193 research outputs found

    Kajian Konstitusi Indonesia dari Awal Kemerdekaan Sampai Era Reformasi

    Get PDF
    Sejarah konstitusi Indonesia dapat dikatakan telah melewati berbagai tahap perkembangan. Tiap tahap memunculkan model ketatanegaraan yang khas, sampai karena trauma masa lalu terutama akibat praktik politik Orde Baru yang menyalahgunakan konstitusi untuk tujuan kekuasaannya yang sentralistik dan otoriter, memunculkan ide untuk mengamandemen UUD 1945. Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa periode. Periode pertama berlaku UUD 1945, periode kedua berlaku Konstitusi RIS 1949, periode ketiga berlaku UUDS 1950, Periode keempat berlaku kembali UUD 1945 beserta Penjelasannya. Setelah itu UUD 1945 diubah berturut-turut pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002 dengan menggunakan naskah yang berlaku mulai 5 Juli 1959 sebagai standar dalam melakukan Perubahan di luar teks yang kemudian dijadikan lampiran yang tak terpisahkan dari naskah UUD 1945. Mengamandemen konstitusi (undang-undang dasar) jelas bukan urusan sederhana. Sebab undang-undang dasar merupakan desain utama negara untuk mengatur berbagai hal fundamental dan strategis, dari soal struktur kekuasaan dan hubungan antar kekuasaan organ negara sampai hak asasi manusia. Proses amandemen UUD 1945 terjadi secara bertahap selama empat kali. Ada berbagai kekurangan dalam empat tahap amandemen tersebut yang mendapat sorotan tajam di antara para pengamat, yang memunculkan ide perlunya dibentuk Komisi Konstitusi yang akan membantu melakukan koreksi dan mengatasi kekurangan-kekurangan itu untuk amandemen mendatang

    Antisipasi Dampak Siaran Terhadap Pola Pendidikan Anak Dalam Keluarga

    Full text link
    Kehadiran teknologi antene parabola yang memungkinkan penerimaansecara langsung siaran televisi negara tetangga sem semakinmarakanya televisi swasta di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihankepada pemirsanya. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimanadampak siaran-siaran televisi tersebut terhadap perilaku anak-anak,sem upaya apa yang hams ditempuh keluarga guna meredam dampakdainpakyang tidak diinginkan.Televisi merupakan salah satu media elektronik yang digemarianak-anak, di samping karena praktis dan efIsien, televisi juga mempunyaisifat audio visual yang punya daya tarik. Media televisi bagi anakanakmempunyai fungsi sebagai media fantasi, media diversi dan medmintruksi. Sebagai media instruksijika dikaitkan dengan Kenyataan tingginyafrekuensi anak-anak menonton televisi, maka televisi merupakanmedia yang mempunyai posisi strategis bagi pengembangan kepribadiananak. Mengupas masalah dampak televisi' terhadap perilaku anak.Mengupas masalah dampak televisi terhadap perilaku anak, Himmeletberpendapat bahwa melalui teIevisi anak-anak diajari mengenal nilai-nilailuhur masyarakatnya, tetapijuga disuguhi nilai-nilai lain yang menuntutmereka untuk memberikan makna sendiri, justru di sini pentingnya perahkeluarga, agar tidak teJjadi sosialisasi yang keliru. Hal ini sejalan denganpemikiran Robert Coles bahwa situasi keluargalah yang menjadi variabelmoderator hubungan antara tayangan di televisi dengan perilakutertentu anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang berk~'alitas kehidupanrendah sangat peka dan rawan terhadap pengaruh yal.,"': ditimbulkansiaran buruk televisi.Pendidikan dalam keluarga merupakan inti fondasi dal uendidikansecara keseluruhan, agar pendidikan anak dalam kelua16a dapatberIangsung dengan baik ada sejumlah asas yang perIu diperhatikanyaitu: pendidikan agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasikondusif, pembentukan kebiasaan, keteladan, motivasi dan bimbinganserta komunikasi

    Keterlibatan Pendidikan dalam Kancah Pendewasaan Implementasi Demokrasi di Indonesia

    Full text link
    Implementasi demokrasi dalam kehidupan politik kenegaraanmenuntut tara! kecerdasan tertentu, tida\ saja bagipara pemimpin, tetapi bagi seluruh rakyat karena mekanismedemokrasi hanya akan berjalansehat jika semua rakyatmemiliki kesadaran dan pengertian akan hak, kewajiban dantanggung jawabnya sebagai warga negara. Keadaan semacamini mau tidak mau menuntut pendidikan untuk berperan sertadi dalamnya.Bagi bangsa Indonesia pendidikan politik sudah menjadikeputusan poUtik. Oleh karena itu, pendidikan poUtik harusdilaksanakan. Meskipun belum mempergunakan istilah pendidikanpolitik secara eksplisit, pendidikan formal telah melaksanakanpendidikan politik dari tingkat dasar sampai pergut-uantinggi baik secara monolitik maupun secara integratif.Pendidikan politik juga dilakukan melalui pendidi~an nonformal,melalui organisasi kemasyarakatan khususnya organisasikepemudaan. Di samping kedua jalur pendidikan tersebut,pendidikan politik juga berlangsung melalui pendidikan masyarakat,dalam hal ini media massa, pengalaman langsung sertasosialisasi palitik dalam pergaulan sangat besar peranannya.Ada korelasi positif antara pemilihan umum denganpendidikan politik. Di satu pihak. pemilihan umum dapat berJungsisebagai sarana pendidikan politik, di lain pihak pendidikanpolitik akan memberikan arti terhadap pemilihanumum. Melalui pendidikan politik yang berhasil, pemilihanumum. akan lebih berfungsi dalam kehidupan demokrasi dank.c:hidupan kenegaraan pada. umumnya

    Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berbasis Realistik

    Get PDF
    The purpose of this study is to describe students' critical thinking skills in realistic-based. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were students of Elementary School Teacher Education, FKIP, Satya Wacana Christian University in mathematics courses. The data collection technique in this study was a test of students' critical thinking skills. The results of the critical thinking test were analyzed by describing the students' critical thinking skills in the fraction operation. Based on the results of the study, it is known that: 1) students of elementary school teacher candidates need to improve their ability to generalize in teaching addition, subtraction and division arithmetic operations with the same denominator; 2) students need assistance and improvement in their ability to analyze the addition and multiplication count operations with the same denominator; 3)students need assistance and increase their ability to generalize to the addition and subtraction of fractions with different denominators, 4) Students need assistance in improving their ability to analyze multiplication and division counting operations on different denominators.The purpose of this study is to describe students' critical thinking skills in realistic-based. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were students of Elementary School Teacher Education, FKIP, Satya Wacana Christian University in mathematics courses. The data collection technique in this study was a test of students' critical thinking skills. The results of the critical thinking test were analyzed by describing the students' critical thinking skills in the fraction operation. Based on the results of the study, it is known that: 1) students of elementary school teacher candidates need to improve their ability to generalize in teaching addition, subtraction and division arithmetic operations with the same denominator; 2) students need assistance and improvement in their ability to analyze the addition and multiplication count operations with the same denominator; 3)students need assistance and increase their ability to generalize to the addition and subtraction of fractions with different denominators, 4) Students need assistance in improving their ability to analyze multiplication and division counting operations on different denominators

    The Role of Nuclear Power and Other Energy Options in Competitive Electricity Market Study Using Message Model

    Full text link
    THE ROLE OF NUCLEAR POWER AND OTHER ENERGY OPTIONS IN COMPETITIVE ELECTRICITY MARKET STUDY USING MESSAGE MODEL. The electricity demand in Indonesia is very high due to the National Economic Development based on industrialization and supported by a strong agriculture base. It can be noted that in the last five years, the annual electricity growth rate has been reaching around 15% per annum. Though during the economic crisis the electricity demand have time to reduction. Start early 2000s the economic growth in Indonesia will gradually increase. As a consequence, the electricity growth rate also increase in the next coming decades. MESSAGE (Model for Energy Supply Strategy Alternatives and their General Environmental Impacts) is a model designed for the optimization of energy system (i.e. energy supplies and utilization). The goal of this study is to support the national planning and decision making process in the energy and electricity sector in Indonesia with regard to the economic, health, environmental and safety aspects. The objective of this study is to analyse the role of Nuclear Power Plant in the whole energy systems by introducing the new electricity regulation and structure in the market. Seen that Nuclear Power Plant will be enter the Java Bali system in the period between 2015-2020. and will dominate the addition of capacities by the end period of study (year 2020-2025). Nuclear energy has very important long term roles in the energy scenario and it is possible to do the market competitiive when the Multi buyer Multi Seller (MBMS) will be done in the system electricity in Indonesia (the government has changed the target of MBMS realization into 2007)

    PENGEMBANGAN MEDIA KERETA BUDAYA UNTUK MENANAMKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR SISWA KELAS IV SD

    Get PDF
    This research aims to produce a learning media. The product is about “a train culture” which can be used properly as a learning material of cultural diversity to embed nationalism character for fourth grade students of SD N Golo Yogyakarta. This research’s using Research and Development (RnD) Borg and Gall model. The data resources were collected from interview, observation, and questionnaire. This product was passed planning step, validation step (by two experts), and trial steps. Final validation by material expert got average score 4,3 with ‘very high’ validity and quality. Final validation by media expert got average score 5 with ‘very high’ validity and quality. Initial field trials were conducted on 3 students and 1 teacher in class IV B, while the main field test was conducted on 12 students and 1 teacher in class IV A, SD N Golo Yogyakarta. Preliminary field testing result got average score 4,2 in teacher testing ‘very high’ validity and quality, and got average score 4,38 in student testing ‘very high’ validity and quality. Main field testing result got average score 4,8 in teacher testing ‘very high’ validity and quality, and got average score 4,36 in student testing ‘very high’ validity and quality. So, overall, this media train of culture can be used properly into a social science lessons. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran Kereta Budaya (train of culture) yang layak digunakan pada materi keberagaman budaya Indonesia sebagai upaya untuk menanamkan karakter cinta tanah air bagi siswa kelas IV SDN Golo Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model yang dikembangkan Borg & Gall. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi pustaka, dan angket. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran Kereta Budaya layak digunakan dan mempunyai kualitas tinggi sehingga dapat digunakan di Sekolah Dasar. Hasil validasi materi memperoleh skor rata-rata 4,3 memiliki tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”. Hasil validitas terakhir dari segi media, memperoleh skor rata-rata 5 (memiliki tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”). Uji coba lapangan awal dilakukan kepada 3 siswa dan 1 guru kelas IVB; sedangkan uji coba lapangan utama dilakukan kepada 12 siswa dan 1 guru kelas IVA SDN Golo Yogyakarta. Hasil uji coba lapangan awal kepada guru memperoleh skor rata-rata 4,2 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”; sedangkan kepada siswa memperoleh skor rata-rata 4,38 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”). Hasil uji coba lapangan utama kepada guru memperoleh skor rata-rata 4,8 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”); sedangkan kepada siswa memperoleh skor rata-rata 4,36 (tingkat validitas dan kualitas “sangat tinggi”).

    Antigenaemia as an Indicator of Filarial Endemicity

    Full text link
    This is a report of 1 -year evaluation of chemotherapeutic intervention in an area of Indonesia endemic for lymphatic filariasis. Control measures were initiated in 1977 by parasite control, informal health educa­tion, and community participation at the village level, well in accord with the WHO-concept of health for all. Diethylcarbamazine (DEC) was mass distributed in 1977 and 1988, and selectively distributed in 1978, 1979, 1981, and 1982 to those who were micro-filaraemic prior to DEC treatments, those with a history of adenoly mphangitis over the previous one year period, and to all new comers. In addition, each villager with acute symptoms of adenolymphangitis was immediately treated with a single course of 300 mg DEC for 10 days. No intervention measures were taken between 1982 to 1988, and no attempt was taken to control the vector or to restrict movement between controlled and uncontrolled areas during the whole studies. With these measures, the microfilaria (mf) rate decreased from 30% to 0%, the adenolymphangitis rate from 46% to 11%, and the elephantiasis rate from 35% to 3%. The abatement of acute and chronic filarial symptoms over the study period and the disappearance of microfilaremia in the community are pointing towards the possibility of eradicating the partasite from the community. To test this hypothesis, serum samples were tested for circulating filarial antigen by a two-site antigen capture assay employing anti-phosphorylcholine monoclonal antibodies. There was a sharp fall in circulating antigenaemia, demonstrating that infection has either been eliminated from nearly all villagers, or that intensity of infection is now undetectably low. We feel that antigenaemia can be used as an indicator of filarial endemicity

    Pengaruh Model Pembalajaran Value Clarification Technique (VCT) dan Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap Pemahaman Konsep dan Sikap Cinta Tanah Air Siswa SD Di Kecamatan Karangmoncol.

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu untuk mengetahui: 1) pengaruh model VCT terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD; 2) pengaruh model TSTS terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD; 3) pengaruh model VCT dan TSTS terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pola nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah SDN di gugu Nusantara kecamatan Karangmoncol. Penentuan sampel penelitian menggunakan Teknik random sampling. Terpilih 3 SD di gugus Nusantara sebagai sampel penelitian. Pertimbanganya dikarenakan karakteristik siswa dan kualifikasi guru yang homogen, serta lokasi yang berdekatan. SDN 1 Karangsari menggunakan model VCT, SDN 1 Pepedan menggunakan model TSTS, sedangkan SDN 2 Baleraksa menggunakan metode ceramah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi tes pemahaman konsep yang berupa soal uraian dan angket sikap cinta tanah air. Uji hipotesis menggunakan uji univariat dan uji multivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) terdapat pengaruh model VCT terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD dengan taraf signifikansinya secara berurutan yaitu 0,002 dan 0,000; 2) terdapat pengaruh model TSTS terhadap pemahaman konsep dan sikap cinta tanah air siswa kelas IV SD dengan taraf signifikansinya secara berurutan 0,004 dan 0,002; 3) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran VCT dan TSTS, model pembelajaran VCT lebih signifikan terhadap sikap cinta tanah air, model pembelajaran TSTS lebih signifikan terhadap pemahaman konsep

    Kajian Penyediaan Ketenagalistrikan secara Optimal di Propinsi Jawa Tengah

    Full text link
    KAJIAN PENYEDIAAN KETENAGALISTRIKAN SECARA OPTIMAL DI PROPINSI JAWA TENGAH. Perencanaan kelistrikan memuat identifikasi potensi dan permasalahan ketenagalistrikan yang langkah-langkah pemecahannya diprogramkan melalui pentahapan tahunan. Karena terdapat korelasi antara pertumbuhan listrik dan pertumbuhan ekonomi maka dilakukan kajian sensitivitas untuk propinsi Jawa Tengah dengan menggunakan tiga skenario pertumbuhan listrik, yaitu 6,7 %, 8 % dan 10% untuk periode kajian dari tahun 2003 sampai 2020. Program yang digunakan dalam kajian sensitivitas ini adalah program WASP IV. Dari hasil penghitungan dengan program tersebut didapatkan total penambahan kapasitas sampai akhir periode kajian pada masing-masing skenario 3960 MW, 5500 MW dan 8620 MW. Sedangkan total energi yang dibangkitkan sampai pada akhir periode studi untuk masing-masing skenario adalah 32301 GWh, 39619 GWh dan 54374 GWh. Adapun total bahan bakar yang dibutuhkan untuk pembangkitan pada masing-masing skenario pertumbuhan, Batubara mendominasi pada semua skenario pertumbuhan, menyusul HSD dan Gas. Pembangkit nuklir diproyeksikan akan dibutuhkan pada saat pertumbuhan listrik mencapai 8 % sekitar tahun 2020 dan saat pertumbuhan listrik mencapai 10 % sekitar tahun 2017. Paket program WASP digunakan untuk proyeksi penyediaan listrik
    corecore