41 research outputs found

    RELATIONSHIP ON KNOWLEDGE LEVEL OF MOLAR 3 DENTAL IMPACTION WITH CUSTOMER SATISFACTION IN ODONTECTOMIC POST PATIENTS IN DENTAL CLINIC

    Get PDF
    Background: Tooth and mouth disease is one of the diseases experienced by many Indonesians, the problem of dental and oral health among Indonesians is 57.6%. Based on a preliminary study, 71.4% of patients did not know what odontectomy was and patients felt fear when they were about to undergo an odontectomy. Patient satisfaction in health services is very important to note because it can describe the quality of service at the health service, when the patient feels satisfied, the patient will make a return visit. Objective: To know the relationship between the level of knowledge of the third molars and customer satisfaction in post odontectomy patients. Research Methods: This research is an analytical observational study with a cross-sectional study design. The sampling technique used was accidental sampling. This research was conducted at the Dental Clinic from November to December 2020. Data was collected using a questionnaire on the level of knowledge of impacted 3rd molars and customer satisfaction in post odontectomy patients. The data obtained were analyzed using Kendall's-Tau correlation test. Results: The level of knowledge of impacted 3rd molars with moderate criteria was 60%. Customer satisfaction in post odontectomy patients with satisfied criteria was 68.6%. Patients who have a moderate level of knowledge with a satisfaction level of 73.35% satisfaction. The results of the Kendall's-Tau correlation test showed that the test results (t) were 0.509, (p) = 0.003 <0.05 Conclusion: There is a relationship between the knowledge level of impacted 3rd molar teeth with customer satisfaction in post odontectomy patients at the dental clinic. Keywords: Knowledge of 3rd Molar Impaction, Odontectomy, Customer Satisfactio

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TENTANG DETEKSI DINI RAMPAN KARIES DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES PADA ANAK BALITA

    Get PDF
    Rampan karies merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada anak, yang menyerang dengan cepat dalam waktu singkat dan mengenai semua permukaan gigi. Sebagai pengasuh utama, pengetahuan dan perilaku ibu mempengaruhi pengalaman karies gigi anak. Faktor yang menyebabkan terjadinya rampan karies adalah pemberian susu sambil tiduran dan penambahan bahan pemanis ke dalam botol. Studi pendahuluan dari ibu yang memiliki balita, 60% anaknya memiliki gigi berlubang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kejadian rampan karies pada anak balita. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2018. Jumlah sampel sebanyak 145 orang ibu pengunjung dari 5 posyandu dengan teknik cluster sampling. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kejadian rampan karies pada anak balita yang berisi 10 pertanyaan pengetahuan dan 10 pertanyaan tentang perilaku. Hasil penelitian dianalisis menggunakan program komputer dan uji Chi Square. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kriteria rendah (61,4%), perilaku dengan kriteria kurang (70,3%), adanya rampan karies (72,4%). Hasil uji analisis statistik ρ ˂ 0,005 menunjukan adanya hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies dengan kejadian rampan karies pada anak balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan dan perilaku ibu tentang deteksi dini rampan karies berhubungan dengan kejadian rampan karies pada anak balita. Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Kejadian Rampan Karies

    HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PADA TINDAKAN PERAWATAN SALURAN AKAR (PSA) DI KLINIK GIGI

    Get PDF
    ABSTRAK Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk menyembuhkan klien. Kecemasan yang terjadi di klinik gigi merupakan kecemasan dental. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan terhadap 5 pasien PSA terdapat 60% pasien merasa cemas dan 40% pasien tidak cemas saat melakukan PSA. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien pada tindakan perawatan saluran akar (PSA) di Klinik Gigi. Metode Penelitian ini metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2018. Sampel dengan jumlah 52 pasien perawatan saluran akar yang berkunjung di Klinik Gigi Joy Dental Yogyakarta diambil secara accidental sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden yang paham terhadap komunikasi terapeutik adalah 46 orang (88.5%) dan responden yang tidak paham sebanyak 6 orang (11.5%). Responden yang mengalami kecemasan rendah sebanyak 8 orang (15.4%), kecemasan sedang sebanyak 30 orang (57.7%), dan kecemasan tinggi sebanyak 14 orang (26.9%). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien pada tindakan perawatan saluran akar (PSA) di klinik gigi (p=0,001). Kesimpulan penelitian ini adalah komunikasi terapeutik berhubungan dengan tingkat kecemasana pasien pada tindakan perawatan saluran akar (PSA) di klinik gigi. Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kecemasan, Perawatan Saluran Akar (PSA) Poltekkes Kemenkes Yogyakart

    RELATIONSHIP ON KNOWLEDGE LEVEL OF MOLAR 3 DENTAL IMPACTION WITH CUSTOMER SATISFACTION IN ODONTECTOMIC POST PATIENTS IN DENTAL CLINIC

    Get PDF
    Background: Tooth and mouth disease is one of the diseases experienced by many Indonesians, the problem of dental and oral health among Indonesians is 57.6%. Based on a preliminary study, 71.4% of patients did not know what odontectomy was and patients felt fear when they were about to undergo an odontectomy. Patient satisfaction in health services is very important to note because it can describe the quality of service at the health service, when the patient feels satisfied, the patient will make a return visit. Objective: To know the relationship between the level of knowledge of the third molars and customer satisfaction in post odontectomy patients. Research Methods: This research is an analytical observational study with a cross-sectional study design. The sampling technique used was accidental sampling. This research was conducted at the Dental Clinic from November to December 2020. Data was collected using a questionnaire on the level of knowledge of impacted 3rd molars and customer satisfaction in post odontectomy patients. The data obtained were analyzed using Kendall's-Tau correlation test. Results: The level of knowledge of impacted 3rd molars with moderate criteria was 60%. Customer satisfaction in post odontectomy patients with satisfied criteria was 68.6%. Patients who have a moderate level of knowledge with a satisfaction level of 73.35% satisfaction. The results of the Kendall's-Tau correlation test showed that the test results (t) were 0.509, (p) = 0.003 <0.05 Conclusion: There is a relationship between the knowledge level of impacted 3rd molar teeth with customer satisfaction in post odontectomy patients at the dental clinic. Keywords: Knowledge of 3rd Molar Impaction, Odontectomy, Customer Satisfactio

    PENGARUH MENGUNYAH BUAH APEL DAN JAMBU BIJI MERAH TERHADAP DEBRIS INDEKS

    Get PDF
    TITLEThe effect of apple and guava chewing to debris indexABSTRACTDebris is food accumulation contained in the oral cavity, if not promptly cleaned will cause dental caries disease. Debris can be cleaned mechanically or chemically.  One of the way to clean debris by chewing apples and guava, fibrous texture and juicy fruit, so it can clean teeth naturally. The purpose of this study was to determine the effect of chewing an apple and red guava against debris index.This research method is quasy experimental with pre and post test design. Population were students aged 8-10 years. Samples are 40 students who were divided into 2 groups: 20 students as treatment group chewing apples and 20 students chewing guava as control group. Sampling using total sampling techniques. Independent variables was munching apples and guava red while dependent variable was debris index,Results: from paired T test showed the results of p = 0.000, mean p 0.05, while the independent T test showed the results of p = 0,001, meaning p Value of 0.05. Conclusion: Chewing apples and guava red effect on the index debris. Chewing apples are more effective than chewing guava in decreasing debris index. Key words : apple, guava red, debris inde

    HUBUNGAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PEMBENGKAKAN PADA PASIEN PASKA ODONTEKTOMI DI RSUD KOTA YOGYAKARTA

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang: Gigi Impaksi merupakan salah satu gangguan perkembangan dan pertumbuhan gigi-geligi. Salah satu tindakan perawatan untuk gigi impaksi adalah dengan cara pengambilan yang dikenal sebagai odontektomi. Odontektomi disertai dengan pembukaan jaringan lunak dapat menimbulkan trauma edema pada jaringan. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya edema adalah dengan perawatan mandiri paska odontektomi yaitu dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut serta melakukan kompres pada wajah. Berdasarkan studi pendahuluan terdapat 50% pasien mengalami pembengkakan paska odontektomi yang disebabkan karena kurangnya pelihara diri kesehatan gigi dan mulut paska operasi. Tujuan Penelitian: Mengetahui adanya hubungan pelihara diri kesehatan gigi dan mulut dengan pembengkakan pada pasien paska odontektomi di RSUD Kota Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik, dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien paska odontektomi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Waktu penelitian pada bulan November-Desember 2018. Data dianalisis menggunakan uji Kendall’s tau b. Hasil Penelitian: Pasien yang memiliki pelihara diri kesehatan gigi dan mulut dengan kriteria baik (94,9%). Pasien yang mengalami pembengkakan paska odontektomi (67,6%). Analisis dengan uji Kendall’s tau-b diperoleh nilai Sig. 0,370. Kesimpulan: Pelihara diri kesehatan gigi dan mulut tidak berhubungan dengan pembengkakan pada pasien paska odontektomi di RSUD Kota Yogyakarta. Kata Kunci: Pelihara diri kesehatan gigi dan mulut, Pembengkakan, Pasien paska Odontektom

    HUBUNGAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PEMBENGKAKAN PADA PASIEN PASKA ODONTEKTOMI DI RSUD KOTA YOGYAKARTA THE RELATION BETWEEN DENTAL AND ORAL HEALTH SELF CARE AND OEDEMA ON POST ODONTECTOMY PATIENTS IN YOGYAKARTA REGIONAL HOSPITAL

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Impacted teeth is an impairment to the development and growth of teeth. One of the treatment measures for impacted teeth is by way of extraction, known as odontectomy. Odontectomy along with opening the soft tissue may cause oedem trauma on the tissue. One of the efforts to prevent oedema is by post odontectomy self care, namely by maintaining dental and oral hygiene, consuming nutritious foods that are good for dental and oral health, as well as compressing on the face. Based on preliminary studies, 50% of the patients experienced post odontectomy oedema, caused by the lack of self care on dental and oral health following a surgery. Research Purpose: To identify the relation between dental and oral health self care and oedema on post odontectomy patients in Yogyakarta Regional Hospital. Research Method: The research type used was analytic survey with cross sectional design. The population in this research consists of post odontectomy patients. Samples were collected by accidental sampling technique. The research period was in November-December 2018. The data were analyzed by using the statistic test Kendall’s tau b. Research Results: The proportion of patients with good criteria in self care on dental and oral health was (94.9%). The proportion of patients who experienced post odontectomy oedema was (67.6%). The analysis by using Kendall’s tau b test resulted in Sig. p = 0.370. Conclusion: Dental and oral health self care was not related to oedema on post odontectomy patients in Yogyakarta Regional Hospital. Key words: Dental and oral health self care, Oedema, Post Odontectomy Patients ABSTRAK Latar Belakang: Gigi Impaksi merupakan salah satu gangguan perkembangan dan pertumbuhan gigi-geligi. Salah satu tindakan perawatan untuk gigi impaksi adalah dengan cara pengambilan yang dikenal sebagai odontektomi. Odontektomi disertai dengan pembukaan jaringan lunak dapat menimbulkan trauma edema pada jaringan. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya edema adalah dengan perawatan mandiri paska odontektomi yaitu dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut serta melakukan kompres pada wajah. Berdasarkan studi pendahuluan terdapat 50% pasien mengalami pembengkakan paska odontektomi yang disebabkan karena kurangnya pelihara diri kesehatan gigi dan mulut paska operasi. Tujuan Penelitian: Mengetahui adanya hubungan pelihara diri kesehatan gigi dan mulut dengan pembengkakan pada pasien paska odontektomi di RSUD Kota Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik, dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien paska odontektomi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Waktu penelitian pada bulan November-Desember 2018. Data dianalisis menggunakan uji Kendall’s tau b. Hasil Penelitian: Pasien yang memiliki pelihara diri kesehatan gigi dan mulut dengan kriteria baik (94,9%). Pasien yang mengalami pembengkakan paska odontektomi (67,6%). Analisis dengan uji Kendall’s tau-b diperoleh nilai Sig. 0,370. Kesimpulan: Pelihara diri kesehatan gigi dan mulut tidak berhubungan dengan pembengkakan pada pasien paska odontektomi di RSUD Kota Yogyakarta. Kata Kunci: Pelihara diri kesehatan gigi dan mulut, Pembengkakan, Pasien paska Odontektom

    PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMENTASI LIMBAH KOPI DAN POLAR YANG DIFERMENTASI TERHADAP KADAR KALSIUM DAN FOSFOR SERUM DARAH KAMBING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi limbah kopi dan polar yang difermentasi terhadap kadar kalsium dan fosfor serum darah kambing. Hewan percobaan yang digunakan adalah kambing jantan sejumlah 5 ekor dengan umur satu setengah tahun dengan berat 20 kg. Masing-masing kambing mendapat 5 kali perlakuan yang terbagi atas 5 periode. Setiap periode terdiri dari 7 hari perlakuan dengan selang waktu adaptasi selama 3 hari pada setiap pergantian periode. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Bujur Sangkar Latin 5 x 5. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini ada 5 macam yaitu P1 (Hijauan rumput + Polar fermentasi 200 g /. Mineral miks 25 g), P2 (Hijauan rumput + Limbah kopi fermentasi 50 g + Polar fermentasi 150 g + Mineral miles 25 g), P3 (Hijauan rumput + Limbah kopi fermentasi 100 g + Polar fermentasi 100 g + Mineral miles 25 g), P4 (Hijauan rumput + Limbah kopi fermentasi 150 g + Polar fermentasi 50 g + Mineral miles 25 g), dan P5 (Hijauan rumput + Limbah kopi fermentasi 200 g + Mineral miks 2S g). Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah darah kambing. Pengambilan darah dilakukan pada setiap akhir periode perlakuan. Darah diambil sebanyak 5 ml melalui Vena ]ugularis. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan tarhadap kadar kalsium serum darah dengan menggunakan metode Gindler dan King, sedangkan pemeriksaan kadar fosfor serum darah menggunakan metode Goldenberg dan Fernandes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi limbah kopi dan polar yang difermentasi tidak berbeda nyata terhadap kadar kalsium dan fosfor serum darah kambing (P>O,O5), tetapi berbeda nyata terhadap individu kambing dan periode pengambilan darah (P<O,05)

    HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN RECCURENT APHTOUS STOMATITIS (RAS) PADA MAHASISWA

    Get PDF
    ABSTRAK Faktor stres merupakan faktor predisposisi terjadinya Reccurent Aphtous Stomatitis (RAS). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilaksanakan terhadap 20 mahasiswa keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta menjelang Ujian Akhir Semester (UAS) dengan beban belajar dan beban akademik terdapat 60% mahasiswa mempunyai RAS dan 90% mahasiswa pernah mengalami RAS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres akademik dengan RAS pada mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 63 mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta angkatan 2017. Tingkat stres akademik diperoleh dengan kuesioner stres akademik dan terjadinya RAS diperoleh dengan pemeriksaan intraoral.Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Kendall’s Tau. Hasil penelitian yang diperoleh menunujukkan sebagian besar responden memiliki tingkat stres akademik sedang dan tidak menderita RAS (63,5%). Hasil uji analisis statistik menunjukkan stres akademik berhubungan dengan RAS dengan sig p sebesar 0,003 (p<0,05). Kesimpulan : Stres akademik berhubungan dengan RAS pada mahasiswa. Kata Kunci : Stres Akademik, Reccurent Aphtous Stomatitis (RAS), Mahasisw
    corecore