4 research outputs found

    PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

    Get PDF
    This study aims to explore the effect of Problem Based Learning (PBL) model on students' mathematics concept understanding and self-concept. The research sample consisted of two classes, namely class VIII G with 27 students and class VIII H with 25 students, which were selected using Purposive Sampling Technique based on certain considerations. The research design used was non-equivalent control group design. The research data were collected through a description test on flat-sided spaces. Data analysis was conducted using t-test and correlation test. The conclusion is that the increase in understanding of mathematical concepts of students who follow the PBL model is higher than the increase in understanding of mathematical concepts of students who follow conventional learningPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap pemahaman konsep matematika siswa dan self-concept. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VIII G dengan 27 siswa dan kelas VIII H dengan 25 siswa, yang dipilih menggunakan Teknik Purposive Sampling berdasarkan pertimbangan tertentu. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent kontrol group design. Data penelitian dikumpulkan melalui tes uraian tentang bangun ruang sisi datar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t dan uji korelasi. Kesimpulannya yaitu peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensiona

    PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

    Get PDF
    This study aims to explore the effect of Problem Based Learning (PBL) model on students' mathematics concept understanding and self-concept. The research sample consisted of two classes, namely class VIII G with 27 students and class VIII H with 25 students, which were selected using Purposive Sampling Technique based on certain considerations. The research design used was non-equivalent control group design. The research data were collected through a description test on flat-sided spaces. Data analysis was conducted using t-test and correlation test. The conclusion is that the increase in understanding of mathematical concepts of students who follow the PBL model is higher than the increase in understanding of mathematical concepts of students who follow conventional learningPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap pemahaman konsep matematika siswa dan self-concept. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VIII G dengan 27 siswa dan kelas VIII H dengan 25 siswa, yang dipilih menggunakan Teknik Purposive Sampling berdasarkan pertimbangan tertentu. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent kontrol group design. Data penelitian dikumpulkan melalui tes uraian tentang bangun ruang sisi datar. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t dan uji korelasi. Kesimpulannya yaitu peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensiona

    PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

    Get PDF
    Pada pembelajaran menggunakan model Discovery Learning terlihat bahwa interaksi antar siswa masih kurang. Selama proses diskusi, sebagian besar kelompok belum melibatkan setiap anggotanya karena anggotanya mengerjakan LKS secara individu. Akibatnya, ketika dihadapkan pada persoalan matematika siswa kurang mampu untuk menyelesaikannya. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inovatif lainnya. Salah satunya dengan penggunaan model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, dan Extending). CORE merupakan model pembelajaran dengan metode diskusi dengan menghubungkan informasi lama dengan informasi baru, mengorganisasikan sejumlah materi yang bervariasi, merefleksikan segala sesuatu yang peserta didik pelajari, dan mengembangkan lingkungan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan Self-Regulated Learning siswa yang menggunakan model CORE dengan siswa yang menggunakan model Discovery Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen, dengan desain kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 13 Bandung. Dua dari tiga belas kelas XI yang ada dipilih sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket. Analisis data yang digunakan adalah uji kesamaan dua rerata dengan uji-t dua pihak menggunakan Independent Sample T-Test. Berdasarkan analisis pada keseluruhan tahapan penelitian dapat disimmpulkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memperoleh model pembelajaran CORE tidak lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang memperoleh model pembelajaran Discovery Learning, 2) Self-Regulated Learning siswa yang dalam pembelajaran matematikanya menggunakan model pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning

    ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH MELALUI MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING

    No full text
    Using less precise learning models has an impact on students' mathematical problem-solving abilities. Therefore, one of the right models in learning is Creative Problem Solving. Such models can increase the activeness andivity of students in learning. The purpose of this study is to find out how the students' mathematical problem-solving skills through the Creative Problem Solving model. The method used is qualitative research with a type of literature study research. In the literature study using written sources, namely journals, thesis and other relevant written documents. Research is motivated by students' low mathematical problem-solving abilities. The data sources used in this study are primary data and secondary data on mathematical problem solving capabilities, and the Creative Problem Solving model. The results of this study are: students' mathematical problem solving skills using the Creative Problem Solving model have improved well.Menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat berdampak pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Oleh sebab itu, salah satu model yang tepat dalam pembelajaran adalah Creative Problem Solving. Model tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan keativitas siswa dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model Creative Problem Solving. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Pada kajian pustaka menggunakan sumber tertulis yaitu jurnal, skripsi dan dokumen-dokumen tertulis yang relevan lainnya. Penelitian dilatarbelakangi oleh kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang masih rendah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis, dan model Creative Problem Solving. Hasil dari penelitian ini yaitu: kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model Creative Problem Solving mengalami peningkatan yang baik
    corecore