9 research outputs found
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Jasa Keuangan
The objective of this research was to analyze what factors influencing dividend payout ratio at the IndonesianStock Exchange (ISE). The method used in this research was the survey method. This research was conductedat the ISE using 82 emitens as the sample based on purposive sampling. The first and second hypothesis wasanalyzed using multiple regression. The result of the first hypothesis analysis showed profitability, liquidity,debt policy, institutional ownership, growth, and firm size simultaneously influential to dividend payoutratio. The second hypothesis analysis showed that only growth influencing dividend payout ratio
Model Bimbingan Kelompok Berbasis Islami Untuk Meningkatkan Sikap Terhadap Peran Ganda Wanita
A positive attitude towards the dual role of women will build a tendency to run dual role of women in accordance with nature of woman. The result of the study at SMK Baitussalam Pekalongan shows that dual role of women material is given less so that so many girls who have negative attitude towards the dual role of women. The purpose of this study was to obtain the Islamic-based group counseling model that can improve the attitude towards the dual role of women in senior high school students. This study used Research and Development, with the result: Islamic-based group counseling model was proven effective in improving attitudes towards the dual role of women in senior high school students. It was visible from Wilcoxon statistical test that revealed a significant (probability <0.05). The development of Islamic-based group counseling model should be used as a model of service in helping students of SMK to improve their attitudes towards the dual role of wome
Pengembangan Durian Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukit, Kota Padang
Kampung Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh merupakan salah satu sentra produksi buah durian di Sumatera Barat.Walaupun nama durian Batu Busuk sudah terkenal dan banyak dicari oleh pencinta durian pada saat musim durian, namun belum ada upaya untuk mengangkat durian Batu Busuk untuk bisa dikenal lebih luas. Langkah awal untuk mengangkat nama durian Batu Busuk adalah membenahi identitas varietas durian Batu Busuk, karena sampai sekarang karakteristik dari durian Batu Busuk yang sesungguhnya tidak jelas.Tanaman yang sudah dikarakterisasi juga perlu diperbanyak agar kedepan, buah yang dihasilkan oleh kelurahan Batu Busuk adalah buah dengan karakter unggul tertentu. Masyarakat atau petani yang menanam durian juga perlu memiliki keahlian memperbanyak durian unggulnya. Penerapan ipteks yang dilakukan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan beberapa metode antara lain penyuluhan, demonstrasi aplikasi dan demplot pembibitan durian. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan yang dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat Batu Busuk mengenai arti penting pendaftaran varietas durian. Kegiatan demplot pembibitan durian dan demonstrasi teknik sambung meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai propagasi durian
KINERJA ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DIKECAMATAN SINTANG KABUPATEN SINTANG
Penelitian ini menganalis faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja anggota BPD di Desa Merti Guna dan Desa Baning Kota Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang. Hasil penelitian menunjukan bahwa, kinerja anggota BPD di Desa Merti Guna dan Desa Baning Kota sudah cukup optimal yang terlihat dari kemampuan dan minat anggota BPD Desa Merti Guna maupun Desa Baning Kota dalam menjalankan tugas, meskipun mereka belum di bekali pengetahuan tentang tugas dan fungsinya sebagai anggota BPD. Faktor pendidikan sedikit mempengaruhi kinerja namun dalam pengorganisasiannya  kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Merti Guna dan Baning Kota  cukup baik. Berdasarkan UU No 06 Tahun 2014 diketahui bahwa tugas BPD dalam pemerintahan Desa, yaitu: BPD menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa. membahas dan menyepakati rancangan peraturan Desa bersama Kepala Desa serta melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai wadah aspirasi masyarakat desa Merti Guna dan Baning Kota   belum maksimal seperti yang harapan masyarakat. Fungsi menggali, menampung, merumuskan, serta menyalurkan aspirasi masyarakat namun dalam pembahasan oleh anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam rapat yang diselenggarakan bersama Kepala Desa masih banyak yang tidak terakomodir. Hal ini terjadi karena masih kentalnya pengaruh dominan Kepala Desa. Pengawasan terhadap Peraturan Kepala Desa tidak menjadi perhatian yang penuh dari BPD Desa, karena berdasarkan hasil penelitian selama peraturan yang dibuat tidak menyimpang dari peraturan diatasnya dan tidak merugikan masyarakat maka peraturan tersebut dapat dikeluarkan oleh Kepala Desa
Persepsi Petani terhadap Penggunaan Pupuk Kompos pada Usahatani Padi di Kelompok Tani Harapan Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek
Compost fertilizer is fertilizer that comes from the remains of organic matter through a decomposition process with the aim of improving soil structure. This research aimed to determine farmers' perceptions of the use of compost on rice farming, the influence of internal factors and external factors on the perceptions of farmers in using compost on rice farming, and the design of extension and use of compost fertilizer on rice farming to determine the perceptions of farmers on the use of compost fertilizer on rice farming. The research method used is the survey method. The sampling method uses purposive sampling method. The results of this study showed that the highest perception received was 57,1% based on making compost, the age and experience of rice farming do not affect farmers' perceptions, and the design of counseling uses the material for making also using compost on rice farming; the methods used are visual, audio visual, lecture, and discussion; the media used is film
Analisis Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas IV dalam Mengerjakan Soal Matematika di Masa Pandemi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar, menemukan faktor kemandirian belajar dan menemukan solusi dari kemandirian belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri Pantirejo 1 Tahun Pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2020. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Pantirejo 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 dan instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan data. Pengujian keabsahan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa sudah baik pada indikator kepercayaan diri, ketidakbergantungan dengan orang lain, berperilaku disiplin, memiliki rasa tanggung jawab, berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan kontrol diri, faktor terbesar yang mempengaruhi kemandirian belajar peserta didik adalah pola asuh orang tua serta lingkungan dan solusi yang diberikan adalah melalui pembiasaan antara jam belajar dan bermain, penghargaan verbal maupun non verbal dan hukuman kepada peserta didik seperti teguran dan memberikan tugas tambahan
Contrast-modulated stimuli produce more superimposition and predominate perception when competing with comparable luminance-modulated stimuli during interocular grouping
Interocular grouping (IOG) is a binocular visual function that can arise during multi-stable perception. IOG perception was initiated using split-grating stimuli constructed from luminance (L), luminance-modulated noise (LM) and contrast-modulated noise (CM). In Experiment 1, three different visibility levels were used for L and LM (or first-order) stimuli, and compared to fixed-visibility CM (or second-order) stimuli. Eight binocularly normal participants indicated whether they perceived full horizontal or vertical gratings, superimposition, or other (piecemeal and eye-of-origin) percepts. CM stimuli rarely generated full IOG, but predominantly generated superimposition. In Experiment 2, Levelt’s modified laws were tested for IOG in nine participants. Split-gratings presented to each eye contained different visibility LM gratings, or LM and CM gratings. The results for the LM-vs-LM conditions mostly followed the predictions of Levelt’s modified laws, whereas the results for the LM-vs-CM conditions did not. Counterintuitively, when high-visibility LM and low-visibility CM split-gratings were used, high-visibility LM components did not predominate IOG perception. Our findings suggest that higher proportions of superimposition during CM-vs-CM viewing are due to binocular combination, rather than mutual inhibition. It implies that IOG percepts are more likely to be mediated at an earlier monocular, rather than a binocular stage. Our previously proposed conceptual framework for conventional binocular rivalry, which includes asymmetric feedback, visual saliency, or a combination of both (Skerswetat et al. Sci Rep 8:14432, 2018), might also account for IOG. We speculate that opponency neurons might mediate coherent percepts when dissimilar information separately enters the eyes