17 research outputs found

    Sistem Informasi Peramalan Beban Listrik Jangka Panjang di Kabupaten Jember Menggunakan JST Backpropagation

    Get PDF
    Abstrak—Kebutuhan energi listrik sebagai salah satu infrastruktur penting sangat diutamakan. Pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah menyebabkan peningkatan konsumsi energi listrik. Pemenuhan kebutuhan energi listrik pada suatu daerah diperlukan perencanaan sistem tenaga listrik yang tepat.Penelitian ini mengembangkan suatu model system informasi peramalan beban puncak listrik jangka panjang menggunakan metode Jaringan syaraf tiruan (JST) backpropagation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peramalan beban puncak listrik menggunakan JST backropagation memiliki rata-rata Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 17,09%, Kata Kunci—Peramalan beban puncak listrik jangka panjang, Sistem Informasi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation

    ANALISA KINERJA SISTEM SINGLE CARRIER-FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS UNTUK TRANSMISI CITRA

    Get PDF
    Teknologi Long Term Evolution (LTE) menggunakan 2 sistem pada sisi yang berbeda, yaitu pada sisi downlink dengan OFDMA dan SC-FDMA pada sisi uplink. SC-FDMA memiliki kelebihan pada sisi efisiensi daya dibandingkan dengan OFDMA. Berdasarkan 3GPP Release 8, modulasi LTE meliputi QPSK, 16-QAM dan 64QAM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik BER dan PAPR terhadap SNR, menganalisis perbandingan BER dan PAPR terhadap SNR pada sistem SC-FDMA, dan mengetahui perbandingan kinerja teknik modulasi QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Hasil kinerja sistem melewati kanal yang berdistribusi Rayleigh. Penelitian dijalankan dengan melakukan simulasi pengiriman citra melalui kanal Rayleigh Fading menggunakan modulasi QPSK, 16-QAM, dan 64-QAM. Parameter SNR yang diteliti sebesar 0-16 dB. Hasil simulasi menunjukkan bahwa SC-FDMA memiliki ketahanan noise yang lebih tinggi saat menggunakan modulasi QPSK dengan BER = 0 dB saat SNR = 13 dB dan PAPR yang stabil di angka 0,9 dB

    PROTOTYPE ANTENA OMNIDIRECTIONAL MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEBAGAI PENGUAT TRANSMITTER RADAR PESAWAT TERBANG PADA FREKUENSI 1030MHZ

    Get PDF
    Radar SSR (Secondary Surveillance Radar) is an equipment to detect and determine the position and target data around him actively, where the plane took active if it receives the RF signal emitted secondary radar. In this study aims (1) to design a prototype omnidirectional microstrip patches array for applications Radar SSR (Secondary Surveillance Radar) according to the characteristics of the antenna by using the software High Frequency Structure Simulator version 13 (HFSS v13) that operate at a frequency of 1030-1090 MHz and get characteristics of the antenna such as Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), the radiation pattern and gain (2) Implement the design of antenna omnidirectional microstrip patches array into physical form and measure VSWR, gain and radiation pattern characteristics of the prototype has been created and analyzed the characteristics Between desaian antenna with the prototype antenna that has been made. This research method using the rectangular microstrip patches dimensional array to determine the size of the microstrip antenna array patches and simulated using HFSS v13 software. The results of the analysis parameters pacth microstrip antenna array in HFSS v13 Software demonstrate the value of Ref. AMPL his 40.950739 dB, the analysis results pacth microstrip antenna array using the software HFSS v13 obtained gain value by achieving -29dB, and the results of the analysis, the value of the radiation pattern reaches the radiation pattern of 33.28dBm. Keywords:  SSR, HFSS v13, VSWR, gain, radiation pattern, antenna, microstrip pacth array

    PENGENALAN SIGNATURE (TANDA TANGAN) MENGGUNAKAN EXTRIME LEARNING MACHINE (ELM)

    Get PDF
    Tanda tangan merupakan bentuk yang paling banyak digunakan untuk identifikasi seseorang. Keberadaan tanda tangan dalam_sebuah dokumen menyatakan bahwa pihak yang menandatangani, mengetahui, dan menyetujui seluruh isi dari suatu dokumen. Salah satu teknik yaitu analisis_psikofisiologis masih_membutuhkan tulisan tangan dari individu-yang-diindikasi­_sebagai pemilik_tanda tangan, dan-individu yang-dianggap pelaku pemalsuan tanda_tangan. Metode analisa tulisan-tangan itu digunakan sebagai pembanding. Hasil analisa metode ini_lemah jika tidak_dilakukan oleh grafolog _atau psikolog. Hal lain yaitu_analisis_tanda-tangan_secara mekanis biasanya menggunakan peralatan khusus. Analisanya lebih mengerucut pada hal yang berkaitan-dengan-pemalsuan mekanis. Maka proses pembacaan tanda tangan yang dapat meringankan kinerja manusia menggunakan metode Image Processing dan Neural network merupakan sebuah sistem yang dapat membaca pola tanda tangan seseorang mengunakan pengolahan citra digital dan Extreme Learning Machine (ELM) dan merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk megurangi angka kasus pemalsuan tanda tangan (signature)

    Model Purwarupa Pengukuran Kondisi Tubuh saat Olah Raga Aerobik dengan Metode Fuzzy Mamdani Model Purwarupa

    Get PDF
    Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu kesehatan dan teknologi berupa alat pencegahan kelelahan yaitu mengukur kondisi tubuh berupa detak jantung dan laju napas manusia. Kemudian bisa mengambil keputusan berupa keadaan lanjut atau berhenti serta dapat dimonitor dari jarak jauh menggunakan radio telemetry. Diharapkan alat ini akan memberi manfaat bagi pengguna yang aktif berolahraga khususnya jenis aerobik. Alat pengukur kondisi tubuh ini menggunakan sensor detak jantung dan laju napas. Sensor laju napas terbuat dari sensor tekanan berbasis Arduino UNO. Sensor ini dapat digunakan untuk merancang alat pendeteksi kondisi tubuh saat berolahraga sehingga dapat mengetahui batas maksimum untuk mencegah kelelahan. Pengambilan keputusan menggunakan metode fuzzy logic. Kontrol output fuzzy yaitu kondisi lanjut ketika kondisi detak jantung pelan hingga berat dengan range antara 40 sampai 165 bpm dan kondisi laju napas lambat hingga normal dengan range 13 sampai 20 bpm, dianggap kondisi berhenti ketika kondisi detak jantung anaerob dengan range >165 bpm dan kondisi laju napas cepat dengan range >20 bpm. Hasil pengujian sensor detak jantung memiliki error persen = 2,58 %. Uji sensor laju napas memiliki error persen = 5,08 %. Sistem pengujian output fuzzy yang dilakukan telah sesuai dengan rule base. Hasil pengukuran jarak maksimum pengiriman radio sejauh 140 meter tanpa penghalang dan 96 meter dengan penghalang. Kata kunci: kelelahan, fuzzy logic, sensor detak jantung, sensor laju napas, Arduino UNO, radio telemetry.Abstract— This project aims to develop the science of health and technology in the form of prevention of fatigue by measuring the condition of the body in the form of heart rate and human respiratory rate. Then can take the decision of a state of continued or stopped and can be monitored remotely using radio telemetry. It is expected that this tool will provide benefits for teens who are exercising, especially cycling. This body condition meter uses the heartbeat and breathing rate sensors. The breathing rate sensor is made of Arduino UNO-based pressure sensors. This sensor can be used to design the body condition detector while exercising so as to know the maximum limit to avoid fatigue. The decision making of the system is using fuzzy logic method. Fuzzy output controls are advanced conditions when the heart rate condition is slow to severe with a range of between 40 to 165 bpm and a normal slow breathing rate with a range of 13 to 20 bpm, considered to be a stop condition when anaerobic heart rate with range> 165 bpm and rate conditions rapid breathing with range> 20 bpm. Heart rate sensor test results have an average percent error of 2,58 %. The results of the breath rate sensor tests have an average percent error of 5.08 %. The fuzzy output test results are in accordance with the rule base. Results of measuring the maximum distance of radio delivery are as far as 140 meters without a barrier and 96 meters with a barrier. Keywords: kelelahan, fuzzy logic, heartbeat, breathing rate sensor, Arduino UNO, radio telemetry

    ANALISIS PERBANDINGAN BER DAN PAPR DALAM TRANSMISI CITRA PADA SISTEM 4G LTE

    Get PDF
    Teknologi telekomunikasi saat ini menuntut penggunaan data rate yang tinggi dalam proses pengiriman data. OFDM merupakan teknologi multiplexing yang didasarkan pada penyebaran data yang dimodulasikan pada kecepatan data rendah. OFDM memiliki keunggulan tahan terhadap multipath delay spread, frequency selective fading, serta modulasi dan demodulasi yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik BER dan PAPR terhadap SNR dan mengetahui perbandingan kinerja teknik modulasi QPSK, 16-QAM dan 64-QAM. Penelitian dijalankan dengan melakukan simulasi pengiriman citra melalui kanal Rayleigh Fading menggunakan modulasi QPSK, 16-QAM, dan 64-QAM. Parameter SNR yang diteliti sebesar 0-16 dB. Hasil simulasi menunjukkan bahwa OFDM memiliki ketahanan noise yang lebih tinggi saat menggunakan modulasi 16-QAM dengan BER = 0 dB saar SNR 10 dB dan rata-rata nilai PAPR yang semakin meningkat dari SNR 0 dB hingga 16 dB

    Beamforming Isotropic Adaptive Rectangular Smart Antenna Menggunakan Algoritma Lms Pada Kondisi Stasioner Dengan Perbedaan Model Elemen

    Get PDF
    Smart antenna didefinisikan sebagai antenna array yang menyesuaikan beam dengan lingkungan atau kebutuhan. Algoritma Least Mean Square (LMS) merupakan algoritma yang digunakan untuk meminimalkan nilai Mean Square Error (MSE) agar sinyal yang diterima akurat. Pada penelitian ini mencoba mendesain sebuah isotropic rectangular antenna array yang dikombinasikan dengan algoritma Least Mean Square (LMS) pada smart antenna kondisi stasioner, yakni dengan permodelan 4x4, 4x6, 6x6, 6x8, dan 8x8 elemen. Jarak antar elemen 0.5 λ dan array factor -40 dB dapat bekerja menggunakan algoritma LMS dengan nilai step size 0.001, 0.002, 0.003, 0.004, dan 0.005. Sehingga berhasil diaplikasikan untuk beamforming pada smart antenna kondisi stasioner. Pada hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa desain ini mempunyai pancaran terbaik saat menggunakan 8x8 elemen. Keadaan 2 pengguna nulling level terendah -349 dB pada 8x8 elemen dan beamforming tercepat 33 kali iterasi pada 8x8 elemen. Keadaan 3 Pengguna nulling level terendah -343 dB pada 8x8 elemen dan beamforming tercepat 5 kal

    Rancang Bangun Antena Helix Mode Axial dan Patch Meanderline DGS untuk Aplikasi LPWAN Berbasis IoT pada Daerah Rural

    Get PDF
    Low Power Wide Area Networks (LPWAN) applications are a major concern in infrastructure. Rural are areas that have a poor quality signal; the cause lies in the location of the rural regions away from the coverage area Base Transceiver Station (BTS) so that the need for telecommunications equipment in the form of Global System for Mobile communications (GSM) repeaters. GSM repeater devices require an antenna that has a large gain mainly on the receiving antenna, one antenna that has a large gain character is helix axial mode has a large dimension resembling a spring and has a directional radiation pattern properties, whereas the antenna with an omnidirectional radiation pattern is a patch meander line antenna has compact dimensions and is easy to fabricate. The meanderline patch antenna has the disadvantage one of which is the small gain caused by trapped surface waves on the ground. This research will discuss the design and realisation of helix axial mode, and patch meanderline Defected Ground Structure (DGS) for Low Power Wide Area Networks (LPWAN) application in a rural area so it can be used for Internet of Things (IoT) based weather monitoring. Integrating antenna helix axial mode as receiving antenna and antenna patch meanderline DGS as rebroadcast antenna in GSM repeater able to make edge network in a rural area become High-Speed Packet Access + (HSPA +) network. The test result IoT based obtained the value of Received Signal Strength (RSSI) an average of -89 dBm in HSPA+ network.

    ANALISA PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE PADA GEDUNG A FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER MENGGUNAKAN RADIOWAVE PROPAGATION SIMULATOR 5.4

    Get PDF
    Kondisi gedung yang memiliki banyak ruangan juga terdapat banyak redaman yang mengakibatkan pelemahan sinyal sehingga diperlukan adanya perencanaan jaringan nirkabel. Tulisan ini membahas perencanaan jaringan 4G LTE pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember yang kemudian disimulasikan oleh perangkat lunak Radiowave Propagation Simulator (RPS) 5.4 dengan variasi pengambilan data berupa jenis antena dan letak ketinggian Femtocell Access Point (FAP). Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan metode propagasi indoor COST 231 Multi Wall diperoleh jumlah FAP yang dibutuhkan pada Lantai 1 sebesar 2 FAP, Lantai 2 sebesar 4 FAP, dan Lantai 3 sebesar 4 FAP. Analisa cakupan yang efektif pada perencanaan jaringan 4G LTE indoor diperoleh saat FAP menggunakan jenis isotropic antenna dan letak ketinggian FAP 2 meter dari permukaan lantai seperti pada Lantai 1 saat ketinggian FAP 2 meter dan menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,04 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -87,89 dBm, sedangkan saat FAP 3,5 meter menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,89 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,33 dBm. Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan RPS 5.4 dan metode COST 231 Multi Wall dapat diterapkan pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember

    ANALISA PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE PADA GEDUNG A FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER MENGGUNAKAN RADIOWAVE PROPAGATION SIMULATOR 5.4

    Get PDF
    Kondisi gedung yang memiliki banyak ruangan juga terdapat banyak redaman yang mengakibatkan pelemahan sinyal sehingga diperlukan adanya perencanaan jaringan nirkabel. Tulisan ini membahas perencanaan jaringan 4G LTE pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember yang kemudian disimulasikan oleh perangkat lunak Radiowave Propagation Simulator (RPS) 5.4 dengan variasi pengambilan data berupa jenis antena dan letak ketinggian Femtocell Access Point (FAP). Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan metode propagasi indoor COST 231 Multi Wall diperoleh jumlah FAP yang dibutuhkan pada Lantai 1 sebesar 2 FAP, Lantai 2 sebesar 4 FAP, dan Lantai 3 sebesar 4 FAP. Analisa cakupan yang efektif pada perencanaan jaringan 4G LTE indoor diperoleh saat FAP menggunakan jenis isotropic antenna dan letak ketinggian FAP 2 meter dari permukaan lantai seperti pada Lantai 1 saat ketinggian FAP 2 meter dan menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,04 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -87,89 dBm, sedangkan saat FAP 3,5 meter menggunakan dipole antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,89 dBm dan isotropic antenna diperoleh mean level daya sebesar -88,33 dBm. Perencanaan jaringan 4G LTE menggunakan RPS 5.4 dan metode COST 231 Multi Wall dapat diterapkan pada Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jember
    corecore