64 research outputs found

    Pengalaman Penderita DM Tipe 2 dalam Pengendalian Kadar Gula Darah

    Get PDF
    Latar Belakang dan Tujuan: Hiperglikemi pada pasien DM disebabkan oleh gangguan sekresi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. Sel tubuh yang tidak memberikan respon terhadap gangguan sekresi insulin, atau tidak bisa memanfaatkan secara optimal, maka akan mengalami penumpukan gula darah dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti dan makna pengalaman penderita DM tipe 2 dalam pengendalian kadar gula darah di wilayah Kebonsari Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan indept interview. Partisipan dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 yang tinggal dengan keluarganya di wilayah Kebonsari Surabaya. Data yang dikumpulkan berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan. Hasil transkrip verbatim dianalisis menggunakan metode Open Code4.02. Hasil: Penelitian mengidentifikasi 4 tema yaitu pemahaman tentang DM, penyesuaian pola hidup, terapi DM dan kesulitan dalam pengendalian DM. Simpulan dan Implikasi: Pentingnya pemahaman tentang DM, penyesuaian pola hidup, terapi dan pengendalian DM menjadi dasar perlunya program dan panduan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan pengendalian DM tipe 2 di rumah

    THE RELATIONSHIP OF STRESS WITH THE LEVELS OF CORTISOL TB SUFFERERS

    Get PDF
    My work focuses on the Elliptic Restricted Three body problem and the coordinate systems used within this restrictive problem. It focuses on the pulsating coordinates and the sidereal coordinates and comes to the conclusion that pulsating coordinates are more appropriate for the Poincare case and when the infinitesimal third particle is close to the libration points. Comparatively, sidereal coordinates are more appropriate for the lunar case and comet case, where the system can be considered a perturbed Kepler Problem

    Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda

    Get PDF
    Latar Belakang: Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia, tetapi memiliki nilai konsumsi kopi per kapita yang masih relatif rendah yaitu sekitar 70.000 ton/tahun atau 0,5 kg/orang/tahun. Kopi sering dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko penyakit jantung koroner, termasuk meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol darah karena kopi mempunyai kandungan kalium, polifenol, dan kafein. Kafein memiliki sifat meningkatkan tekanan darah, sedangkan kalium dan Polifenol memiliki sifat menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tekanan darah pada dewasa muda. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolerasional dengan desain penelitian cross sectional. Variabel independennya adalah kebiasaan mengkonsumsi kopi dan variabel dependennya adalah tekanan darah. Pengambilan sampel dilakukan di Demak Jaya kelurahan Tembok Dukuh kecamatan Bubutan, Surabaya pada bulan Agustus-September 2017. Besar sampel sejumlah 40 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Klaifikasi skala pengumpulan data ordinal dengan uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi Spearman Rank. Hasil: Hasil uji statistik Spearman Rho p=0.465 (α=0.05), menunjukkan bahwa H1 ditolak, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tekanan darah pada dewasa muda di Demak Jaya kelurahan Tembok Dukuh kecamatan Bubutan, surabaya. Kesimpulan: Peningkatan tekanan darah juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti stasus ekonomi, kegemukan, psikososial (stres), merokok, aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih dan konsumsi garam

    PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) TERHADAP PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DM TIPE 2: The Effect of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) on Controlling Blood Sugar Levels of Client Type 2 DM

    Get PDF
    Penderita diabetes mellitus tipe 2 mengalami perubahan fisik, psikologis, dan seksual. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya masalah, ketidakstabilan kadar gula dalam darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dalam pengendalian kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperiment dengan menggunakan metode pretest posttest with control group design. Responden dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 sebanyak 50 orang dan diambil dengan teknik simple random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi hasil pengukuran BS stick. ACT diberikan pada kelompok perlakuan satu minggu sekali selama empat minggu. Data dianalisis menggunakan uji statistik yaitu Paired t-Test dan Independent t-Test, dan regresi linear berganda dengan signifikansi p<0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kadar gula darah yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p-value = 0,000. Intervensi ACT adalah variabel yang paling berpengaruh untuk kadar gula darah penderita DM tipe 2 dengan sig 0,000. Intervensi ACT efektif terhadap pengendalian kadar gula darah penderita DM tipe 2. ACT dapat dilakukan dengan baik karena responden dan terapis proaktif, dan akan lebih baik melibatkan peran dan dukungan keluarga untuk penelitian selanjutnya. Kata Kunci: Acceptance and Commitment Therapy (ACT), penderita DM tipe 2, kadar gula darah

    The Influence Of Progressive Relaxation Technique On Blood Pressure In Hypertension Patients

    Get PDF
    One of the most common health problems in the community is hypertension. Hypertension is a circulatory system disorder that causes an increase in blood pressure above the normal value, which exceeds 140/90 mmHg. There are several ways to overcome hypertension by non-pharmacological methods, one of which is the Progressive Relaxation Technique. Progressive Relaxation Techniques are systematic techniques to achieve a state of relaxation that is used to reduce blood pressure in people with hypertension. The purpose of this study was to determine the effect of providing progressive relaxation techniques on blood pressure in patients with hypertension in the Wedi Baru Tambak Region in Surabaya. The research design used was pre-experimental with theapproach One Group Pre-Post Test Design. The population is 45 people with hypertension in Tambak Wedi Baru area taken bytechnique with Simple Random Sampling 40 people. The independent variable in the study was Progressive Relaxation Technique while Blood Pressure. Blood pressure measurement using progressive observation Pre-Post observation sheets. Data were analyzed using thetest Wilcoxon. The test results obtained the value of p value = 0.000 (α = 0.05) means that there is a difference in blood pressure before and after the intervention and the results of the mean there is the influence of blood pressure in patients with hypertension in Tambak Wedi Baru Region RT 03 Surabaya. The results of research that progressive relaxation is done to maintain blood pressure stability. It is recommended to be able to do Progressive Muscle Relaxation Therapy independently. in order to reduce blood pressure effectively and efficiently

    Pengaruh Acceptance And Commitment Therapy (ACT) Terhadap Pengendalian Kadar Gula Darah Penderita DM Tipe 2

    Get PDF
    Penderita diabetes mellitus tipe 2 mengalami perubahan fisik, psikologis, dan seksual. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya masalah, ketidakstabilan kadar gula dalam darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh Acceptance and Commitment Therapy (ACT) dalam pengendalian kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperiment dengan menggunakan metode pretest posttest with control group design. Responden dalam penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 sebanyak 50 orang dan diambil dengan teknik simple random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi hasil pengukuran BS stick. ACT diberikan pada kelompok perlakuan satu minggu sekali selama empat minggu. Data dianalisis menggunakan uji statistik yaitu Paired t-Test dan Independent t-Test, dan regresi linear berganda dengan signifikansi p<0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kadar gula darah yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p-value = 0,000. Intervensi ACT adalah variabel yang paling berpengaruh untuk kadar gula darah penderita DM tipe 2 dengan sig 0,000. Intervensi ACT efektif terhadap pengendalian kadar gula darah penderita DM tipe 2. ACT dapat dilakukan dengan baik karena responden dan terapis proaktif, dan akan lebih baik melibatkan peran dan dukungan keluarga untuk penelitian selanjutnya
    • …
    corecore