12 research outputs found

    KAJIAN PUSTAKA : PENGGUNAAN BAHAN HERBAL UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT BAKTERIAL IKAN AIR TAWAR

    Get PDF
    Abstrak - Panyakit pada ikan yang disebabkan infeksi bakteri menyebabkan kerugian pada budidaya ikan. Penggunaan obat kimia dan antibotik pada ikan telah dibatasi karena efek residu dan resistensi obatnya. Sebaliknya dilakukan usaha meningkatan pencegahan dan pengobatan penyakit ikan dengan memanfaatkan bahan herbal. Artikel ini mengulas penelitian-penelitian penggunaan bahan herbal yang berdampak pada peningkatan imunitas dan ketahanan terhadap penyakit bakterial dengan focus pembahasan pada jenis tumbuhan, kandungan kimia dan metode pemberian pada ikan. Artikel mengusulkan perlunya penelitian tentang pemurnian dan cara produksi bahan herbal secara massal yang lebih murah serta mudah diterapkan dalam budidaya ikan air tawar. Kata Kunci : Herbal, Bacteri, Ikan Air Tawar   Abstract - Bacterial diseases in fish cause losses in fish farming. The use of chemical drugs and antibiotics is limited due to residual effects and resistance. As a result, herbal are being increasingly used, studies have shown that herbal can be increasing the immunity and antibacterial activity of freshwater fish.. This article proposes the need for research on purification and mass production methods of herbal ingredients that are low cost and easier to apply in freshwater fish farming. Keyword : Herbal, Bacterial, Freshwater Fish   &nbsp

    Microstructure With Scanning Electron Microscope And Sensory Characteristics In Nori Red Algae (Gracilaria Gigas)

    Get PDF
    Gracilaria is a red algae seaweed (Rhodopyceae) and can be developed by being cultivated in the sea, ponds and river estuaries. Red seaweed of the Gracilaria sp species is found and cultivated as a source of raw material for the production of food grade agar in Indonesia. Gracilaria gigas type seaweed has the potential as a raw material in the manufacture of nori products. Utilization of Indonesian local seaweed, will minimize imports of seaweed from various seaweed-producing countries. Gracilaria gigas red seaweed contains 5.84% water content, 0.44% fat content, 7.27% crude fiber, 23.76% protein, 11.92% ash, 180.52% carbohydrates and 19,922 IC50 antioxidants. mg AAE/g. Acceptance of Nori made from Gracilaria gigas seaweed using sensory analysis with the RATA (Rate All That Apply) method, sensory testing was carried out using 8 test parameter attributes, resulting for the parameters tested for salty taste of 2.05, seaweed taste of 1.50, aroma seaweed 1.35, crunchy texture 1.50, smooth texture 2.00, thick texture 1.35, green color 1.25 and elasticity 1.50. For microstructural analysis using a Scanning Electron Microscope with a magnification of 5000x

    Pengukuran Morfometrik Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) di Perairan Kupang

    Get PDF
    Ikan tembang (Sardinella fimbriata) merupakan sumberdaya ikan pelagis kecil yang merupakan salah satu komoditas penting dalam perikanan dan salah satu sumber daya perikanan yang melimpah di perairan Indonesia, termasuk di Selat sunda, Banten. Ikan tembang ini sangat digemari masyarakat untuk dikonsumsi dengan nilai jual yang relatif terjangkau bagi semua kalangan ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara pengukuran morfometrik pada ikan tembang (Sardinella fimbriata). Penelitian dilaksanakan sekali dalam seminggu selama 4 minggu berturut-turut. Sampel diambil dari nelayan yang melakukan pendaratan ikan di Pelabuhan Oeba, Kupang. Parameter pengukuran morfometrik pada penelitian ini diantaranya panjang total, panjang baku, panjang pangkal ke ekor, panjang dan lebar kepala, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip, lebar mata, ukuran bukaan mulut, dan panjang rahang atas dan bawah. Hasil pengukuran rata-rata persentase antara panjang baku dan total panjang sebesar 67%, tinggi badan sebesar 21% dan tinggi kepala sebesar 14%

    Review : Bahan lokal dalam pakan sebagai alternatif terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan bandeng (Chanos chanos)

    Get PDF
    Pertumbuhan dan kelulushidupan ikan sangat bergantung pada pakan. Kandungan nutrisi dalam pakan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas pakan. Tujuan dari studi review literatur ini adalah untuk mengulas penggunaan bahan lokal baik subtitusi maupun penambahan dalam pakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan ikan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan penelusuran studi review literatur. Data sekunder adalah jenis data yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh akan dilakukan analisa dan review. Studi review literatur menggunakan jurnal hasil penelitian terdahulu dan dilakukan dengan mengelompokan hasil penelitian pada satu topik yaitu penggunaan bahan lokal dalam pakan sebagai alternatif dan mengulas hasilnya terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan

    Pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara dengan pH yang mengalami penurunan menggunakan rendaman daun ketapang (Terminalia catappa)

    Get PDF
    Ikan mas merupakan salah satu  ikan air tawar yang mengandung nutrisi yang tinggi dan mempunyai nilai ekonomis yang penting sehingga ikan ini banyak dibudidayakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara dengan pH  yang mengalami penurunan  menggunakan rendaman daun ketapang (Terminalia catappa). Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).  Perlakuan yang dicoba adalah A (rendaman daun ketapang 3 gram dengan air  PDAM 10 liter), B (rendaman daun ketapang 5 gram dengan air PDAM 10 liter) dan C (rendaman daun ketapang 7 gram dengan air PDAM 10 liter). Pengulangan setiap perlakuan dibuat sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunj ukan rendaman daun ketapang dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap penurunan pH air dan kelangsungan hidup ikan mas. Hasil terbaik untuk penurunan pH dan pertumbuhan mutlak) perlakuan C (7 g daun ketapang dengan 10 L air PDAM) dengan penurunan pH 1.73 dan rata-rata hasil terbaik untuk  pertumbuhan mutlak 6.39 g. dengan presentasi kelulushidupan terbaik ditemukan pada perlakuan C (7 g daun ketapang dengan 10 L air PDAM) dengan persentase kelulushidupan 96,67%. nilai parameter kualitas air selama penelitian cenderung stabil pada suhu berkisaran 25,10oC-25,71oC dan oksigen terlarut (DO) 7.77-7.99 ppm

    PENCEGAHAN INFEKSI BAKTERI Vibrio alginolyticus PADA IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus sp.) MENGGUNAKAN REBUSAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura)

    Get PDF
    Bakteri Vibrio alginolyticus merupakan bakteri gram negatif yang banyak ditemukan di lingkungan perairan laut karena bersifat halofilik. V. alginolyticus banyak menyerang ikan kerapu cantang dengan kondisi sistem imun yang lemah sehingga menyebabkan infeksi dan luka pada tubuh ikan serta kematian ikan. Daun kersen (Muntingia calabura) dapat  digunakan sebagai salah satu bahan herbal dalam mencegah penyakit bakterial pada ikan karena mengandung zat antibakteri yakni flavonoid, saponin dan tanin yang dapat merusak aktivitas bakteri. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi rebusan daun kersen dalam mencegah infeksi bakteri V. alginolyticus pada ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.). Metode yang digunakan yaitu metode perendaman dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi rebusan daun kersen yang digunkan yaitu perlakuan A (30 ml/l), perlakuan B (60 ml/l) dan perlakuan C (80 ml/l) serta ditambah kontrol positif (ikan tanpa pemberian rebusan daun kresen dan tanpa infeksi) dan kontrol negatif (ikan tanpa pemberian rebusan daun kersen dan diinfeksi) sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan rebusan daun kersen dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap parameter darah (eritrosit, leukosit dan hemoglobin). Data gejala klinis perlakuan pencegahan infeksi V. alginolyticus yaitu perlakuan C dengan rendaman 80 ml/lmemiliki rata-rata eritrosit sebesar 108,3x104 sel/mm3, leukosit sebesar 6,13x104 sel/mm3 dan hemoglobin sebesar 3,99 g/dL menghasilkan gejala klinis lebih baik dibandingkan perlakuan A dengan rendaman 30 ml/l dan perlakuan B dengan rendaman 60 ml/l.Bakteri Vibrio alginolyticus merupakan bakteri gram negatif yang banyak ditemukan di lingkungan perairan laut karena bersifat halofilik. V. alginolyticus banyak menyerang ikan kerapu cantang dengan kondisi sistem imun yang lemah sehingga menyebabkan infeksi dan luka pada tubuh ikan serta kematian ikan. Daun kersen (Muntingia calabura) dapat  digunakan sebagai salah satu bahan herbal dalam mencegah penyakit bakterial pada ikan karena mengandung zat antibakteri yakni flavonoid, saponin dan tanin yang dapat merusak aktivitas bakteri. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas dan konsentrasi rebusan daun kersen dalam mencegah infeksi bakteri V. alginolyticus pada ikan kerapu cantang (Epinephelus sp.). Metode yang digunakan yaitu metode perendaman dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi rebusan daun kersen yang digunkan yaitu perlakuan A (30 ml/l), perlakuan B (60 ml/l) dan perlakuan C (80 ml/l) serta ditambah kontrol positif (ikan tanpa pemberian rebusan daun kresen dan tanpa infeksi) dan kontrol negatif (ikan tanpa pemberian rebusan daun kersen dan diinfeksi) sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan rebusan daun kersen dengan konsentrasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap parameter darah (eritrosit, leukosit dan hemoglobin). Data gejala klinis perlakuan pencegahan infeksi V. alginolyticus yaitu perlakuan C dengan rendaman 80 ml/lmemiliki rata-rata eritrosit sebesar 108,3x104 sel/mm3, leukosit sebesar 6,13x104 sel/mm3 dan hemoglobin sebesar 3,99 g/dL menghasilkan gejala klinis lebih baik dibandingkan perlakuan A dengan rendaman 30 ml/l dan perlakuan B dengan rendaman 60 ml/l

    PROFIL NUTRISI DAN ANALILIS USAHA PRODUK NUGGET IKAN LELE (Clarias gariepenus) PADA UKM RUKUN 201

    Get PDF
    Abstrak - UKM Rukun 201 adalah usaha kecil dan menengah yang berada di Desa Sirnoboyo Kabupaten Pacitan Jawa Timur. UKM ini bergerak dibidang budidaya dan pengolahan produk perikanan salah satunya adalah nugget ikan lele (Clarias gariepenus). Studi ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dan analisis usaha pada produk nugget ikan lele. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil yang diperoleh pada studi ini adalah proses pembuatan nugget ikan lele meliputi proses pemfilletan, penggilingan daging ikan, pencampuran bahan, pengukusan, pendinginan, penggorengan, pengemasan dan penyimpanan produk. Kandungan nutrisi pada produk nugget ikan meliputi kadar protein sebesar 10,61%; kadar lemak 8.62%; kadar air 60.01%; kadar abu 2.02% dan kadar karbohidrat 18.74%. Hasil analisis usaha dengan produksi perhari 40 pack dan pertahun 3840 pack menghasilkan R/C ratio 1.58 dengan persen BEP sebesar 15%. Kata Kunci : Analisis Usaha, Clarias gariepenus, Diversifikasi Produk, Nugget, Nutrisi.   Abstract - UKM Rukun 201 is a small and medium enterprise located in Sirnoboyo village, Pacitan regency, East Java. This UKM is engaged in aquaculture and processing fishery products, one of which is catfish nuggets (Clarias gariepenus). This study aims to determine the nutritional content and business analysis of catfish nugget products. The method used is descriptive method using primary and secondary data. The results obtained in this study are the process of making catfish nuggets including the filling process, grinding of fish meat, mixing of ingredients, steaming, cooling, frying, packaging and product storage. The nutritional content of fish nugget products includes protein content 10.61%; fat content 8.62%; water content 60.01%; ash content 2.02% and carbohydrate content 18.74%. The results of business analysis with daily production of 40 packs and annual production of 3840 packs resulted in an R/C ratio of 1.58 with a BEP percent of 15%. Keywords : Business Analysis, Clarias gariepenus, Nuggets, Nutrition, Product Diversificatio

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP POTENSI SUMBERDAYA PESISIR DI DAERAH LILIFUK DESA BOLOK

    Get PDF
    Abstrak- Pembangunan wilayah pesisir berkembang dengan pesat seiring pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Kondisi ini dapat mengancam ekosistem dan potensi pesisir terutama kawasan yang masih memiliki kearifan lokal.  Lilifuk merupakan suatu kearifan lokal dalam pengelolaan daerah perlindungan laut yang mengedepankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat. Sikap masyarakat perlu diukur untuk memberikan respon terhadap potensi sumberdaya pesisir di daerah kearifan lokal Lilifuk. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2010. Lokasi penelitian di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode  penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan induktif (Moleong, 2000). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi dan Wawancara mendalam (In depth Interview) dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Wawancara dilakukan dalam bentuk Focus Group Discusion (FGD). Responden penelitian adalah tokoh adat,  tokoh agama, pemerintah desa, masyarakat setempat dan orang luar yang memanfaatkan dan berperan pengelolaan Lilifuk di Desa Bolok dengan jumlah sampel sebanyak 67 orang. Analisis data dimulai dengan menyeleksi data, tabulasi data, standarisasi data dan interpretasi data. Standarisasi Data  menggunakan skala pengukuran Likert. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap potensi sumberdaya perikanan di daerah Pesisir Desa Bolok dengan kriteria Baik. Kata Kunci : Persepsi, Lilifuk, Desa Bolok &nbsp

    PENGEMBANGAN KEGIATAN WISATA MANGROVE MENJADI KAWASAN EDUWISATA DI KELURAHAN OESAPA BARAT KOTA KUPANG

    Get PDF
    ABSTRAKEkosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif dibandingkan dengan sistem ekologi lainnya. Penerapan pendekatan eduwisata pada wisata mangrove bertujuan untuk menggabungkan nilai-nilai edukasi, konservasi, dan keberlanjutan dalam satu rangkaian kegiatan. Metode yang digunakan adalah penyuluha dan pendampingan. Hasil yang dicapai adalah peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan melakukan rehabilitasi dan konservasi serta pemahaman mengelola dan melestarian ekowisata mangrove menjadi kawasan eduwisata. Untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan edukasi mangrove diberikan bibit mangrove sebanyak 1000 buah, polybag, materi edukatif berupa poster dan lifleat. Manfaat pengembangan wisata mangrove bagi masyarakat adalah meningkatkan nilai edukasi, ekologi, sosial dan ekonomi bagi masyarakat, pengelola dan pengunjung..Kata kunci: mangrove; ekowisata; oesapa barat ABSTRACTMangrove ecosystem is one of the most productive ecosystems compared to other ecological systems. The application of the edu-tourism approach to mangrove tourism aims to combine the values of education, conservation, and sustainability in one series of activities. The methods used are counseling and mentoring. The results achieved were that participants gained knowledge and skills to carry out rehabilitation and conservation as well as an understanding of managing and preserving mangrove ecotourism into an edu-tourism area. To support the sustainability of mangrove education management, 1000 mangrove seeds, polybags, educational materials in the form of posters and lifleats were given. The benefits of mangrove tourism development for the community are to increase educational, ecological, social and economic value for the community, managers and visitors. Keywords: mangroves; ecotourism; oesapa barat

    Pengaruh Penambahan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terfermentasi Terhadap Respon Imun Non Spesifik Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Ditantang Bakteri Edwardsiella Tarda

    No full text
    Ikan mas merupakan ikan air tawar bernilai ekonomis tinggi yang dibudidayakan. Dalam kegiatan pengembangan budidaya ikan mas terdapat kendala salah satunya adalah timbulnya penyakit infeksi oleh bakteri Edwardsiella tarda yang menyebabkan ikan sakit hingga mengalami kematian. Terkait hal tersebut perlu dilakukan pencegahan yang tidak memberikan dampak negatif pada ikan dan juga lingkungan yaitu dengan penggunaan imunostimulan. Peggunaan tanaman berpotensi sebagai imunostimulan yang dapat diaplikasikan sebagai upaya pencegahan ikan mas dari infeksi bakteri E. tarda. Salah satunya dengan menggunakan daun kelor yang memiliki bioaktivitas senyawa aktif seperti fenol sebagai imunostimulan dengan merangsang sistem imun pada ikan. Pemanfaatan daun kelor digunakan metode fermentasi untuk mengoptimalisasi kandungan senyawa aktif fenol pada daun kelor sehingga dapat ditambahkan pada pakan untuk melihat respon imun non spesifik ikan mas yang ditantang bakteri E. tarda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Analisa data yang digunakan dalam penelitian inti adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 5 perlakuan dan tiga kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perbedaan penambahan dosis daun kelor terfermentasi pada pakan komersil ikan mas (0, 1, 3, 5 %). Variabel terikatnya meliputi kelulushidupan, total leukosit, diferensial leukosit dan aktivitas fagositosis, mikronuklei serta kualitas air (pH, suhu, dan DO). Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu tahap I dan tahap II. Pada penelitian tahap I dilakukan fermentasi daun kelor (lama waktu 3, 6, 9 hari) dengan parameter uji fisik fermentasi, kadar total fenol, analisis FTIR dan uji LD50 E. tarda. Pada tahap II dilakukan penambahan dosis daun kelor terfermentasi (0, 1, 3, 5%) pada pakan ikan mas dan dilakukan masa pemeliharaan hewan uji 30 hari. Proses uji tantang bakteri E. tarda dilakukan pada hari ke 30. Pengamatan parameter respon imun non spesifik (total leukosit, diferensial leukosit, mikronuklei dan aktivitas fagositosis) ikan mas dilakukan pada perlakuan sebelum uji tantang pada harike 30 dan 3 hari setelah dilakukan uji tantang. Fermentasi daun kelor (M. oleifera) menggunakan R. oligosporus dengan lama waktu yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar total fenol. Perlakuan terbaik yaitu terdapat pada fermentasi dengan lama waktu 6 hari yang menghasilkan kadar total fenol sebesar 4.73%, kadar protein sebesar 29.69%, serat kasar sebesar 10.37% serta uji fisik fermentasi dengan skoring 4 yang berarti sangat baik. LD50 E. tarda pada kepadatan 108sel/ml Sedangkan pada penambahan dosis daun kelor (M. oleifera) terfermentasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon imun non spesifik ikan mas yang ditantang bakteri E. tarda. Dosis penambahan daun kelor terfementasi dalam pakan terbaik yaitu terdapat pada perlakuan 3% yang menghasilkan total leukosit sebelum dan setelah uji tantangsebesar 13.69 ×104sel/ml dan 14.71 ×104sel/ml, neutrofil sebelum dan setelah uji tantang sebesar 1.99% dan 2.45%, monosit sebelum dan setelah uji tantang sebesar 24.50% dan 21.86%, limfosit sebelum dan setelah uji tantang sebesar 73.51% dan 75.69%, aktivitas fagositosis sebelum dan setelah uji tantang sebesar 25.10% dan 27.46%, mikronuklei sel limfosi tsebesar 1.35%. Perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penambahan daun kelor (M. oleifera) terfermentasi terhadap respon imun spesifik agar memperoleh hasil yang lebih mendalam mengenai pengaruh penambahan daun kelor (M. oleifera) terfermentasi pada sistem imun ikan
    corecore