8 research outputs found

    STUDI PENGARUH KOMPOSISI KIMIA DAN KETEBALAN CORAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO BESI COR PADA KASUS PEMBUATAN BESI COR VERMICULAR

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh komposisi kimia dan ketebalan coran terhadap struktur mikro besi cor pada kasus pembuatan besi cor vermicular. Besi cor vermicular menarik diteliti karena memiliki kekuatan dan keuletan yang lebih tinggi dibandingkan dengan besi cor kelabu, serta memiliki konduktivitas panas, sifat damping, ketahanan panas dan kekuatan fatik yang lebih baik dibandingkan dengan besi cor nodular. Akan tetapi yang masih menjadi permasalahan adalah ketika proses pengecoran diperlukan komposisi kimia dan laju pendinginan yang tepat agar dihasilkan besi cor bergrafit vermicular. Terkait dengan hal itu, pada penelitian ini dilakukan perbandingan struktur mikro terhadap hasil coran dari sampel yang memiliki komposisi kimia dan ketebalan coran yang berbeda. Bahan besi cor dilebur menggunakan tungku induksi dan proses pemaduan Mg dilakukan di dalam ladel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika komposisi kimia besi cor (% Mg minimal) mampu mendorong terbentuknya grafit nodular maka terdapat kecenderungan semakin tebal coran menyebabkan semakin besarnya kemungkinan terbentuknya grafit vermicular. Pada komposisi besi cor 2,63 %C; 2,41 %Si; 0,428 % %Mn; 0,006 %S; 0,07 %Mg; 0,015 %Ti; 0,067 %Cr; 0,019 %Mo; 0,043 %Ni; 0,009 %Al; 0,006 %Co; 0,12 %Cu; 0,007 %V; 0,024 %W dan ketebalan coran 40 mm mampu menghasilkan besi cor berstruktur vermicular

    Design of the Bengawan Unmanned Vehicle (UV) Roboboat: Mandakini Neo

    Get PDF
    Mandakini Neo is an autonomous vehicle that was designed and built by the students of the Universitas Sebelas Maret, which was included in the Bengawan Unmanned Vehicle (UV) Roboboat Team to compete in the annual international Roboboat competition of 2021. This competition requires participants to complete several missions; one of the main missions is to move through two gates made from four poles using full automatic navigation, in order to continue on with the other missions. To complete the course, we used Pixhawk and GPS to allow the ship to run automatically, while minimizing the ship’s movement tolerance. The use of Mission Planner software for monitoring, and also for color and shape image processing to help with the reading of objects, along with a sensor fitted on the ship, allowed the mission to be completed. Mandakini Neo was made with the capacity, speed, and comfort of the ship in mind, as well as the ship’s hydrodynamic performance, stability, volume, structural integrity, and construction cost. Following its development we conducted tests of stability, maneuverability, and seakeeping in order to achieve the smallest possible resistance rate; for this purpose, we used the Savitsky method. The manufacture of the ship also required the choosing of the material, the use of the sensor, and also selection of an appropriate system. Finally, the design that we developed was a ship with a catamaran hull type, for which the dimensions had already been calculated, and the proper materials decided, and simple electrical components were able to be obtained for the sensor and the system

    Merangsang Minat Belajar Mata Pelajaran IPA dengan Metode Merancang Percobaan Sendiri Sambil Bermain di Tingkat Sekolah Dasar

    Get PDF
    Sekolah Dasar merupakan pondasi dari setiap jenjang selanjutnya. Sekolah Dasar berperanan penting dalam jenjang pendidikan di atasnya. Pengamatan fenomena-fenomena fisis dibutuhkan agar siswa mendapat gambaran dan mempermudah pemahaman proses belajar mengajar. Untuk itu diperlukan sesuatu perancangan media percobaan yang merangsang pada siswa. Metode merancang alat-alat peraga yang dibuat sendiri secara sederhana yang dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar dan disertai permainan akan membangkitkan minat siswa. Dengan tertariknya minat siswa dan keberhasilan merancang sendiri percobaan akan berdampak pada daya ingat siswa didalam menyerap pelajaran tersebut dengan kata lain materi pelajaran tersebut susah hilang dalam ingatan siswa

    Diagnosing of BLDC Motor Faults based on LSSVM Model and Vibration Signal

    No full text
    A BLDC motor is commonly used as the driver of an electric vehicle. So that this part becomes a critical component in the electric vehicle system. Any faults in the motor can cause the vehicle to not operate. Early detection of motor faults can avoid sudden motor failure. This paper aims to diagnose the possible faults in a BLDC motor using the least squares support vector (LSSVM) model. In this paper, the motor in normal condition and the motor with bearing, unbalance, and stator faults are examined. The vibration signals are measured from the BLDC motor operating at 430 rpm. The signals are captured at a 20 kHz sampling rate. The signals are smoothed using a moving average filter. The feature selection is based on the ability to segregate the different fault conditions through visual observation. The kurtosis and frequency centre value features are selected as fault predictors. The diagnosis process is performed by the classification of motor conditions using the LSSVM model. The model is built from the training data. The result shows that the LSSVM model performs very well in diagnosing BLDC motor faults. The diagnosis accuracy is 100%, both for training and testing data

    Pengembangan Sepatu Rem Metalik Kereta Api yang Tahan Aus melalui Pembentukan Grafit Vermicular

    Get PDF
    Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan ketahanan aus sepatu rem metalik kereta api yang dihasilkan oleh UKM pengecoran di Ceper Klaten. Ketahanan aus sepatu rem yang meningkat tersebut akan menghasilkan umur pakai sepatu rem yang lebih lama. Dengan umur pakai sepatu rem yang lebih lama maka akan menurunkan biaya operasional PT KA. Usaha peningkatan ketahanan aus sepatu rem kereta api dilakukan dengan cara merubah struktur mikro sepatu rem dari besi cor bergrafit serpih menjadi bergrafit vermicular. Struktur mikro bergrafit vermicular dicapai dengan menambahkan paduan Mg dengan komposisi yang tepat pada bahan besi cor sepatu rem. Pada tahun I (Th. 2012) diawali dengan menguji sifat fisik dan mekanik blok rem metalik kereta api bergrafit serpih yang dihasilkan oleh UKM pengecoran di Ceper Klaten (existing condition). Setelah itu penelitian dilanjutkan dengan pembuatan besi cor bergrafit vermicular (spesimen uji). Proses pembuatan besi cor bergrafit vermicular dilakukan dengan menambahkan unsur magnesium (Mg) pada besi cor cair. Untuk itu, % kandungan unsur Mg pada penelitian ini divariasikan agar pengaruh % Mg terhadap proses terbentuknya grafit vermicular dapat diketahui. Di samping itu juga dilakukan variasi dalam hal ketebalan cor. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel blok rem metalik yang dihasilkan UKM berstruktur grafit serpih dan matrik terdiri atas fasa perlit dan ferit. Fasa matrik didominasi oleh fasa perlit sehingga kekerasannya mencapai 197-217 HB. Kekerasan sampel blok rem metalik ini melebihi nilai kekerasan yang distandarkan. Selanjutnya struktur mikro spesimen hasil pengecoran pada besi cor yang dipadu dengan unsur Mg dipengaruhi oleh ketebalan coran. Semakin tebal coran mendorong terbentuknya grafit vermicular. Sebaliknya logam coran yang semakin tipis cenderung menghasilkan grafit nodular. Pada komposisi besi cor 2,63 %C; 2,41 %Si; 0,428 % %Mn; 0,006 %S; 0,07 %Mg; 0,015 %Ti; 0,067 %Cr; 0,019 %Mo; 0,043 %Ni; 0,009 %Al; 0,006 %Co; 0,12 %Cu; 0,007 %V; 0,024 %W dan ketebalan coran 40 mm mampu menghasilkan besi cor berstruktur vermicular. Akan tetapi komposisi ini masih menghasilkan kekerasan sebesar 148 HB sehingga belum dapat digunakan sebagai bahan sepatu rem metalik. Standar kekerasan sepatu rem metalik berdasarkan SNI adalah 173 – 197 HB. Pada pengecoran pada semua komposisi memperlihatkan bahwa logam coran yang semakin tipis menghasilkan kekerasan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena dengan semakin tipisnya logam coran menghasilkan jumlah fasa perlit yang semakin banyak

    Mekanisasi Proses Pencacahan Bahan Pakan Ternak dalam Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi

    Get PDF
    Peningkatan kebutuhan pakan ternak domba tidak bisa dipenuhi dari sumber pakan alamiah. Pakan fermentasi menjadi alternatif solusi bagi pakan ternak domba. Peningkatan kapasitas produksi pakan ternak fermentasi dapat dilakukan melalui mekanisasi proses pencacahan bahan baku pakan ternak yang berupa rumput dan jerami. Tulisan ini membahas tentang perancangan dan pembuatan mesin pencacah pakan bahan ternak untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak fermentasi. Peracangan dilakukan melalui tahapan: perumusan masalah disain, pengumpulan informasi, penyusunan alternatif solusi, analisa dan pemilihan solusi, serta menguji dan mengaplikasikan solusi. Perancangan menggunakan bantuan software Autocad, sedangkan pembuatan menggunakan proses produksi konvensional. Hasil Rancangan berupa mesin pencacah bahan pakan ternak dengan spesifikasi sebagai berikut: Dimensi 110 x 100 x 90 cm, kapasitas 400-500 kg/jam, dengan ukuran hasil cacahan jerami berukuran 1-6 cm, dengan penggerak mesin diesel 8 pk, putaran 2600 rpm. Konstruksi utama mesin terdiri dari rangka baja profil U, satu set roll pisau pencacah, blower, sistem transmisi sabuk puli, dan hoper. Bahan cacahan berupa jerami dan rumput dalam kondisi basah dan kering. dan penampung hasil cacahan

    Diagnosis of Induction Motor Faults Based On Current and Vibration Signals Using Support Vector Machine Model

    No full text
    Early fault diagnosis of the induction motor can prevent sudden failure of the motor, which implies loss of production and sometimes brings safety problems. The purpose of this paper is to explore a method for induction motor fault diagnosis using a support vector machine model. The raw current and vibration signals are pre-processed using variational mode decomposition to eliminate the noise. Eight features in the time domain are extracted from the signals. These features are then evaluated using principal component analysis to reduce their dimension. Two principal components that cover 95% of the variance of the data are used as predictors in the SVM model. SVM models with different types of kernels are evaluated for their performance. The results show that the current signals give better accuracy in diagnosing induction motor faults than the vibration signals. The current signals perform very well at all speeds and in all types of kernels. Their accuracy is 100% for training and testing data. Meanwhile, the accuracy of the vibration signal in diagnosing the motor faults is good at speeds of 749 rpm, and the diagnosis accuracy decreases at speeds of 1499 rpm

    Machine health prognosis based on multiregime condition monitoring signals

    No full text
    This paper presents a proposal for machine health prognosis based on multi regime condition monitoring (CM) signals. The basis idea is performing deeply analysis of CM signals that possibly includes steady state signals – that is normal condition, and developing transient signal that represents some faults exist in the machine. Trigonometric features is extracted from such signals and some energy vectors was used to calculate the health index of machine. Prognosis is then performed on the machine which has the lowest health index, that means the worst condition of the machine. RUL prediction is addressed to estimate the remaining life of the machine up to breakdown. The proposed method gives relatively promising results of RUL prediction that possibility give some times for maintenance actions before catastrophic failure occurs
    corecore