer berupa kuesioner Perceived Stress Scale yang diberikan kepada anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang dan kemudian data dilakukan analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan bermain Yu-Gi-Oh! TCG terhadap tingkat stres anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang memiliki suatu dampak, yaitu anggota komunitas Yu-Gi-Oh! Metagame Malang yang bermain Yu-Gi-Oh! TCG dalam sebulan terakhir memiliki tingkat stres yang tidak tergolong tinggi
Representasi Makna Kucing dalam Film Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu Karya Okada Mari.
Kucing merupakan hewan yang sangat dicintai oleh masyarakat Jepang, kucing sering menjadi simbol dari kebahagiaan, kemakmuran dan menjadi ikon dari budaya populer masyarakat Jepang. Di sisi lain terdapat anggapan negatif dan menyeramkan mengenai sosok kucing yang diceritakan dalam beberapa folklor Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi makna kucing dalam film Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu karya Okada Mari yang rilis pada tahun 2020.
Penelitian ini menerapkan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Untuk menganalisis makna kucing, penulis menggunakan teori semiotika Roland Barthes mengenai ketiga tahapan pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Film Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu karya Okada Mari. Data-data penelitian diperoleh melalui dokumentasi tangkapan layar dan catatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing, selain lucu juga memiliki makna istimewa dan menjadi pelindung. Namun, kucing memanfaatkan image tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Mitos kucing dengan banyak nyawa yang diangkat dalam film, merupakan penggambaran dari seekor kucing yang rakus licik serta suka memanipulasi manusia untuk mendapatkan keinginannya
Perilaku Fobia Sosial pada Tokoh Gotou Hitori dalam Manga Bocchi the Rock! Karya Aki Hamaji.
Fobia sosial adalah sebuah gangguan perilaku yang ditandai oleh kecemasan
berlebihan ketika seorang individu berada di situasi sosial. Fobia sosial ditemukan
dalam manga Bocchi the Rock! yang menceritakan tentang Gotou Hitori, seorang
gadis introvert penyendiri yang mulai belajar bermain gitar dan ingin bergabung
dengan sebuah band karena merasa itu bisa menjadi peluang bagi dirinya untuk
menjadi populer. Fokus masalah pada penelitian ini adalah bentuk-bentuk perilaku
fobia sosial dan upaya mengatasinya pada tokoh Gotou Hitori dalam manga Bocchi
the Rock!.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kognitif perilaku oleh
Clark & Wells dan Gillian Butler, serta teori tanda visual manga oleh Brenner. Jenis
penelitian ini merupakan deskriptif analisis sehingga hasil analisis yang berupa
gambar akan dideskripsikan secara berurutan dan berbentuk narasi.
Setelah dilakukan analisis data, terdapat lima belas data perilaku fobia sosial
yang ditemukan pada manga Bocchi the Rock1 karya Aki Hamaji. Pada cognitive
aspect, terdapat tiga data mengenai activates belief and assumption dan dua data
tentang processing of self as a social subject. Pada behavioural aspect, ditemukan
tiga jenis safety behaviour yang digunakan yaitu, subtle avoidance, escape, dan
berbohong. Lalu, pada physiological aspect, terdapat empat gejala kecemasan saat
berada di situasi sosial yaitu tubuh berkeringat, gemetaran, menangis, dan kehilangan
kesadaran. Pada upaya mengatasi fobia sosial, terdapat dua tahap upaya yaitu
membangun kepercayaan diri dan mengubah pola pikir
Wacana Kekuasaan dan Resistensi dalam Manga Ansatsu Kyoushitsu karya Matsui Yuusei.
Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain, sesuai dengan keinginan para pelaku. Penguasa meraih tujuannya dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat wacana. Dalam pembentukan wacana, pasti terdapat seseorang atau pihak yang memiliki pemikiran berbeda dengan pemilik wacana sehingga menimbulkan perlawanan atau resistensi. Wacana dan resistensi dapat tergambar dalam sebuah karya, salah satunya adalah manga Ansatsu Kyoushitsu. Penelitian ini akan membahas bentuk wacana dan resistensi terhadap wacana yang dilakukan Asano Gakuho sebagai pemilik kuasa tertinggi dalam lingkungan sekolah Kunugigaoka.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori kekuasaan milik Michel Foucault sebagai teori utama, dan teori manga milik Robin E. Brenner sebagai teori pendukung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif analisis. Data penelitian diperoleh dari cuplikan dialog dan potongan adegan dalam manga Ansatsu Kyoushitsu yang berhubungan dengan kekuasaan dan resistensi kekuasaan seperti bagaimana bentuk wacana dari Asano Gakuho, resistensi dari murid kelas 3-E SMP Kunugigaoka dan wacana tandingan dari Koro-sensei.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asano Gakuho mengeluarkan wacana yang bertujuan supaya murid-murid menjadi murid kuat yang mampu bertahan dalam kehidupan bermasyarakat. Ia mengeluarkan berbagai wacana untuk meraih tujuan tersebut meskipun harus mendiskriminasi beberapa orang murid untuk dijadikan contoh bagi murid yang lain. Para murid yang memiliki pemikiran berbeda melakukan perlawanan atau resistensi yang berwujud ucapan dan aksi penolakan yang dilakukan secara terang-terangan terhadap wacana Asano Gakuho. Dengan adanya kontribusi dari Koro-sensei selaku guru wali kelas murid kelas E berupa wacana tandingan, para murid menjadi lebih produktif dan mampu meningkatkan prestasi mereka
Dekonstruksi Peran Gender Tokoh Yukiko Makabe Dalam Serial Drama Kinkyu Torishirabe Shitsu Karya Sutradara Jota Tsunehiro Dan Keita Motohashi
Gender adalah suatu sifat yang dijadikan dasar untuk mengindentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dengan melihat segi kondisi sosial dan budaya, nilai dan perilaku yang menciptakan sebuah konsep peran gender. Peran gender tradisional masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Jepang. Tokoh Yukiko Makabe hadir menjadi sosok yang unsur maskulinnya lebih kuat dibandingkan femininnya. Serial drama Kinkyu Torishirabe Shitsu menjadi salah satu drama yang merepresentasikan dekonstruksi peran gender yang dialami oleh tokoh Yukiko Makabe.
Fokus dari penelitian ini adalah: meneliti mengenai peran gender tokoh Yukiko Makabe dalam serial drama Kinkyu Torishirabe Shitsu karya Jota Tsunehiro dan Keita Motohashi. Teori yang digunakan untuk menjadi mata pisau adalah teori dekonstruksi milik Jacques Derrida dengan mengidentifikasi dualisme oposisi biner terhadap tokoh Yukiko Makabe dan peran perempuan tradisional Jepang. Analisis dekonstruksi menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil dari analisa ditemukan adanya dekonstruksi peran gender yang dialami oleh Yukiko Makabe meliputi: rasional, menjadi pemimpin, memiliki keberanian serta disanjung oleh laki-laki. Berdasarkan indeks peran gender di Jepang, Yukiko Makabe cenderung memiliki sifat maskulin yang dominan dibandingkan dengan sifat feminimnya. Unsur maskulin yang terdapat pada tokoh Yukiko Makabe adalah memiliki jiwa pemimpin, pemberani, persuasif, disegani dan dihormati, memiliki keinginan kuat, dan aktif
Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Cara Kerja Perawat Di Rumah Sakit PELNI Jakarta
Budaya kaizen berasal dari Jepang dengan tujuan untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Budaya ini banyak diterapkan dibidang industri manufaktur. Namun, kaizen juga dapat dikembangkan di bidang kesehatan salah satunya diterapkan di RS PELNI Jakarta. Sejak tahun 2015 telah menerapkan budaya kaizen untuk kelangsungan perusahaannya di era penjaminan BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya kaizen yang telah diterapkan terhadap cara kerja perawat khususnya ruang rawat inap Rumah Sakit PELNI.
Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kuantitatif digunakan untuk memaparkan hubungan antara dua variabel independen budaya kaizen (X1), pemahaman budaya kaizen (X2) dengan variabel dependen Y cara kerja perawat melalui instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner terhadap 80 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh budaya kaizen terhadap cara kerja perawat di Rumah Sakit PELNI Jakarta yaitu mencari akar masalah hingga menyelesaikan masalah, dapat mencari alternatif dalam menyelesaikan masalah, mengarahkan perubahan kearah yang lebih baik, pekerjaan menjadi lebih mudah, terstruktur, terarah dan dapat meningkatkan kualitas