35 research outputs found
Analisis semiotika pesan moral dalam film “Jendela” karya Randi Pratama
Dewasa ini dunia perfilman bukan hanya persoalan bagaimana menghibur penonton melainkan penyampaian pesan-pesan moral yang terdapat dalam kandungan film. Tidak hanya film-film yang dijumpai di bioskop dan televisi saja, kini film juga berkembang jenisnya seperti film pendek. Dari sekian banyaknya film-film yang bermunculan, film pendek “jendela” karya Randi Pratama merupakan salah satu film yang penuh akan muatan moral. Sang sutradara menggarap film Jendela berdasarkan pengalaman hidupnya, tentang bagaimana hubungan anak laki-laki dan seorang ayah yang mempunyai rasa canggung dalam berinteraksi satu sama lain. Penelitian ini menggunakan metode ilmu Semiotika versi Rolland Barthes yang mencari tanda, makna serta dialog yang mempunyai catatan moral yang kemudian ditafsirkan dengan makna denotasi dan konotasi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research. Upaya analisis pesan moral film “Jendela” menemukan sedikitnya empat pesan moral yang terungkap dalam film berdurasi 30 menit yang ditampilkan melalui makna denotasi dan konotasi yaitu, pertama menghargai makanan selaku wujud rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh sang pencipta Allah S.W.T. Pesan moral kedua adalah bersabar ketika menghadapi ujian dan masalah. Ketiga. Pengorbanan besar sosok ayah dalam menuju jalan kesuksesan dan kebahagian anak. Dan yang keempat, adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Konklusi dari penelitian ini bahwa film Jendela memberikan pesan moral yang disampaikan melalui adegan dan narasi yang tercipta. Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian yang diteliti pasti terdapat kekurangan dan banyaknya kelemahan seperti masih banyaknya pesan-pesan moral yang belum terungkap dalam analisa film ini dan teori yang belum sempurna. Maka peneliti memberikan saran selanjutnya kepada peneliti kedepannya untuk terus menambah literasi demi mempertajam analisa pada objek yang diteliiti
Pengaruh service, product quality dan perceived value terhadap kepuasan dan repurchase konsumen kedai sop durian lodaya di bogor
Durian merupakan salah satu produk pertanian yang sangat terkenal di Indonesia. Data tahun 2002 sampai 2010 menunjukkan bahwa konsumsi durian di Indonesia mengalami kenaikan kurang lebih 25.53% setiap tahunnya. Tahun 2011 konsumsi durian mengalami penurunan sebesar 66.67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (BPS 2011). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2011), diprediksi pada tahun 2012 sampai 2013, konsumsi durian nasional mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Diversifikasi produk-produk olahan berbahan dasar durian sangat dibutuhkan untuk menarik minat masyarakat terhadap durian. Saat ini banyak dijumpai berbagai jenis olahan makanan yang berbahan dasar durian seperti surabi durian, es durian, kue durian, permen durian, bajigur durian, dan yang paling baru dan sedang diminati adalah sop durian. Persaingan akan mendorong para pebisnis melakukan bisnis yang lebih baik, berbeda dengan yang lain, dan mempunyai daya tarik tersendiri.
Kualitas produk (product quality) dan kualitas pelayanan (service quality) yang baik akan menjadikan konsumen loyal dan selalu membeli produk di perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dapat memahami kebutuhan dan harapan konsumennya dan akan berdampak terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen menjadi faktor paling kritis dalam prioritas pemasaran karena akan menyebabkan konsumen kembali berkunjung. Menurut Ryu dan Han (2012) yang menyatakan bahwa kombinasi yang tepat dari aspek tangible dan intangible kan menghasilkan persepsi kualitas layanan kafe yang baik, hingga berujung pada kepuasan konsumen. Beberapa variabel diteliti untuk menentukan pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen, sehingga nantinya dapat diketahui variabel mana yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Jenis restoran dan karakteristik konsumen memiliki perbedaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumennya. Berdasarkan hal tersebut, terdapat premis yang menyatakan bahwa konsumen yang merasa puas dengan suatu produk dan atau layanan yang diberikan diduga akan melakukan pembelian ulang (repurchase), mencoba produk dan atau jasa lain yang ditawarkan perusahaan, merekomendasikan keunggulan produk dan atau jasa perusahaan kepada pihak lain (positive word of mouth) dan cenderung loyal kepada perusahaan (Anderson et al. 1994; Andreassen dan Lindestad 1998; Naser et al. 1999).
Kedai Sop durian yang sangat terkenal dan sedang berkembang saat ini adalah Kedai Sop Durian Lodaya (KSDL), yang berlokasi di Jl. Bangbarung, Kota Bogor. Hasil wawancara dengan manajemen KSDL bahwa secara umum segmen konsumen yang menjadi target KSDL terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan karyawan dengan rentang usia antara 15-30 tahun. Narasumber juga menyatakan bahwa keluhan terbanyak dari konsumen adalah mengenai variasi menu, lahan parkir yang terlalu sempit, dan ketersediaan tempat duduk yang kurang. Peneletian mengenai hal tersebut belum pernah dilakukan di KSDL, maka untuk membuktikan kebenaran dari permasalahan tersebut peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Service, Product Quality, dan Perceived Value terhadap Kepuasan dan Repurchase Konsumen Kedai Sop Durian Lodaya di Bogor”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan repurchase konsumen, menganalisis tingkat kepuasan dan repurchase konsumen, merumuskan implikasi manajerial untuk meningkatkan kepuasan konsumen serta menimbulkan repurchase konsumen di KSDL. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 140 responden dengan menggunakan teknik convenience sampling. Variabel yang digunakan pada penelitian ini berupa variabel laten eksogen (X) dan variabel endogen (Y). Metode yang digunakan untuk mengolah data yaitu Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan alat bantu berupa software (LISREL) versi 8.51. Tingkat kepuasan konsumen KSDL dapat digunakan indeks kepuasan konsumen atau Customer Satisfaction Index (CSI) dengan teknik pembobotan pada tiap indikator yang digunakan sebagai penyusun kepuasan. Metode ini menggunakan alat bantu berupa software (SPSS) versi 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen KSDL adalah berjenis kelamin wanita dengan kelompok usia antara 20-30 tahun serta kelompok usia kurang dari 20 tahun yang berprofesi sebagai pegawai swasta. Pengeluaran rata-rata perbulan antara Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000. Sebagian besar konsumen KSDL membelanjakan uangnya antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000 hanya dalam waktu berkunjung rata-rata kurang dari 60 menit. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa semua variabel penyusun kepuasan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di KSDL. Secara berurutan pengaruh dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah product quality, assurance, tangible, responsiveness, reliability, emphaty, dan perceived value. Hasil pengolahan CSI menunjukkan bahwa tingkat kepuasan konsumen di KSDL sebesar 64,88%. Angka tersebut termasuk kedalam kategori puas. Kepuasan konsumen KSDL yang berpengaruh signifikan terhadap repurchase akan dapat membantu menaikkan tingkat kepuasan kosumen. Hal ini terlihat dari kesediaan konsumen untuk membeli kembali.
Manajemen KSDL harus selalu memperhatikan dan melakukan penambahan variasi menu. Indikator lain yang harus diperhatikan adalah ketersediaan lahan parkir (X4) pada variabel tangible. Manajemen KSDL harus memperluas lahan parkir demi kenyamanan parkir konsumen sehingga akan berdampak meningkatnya kepuasan konsumen. Sesuai kondisi di lapangan bahwa ketersediaan tempat duduk (X3) juga harus diperbanyak. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya variabel yang diteliti dapat diambil dari teori-teori lain yang membentuk kepuasan konsumen seperti menggunakan teori 7P dalam pemasaran yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence
Qualitative Phytochemical Screening and Antioxidant Activity of Ethanol Root Extract of Spatholobus littoralis Hassk
Spatholobus littoralis Hassk is a medicinal plant in Central Kalimantan. This plant in Indonesia is called Bajakah Tampala. The ethanolic wood extract of Bajakah was subjected to preliminary phytochemical screening and antioxidant activity test. The phytochemical tests were carried out using standard methods of analysis, and these investigations revealed the presence of alkaloids, flavonoids, and Steroids. Antioxidant activity was performed by DPPH (1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl) radical scavenging method for ethanol extracts. It exhibited strong antioxidant DPPH radical scavenging activity with an IC50 value of 8.25 ?g/ml for ethanol Bajakah Tampala Root extract
Eksistensi Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan di Era Digital: Studi Perpustakaan UII dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Penelitian ini berjudul Eksistensi Kearifan Lokal di Era Digital pada Kepemimpinan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis bagaimana eksistensi kearifan lokal dalam kepemipinan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram dilihat dari kebijakan, dan program kerja yang dilaksankan, dengan mengacu pada nilai kearifan lokal yang diyakini oleh masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pentingnya nilai kearifan lokal sebagai identitas dalam kepemimpinan di perpustakaan di era digita. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan bantuan alat analisis Nvivo 12 Plus. Hasil Penelitian Menunjukan Kearifan lokal yang diimplementasi dalam kepemimpinan perpustakaan Univeristas Islam Indonesia lebih condong pada nilai gotong royong dan musyawarah, yang keduanya diletakan sebagai perekat dalam meperkuat hubungan antar sumber daya manusia yang ada di perpustakaan. Serta dijadikan sebagai pijakan dalam setiap pengambilan keputusan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan perpustakaan. Sementara di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, nilai kearifan lokal yang lebih ditonjolkan adalah nilai gotong royong. Makna gotong royongnya terletak padapelaksanaan kegiatan perpustakaan. Dalam hal kegiatan personal lebih menonjol adanya kelompok-kelompok diantara para pustakawan dan staf. Kearifan lokal lebih dimunculkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan budaya
Cytotoxicity Activities of Ethanol Extract of Hooks Uncaria tomentosa West Kalimantan
Uncaria tomentosa is a member of the plant family Rubiaceae. It has been used as medicinal plants in West Kalimantan. The cytotoxic of ethanol extract from the hooks of U. Tomentosa was determined. This study used Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method with solution concentration 1,000; 5,000 and 10,000 ppm. The extract has LC50 values of 21,754 ppm. It is indicated the extract not toxic. This extract is potent to be used as drugs