22 research outputs found

    TOT Penyakit Menular Pada Satgas WNI Migran Terdeportasi Di Tanjung Pinang

    Get PDF
    AbstrakWNI migran (WNIM) menempati jumlah terbesar ke 3 setelah China dan Filipina. WNIM illegal terdeportasi berisiko besar menderita penyakit menular terutama setelah hidup di penjara. Sebagian besar dari mereka juga merupakan korban perdagangan orang (WNIM KPO).  Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melaksanakan TOT (training of trainer) penyakit menular pada satuan tugas (satgas) yang melayani WNIM KPO di Tanjung Pinang agar satgas maupun WNIM KPO waspada dan menerapkan pencegahan penyakit menular bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat asal. Metode yang dilakukan adalah ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab menggunakan berbagai media, pelatihan 6 langkah cuci tangan, dan FGD. Setelah TOT terjadi peningkatan pengetahuan secara bermakna tercermin dari jumlah soal yang dijawab benar sebelum (8,7 ± 1,5) dan sesudah TOT (12,5 ± 1,7) dari total 15 soal (paired t test, p<0,0001; dengan CI 95% 3,0 – 4,6). Peserta mampu melakukan 6 langkah cuci tangan standard  WHO / Kemenkes. Hasil FGD menunjukkan selain peserta mampu  menjelaskan secara benar tentang materi penyakit menular dan pencegahannya, peserta merasakan pentingnya mencegah penyebaran penyakit menular salah satunya dengan mengusulkan screening penyakit menular terhadap WNIM KPO. Satgas siap menerapkan hasil TOT kepada WNIM KPO.  Kata Kunci: pekerja migran, penyakit menula

    Hubungan antara Tingkat Penghasilan dengan Kejadian Kusta Multibasiler

    Get PDF
    Penderita kusta tahun 2015 di Kota Surabaya tertinggi pertama adalah Kecamatan Kenjeran, disusul Kecamatan Semampir, dan Kecamatan Tandes. Ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi kejadian kusta, salah satunya adalah tingkat ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control&nbsp; matching untuk mengetahui hubungan tingkat penghasilan dengan kejadian penyakit kusta MB pada warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Kenjeran, Semampir dan Tandes. Penelitian ini dilakukan antara bulan Januari-April 2017. Jumlah responden kasus sebanyak 28 orang dan kontrol sebanyak 28 orang, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penelusuran rekam medis. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasilnya didapatkan P value 0.003 &lt; 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta dengan nilai OR 5.200 (1.427-18.948). Simpulan : Terdapat hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta di Kecamatan Kenjeran, Tandes dan Semampir. Responden yang memiliki tingkat penghasilan rendah berisiko 5.2 kali terkena kusta dibandingkan responden berpenghasilan tinggi

    KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN BAYI BBLR DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA TAHUN 2012

    Get PDF
    Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan masalah global di bidang kesehatan khususnya di Indonesia, BBLR merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian bayi dan anak di dunia [1]. Angka kejadian BBLR di dunia dirincikan sebanyak 15,5% dari 132 juta persalinan pertahun di dunia dan paling banyak terjadi di negara berkembang [2]. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. Karena Faktor Ibu merupakan faktor determinan utama dari BBLR, maka penelitian ini hanya difokuskan pada faktor ibu, antara lain usia ibu saat hamil, jumlah kehamilan, dan usia kehamilan . Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan bayi BBLR. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien anak dan ibu yang masuk rumah sakit pada tahun 2012 Instalasi Rawat Inap Departemen Obstetrik dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dan didapatkan 90 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang didapat dianalisis dengan metode statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah 71% ibu dengan bayi BBLR melahirkan di usia 20-35 tahun, 8% oleh ibu berusia lebih dari 35 tahun, dan sisanya oleh ibu berusia kurang dari 20 tahun. 44.5% kejadian BBLR merupakan primigravida, dan semakin banyak jumlah kehamilannya semakin rendah presentase kejadian BBLR. 80% kejadian BBLR terjadi pada usia kehamilan preterm, sedangkan 20% terjadi pada usia kehamilan aterm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar ibu hamil yang melahirkan bayi BBLR berusia 20-35 tahun. Sebagian besar ibu hamil yang melahirkan bayi BBLR merupakan primigravida. Sebagian besar ibu hamil yang melahirkan bayi BBLR dengan usia kehamilan preterm

    KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI 2012 HINGGA DESEMBER 2012

    Get PDF
    Pendahuluan: Preeklampsia merupakan satu dari dua penyebab terbesar kematian ibu setelah perdarahan di dunia. Menurunkan angka kematian ibu menjadi prioritas utama dalam perkembangan kesehatan di Indonesia dan berbagai upaya telah dilakukan termasuk upaya untuk menurunkan angka preeklampsia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia dan eklampsia di RSUD Dr Soetomo Surabaya periode Januari hingga Desember 2012. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan data sekunder dari data rekam medis pasien dengan preeklampsia dan eklampsia. Data yang terkumpul kemudian dianalisa dengan metode deskriptif. Besar sampel pada penelitian ini adalah 393 sampel. Preeklampsia berat (PEB) lebih banyak terjadi dibandingkan preeklampsia lain (75,06%). Sebagian besar kasus (24,17%) didapatkan pada usia 26-30 tahun dengan puncak kejadian preeklampsia berat (PEB) pada usia >35 tahun. Didapatkan data nullipara 42,24%, telah melakukan ANC≥4 kali (69,72%), melakukan persalinan pada usia kehamilan 37-42 minggu (62,12%), melahirkan bayi dengan berat lahir normal (66,67%) dan tidak memiliki riwayat hipertensi (75,83%). Temuan klinis di atas didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya dimana angka kejadian preeklampsia berat merupakan yang paling tinggi, meskipun kisaran usia penderita yang ditemukan tidak sesuai dengan teori yang ada. Kejadian tertinggi pada nullipara sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya dan teori yang menyebutkan nullipara sebagai salah satu faktor risiko preeklampsia, namun demikian, hipertensi yang dicurigai sebagai faktor risiko pada preeklampsia tidak didapatkan pada penelitian ini. Karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia dan eklampsia di RSUD Dr Soetomo Surabaya periode Januari hingga Desember 2012 adalah usia ibu hamil 26-30 tahun, nullipara, frekuensi ANC≥4 kali, melakukan persalinan pada usia kehamilan 37-42 minggu, melahirkan bayi dengan berat lahir normal dan tidak memiliki riwayat hipertensi

    Profile and Lifestyle of Hypertensive Patients, Cardiovascular Comorbidity , and Complications in a Primary Health Center in Surabaya, Indonesia

    Get PDF
    BACKGROUND: Hypertension prevalence which increased in the last two decades in Indonesia depleted national expenditure. The government responded through many programs in educating the community and improving the primary health center (PHC). The engagement of patients and doctor’s role in PHC was very important in managing the disease. Patient’s lifestyles, comorbid, and the role of PHC, such as in early detection, examination, drug administration, and education, as well as screening for the complication, needs to be evaluated. AIMS: This study aimed to analyze the profile and lifestyle of hypertensive patients and health services in PHC as one of the catastrophic diseases in Indonesia. MATERIALS AND METHODS : This was a cross-sectional study design with total sampling. The study was held in one of the PHC in Surabaya from May 2018 until August 2018. The s ample size was 104. Data were collected using questionnaires, physical, and laboratory examinations as well as secondary data from the medical record. The statistical analysis was performed at a significance p &lt; 0.005 using the Chi-square test. RESULTS: The majority were women with age &gt;60 years and two-thirds of all hypertensive cases had uncontrolled blood pressure (69.2%). Laboratory results showed abnormalities: Dyslipidemia (50.5%), high fasting blood sugar (38.6%), and high uric acid (10.1%). Nearly one-third of patients (27.9%) already had abnormalities in the electrocardiography (ECG) since the procedure been done rarely. Contrarily, most of them committed to a healthy diet and taking the medication regularly in line with doctor’s education when they visit PHC. Regarding exercise, most of them stated not to do it regularly. CONCLUSION: The majority of the hypertensive patients had uncontrolled blood pressure and unhealthy lifestyle worsening the disease

    Training Of Trainer Pendampingan ODHA

    Get PDF

    Video Training Of Trainer Pendampingan ODHA

    Get PDF
    corecore