2 research outputs found

    Desain mathematical closed task dan open task yang mendorong munculnya penalaran imitatif dan kreatif berdasarkan tahapan Gravemeijer dan Cobb

    Get PDF
    Tugas-tugas matematika di Indonesia masih didominasi oleh jenis closed task. Padahal untuk mempelajari penalaran imitatif dan kreatif sebagai salah satu kompetensi matematika yang berperan penting menghasilkan kesimpulan dalam menyelesaikan tugas, siswa harus berlatih berbagai macam jenis tugas diantaranya closed task dan open task. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain closed task dan open task yang mendorong munculnya penalaran imitatif dan kreatif serta mendeskripsikan kaitan antara closed task dan open task yang diberikan dengan tipe penalaran imitatif dan kreatif yang muncul.Penelitian ini merupakan design research. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas 8-1 dan 2 siswa kelas 8-7 di SMP Negeri 4 Waru yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data penelitian menggunakan catatan lapangan, tes penalaran imitatif dan kreatif, serta wawancara berbasis tugas. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis hasil catatan lapangan berdasarkan setiap tahapan mendesain dan analisis hasil wawancara berdasarkan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian yang diperoleh, diantaranya: (1) Mendesain closed task yang mendorong munculnya penalaran imitatif dilakukan berdasarkan tahapan Gravemeijer dan Cobb diawali dengan menyusun HLT, mendesain closed task dengan memerhatikan materi dan tugas yang pernah ditemui siswa, kemudian diujicobakan dan dianalisis kesesuaiannya dengan HLT; (2) Mendesain open task yang mendorong munculnya penalaran kreatif dilakukan berdasarkan tahapan Gravemeijer dan Cobb diawali dengan menyusun HLT, mendesain open task dengan memerhatikan materi dan tugas yang belum pernah ditemui siswa, kemudian diujicobakan dan dianalisis kesesuainnya dengan HLT; (3) Pemberian closed task terkait penentuan suku berikutnya dari cerita yang disajikan cenderung memunculkan tipe AR, sementara closed task terkait penentuan rumus suku ke-n dari suatu konfigurasi objek, cenderung memunculkan tipe MR; (4) Pemberian open task terkait penentuan suku berikutnya dari cerita yang disajikan cenderung memunculkan tipe LCR, sementara open task terkait penentuan rumus suku ke-n dari suatu konfigurasi objek, memunculkan tipe LCR dan GCR

    Bagaimana Bentuk Tugas Matematika yang Mampu Mendorong Munculnya Penalaran Imitatif dan Kreatif?

    Get PDF
    Tugas matematika di Indonesia didominasi oleh jenis closed task. Padahal untuk mempelajari penalaran imitatif dan kreatif, siswa harus berlatih berbagai macam jenis tugas di antaranya closed task dan open task. Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan desain closed task dan open task yang mendorong munculnya penalaran imitatif dan kreatif, serta mendeskripsikan kaitan keduanya dengan tipe penalaran imitatif dan kreatif yang muncul. Penelitian ini merupakan design research. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 4 Waru yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui teknik catatan lapangan, tes penalaran imitatif dan kreatif, serta wawancara berbasis tugas. Data dianalisis dengan cara membandingkan dengan HLT yang telah dirancang sebelumnya dan dilakukan tabulasi terkait ketercapaian indikator tipe penalaran imitatif (MR dan AR) serta indikator tipe penalaran kreatif (LCR dan GCR) pada masing-masing jenis tugas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian closed task yang menanyakan rumus yang telah diketahui siswa akan memunculkan tipe MR, sebaliknya yang berkaitan dengan penerapan rumus akan memunculkan tipe AR. Pemberian open task yang dapat diinterpretasikan secara bervariasi dan banyak melibatkan hal baru bagi siswa cenderung memunculkan tipe GCR, sedangkan jika banyak melibatkan hal yang telah diketahui siswa cenderung memunculkan tipe LCR
    corecore