4 research outputs found
HUBUNGAN PERSEPSI IBU MENYUSUI TENTANG DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS KEMAYORAN JAKARTA PUSAT
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia masih sangat rendah. Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia pada tahun 2017 yaitu 35,7%. Puskesmas Kecamatan Kemayoran merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat
dengan cakupan pemberian ASI Eksklusif pada tahun 2018 yaitu sebesar 43%. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan persepsi ibu menyusui tentang dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif. Desain penelitian menggunakan metode analitik kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi umur >6-12 bulan di Puskesmas Kecamatan Kemayoran pada tahun 2019 yaitu sebesar 63 orang. Sampel penelitian sebesar 33 orang yang diambil secara Accidental Sampling. Data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara. Instrumen menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dengan derajat kemaknaan (pvalue:0,05).
Hasil dari penelitian terdapat hubungan antara dukungan informasional suami dengan pemberian ASI Eksklusif p value = 0,024 (<0,05), terdapat hubungan antara dukungan penilaian suami dengan pemberian ASI Eksklusif p value = 0,018 (<0,05), terdapat hubungan antara dukungan instrumental suami dengan pemberian ASI Eksklusif p value =0,005 (<0,05), terdapat hubungan antara dukungan emosional suami dengan pemberian ASI Eksklusif p value = 0,018 (<0,05). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi ibu menyusui tentang dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif
The Combination of Acupressure and Affirmation Relaxation as an Alternative Method to Increase Breast Milk Production and Breastfeeding Self-efficacy
Breastfeeding has been normative prevailing standard for feeding and fulfilling nutrition for baby due to its important benefit for mothers and her infant. The most common problem in breastfeeding is lack supply of breast milk after giving birth. The aim of this research was to prove that combination of acupressure and affirmation relaxation method was able to increase breast milk and improve breastfeeding self-efficacy of primiparous mothers in the postpartum period. The study design was true experimental with pre-test and post-test design. There were 24 primiparous mothers who were divided into two groups. Weighing test was used to measure breast milk production and breastfeeding self-efficacy was measured using Indonesian version of Breastfeeding Self-Efficacy Scale. Data were analyzed using Unpaired t-test and Mann Whitney test (α = 0.05). Based on the finding, we could conclude that combination of acupressure and affirmation relaxations could improve breast milk production (p = 0.033) and breastfeeding self-efficacy (p = 0.045) for primiparous mother in the postpartum period encountered in several Independent Midwifery Practice in Malang. This method might be used as a non-pharmacological treatment for postpartum mothers. Health practitioners should disseminate this technique so that postpartum mothers can do that by themselves
OPTIMALALISASI PERAN KADER POSYANDU PERINDU MELALUI PENGKAYAAN KOMUNIKASI KADER POSYANDU DENGAN MASYARAKARAT
Abstrak: Kader sangat berperan di tengah masyarakat sebagai jembatan antara petugas kesehatan dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan layanan Kesehatan. Hasil survey dari kegiatan kebidanan komunitas didaptkan adanya kendala komunikasi antara kader dengan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah terjalin komunikasi yang baik antara masyarakat dan kader, sehingga penyampaian informasi terkait kegiatan posyandu dapat diterima langsung oleh masyarakat dengan baik. Kegiatan ini dilakukan dengan metode refleksi, edukasi, roleplay dan evaluasi. Kader posyandu Mawar RW.04 Kelurahan Cilincing yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 22 orang. Indikator keberhasilan kegiatan ini dilihat dari hasil pretest dan postest yang dilakukan sebelum dan sesudah pemberian edukasi, dengan nilai pretest 68,3% menjadi 88,6% nilai postest. Optimalisasi peran kader posyandu ini sebagai modal bagi kader dalam melaksanakan promosi kesehatan dan menjalankan peran serta tugas sebagai penggerak masyarakat khususnya dalam kesehatan.Abstract: The existence of kader in the community functions as a bridge between health workers and the community and helps people overcome their health problems and obtain health services. The results of a survey of community midwifery activities found that there were communication barriers between cadres and the community. The aim of this activity is to establish good communication between the community and cadres, so that the delivery of information related to posyandu activities can be received directly by the community well. This activity is carried out using reflection, education, roleplay and evaluation methods. There were 22 kader of Posyandu Mawar RW.04 Cilincing Village who took part in this activity. Indicators of the success of this activity can be seen from the results of the pretest and posttest carried out before and after providing education, with a pretest score of 68.3% to 88.6% of the posttest score. Optimizing the role of posyandu cadres as cadre capital in carrying out health promotion and carrying out their roles and duties as community mobilizers, especially in the health sector
Pengaruh Kombinasi Metode Akupresur Dan Relaksasi Afirmasi Terhadap Produksi Asi Dan Efikasi Diri Menyusui Pada Ibu Postpartum Primipara (Studi Di Beberapa Bpm Wilayah Kota Malang)
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan standar pemberian makanan dan
pemenuhan nutrisi pada bayi serta mempunyai manfaat yang penting bagi ibu dan anak.
Target cakupan ASI eksklusif selama 6 bulan di Indonesia adalah 80%. Namun target
tersebut belum tercapai dimana cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia pada
tahun 2015 baru mencapai 55,7%. Pemberian ASI ekslusif di Kota Malang juga masih
rendah walaupun terjadi peningkatan pada tahun 2014. Pemberian ASI ekslusif pada
tahun 2013 mencapai 70,51% dan tahun 2014 mencapai 74,57% .
Produksi ASI yang sedikit pada hari-hari pertama melahirkan menjadi kendala
dalam pemberian ASI. Di Indonesia, terdapat beberapa metode pijat untuk meningkatkan
produksi ASI seperti pijat payudara, pijat oksitosin dan pijat endorfin. Namun, metode
tersebut memerlukan bantuan orang lain dalam pelaksanaanya karena titik-titik pijatnya
berada di punggung atau di bagian posterior tubuh. Titik-titik acupoint dalam akupresur
untuk meningkatkan produksi ASI berada di bagian anterior dan lateral tubuh sehinga
lebih mudah dijangkau dan dapat dilakukan kapanpun secara mandiri oleh ibu menyusui.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kombinasi metode akupresur dan
relaksasi afirmasi terhadap produksi ASI dan Efikasi Diri Menyusui pada ibu postpartum
primipara.
Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan pendekatan pre-
test dan post-test. Pengukuran pre-test dan post-test dilakukan oleh 1 orang enumerator
dengan latar belakang perawat. Teknik sampling menggunakan teknik consecutive
sampling. Sebanyak 24 ibu postpartum primipara dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
kelompok intervensi (kelompok yang diberikan terapi kombinasi akupresur dan relaksasi
afirmasi) dan kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan di 4 Bidan Praktik Mandiri (BPM)
wilayah Kota Malang, yaitu BPM Soemidyah Ipung, BPM Yeni Sustrawati, BPM Siti
Nurcahyaningsih, dan BPM Sri Sulami. Produksi ASI diukur melalui metode weighing test
menggunakan timbangan bayi digital. Efikasi Diri Menyusui diukur melalui Breastfeeding
Self Efficacy-Short Form yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.
Penelitian dilaksanakan pada Januari - Februari 2018. Data dianalisis dengan uji t
berpasangan dan uji t tidak berpasangan. Bila data tidak terdistribusi normal maka
dilakukan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kelompok intervensi terjadi peningkatan
yang bermakna pada produksi ASI (p = 0,002) dan Efikasi Diri Menyusui (p = 0,008).
Pada kelompok kontrol juga terjadi peningkatan produksi ASI (p = 0,006) dan terjadi
peningkatan Efikasi Diri Menyusui namun tidak signifikan secara statistik (p = 0,586).
Terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI (p = 0,035) dan peningkatan Efikasi Diri
Menyusui (p = 0,032) antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah diberikan
perlakuan kombinasi akupresur dan relaksasi afirmasi.
Akupresur dapat merangsang pelepasan oksitosin dan prolaktin. Hormon
oksitosin dibutuhkan untuk keberhasilan menyusui pada reflek let down, dan hormon
prolaktin dibutuhkan untuk mensintesis air susu sehingga bayi bisa mendapatkan ASI
yang lebih banyak. Akupresur juga dapat meringankan gejala stres/depresi melalui efek
sentral, seperti pelepasan noradrenalin dan serotonin, peningkatan pelepasan beta-
endorfin dan adrenokortikotropik. Relaksasi afirmasi dapat menciptakan konsdisi rileks
sehingga dapat mendukung kerja hormon prolaktin dan oksitosin. Prosedur akupresur
dengan relaksasi afirmasi yang diterapkan dalam penelitian ini juga dapat membantu
menciptakan suasana hati yang tenang pada ibu menyusui sehingga dapat melancarkan
produksi ASI.
Meningkatkan status fisik dan menurunkan tingkat stress ibu menyusui
merupakan strategi untuk meningkatkan efikasi diri menyusui. Ibu yang merasakan nyeri,
ix
kelelahan, kecemasan atau stres dapat menurunkan efikasi diri menyusui. Pemberian
akupresur dapat menurunkan gejala stres melalui pelepasan peptida spesifik dan
mengurangi aktivitas sistem sympathoadrenal. Relaksasi afirmasi juga dapat
menciptakan kondisi relaksasi fisik dan emosi. Ibu dengan kondisi relaksasi (tidak
merasakan nyeri, cemas, dan stress) akan meningkatkan efikasi diri menyusui. Selain itu,
keyakinan dan pikiran positif yang dibentuk melalui relaksasi afirmasi dapat memperkuat
rasa percaya diri seseorang. Rasa percaya diri seseorang yang kuat akan menciptakan
integritas diri sehingga dapat membentuk efikasi diri yang baik.
Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi metode akupresur dan relaksasi
afirmasi dapat meningkatkan produksi ASI dan Efikasi Diri Menyusui pada ibu postpartum
primipara. Akupresur dan relaksasi afirmasi merupakan metode alternatif non
farmakologis yang mudah dilakukan dalam perawatan ibu postpartum. Tenaga kesehatan
dapat memasukkan metode ini dalam perawatan ibu postpartum dan perlu mengajarkan
teknik ini kepada ibu agar ibu dapat melakukannya secara mandiri di ruma