738 research outputs found

    KEPASTIAN HUKUM KEPEMILIKAN RUMAH SUSUN OLEH ORANG ASING DALAM UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA

    Get PDF
    Perkembangan Zaman tidak hanya membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, melainkan juga perubahan pada aturan-aturan perundang-undangan. Perubahan akan aturan perundang-undangan yang ada saat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian melalui investasi baik dari dalam ataupun luar negeri disamping kondisi pandemi Covid-19. Lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CipKer) pada Paragraf 3 tentang Satuan Rumah Susun untuk Orang Asing Pasal 143-145 membawa perluasan makna bagi kepemilikan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS), Peralihan hak serta penjaminannya sangat luas pemaknaannya hingga timbul ketidakpastian hukum khusunya bagi WNI. Untuk itu perlu dibahas untuk diketahui perluasan makna dalam pemberian kepemilikan HMSRS, peralihan hak serta penjaminan yang diberikan kepada orang asing. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian hukum normatif dengan pendekatan undang-undang dan konseptual. Penelitian ini mempunyai isu hukum yaitu akibat hukum diberikan hak milik dan peralihan atas HMSRS kepada orang asing. Hasil penelitian ini, yaitu bahwa dengan diberikannya HMSRS kepada Orang Asing, dapat mengurangi kesejahteraan rakyat dalam mendapatkan tempat tinggal. Kedua, Peralihan Hak atas Tanah dan penjaminan khususnya HMSRS  yang diberikan untuk dan antar Orang Asing dapat membawa ketidakpastian hukum, terlebih tidak diaturnya aturan mengenai jelasnya peralihan dan penjaminan yang dapat dilakukan

    Export performance and export demand of Indonesian forest products

    Get PDF
    Indonesian forest product exports have been growing significantly from a yearly average of U.S. 0.4 billion in 1970/74 to U.S. \2.4 billion in 1985/89. Using the constant market share (CMS) model, the results indicate that the impressive growth of Indonesian forest product exports over the period 1970/74-1985/89 attributed to the world trade effect and to the competitiveness effect was 50 and 82 percent, respectively. The commodity composition effect and market distribution effect were somewhat unfavorable; it was -29 and 1 percent, respectively. The CMS results suggest that, to obtain more benefit from the world trade in forest products, Indonesian export strategy must shift gradually to the commodities which are highly demanded, in particular paper and paperboard, newsprint, printing and writing papers. Further investigation revealed that the static demand for export model seems to explain better than the dynamic model in relation to the behavior of the Indonesian sawn wood and plywood exports to various markets. In addition, the results for the sawn wood demand for exports are richer statistically than that of plywood. In the world market, the share of Indonesian sawn wood exports was far less compared with that of plywood. The estimated price elasticities of the static demand for Indonesian sawn wood exports revealed that 9 out of 17 export markets under investigation have elasticities greater than one (\u3e1.0), and are significant statistically. This suggests that an active pricing policy may increase the export penetration to those markets. For the plywood, however, only 6 out of 17 export markets have the estimated price elasticities greater than one (\u3e1.0), and are significant statistically. This suggests that Indonesian plywood export pricing policy might not have a large impact to increase the export revenues

    PENINGKATAN PEMAHAMAN TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA SUSTER FRANSISKAN SUKABUMI

    Get PDF
    Penyakit tidak menular (PTM) berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup manusia yang minim aktivitas fisik serta pola kebiasaan makan yang buruk. Oleh karena itu, PTM dapat dicegah dengan perubahan pola hidup yang sehat. Pemilihan makanan yang baik dan diimbangi oleh aktivitas fisik dapat menjadi solusi mengurangi PTM. Kegiatan seminar kesehatan ini diadakan dalam rangka memperingati perayaan Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi ke-90 yang memiliki kekhawatiran akan masalah kesehatan para suster. Kegiatan ini dihadiri oleh 64 orang biarawati dari seluruh Jawa dengan rentang usia 20 sampai dengan 80 tahun. Dalam seminar dipaparkan materi mengenai masalah penyakit tidak menular, faktor penyebab, dan cara mencegah penyakit dengan fokus pemilihan bahan pangan serta pemenuhan kebutuhan gizi seimbang. Pemeriksaan gula darah sebagai bentuk skrining dilakukan  kepada seluruh peserta yang hadir mengikuti seminar dengan hasil 10% di antara peserta memiliki kadar gula darah di atas normal. Diskusi dan tanya jawab setelah seminar berlangsung dengan baik hingga peserta seminar paham pentingnya pemilihan pangan yang tepat untuk mencegah penyakit tidak menular. Kegiatan seminar kesehatan dapat menjadi sarana memperbaharui informasi dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan secara rutin

    MEMBANGUN APLIKASI UNTUK MENENTUKAN AYAM SEGAR ATAU TIREN BERDASARKAN WARNA KULIT AYAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-MEAN CLUSTERING

    Get PDF
    ABSTRAKAyam “Tiren†adalah ayam mati kemaren, dimana ayam tersebut sudah mati atau menjadibangkai sebelum dipotong. Jika ayam tiren mati karena penyakit, akan membahayakan tubuhmanusia jika dikonsumsi. Untuk itu masyarakat agar waspada dengan beredarnya daging ayamtiren dipasaran.Perkembangan teknologi saat ini dituntut untuk dapat membangun suatu aplikasi yangdapat membantu konsumen, dimana aplikasi tersebut dapat menentukan warna kulit ataudaging ayam segar atau ayam tiren yang lebih tepat. Tujuan dibuatnya aplikasi ini supayamengurangi kesalahan, yang mungkin ditimbulkan oleh beberapa faktor, baik berupa kesalahanmelihat kulit ayam oleh konsumen. Aplikasi pembacaan gambar atau foto berwarna untukpenentuan daging ayam segar atau tiren ini. Sebagai pembantu sistem yang dapatmeningkatkan kinerja dari sistem kontrol, menggunakan metode K-Means Clustering,merupakan salah satu aplikasi dalam ilmu komputer yang dapat membantu proses pengolahancitra digital.Kata Kunci : Ayam Segar atau Tiren, Citra Digital, K-Mean Clustering.ABSTRACTRotten chicken meat (Tiren) is yesterday died chicken that died or become carcass beforeslaughtered. If it’s died because of disease, it’s will be dangerous for human body. According tothis situation people must beware about the rotten chicken meat in market.Therefore an application is built to help consument to determine fresh chicken or “Tirenâ€chicken based on color of chicken skin. The purpose this application is to reduce error causedby many factor, when consument see skin of chicken. Readout image or color photo determinesfresh chicken or Tiren chicken. This application uses K-Means Clustering method that used forimproving the performance of control system and matching on each character.Keywords : Fresh Chicken Meat or Rotten Chicken Meat, Digital Image, K-Mean Clustering

    Analisis Penyebab Kematian dan Tantangan yang Dihadapi Penduduk Lanjut Usia di Indonesia Menurut Riset Kesehatan Dasar 2007

    Full text link
    Latar Belakang: Penduduk lansia di Indonesia terus bertambah kira-kira 3 jutaan setiap 10 tahun, pada tahun 2010 tercatat18 juta, merupakan 7,59 persen dari total penduduk. Analisis penyebab kematian pada lansia dari Riset Kesehatan Dasar2007 diharapkan memberi gambaran penyebab kematian usia 55 tahun ke atas dan tantangan yang dihadapi di Indonesia.Metode: Riskesdas 2007 menggunakan metode potong lintang untuk peristiwa kematian dalam kurun waktu satu tahun dirumah tangga terpilih. Sampel berasal dari sampel Kor dan Modul yang mencakup 258.366 RT, diperoleh secara ProbabilityProportional to Size (PPS). Data penyebab kematian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan teknik autopsi verbal dan diklasifi kasi berdasarkan ICD-10. Hasil: Penyebab kematian tertinggi adalah penyakit sistem sirkulasi, diikuti dengan infeksi, sistem pernapasan, pencernaan, otot rangka, endokrin, neoplasma, kecelakaan/cedera. Kematian akibat penyakit sistem sirkulasi dan endokrin di perkotaan lebih besar dibandingkan di pedesaan, sedangkan kematian akibat penyakit infeksi, sistem pernapasan, pencernaan lebih besar di pedesaan dibandingkan di perkotaan. Jenis penyakit infeksi adalah TB, diare, hepatitis virus, malaria. Jenis penyakit sistem sirkulasi adalah stroke, hipertensive heart disease dan ischaemic heart diseases. Neoplasma yang tercatat adalah kanker payudara, pencernaan, lymphoid, pharynx, paru-paru, otak, tiroid, sistem saraf. Proporsi terbesar penyakit sistem pernapasan adalah bronkhitis, asma, emfi sema. Saran: Kementerian Kesehatan harus melaksanakan segala upaya untuk meningkatkan status kesehatan semua umur, pemeliharaan kesehatan serta kesejahteraan lansia denganmewujudkan jaminan sosial bagi lansia

    Prevalensi Pnemonia dan Demam pada Bayi dan Anak Balita, Sdki 1991, 1994, 1997

    Full text link
    The Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) has identified mothers who had baby and child under five who suffered cough, rapid breathing and fever as well as treatment pattern while was suffering in the two weeks preceding the survey. According to the definition of World Health Organization, pneumonia is characterized by cough with difficult or rapid breathing who easily to know by layman. This article will analyze the tendency of the pneumonia and fever prevalence, as well as treatment pattern which was done. The prevalence of pneumonia in the seventh years period only decreased 8 percent, that is 10 percent in IDHS 1991 to 9 percent in IDHS 1997, whereas the target of Five Years Development Plan VI (Repelita VI) is expected to decrease the morbidity 20 percent. The prevalence of pneumonia shifted in the direction to younger aged group, from 12-23 months to 6-11 months, who had more risk than the older aged group. The prevalence of pneumonia in the rural area and Outer Java Bali was higher than in the urban area and Java Bali. The prevalence offever decreased slightly from 7 percent to 6 percent. The advantage of health facilities through children who was suffering pneumonia shown to increase from 63 percent to 69 percent and that of suffering from fever shown to increase from 50 percent to 58 percent. Though the role of traditional healer has decreased, however there were 1 to 2 percent children who suffered from pneumonia and fever were still taken to a traditional healer. The percentage of baby and child under five who had not been treated was less than one third and the percentage of self treatment was still remain the same. To increase the efforts in eliminating pneumonia in all remote areas, it is warranted that the community should actively participate distributing the information. In addition, the provider should improve their capability on detecting, identifying the clinical signs, and increased their alertness against the risk to pneumonia. Health facilities should be supplied with adequate drugs, especially antibiotics for this purpose

    The Experience of ICD Utilization on Verbal Autopsy Data to Obtain Trend of Cause of Death in Indonesian Population (1992–2007)

    Full text link
    Background: Cause of death data is necessary for arranging health programs. The needs of these data is not fulfill yet through reporting and recording system from health facilities only,therefore national health survei should be conducted regularly. Objective: To obtain cause of death trends in the populations from VA data. Methods: Material taken from Nasional Health Survey 1992, 1995, 2001, 2007 covering 65,664 households (HH), 206,240 HH, 211,168 HH, 258,366 HH respectively, selected by stratified random sampling technique using core and module sample of Socio Economic National Survey (Susenas) and taken with a Probability Proportional to Size method. Cause of death data was collected by structured questionnaire using verbal autopsy (VA) technique and was classified based on ICD 9 and ICD 10. Results: The disease patterns of cause of death from 1992 to 2007 showed the non-communicable disease is increasing continuously while communicable disease (infectious, maternal and perinatal, nutritional deficiencies) is decreasing; however the burden of disease is still present on both groups of diseases. Conclusions: The little bit less accurate VA data (1992–2007) collected is able to produce national statistic data of cause of death and could be used to suggest health planning program managers in Indonesi
    • …
    corecore