4 research outputs found
KAJI EKSPERIMENTAL PERFORMANSI PENGEREMAN KAMPAS REM SERAT BAMBU SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF KAMPAS REM MOBIL
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menyelidiki pengaruh variasi komposisi
bahan serat bambu, serat aluminium (Al), magnesium oksida (MgO) dan resin
polyester terhadap nilai koefisien gesek pada pengujian performansi pengereman.
(2) Menyelidiki variasi komposisi kampas rem dengan bahan friksi serat bambu
yang paling ideal terhadap koefisien gesek dengan pembanding kampas rem
nissin. (3) Membandingkan performansi pengereman kampas rem mobil dengan
memanfaatkan serat bambu sebagai salah satu bahan penyusun dengan kampas
rem pembanding merk Nissin.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengolahan data secara
deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dengan melakukan uji performansi
pengereman menggunakan mesin prony brake. Proses pengambilan sampel
dilakukan dengan membuat 3 komposisi kampas rem, setiap komposisi dibuat 3
buah sampel menjadi (1A, 1B, 1C; 2A, 2B, 2C; 3A, 3B, 3C). Data diperoleh dari
hasil uji performansi pengereman kemudian dimasukkan ke dalam tabel dan
ditampilkan dalam bentuk grafik, kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:(1) Variasi komposisi
kampas rem berpengaruh terhadap nilai koefisien gesek. Semakin bertambahnya
persentase komposisi serat bambu maka semakin rendah nilai koefisien gesek
sampel kampas rem, serta semakin bertambahnya persentase magnesium oksida
(MgO) maka semakin meningkat pula koefisien gesek yang dihasilkan. (2)
Koefisien gesek yang paling baik adalah sampel kampas rem komposisi 1 dengan
komposisi serat bambu 35%, aluminium 15%, MgO 35%, resin 15% dengan nilai
koefisien gesek 0,404. (3) Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa
kampas rem mobil dengan memanfaatkan serat bambu sebagai salah satu bahan
penyusun mempunyai performansi pengereman yang lebih baik dibandingkan
dengan kampas rem pembanding merk Nissin jika ditinjau dari hasil pengujian
koefisien gesek.
Kata Kunci: kampas rem, performansi pengereman, koefisien gesek, prony brake,
serat bambu
The Influence of Water Flow Characteristics on the Physical and Mechanical Qualities of Underwater Wet Welded A36 Marine Steel Plate
Underwater welding has proven to be a successful method of joining two similar or dissimilar metals and takes place underwater. This technique is frequently used for maintenance purposes, such as repairing piping systems, ships, and other marine structures. This study investigates the effect of different water flow types on an underwater weld’s physical and mechanical properties of welded bead on the A36 steel plate. The SMAW method with an E7018 electrode is used for welding A36 steel in saltwater. In this simulation, underwater welding is performed using three types of flow (without flow, non-uniform flow with a baffle plate, and non-uniform flow without a baffle plate) to compare metallography, hardness, tensile, impact, and bending testing results. The findings revealed that the saltwater flow caused more porosity defects. Moreover, the highest penetration depth was observed in specimens with the non-uniform flow with a baffle plate. The heat energy is concentrated due to droplets accumulating in the weld area. The microstructure of welding metals such as acicular ferrite and ferrite with the second phase grows as the water flow becomes non-uniform. Furthermore, as the rate and variability of the water flow increased, the value of the mechanical properties of the specimens increased relatively