3 research outputs found

    Internalisasi nilai moderasi beragama dalam mata kuliah PAI terhadap sikap toleransi umat beragama di Perguruan Tinggi Umum: Studi kasus Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

    Get PDF
    ABSTRAK Moderasi beragama telah resmi dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Gagasan moderasi beragama menjadi perhatian bagi ranah Pendidikan baik dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Hal ini menarik perhatian karena secara data pada tahun 2019 terdapat 8 perguruan tinggi umum terpapar faham radikalime. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti moderasi beragama di lingkup perguruan tinggi umum dengan studi kasus Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, yaitu Perguruan Tinggi bercirikan “The Multicultural University”. Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mendeskripsikan dan menganalisis muatan nilai moderasi beragama dalam mata kuliah PAI (2) untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses internaliasi nilai moderasi beragama dalam mata kuliah PAI (3) untuk medeskripsikan dan menganalisis imlplikasi dari internalisasi nilai moderasi beragama terhadap sikap toleransi umat beragama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan gambaran kesimpulan. Selanjutnya dalam uji keabsahan data peneliti menggunakan tiga acara yaitu meningkatkan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) muatan nilai moderasi beragama dalam mata kuliah PAI yaitu tawasuth, I’tiraf al-‘urf, I’tidal, tasamuh, muwathanah, al-‘unf, al-ishlah. (2) proses internalisasi nilai terdiri dari tiga tahap: pertama, tahap transformasi nilai yaitu Presentasi, Ceramah, Parade Budaya, dan Dialog Lintas Agama. Kedua, tahap transaksi nilai yaitu Diskusi antara mahasiswa dengan mahasiswa, dan antara dosen dengan mahasiswa. Ketiga, tahap transinternalisasi nilai yaitu Dosen melakukan monitoring dengan mengamati sikap toleransi mahasiswa di kelas yang akan menjadi evaluasi berkelanjutan. (3) Internalisasi nilai moderasi beragama dalam mata kuliah PAI menunjukkan implikasinya terhadap sikap toleransi mahasiswa, yaitu dengan menunjukkan sikap menerima perbedaan, menghargai orang lain, menghormati keyakinan orang lain, serta tidak memaksakan kehendaknya مستخلص البحث تم إدراج الوسطية الدينية رسميًا في خطة التنمية الوطنية متوسطة المدى 2020-2024 (RPJMN). إن فكرة الوسطية الدينية هي مصدر قلق لمجال التعليم ، سواء من المرحلة الابتدائية إلى المستوى الجامعي. هذا مثير للاهتمام لأنه وفقًا لبيانات عام 2019 ، كانت هناك 8 جامعات حكومية تتعرض للتطرف. في هذه الحالة ، يهتم الباحث بفحص الوسطية الدينية في نطاق الجامعة بدراسة حالة في جامعة PGRI Kanjuruhan Malang ، وهي الجامعات التي تتميز بـ "الجامعة متعددة الثقافات. أهداف هذه البحس هي (1) وصف وتحليل المحتوى القيمة الوسطية الدينية في موضوع التربية الإسلامية (2) لوصف وتحليل قيمة الوسطية الدينية في موضوع التربية الإسلامية (3) لوصفها. وتحليل الآثار المترتبة على استيعاب قيم الوسطية الدينية في زيادة التسامح الديني استخدم هذ البحث منهجًا منوعيًا ونوع البحث دراسة الحالة. طرق جمع البيانات وهي الملاحظة والمقابلات والتوثيق. تحليل البيانات باستخدام تقليل البيانات وعرض البيانات والاستتاجات المعروضة في السرد. علاوة على ذلك ، في اختبار صحة البيانات استخدم الباحث ثلاث طرق وهي زيادة الثبات والتثليث واستخدام المواد المرجعية بينت نتائج الدراسة أن (1) محتوى قيم الوسطية الدينية في موضوع التربية الاسلامية هي: تواسط ، اعتراف العرف ، اعتدال ، تسامح ، موثنة ، الأنف ، الإسحلة. (2) تتكون عملية استيعاب القيمة من ثلاث مراحل: أولاً ، العروض والمحاضرات والمسيرات الثقافية وحوار الأديان. ثانيًا ، تكون مرحلة معاملات القيمة مناقشاة بين الطلاب والطلاب ، وبين المحاضر والطلاب. ثالثًا ، مرحلة التداخل الداخلي ، أي أن المحاضر يراقب من خلال ملاحظة موقف التسامح لدى الطلاب في الفصل والذي سيكون تقييمًا مستمرًا. (3) يظهر تدخُّل قيمة الوسطية الدينية في موضوع التربية الإسلامية انعكاساته على تسامح الطلاب ، أي بإظهار موقف يتقبل الاختلاف ، واحترام الآخرين ، واحترام معتقدات الآخرين ، وعدم فرض إرادتهم. ABSTRACT Religious moderation has been officially included in the 2020-2024 national medium-term development plan (RPJMN). The idea of religious moderation is a concern for the realm of education, both from elementary school to university level. This is interesting because according to data in 2019, there were 8 public universities exposed to radicalism. In this case, the researcher is interested in examining religious moderation in the scope of public tertiary institutions with a case study at PGRI Kanjuruhan Malang University, namely a Higher Education characterized by "The Multicultural University" The study aims are (1) to describe and analyze the content of religious moderation values in PAI courses (2) to describe and analyze the internalization process of religious moderation values in PAI courses (3) to describe and analyze the implications of internalizing the value of religious moderation on attitudes of religious tolerance. This study uses a qualitative approach with a case study type of research. data collection methods namely observation, interviews, and documentation. Data analysis using data reduction, data presentation, and conclusion. Furthermore, in testing the validity of the data, the researcher used three methods: increasing persistence, triangulation, and using reference materials. The results of the study show that (1) the content of religious moderation values in PAI courses is tawasuth (middle), I'tiraf al-'urf (culturally friendly), I'tidal (firm and straight), tasamuh (tolerance), muwathanah (nationalism), al-'unf (nonviolence), al-ishlah (reform). (2) The value internalization process consists of three stages: the value transformation stages are Presentations, Lectures, Cultural Parades, and Interfaith Dialogues. Second, The value transaction stage is a discussion between students and students, and between lecturers and students. Third, the value transinternalization stage, in this stage the lecturer monitors students' tolerance attitude in the class, will be an ongoing evaluation. (3) Internalization of the value of religious moderation in Islamic religious education courses shows its implications for students' tolerance, namely by showing an attitude of accepting differences, respecting others, respecting the beliefs of others, and not imposing their will

    Model Mutu Layanan Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan model-model mutu layanan dan implikasinya pada ranah Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan merupakan referensi dari kajian pustaka seperti buku, jurnal penelitian terdahulu dan sumber berita dari internet yang mendukung fokus penelitian ini. Peneliti mencatat semua temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian kemudian memadukan berbagai referensi yang diperoleh untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat teori model mutu layanan yang dapat diimplikasikan dalam Pendidikan Agama Islam yaitu: a) Technical and Functional Model yaitu dalam pelayanan mutu perlu memperhatikan tiga komponen yaitu mutu teknis, fungsional dan reputasi. b) Servqual Model, yaitu model kualitas pelayanan yang memformat terdapat lima gaps (kesenjangan) yang dapat memengaruhi perusahaan atau instansi tidak mampu memberikan pelayanan yang diharapkan pelanggan, yaitu gap persepsi manajemen, gap persepsi kualitas, gap kinerja pelayanan, gap komunikasi pemasaran, gap dalam pelayanan yang dirasakan. c) Attribute Service Quality Model yaitu suatu layanan yang memiliki “high quality” apabila memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. d) Idea Value Model of Service yaitu model mutu layanan yang mengusulkan penggunaan standar ideal persepsi berhadapan langsung dengan pengalaman.Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan model-model mutu layanan dan implikasinya pada ranah Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan merupakan referensi dari kajian pustaka seperti buku, jurnal penelitian terdahulu dan sumber berita dari internet yang mendukung fokus penelitian ini. Peneliti mencatat semua temuan yang berkaitan dengan fokus penelitian kemudian memadukan berbagai referensi yang diperoleh untuk dianalisis menjadi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat teori model mutu layanan yang dapat diimplikasikan dalam Pendidikan Agama Islam yaitu: a) Technical and Functional Model yaitu dalam pelayanan mutu perlu memperhatikan tiga komponen yaitu mutu teknis, fungsional dan reputasi. b) Servqual Model, yaitu model kualitas pelayanan yang memformat terdapat lima gaps (kesenjangan) yang dapat memengaruhi perusahaan atau instansi tidak mampu memberikan pelayanan yang diharapkan pelanggan, yaitu gap persepsi manajemen, gap persepsi kualitas, gap kinerja pelayanan, gap komunikasi pemasaran, gap dalam pelayanan yang dirasakan. c) Attribute Service Quality Model yaitu suatu layanan yang memiliki “high quality” apabila memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. d) Idea Value Model of Service yaitu model mutu layanan yang mengusulkan penggunaan standar ideal persepsi berhadapan langsung dengan pengalaman

    Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi seni Gebluk di Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan

    Get PDF
    INDONESIA: Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar didunia, hal tersebut tentu tidak lepas dari cara penyebaran Islam di Indonesia. Adapun salah satu strategi dakwah Indoensia yaitu dengan menggunakan pendekatan budaya lokal seperti menggunakan metode kesenian sebagaimana yang diterapkan oleh sunan kalijaga dalam dakwahnya di tanah jawa. Strategi dakwah tersebut juga diterapkan oleh seorang Kiai dari Kecamatan Rembang Kabupaten pasuruan yang bernama KH. Zainal Abidin dengan menggunakan seni Gebluk. Beliau menulis syi’ir keislaman dengan bahasa lokal untuk berdakwah kepada masyarakat. Hingga kini kesenian Gebluk masih diterapkan oleh masyarakat Rembang sebagai tradisi yang dilakukan disetiap minggu nya. Hal ini membuktikan bahwa seni tersebut dapat diterima dan dibutuhkan masyarakat sebagai sarana dakwah. Adapun tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi kesenian Gebluk untuk menyebarkan nilai-nilai pendidikan Islam serta mengetahui kondisi sosial masyarakat Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. (2) Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan Islam dalam kesenian Gebluk. (3) Untuk mendeskripsikan implikasi kesenian Gebluk terhadap masyarakat Desa Rembang Kecamatan Rembang kabupaten Pasuruan. (4) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam pada pelaksanaan tradisi kesenian Gebluk di Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi. Teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data analisis menggunakan langkah-langkah: Reduksi Data, Penyajian data, dan Kesimpulan yang dipaparkan secara naratif. Hasil penelitian yaitu: (1) Tradisi kesenian Gebluk dilaksanakan disetiap mushalla terdekat dengan tempat tinggal warga dengan waktu yang telah disepakati. Adapun pelaksanaan nya yaitu warga berkumpul membentuk lingkaran lalu melantunkan syi’ir secara bersamaan, satu anggota bertugas memukul bantal dan yang lain membantu dengan bertepuk tangan untuk menghasilkan irama musik, lalu terdapat satu anggota yang menjadi vokal utama. (2) Nilai-nilai pendidikan agama Islam yang terkandung dalam tradisi kesenian Gebluk yaitu nilai aqidah, ibadah, akhlak dan sosial. (3) Implikasi dari kesenian Gebluk yaitu berdampak positif bagi masyarakat Desa Rembang dalam memahami ajaran Islam serta menjadi wadah silaturrahim. (4 Faktor internal yang mendukung internalisasi nilai pendidikan Islam dalam tradisi seni Gebluk yaitu kondisi masyarakat Desa Rembang mementingkan pendidikan Islam, faktor eksternal yaitu adanya peran Kiai dan Pemerintah Desa. Sedangkan faktor penghambat juga terdapat faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal dipicu oleh perkembangan zaman dan ekonomi. Sedangkan faktor internal terjadi karena perbahan mindset warga yang dipicu oleh perubahan gaya hidup. ENGLISH: Indonesia has the largest Muslim population in the world. This achievement is supported by the successful ways of spreading Islam in Indonesia. One of the strategies to spread Islam in Indonesia was adopted by Sunan Kalijaga who had influenced Javanese people by using cultural approach through their art. This strategy is also applied by an Islamic pious man named KH. Zainal Abidin who was spread Islam at Desa Rembang through the tradition of Gebluk. He wrote the Islamic text with the local language in order to educate the local people with Islamic values. Nowadays, the Gebluk is still being used by the local people at Rembang as their cultural heritage that must be performed in each week. It can be proved that the Gebluk is preserved and also still needed by the local people to spread Islamic values to the society. The aims of this research are: (1) To describe the implementation of the Gebluk to spread the value of Islamic education and the social conditions at Desa Rembang Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. (2) To describe the value of Islamic education in a Gebluk as a traditional art. (3) To describe the implication of the Gebluk at Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten pasuruan (4) To describe the effecting in the internalization of Islamic values in term of utilizing the Gebluk at Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. This research is used qualitative methodology with phenomenology design. The data collections that used in this research are observation, interview and documentation. Thus, the data analysis is using the several steps following: Data reduction, Data Display and Conclusion Drawing/ Verification that described narratively. The results of this research are: (1) The Gebluk performance is located in the each nearest mosque that can be reached by the local people and the time is determined by the members. For the performance, the members have to make a circle then singing the Islamic text together. Then, one of the representatives will hit the pillow to produce the music and the other are clapping their hand to support the melody. (2) There are several values regarding to the Islamic education such as: religion beliefs, worship, moral and social. (3) The implication of Gebluk as a traditional art has a positive impact toward the understanding about the insightful of Islamic value and increasing their bonding in term of communication in the society. (4) The Internal factor that affected to the internalization of Islamic Education at Desa Rembang is most of the society are still interested into the value of Islamic rules. Then, the external factor is stand for the role of the Kyai and the local authority. The obstacles that occurred during the internalization of the Gebluk are divided into external and internal factors. The external factor are triggered by the modernization of society and economy. In the other, the internal factor is coming up with the psychological changes in the society which are triggered by changes in lifestyle. ARABIC: إندونيسيا لها أكبر عدد من المسلمين في العالم، وهذا بالطبع لا يمكن فصله عن طريقة انتشار الإسلام فيها. أما إحدى استراتيجيات الدعوة في اندونيسيا باستخدتم نهج ثقافي محلي مثل استخدام الأساليب الفنية كما بطبقها سنان كاليجاغا في دعوته في جاوة. تنفيذ استراتيجية الدعوة يطبقه كياهي من منطقة ريمبانج، باسوروان واسمه الكياهي الحاج زين العابدين باستخدام فن "جبلوك". كتب شعرا إسلاميا باستخدام اللغة المحلية للدعوة على المجتمع. حتى الآن، هذا الفن جبلوك لا يزال أن يطبقه المجتمع في ريمبانج كتقليد يتم تنفيده كل أسبوع. هذا يثبت أن الفن يقبله المجتمع ويحتاجه كوسيلة للدعوة. أهداف هذا البحث كما يلي: 1) وصف تنفيذ تقليد فن جبلوك لنشر قيم التربية الإسلامية وتعريف الظروف الاجتماعية للمجتمع قرية ريمبانج ناحية ريمبانج مديرية باسوروان. 2) وصف نتائج التربية الإسلامية في تقليد فن جبلوك3. ) وصف تئثير فن جبلوك للمجتمع قرية رمبانج ناحية رمبانج باسوروان .4) وصف العماد و العوائق التي تحدث في استيعاب قيم التربية الإسلامية في تنفيذ تقليد فن جبلوك في سكان قرية ريمبانج ناحية ريمبانج مديرية باسوروان. استخدم هذا البحث منهجا نوعيا ونوع البحث ظواهرا. تقنية جمع البيانات باستخدام الملاحظة والمقابلة والتوثيق. تحليل البيانات باستخدام الخطوات: تقليل البيانات وعرض البيانات والاستنتاجات المعروضة في السرد. نتائج هذا البحث كما يلي: 1) تقليد فن الجبلوك المنفذ في كل المصلى الأقرب إلى منازل السكان لفترة زمنية متفق عليها. أما بالنسبة للتنفيذ، فإن السكان يجمعون في دائرة ثم ينشدون شعرا معاـ أحد الأعضاء مسؤول عن ضرب الوسادة والآخر يساعد تصفيقا بأيديهم لإنتاج إيقاع موسيقي، ثم أحد الأعضاء يكون مغنيا رئيسيا. 2) قيم التربية الإسلامية الواردة في تقليد فن الجبلوك هي الإيمان والإخلاص والمساواة والأخوة والكرامة والحقوق والواجبات وصلة الرحم والصدقة .3) فنّ الجبلوك تئثير الإيجابي ليفهم الدينية الإسلامية و انّه محلّ الصلة الرحيم. 4) هناك مدعاتان في استيعاب قيم التربية الإسلامية في فنّ جبلوك, وهما الخارجية والداخلية. امّا الداخلية يهمّ التربية االإسلامية للمجتمع قرية رمبانج. و كان ايضا عاملان مثبطان في استيعاب قيم التربية الإسلامية في فن الجبلوك. وهما العوامل الخارجية والداخلية. العاملة الخارجية ناتجة عن العصر والاقتصاد. والعاملة الداخلة سبب تغيير عقلية الناس المفرقع عن التغيير في نمط الحياة
    corecore