18 research outputs found

    Influence of Urea-Dairy Cattle Dung Fertilizer Combinations on Growth and Production of Mulato Grass (Brachiaria Hybrid CV "Mulato")

    Full text link
    A research with the aim of obtaining an effective combination pattern of fertilization management was done on mulato grass plants (Brachiaria Hybrid cv "Mulato"). The used fertilizers were of cow dung that serves to maintain the quality of soil and urea that is useful to increase the growth and production of plants. The method used was Completely Randomized Design where the treatments were mixed dairy cattle dung at 10, 17 and 24 tons per hectare per defoliation and urea fertilizer at doses of 75, 150 and 225 kg per hectare per defoliation. Each treatment was repeated 3 times so that there were 27 plots of research. The parameters studied were plant height, tiller number, leaf number, weed population and fresh forage production. The collected data were analyzed based on Completely Randomized Design, between Orthogonal tested treatment and regression analyzed dose. The results showed that the combined treatment of cow dung as much as 24 tons per hectare per defoliation with urea of 225 kg per hectare per defoliation (K3U3) showed the best growth and production of Mulato grass, while for the given dosage yielded a linear regression equatio

    Pengaruh Macam Dan Waktu Aplikasi Fungisida Nabati Terhadap Perkembangan Penyakit Antraknosa Pada Pisang Lepas Panen the Effect of Kinds and Application TIME of Botanical Fungicides on Anthracnose Development of Postharvest Banana

    Full text link
    Research aimed at knowing kinds, concentration, and application time of botanical fungicides on development of anthracnose in vitro and in vivo, and organoleptic test on postharvest banana. The in vitro test was arranged by factorial based on Completely Randomized Design with kinds of the fungicides, i.e., leaves extract of neem, soursop, or pepper betle as the first factor and concentration as the second one. The in vivo one was designed with Split-Split Plot Design, as main plot, subplot, and sub-subplot were kinds of the fungicides, injury or inoculation, and application time, respectively. Result of the research pointed out that leaves extract of pepper betle 30% had the same ability to suppress anthracnose fungus in vitro with benomyl. However, the leaves extract of neem 30% given before injury or inoculation was the best treatment to decrease the disease as 63.13%. The botanical fungicides did not affect aroma, color, and taste of banana

    Pengaruh Pemberian Tiga Jenis Pupuk Kandang Dan Dosis Urea Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai (Capssicum Annum L.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh tiga jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai pada masing-masing dosis pupuk Urea. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Lampung. Perlakukan ditetapkan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu jenis pupuk kandang (sapi, ayam, kambing). Faktor kedua adalah pemberian pupuk Urea dengan dosis 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, 150 kg ha-1, 200 kg ha-1. Kesamaan (homogenitas) ragam antara perlakuan diuji dengan Uji Bartlet dan kenambahan data (aditivitas) di uji dengan Uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi, maka data di analisis ragam. Data diolah dengan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Polinomial Orthogonal pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dosis pupuk Urea dan pupuk kandang terhadap jumlah bunga, jumlah buah, bobot buah, panjang buah, bobot kering berangkasan

    Analisis Quality of Service (QoS) Pada Jaringan Hotspot SMA Negeri XYZ

    Full text link
    Jaringan yang baik harus memperhatikan kualitas layanan yang akan diberikan kepada pengguna. Ketika membangun sebuah jaringan harus memperhitungkan Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran seberapa baik suatu layanan jaringan. parameter-parameter Quality of Service (QoS) yaitu troughput,delay,jitter,dan packet loss menurut standart THIPON.Pada SMA Negeri XYZ untuk mendukung proses pembelajaran menyediakan sarana dan prasarana tambahan, salah satunya ialah tersedianya jaringan internet. Layanan internet pada sekolah ini mengguakan Internet Service Provider (ISP) dari PT Telkom Indonesia dan bandwidth yang di sewa sebesar 40Mbps. SMA Negeri XYZ menyediakan jaringan hotspot sebagai sarana untuk guru atau siswa menggunakan jaringan internet. Oleh karena itu sangat diperlukan pengukuran untuk mengetahui seberapa baik kualitas layanan yang telah diberikan. Hasil dari pengukuran Quality of Service (QoS) pada jaringan hotspot SMA Negeri XYZ dapat diketahui bahwa troughputnya sebesar “3,94 bps”, delay sebesar “0 ms”, Jitter sebesar “0 ms”, dan packet loss sebesar ” 11,46 %”. Maka dapat di simpulkan bahwa kualitas jaringan hotspot pada SMA Negeri XYZ menurut standart THIPON masuk dalam kategori “Sedang”

    Pengaruh Suhu dan Lama Penderaan secara Fisik pada Viabilitas Benih Buncis (Phaseolus Vulgaris L.)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui suhu yang efektif menurunkan viabilitas benih, (2) mengetahui lama penderaan yang efektif menurunkan viabilitas benih, (3) mengetahui pengaruh kombinasi suhu dan lama penderaan yang efektif menurunkan viabilitas benih. Penelitian ini dilaksanakan di desa Jatimulyo dan Laboratorium Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Juni 2012 sampai Agustus 2012. Rancangan yang digunakan adalah faktorial (2x6) dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan faktor utama adalah suhu 39°C dan 41°C dan faktor kedua adalah lama penderaan yang terdiri dari: 0 jam (kontrol), 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam. Jika asumsi terpenuhi analisis data dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 95%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh lama penderaan nyata menurunkan viabilitas benih buncis, sedangkan pengaruh suhu dan pengaruh interaksi suhu dan lama penderaan memberikan pengaruhtidak nyata. Viabilitas benih buncis sudah menurun secara nyata setelah didera selama 24 jam yang ditunjukkan oleh variabel kecepatan perkecambahan, sedangkan variabel kecambah normal total, kecambah normal kuat, dan benih mati mengalami penurunan viabilitas setelah didera selama 48 jam

    MORFOMETRI DAN POTENSI SUMBERDAYA AIR DANAU LAUKAWAR

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah membuat Peta Batimetri, mengetahui Kondisi Morfometri, dan menghitung Potensi Sumberdaya Air Danau Laukawar. Metode yang digunakan untuk membuat peta batimetri adalah dengan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan pemberat yang diikat dengan tali ukur serta dicatat koordinatnya. Data titik kedalaman dan koordinat tersebut kemudian diinterpolasi dengan menggunakan metode krigging. Peta batimetri yang sudah dihasilkan digunakan untuk menghitung dan/atau mengukur aspek morfometri danau. Danau Laukawar menutupi luasan lebih dari 1 juta meter persegi, dengan kedalaman maksimal 18 meter dan volume 11 juta meter kubik. Kedalaman relatifnya adalah 1,5, yang berarti bahwa Laukawar memiliki nilai stabilitas yang rendah, mudah tercampur karena pengaruh angin. Luas tangkapan air danau sebesar lebih dari 9 juta meter persegi yang memiliki curah hujan pada kelas 2000 sampai 2500 meter persegi. Hujan yang sudah dikurangi penguapan menghasilkan air masuk sebesar 10 sampai dengan 15 juta meter kubik pertahun. Merujuk kepada aliran outlet Laukawar, yang melewati Kecamatan Naman Teran dan Kecamatan Simpang Empat, dan kebutuhan kedua kecamatan tersebut (6,3 juta meter kubik), Laukawar dan daerah tangkapan airnnya hanya dapat memenuhi kedua kecamatan tersebut secara utuh. Sisa air sebanyak 3,7 sampai dengan 8,7 juta meter kubik, meresap, atau tetap mengalir dan dipergunakan oleh kecamatan lain

    Pengaruh Konsentrasi Etanol dan Lama Penderaan pada Viabilitas Benih Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.) Varietas Oval

    Full text link
    Benih yang bermutu adalah benih yang memiliki vigor yang tinggi. Metode uji untuk menguji vigor benih adalah dengan pengusangan cepat secara fisik maupun kimiawi. Secara fisik, benih didera dengan suhu sedangkan secara kimiawi benih didera dengan etanol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi etanol untuk mendera benih yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat, mengetahui lama penderaan dengan menggunakan larutan etanol yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat, dan untuk mengetahui kombinasi antara konsentrasi larutan etanol dan lama penderaan yang dapat menurunkan viabilitas benih tomat. Perlakuan terdiri atas konsentrasi etanol 0, 3, 6, dan 9%, dan lama deraan etanol 6, 12, dan 18 jam. Perlakuan disusun secara faktorial pada rancangan kelompok teracak sempurna. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderaan benih tomat dengan etanol konsentrasi 6% selama 18 jam atau konsentrasi 9% selama 12 jam sudah menurunkan viabilitasnya secara nyata. Oleh sebab itu cara ini dapat digunakan untuk melihat penurunan viabilitas benih tomat
    corecore