124 research outputs found

    Nationalism Transformation in Aceh

    Full text link
    Nationalism becomes a basic ideology of the resistance movement against colonialism whichvexists in the world. This ideology is able in bounding nations accross the world to defend themselves from colonialism and influences which come from outside the nations. In Indonesia, nasionalism becomes a unity of the nation in the archipelago against the Dutch colonialism. However, after Indonesia\u27s independence, nationalism becomes a destroyer of the nationalism itself, nationalist\u27s disappointment becomes a beginning of resistence movement against Indonesia. Later on the nationalist\u27s counterwork expanded broadly and destroyed the current nationalism foundation which had been grown strongly, and it grows as the menace for the nationalism of Indonesia. In Aceh, the upheaval involves nationalism as a basic problem that may collapse the spirit of Indonesia nationalism which exists on Acehnese\u27s mind, and it is switched with ethnonationalism which limits nationalism discourse as well as more reinforce the spirit of resistance in order to seperate itself away from Indonesia

    Aplikasi Multimedia sebagai Media Informasi pada Pengenalan Monumen Yogya Kembali YOGYAKARTA

    Full text link
    Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini, multimedia merupakan salah satu hal yang paling trend dan unggul di dunia teknologi informasi. Multimedia merupakan salah satu kecanggihan teknologi komputer untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang menarik dan berguna bagi masyarakat. Monumen Yogya Kembali Yogyakarta merupakan suatu tempat atau sarana untuk mengabadikan peristiwa, memperingati dan mewariskan semangat nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia kepada generasi penerus. Dalam penyampaian suatu informasi Monumen Yogya Kembali Yogyakarta sampai saat ini masih menggunakan media cetak buku panduan dan web yaitu www.monjali-jogja.com sebagai media untuk memperkenalkan dan penyampaian informasinya. Media cetak buku panduan dan web yang ada saat ini hanya berisi tentang informasi gambaran secara umum saja dari Monumen Yogya Kembali Yogyakarta dan koleksi - koleksi yang ada di Monumen Yogya Kembali Yogyakarta, sedangkan untuk keterangan dan penjelasan dari koleksi-koleksi yang ada di Museum Monumen Yogya Kembali belum sepenuhnya ada yaitu hanya berupa nama dari koleksi yang ada dan disajikan dalam bentuk papan nama. Subjek penelitian dalam skripsi ini adalah membangun sebuah media informasi pada koleksi yang ada dilantai 1 ruang museum III dan koleksi Diorama dilantai 2 yang diimplementasikan dengan menggunakan multimedia interaktif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara langsung, kepustakaan dan dokumentasi. Pada tahap perancangan sistem untuk menyusun sistem yang baru dilakukan beberapa tahap perancangan konsep, merancang isi, merancang naskah, merancang grafis, memproduksi sistem, pengetesan sistem dengan black box dan alpha test, dan aplikasi multimedia ini dibuat dengan menggunakan software Macromedia Flash CS8.Hasil dari penelitian ini adalah Aplikasi Multimedia Sebagai Media Informasi Pada Pengenalan Monumen Yogya Kembali Yogyakarta. Dengan hasil pengujian didapat prosentase penilaian= 100% untuk Blackbok test dan untuk Alfa test diperoleh prosentase nilai sangat setuju= 44,16%, setuju= 54,17%, Kurang setuju= 0%, tidak setuju= 0% dan prosentase penilaian= 100% untuk hasil Uji Kelayakan Aplikasi. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi multimedia ini dapat dipergunakan sebagai media informasi kepada pengunjung terutama pengunjung dalam bentuk rombongan untuk memahami dan mendapatkan sebuah informasi mengenai koleksi yang ada dilantai 1 ruang museum III dan koleksi lantai 2 ruang Diorama di Monumen Yogya Kembali Yogyakarta

    Tata Kelola Menara Telekomunikasi Di Kota Pekanbaru

    Full text link
    Telecommunications towers arragement in Pekanbaru still cause problems including the amount of towers than can affect the aesthetics in pekanbaru. Still the tower that has not pocketed a building permit erection of the tower location that is not in accordance with safety telecommunications towers arragement in Pekanbaru still cause problems including the amount of towers than can affect the aesthetics in pekanbaru. Still the tower that has not pocketed a building permit erection of the tower location that is not in accordance with safety and security and order The purpose of this study was to Knowing how Governance Telecommunication Tower in the city of Pekanbaru and the factors that impede arregement telecommunication towers.Researchers used the theory of George R. Terry in Manullang (2008: 3) which states that the principle of management that is no planning, organization, actuating and controling. This study used descriptive qualitative method, data collection through triangulation, namely: observation, interviews and documentation which the parties involved in this study as an informant. The outcome of reeaserch of this study indicate that Telecommunication Tower in Pekanbaru still didn't meet the standart. this can be seen from the number of telecommunication towers unlicensed and placement that does not comply with the standards. Coordination and enforcement of sanctions that are not expressly so it does not give deterrent effect to the provider. so well that the management is not effective. Factor inhibiting arrangement Telecommunication Tower Pekanbaru is human resources, funding and infrastructure

    Developing the Facebook-Problem Based Learning Model: A Way of Improving the Geographical Solving-Problem Skills at Senior High Schools

    Get PDF
      The primary purpose of this study was to develop a model of learning based on Facebook-assisted learning to improve the geographic problem-solving abilities of high school students. Research and Development was the type of research entailed. Instructional System Design entailed was Plomp consisting of (1) preliminary research (2) Prototype Phase (Prototyping phase); 3) Assessment stage. The product design stage investigates the validity and practicality with formative evaluations which include self-evaluation and one-to-one. The assessment stage uses summative evaluation which aims to assess the validity of the product in aspects of the organization, format, material and language. Practicality assesses the level of ease, the efficiency of time and benefits. As for effectiveness, it assesses student learning test results using the t-test. Exam questions are made in the form of essays and are assessed using an assessment rubric. Data is collected through discussions, observations, interviews, questionnaires and tests. The collected data were analyzed using descriptive and inferential statistics. The results showed that for the validity of the Model book and its support system (teacher's books and student books) met the valid criteria of> 3.20 while the ICC value of the model book was 0.987, the ICC of student books was 0.943 and ICC of the teacher's book 0.965. These figures indicate that the model and the supporting system according to the expert is appropriate. The practicality results obtained are very practical that is easy to use, understood, very helpful in the learning process, the use of adequate time, and fun for students to learn. Effectiveness test results enable students to solve Geography problems in High Schools. In conclusion, the Valid, practical and effective Facebook-assisted problem-based learning model can improve the geography problem-solving ability of high school students. , e-learning, faceboo

    Model Percepatan Pengembangan Pertanian Lahan Rawa Lebak Berbasis Inovasi

    Full text link
    Pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang semakin kompleks terkait dengan Perubahan iklim, keterbatasan dan degradasi sumber daya alam, serta isu perdagangan global. Ketersediaan lahan subur makin berkurang akibat alih fungsi lahan, di sisi lain permintaan komoditas pangan terutama beras makin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah pen-duduk. Oleh karena itu, upaya peningkatan produksi pangan ke depan diarahkan pada lahan suboptimal termasuk lahan rawa lebak. Pengembangan lahan rawa lebak untuk pertanian memer-lukan teknologi pengelolaan lahan dan air serta teknologi budi daya yang sesuai untuk memperoleh hasil yang optimal, selain kondisi sosial ekonomi masyarakat, kelembagan, dan prasarana yang memadai. Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan teknologi spesifik lokasi yang layak dikembangkan di lahan rawa dengan sasaran akhir konservasi dan peningkatan produksi komoditas pertanian. Pengembangan lahan rawa lebak dila-kukan melalui empat subsistem, yaitu subsistem pengembangan lahan, budi daya, mekanisasi dan pascapanen, serta kelemba-gaan. Inovasi pertanian bisa dijadikan landasan bagi pengem-bangan model-model percepatan pembangunan pertanian di lahan rawa lebak. Peran aktif institusi terkait diperlukan sejak awal untuk mempermudah perencanaan dan pelaksanaannya

    The Development of Message-Design Model in Blended Learning

    Full text link
    . The researcher found a problem in designing an instruction often ignore the message design because it is focused on syntax and learning systems, including the design of innovative learning such as e-learning, online learning, blended learning and mobile learning. Based on these problems, the researcher develops a model of design message in blended learning. The goal is to help the educators to facilitate learners to interpret and construct teaching materials. The development used ADDIE models. Qualitative and quantitative data were collected through observation, interviews, questionnaires, and tests in order to produce a model of message design. The validity of this products was tested by expert and the practicality and effectivity testing by the user in the course of Theory of Learning and instruction. The result of this development consists of (1) the book of model design messages in blended learning, and (2) the learning tool that consists of teaching materials, media presentations, e-learning, syllabus, SAP that is valid, practical and effective. The Book model can be used by designers of instruction, learning consultant, and lecturer/educator in helping learners to interpret and construct learning message so that they have an ability to generalize the learning and become independent learners

    Kajian Pola-pola Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Produksi dalam Mencegah Illegal Logging

    Full text link
    Pola-pola pemberdayaan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kondisi sosial ekonomi sudah banyak dilakukan. Namun apakah efektif untuk mencegah illegal logging belum banyak diungkapkan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji program pemberdayaan masyarakat melalui pola Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) 2) mengkaji program pemberdayaan masyarakat melalui pola kemitraan; dan (3) mengkaji efektifitas pola pemberdayaan dalam mencegah illegal logging di kawasan hutan produksi. Data indikator pencapaian pemberdayaan yang digunakan adalah (1) Pendapatan masyarakat, (2) Distribusi pendapatan (pengeluaran), dan (3) Penyerapan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat dengan pola kemitraan effektif dalam upaya pencegahan illegal logging. Untuk itu pemberdayaan masyarakat dengan pola kemitraan dapat terus dilaksanakan dalam upaya pencegahan illegal logging

    PERANCANGAN MESIN PENGOLAH SAGU PORTABLE DENGAN KAPASITAS EMPULUR SAGU 350 KG/JAM

    Get PDF
    Perancangan mesin ini menggunakan sistem parutan guna untuk menghancurkan empulur batang sagu agar pati sagu dapat keluar dari batangnya, parutan dirancang berbentuk silinder dan diberikan susunan mata parut disekeliling silinder parutan tersebut. Batang sagu diparut pada silinder yang sedang berputar sehingga empulur batang sagu hancur dan masuk kedalam bak pencucian, Empulur batang sagu hasil parutan dicuci di dalam bak guna untuk memisahkan pati sagu dengan ampas dengan menggunakan saringan. Sistem pencucian dan pengendapan mengguanakan dua pompa Sanyo PWH 13, pompa pertama menarik air dari sumber mata air ke dalam bak pencucian dan pompa yang kedua memindahkan hasil pencucian ke dalam bak pengendapan. Hasil parutan empulur sagu yang didapatkan dari perancangan ini adalah 6,125 kg/menit (dibulatkan menjadi 350 kg/jam ) dan untuk lebar parutan 40 cm

    Perbandingan Nilai Ekspor Di Sumatera Selatan Dengan Nilai Ekspor Propinsi Lainnya Di Indonesia Dari Tahun 2012 Sampai Dengan 2017

    Get PDF
    Penelitian merupakan perbandingan nilai ekspor di sumatera selatan dengan nilai ekspor provinsi lainnya di indonesia dari tahun 2012 sampai dengan 2017. Pada penelitian ini menggunakan data historis atau data sekunder yang telah dipublikasikan secara resmi oleh badan pusat statistik indonesia, badan pusat statistik sumatera selatan dan kementrian perdagangan republik indonesia. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa nilai ekspor di sumatera selatan khususnya, maupun di provinsi lainnya di indonesia mengalami penurunan, untuk provinsi sumatera selatan rata-rata nilai ekpornya adalah sebesar US Dollar 3,1 Milyar, sedangkan untuk nilai ekspor indonesia rata-rata selama enam tahun terahir adalah sebesar US Dollar 166,3 Milyar

    Development of E-Modules Based on 5E Instructional Models in Chemistry

    Get PDF
    Information technology in education opens up new opportunities to enhance learning in schools. The learning media that can be used is e-module, which is an interactive and flexible digital learning resource. This study aimed to develop an e-module based on the 5E instructional model in class XI chemistry at SMA. The development method used is 4D. Identify the needs and objectives of class XI chemistry learning. Furthermore, the structure and content of the e-module is prepared based on the 5E instructional model, namely: engage, explore, explain, elaborate, and evaluate. At the development stage, the e-module is designed and developed by taking into account the principles of instructional design that are in accordance with the characteristics of learning chemistry. E-modules are also equipped with multimedia, interactive simulations, practice questions, and automatic assessments to facilitate interactive learning. After the e-module has been developed, the implementation phase is carried out by testing the e-module in a sample group of class XI students in a high school. Furthermore, an evaluation of the effectiveness of the e-module was carried out through collecting data from students and teachers regarding the use, use, and satisfaction of the e-module. The results of this study are expected to improve the quality of high school chemistry learning, helping students be more active, creative, and independent in understanding complex chemical concepts. With the use of this e-module, learning is expected to be more interesting, interactive, and effective in achieving learning objectivesTeknologi informasi dalam pendidikan membuka peluang baru untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran yang dapat digunakan adalah e-module yang merupakan sumber belajar digital yang interaktif dan fleksibel. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan e-modul berbasis model pembelajaran 5E pada mata pelajaran kimia kelas XI SMA. Metode pengembangan yang digunakan adalah 4D. Mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan pembelajaran kimia kelas XI. Selanjutnya struktur dan isi e-modul disusun berdasarkan model pembelajaran 5E yaitu: engage, explore, Explain, elaborate, dan Evaluation. Pada tahap pengembangan, e-modul dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran kimia. E-modul juga dilengkapi dengan multimedia, simulasi interaktif, soal latihan, dan penilaian otomatis untuk memfasilitasi pembelajaran interaktif. Setelah e-modul selesai dikembangkan, tahap implementasi dilakukan dengan menguji e-modul pada kelompok sampel siswa kelas XI di sebuah SMA. Selanjutnya dilakukan evaluasi keefektifan e-modul melalui pengumpulan data dari siswa dan guru terkait pemanfaatan, penggunaan, dan kepuasan e-modul. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran kimia di SMA, membantu siswa lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam memahami konsep kimia yang kompleks. Dengan penggunaan e-modul ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kata kunci: E-modul, model pembelajaran 5E, Kimia, Pengembangan 4
    • …
    corecore