434 research outputs found

    The Little Words That Matter: Discourse Markers in Teacher Talk

    Full text link
    Tujuan dari artikel ini adalah untuk membahas suatu aspek khusus dari interaksi kelas dan penggunaan bahasa di kelas bahasa yakni penanda wacana (DMs). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Menggunakan data yang diperoleh dari dua guru mata pelajaran Bahasa Inggris yang mengajar di enam kelas Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di salah satu SMA di Surakarta, penelitian ini mendeskripsikan kejadian dan fungsi tekstual dari DMs yang digunakan oleh guru. Analisis data menunjukkan bahwa terdapat 19 DMs baik dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, atau Bahasa Jawa yang digunakan kedua guru dalam ujaran guru di kelas. Artikel ini juga menguraikan sejumlah fungsi tekstual DMs yang secara signifikan berkontribusi terhadap alur organisasi diskursus kelas yang koheren dan lancar dalam interaksi kelas. Fakta bahwa DMs adalah perangkat berharga untuk memudahkan struktur diskursus kelas menyarankan bahwa harus ada peningkatan kesadaran tentang penggunaan DMs dalam ujaran guru

    Kesulitan Belajar Matematika Di Sekolah Dasar

    Full text link
    Kesulitan belajar juga dapat diartikan sebagai ketidakmampuan anak dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar memiliki karakteristik unik mereka sendiri dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, setiap anak memiliki kemampuan untuk berhasil dalam studi mereka. Guru mampu dalam memantau kemajuan mereka dan menerapkan berbagai strategi mengajar di kelas. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika anak, yang secara umum berupa faktor dari dalam diri anak sendiri dan faktor dari luar diri anak. Siswa yang menunjukkan kesulitan dalam belajar matematika juga menunjukkan kesulitan dalam berperilaku seperti adanya gangguan emosional, rasa tak tenang, khawatir, mudah tersinggung, sikap agresif, gangguan dalam proses berpikir, semuanya menjadikan kegiatan belajar terganggu. Solusi yang dapat diberikan guru adalah dengan melaksanakan pembelajaran remedial bagi anak berkesulitan belajar matematika

    Strategi Pemasaran Gula Semut di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

    Full text link
    Currently, granulated palm sugar (palm suiker) with local name “gula semut” becameknown and generally produced for export market and partly for domestic food industry.Great market prospects for granulated palm sugar can not be utilized by communitybecause majority of producers make solid (molded) palm sugar. In the district of RokanHulu, granulated palm sugar is only produced by one producer. This research is a casestudy of granulated palm sugar producer with the aims to study: (1) marketing strategyof granulated palm sugar; (2) external and internal marketing factors, and (3) alternativemarketing strategy. Analysis of qualitative description is to describe the marketing ofgranulated palm sugar in the form of marketing mix (product, price, promotion anddistribution). A quantitative analysis carried out to develop a marketing strategy withSWOT analysis. Conclusions of research: (1) product strategy of granulated palm sugaris applied through packaging attributes of halal label, barcode, license, product benefits,and area of origin; (2) the price of the sugar is Rp 30,000 per kg which is considered tooexpensive; (3) promotion strategy is still limited on personal selling by word of mouth;(4) strategy is direct distribution to consumers, and (5) recommended strategy is tomaintain the label and the brand and introduce product to general public, encourageproducers not to make wine to maintain continuity of the sugar production, set priceaccording to production costs while considering purchasing power, maintain healthstandard, and do continuous promotional activities

    Systemic Lupus Erythematosus and Worsening Severe Preeclampsia: Does IT Have Correlation?

    Get PDF
    Acute exacerbation of systemic lupus erythematosus in pregnancy complicated by severe preeclampsia was difficult to diagnose and treat. This is the case of Mrs Y, 26 years old in 24 weeks gestational age with severe preeclampsia with active exacerbation of systemic lupus erythematosus. She had suffered from systemic lupus eryhtematosus for three years before she got pregnant. When she came the blood pressure was 180/110 mmHg, protein urine +3. There was complaint of stiffness on muscle joints, facial flares, general weakness, and photosensitivity. She was hospitalized for seven days before she was discharged. Her blood pressure was controlled and lupus symptoms were controlled by antihypertensive agents and antiinflamation agent metil prednisolone. A week later she came back to our hospital. Her blood pressure was 190/110 mmHg despite having antihypertensive. She also complaint of joints ache, general weakness, facial flares, and no fetal movement. On ultrasound examination there was intra uterine fetal death. From this case, we would like to assess the patophysiology of systemic lupus erythematosus and worsening symptoms of severe preeclampsia which cause the mortality and morbidity of mother and bab

    Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial

    Full text link
    Kesenjangan wilayah yang tejadi di Kabupaten Lamongan disebabkan adanya ketidakmerataan percepatan dan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan sosial antar kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tipologi kesenjangan wilayah di Kabupaten Lamongan berdasarkan aspek ekonomi dan sosial. Metode analisis yang digunakan adalah analisis PLS-CFA untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kesenjangan wilayah di Kabupaten Lamongan berdasarkan aspek ekonomi dan sosial, analisis Point by point methode dan perhitungan nilai Range untuk mengetahui tingkat kesenjangan wilayah berdasarkan aspek ekonomi dan sosial, analisis Statistik Deskriptif untuk menentukan tipologi kesenjangan wilayah berdasarkan aspek ekonomi dan sosial. Dari hasil akhir penelitian didapatkan 4 tipologi kesenjangan wilayah berdasarkan aspek ekonomi dan sosial, yaitu Tipologi A merupakan kelompok kecamatan yang mempunyai karakteristik kemajuan ekonomi dan tingkat kesejahteraan sosial tinggi; Tipologi B mempunyai karakteristik kemajuan ekonomi tinggi namun memiliki tingkat kesejahteraan rendah; Tipologi C mempunyai karakteristik kemajuan ekonomi rendah namun memiliki tingkat kesejahteraan sosia tinggi; Tipologi D mempunyai karakteristik kemajuan ekonomi dan tingkat kesejahteraan rendah

    Penciptaan Model Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Menumbuhkan Keberanian Dalam Mengemukakan Pendapat Serta Pengambilan Keputusan Bagi Pekerja Di Kabupaten Batu Bara

    Full text link
    Mempelajari sebuah bahasa asing seperti bahasa Inggris tidaklah sulit dan tidak juga gampang bagi orang-orang yang sudah bekerja dan tentu saja tidak melatarbelakangi bahasa Inggris. Hal ini suatu masalah besar bagi mereka di mana para pekerja tersebut sangat dituntut untuk menguasai dan mampu mengkomunikasikan bahasa Inggris tersebut untuk meningkatkan prestasi dan kredibilitas pekerjaan mereka di Perusahaan Eksport-Import yang ada di Kabupaten Batu Bara. Untuk itu dilakukan berbagai upaya untuk merangsang daya tarik para pekerja (siswa) dalam menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan seperti watching, game playing, discussion and singing. Dengan bertujuan supaya para pekerja (siswa) dapat memberanikan diri mengeluarkan ide serta menjadikan bahasa Inggris sebagai budaya komunikasi di lingkungan Perusahaan. Sebab daerah yang menjadi central topik tulisan ini merupakan daerah yang sangat maju perkembangan pembangunannya disebabkan karena akan adanya rencana Pemerintah setempat menjadikan sebuah Pelabuhan Internasional nantinya dan tentu saja sangat dibutuhkan sekali pengetahuan akan bahasa Inggris tersebut

    Program Perencanaan Pulang Dapat Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu yang Melahirkan Bayi Prematur Merawat Bayinya

    Get PDF
    Bayi yang lahir prematur berisiko mengalami permasalahan kesehatan, sehingga membutuhkan perawatan yang intens dari sejak di rumah sakit sampai ketika bayi sudah boleh dipulangkan ke rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi dalam perencanaan pulang terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu merawat bayi prematur. Penelitian ini merupakan studi quasi experiment dengan rancangan pre and post-test without control design. Sampel penelitian ini adalah 35 ibu yang melahirkan bayi prematur dan bayinya di rawat di ruang Perinatologi sebuah rumah sakit di Jakarta. Sampel diambil secara consecutive sampling. Intervensi penelitian adalah pemberian edukasi menggunakan media pembelajaran booklet dan audiovisual yang berisi tentang ASI, teknik menyusui, perawatan metode kanguru, cara pencegahan infeksi, dan tanda bahaya pada bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan edukasi selama perencanaan pulang, pengetahuan ibu merawat bayi prematur rata-rata mengalami kenaikan skor sebesar 29,52, aspek keterampilan menyusui skornya naik sebesar 33,29 dan keterampilan perawatan metode kanguru terdapat kenaikan skor sebesar 30,25. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaaan yang signifikan antara rata-rata skor pengetahuan ibu merawat bayi prematur, skor keterampilan menyusui, dan skor keterampilan perawatan metode kanguru (PMK) sebelum dan setelah diberikan edukasi selama perencanaan pulang (p> 0,001). Pelaksanaan program edukasi selama perencanaan pulang yang dilakukan selama tiga hari dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu merawat bayi prematur. Edukasi dalam perencanaan pulang sebaiknya rutin diterapkan di rumah sakit sebagai intervensi keperawatan mandiri agar makin meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

    Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penjurusan Slta dengan Metode Id3 dan C4.5.

    Full text link
    Penjurusan sekolah dalam jenjang SLTA merupakan permasalahan yang komplek, hal ini dikarenakan jumlah siswa yang terus bertambah dan banyaknya syarat yang harus dipenuhidalam menentukan jurusan, akibatnya proses penjurusan kurang tepat dan tidak sesuai minat siswa. Jika penjurusan sesuai dengan kemampuan dan minat/bakat siswa maka merea dapatbelajar dengan nyaman dan dapat menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai bidangnya. Tujuan penelitian ini adalah membantu guru dalam proses penyeleksian pemilihan jurusansehingga proses yang dihasilkan dari seleksi ini lebih akurat dan objektif. Indikator atau kriteria yang akan digunakan dalam penyeleksian ini adalah nilai Matematika, Fisika, Biologi, Kimiauntuk semester 1 dan semester 2, Nilai Psikotest (IQ), Saran Psikotest, Angket/Minat Siswa, Saran Bimbingan Konseling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeklasifikasi pohon keputusan ID3 dan C4.5. karena memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam menentukan keputusan. Hasil dari klasifikasi kedua algoritma akan di analisa untuk enentukan algoritma mana yang paling optimal kinerjanya. Kedua algoritma ini akan dibandingkan kinerjanya dengan mencari recall, pressicion, accuracy terbesar dan Nilai error rate terkecil yang dicapai. Hasil akhir dari penelitian ini, bahwa kinerja algoritma C4.5 lebih baik dari pada algoritma ID3 karena memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dari pada algoritma ID3
    • …
    corecore