357 research outputs found

    Literature review of participatory measurement, reporting and verification (PMRV)

    Full text link

    Biological Aspects, Stock and Conservation Status of Giant Oceanic Manta Ray, Manta birostris in the Indian Ocean

    Get PDF
    March 18-19, 2013The giant oceanic manta ray (Manta birostris) is a ray species of the Family Mobulidae, the largest type of rays in the world. A study on Manta rays from the Indian Ocean was conducted from April 2001 to August 2005 at Cilacap-Central Java and Tanjungluar-East Lombok fish landings. Catch data of Cilacap fishing port from 2006 to 2011 are also presented in this paper. The methodology utilized was direct observations and data collection by enumerators. The results show that Manta rays were caught as by-catch of tuna gillnet and tuna longline fishing in the Indian Ocean. There were three age groups (cohorts) of the Manta birostris caught in the Indian Ocean, i.e. size class between 200-300 cm disc width (DW) as a young group, 301-400 cm DW (subadult group), and 401-500 cm DW (adult group), respectivelly. The sex ratio of males to females of Manta birostris was 1:1 (P>0.05). Monthly production of Manta birostris during six years (2006-2011) indicated that the highest production occurred in the period between May and September. Almost all of the body of this species were utilised, for instance, the gill plates and cartilages were used for medicines, and meat for consumption. Based on IUCN Red List, the conservation status of Manta birostris is near threatened and vulnerable in South-East Asia

    The Analysis of School Health Development Index (SDHI)

    Full text link
    The grand strategy of the Ministry of Health is the proper functioning of evidence-based health information systems through basic data and indicators. Therefore, this study aims at formulating an analysis of the needs, dimensions and indicators of School Health Development Index (SHDI). The samples included 50 schools for all units of educational levels in Buleleng Regency. The study employed the method of participant observation, documentation studies, interviews and questionnaires. Based on the results and discussion, it can be concluded that 1) Healthy school is a fixed price for every school, 2) The understanding of School Health Index Development (SHDI) of UKS supervising teachers in schools is still lacking, 3) the use of SHDI in every school is very important to measure the level or health status of each school in Buleleng Regency 4), The dimensions of SHDI are a) School policy, b) Work Program, c) Infrastructures, and d) School community behavior, 5) The existence of the SHDI guidebook becomes one of the bases for SHDI achievement

    Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Observasional Bandura Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar Bola Basket Ditinjau Dari Kemampuan Koordinasi Mata Dan Tangan (Studi Pada Mahasiswa Semester III Jurusan Penjaskesrek Fok Undiksha Tahun Akademik 2009/2010)

    Full text link
    PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OBSERVASIONAL BANDURA TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN (STUDI PADA MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN PENJASKESREK FOK UNDIKSHA TAHUN AKADEMIK 2009/2010) Oleh Made Agus Dharmadi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran observasional Bandura terhadap hasil belajar teknik dasar bola basket ditinjau dari kemampuan koordinasi mata dan tangan mahasiswa semester III jurusan Penjaskesrek, FOK Undiksha. Rancangan penelitian menggunakan posttest only control group design. Sampel 96 orang, terdiri dari 48 orang kelompok eksperimen dan 48 orang kelompok kontrol yang dipilih secara random. Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANAVA) dua jalur dan dilanjutkan dengan uji t-Scheffe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) terdapat perbedaan hasil belajar teknik dasar bola basket yang signifikan antara model pembelajaran observasional Bandura dengan model pembelajaran konvensional (FA = 11,647; p<0,05), dimana hasil belajar teknik dasar bola basket pada mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran observasional Bandura lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, (2) adanya interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan koordinasi mata dan tangan terhadap hasil belajar teknik dasar bola basket (FAB=60,884;p<0,05), (3) untuk kelompok berkemampuan koordinasi mata dan tangan tinggi, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar teknik dasar bola basket antara mahasiswa yang belajar melalui model pembelajaran observasional Bandura dengan model pembelajaran konvensional, dimana untuk kelompok berkemampuan koordinasi mata dan tangan tinggi mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran observasional Bandura lebih baik hasil belajar teknik dasar bola basketnya dibandingkan dengan yang mengikuti model pembelajaran konvensional (thitung = 7,292;p<0,05), (4) untuk kelompok berkemampuan koordinasi mata dan tangan rendah, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar teknik dasar bola basket antara mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran observasional Bandura dengan model pembelajaran konvensional, dimana untuk kelompok berkemampuan koordinasi mata dan tangan rendah yang mengikuti model pembelajaran konvensional lebih baik hasil belajar teknik dasar bola basketnya dibandingkan dengan yang mengikuti model pembelajaran observasional Bandura (thitung = 3,105;p<0,05). Dari hasil temuan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran observasional Bandura berpengaruh terhadap hasil belajar teknik dasar bola basket ditinjau dari kemampuan koordinasi mata dan tangan. Kata-kata Kunci: Model Pembelajaran, Bandura, Hasil Belajar Bola Basket THE EFFECT OF IMPLEMENTING BANDURA OBSERVATIONAL LEARNING MODEL TOWARDS BASKET BALL BASIC TECHNIQUES LEARNING ACHIEVEMENT VIEWED FROM EYES-HANDS COORDINATING ABILITY (A STUDY ON THE THIRD SEMESTER STUDENTS DEPARTMENT OF SPORT, HEALTH AND RECREATION EDUCATION, FACULTY OF SPORT AND HEALTH UNDIKSHA IN 209/2010). By: Made Agus Dharmadi ABSTRACT The study was conducted to find out the effect of implementing Bandura observational learning model towards learning achievement of basket ball basic techniques viewed from eyes-hands coordinating ability for the third semester students of Sport, Health and Recreation department, Faculty of Sport and Health Undiksha. The study utilized a post-test only control group design involving a total number of 96 students as the samples consisting of 48 students in an experimental group and other 48 students as a control group which were determined randomly. The analysis of the data was made by using two lines variant analysis (ANAVA) and followed by t-Scheffe test. The results of the study showed that, (1) there was a difference in learning achievement of basket ball basic techniques between the students joining Bandura observational learning model from those joining a conventional learning model (FA=11.647; p<0.05), where Bandura observasional learning model had better achievement than those conventional learning model, (2) there was an interacting effect between learning models and eyes-hands coordinating ability towards the students' learning achievement of basket ball basic techniques (FAB=60.884; p<0.05), (3) there was a difference in learning achievement of basket ball basic techniques between the students joining Bandura observational learning models and others joining a conventional learning model who had higher eyes-hands coordinating ability, where the group of students having higher eyes-hands coordinating ability joining Bandura observational learning model had higher learning achievement than another group joining a conventional learning model (tcounted=7.929; p<0.05), (4) there was a difference in learning achievement of basket ball basic techniques between the students with lower eyes-hands coordinating ability joining Bandura observational learning model and those joining a conventional learning one, where the students of lower eyes-hands coordinating ability joining a conventional learning model had better achievement than those joining Bandura observational learning one (tcounted=3.10; p<0.05). Based on the findings and discussion it could be concluded that, there was a effected of implementing Bandura observational learning model towards basket ball basic techniques learning achievement viewed from eyes and hands coordinating ability

    STRATEGI PEMBERDAYAAN FUNGSI PERENCANAAN PENDIDIKAN PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN TINGKAT KABUPATEN DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

    Get PDF
    Diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah secara yuridis formil telah membawa perubahan paradigma yang cukup berarti dalam bidang pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Dalam era otonomi daerah ini tampaknya berbagai program-program pembangunan, termasuk di dalamnya perencanaan sektor pendidikan menjadi lebih tertumpu pada prinsip-prinsip demokratisasi, peranserta masyarakat, pemberdayaan potensi sumber daya perencanaan yang dimiliki oleh daerah otonomi. Implikasi nyata diberlakukannya otonomi daerah pada sektor pendidikan meliputi antara lain teijadinya perubahan struktur kelembagaan dinas pendidikan, adanya fungsi kelembagaan, perubahan sumber daya, tenaga, sarana, keuangan dan lain-lain Semua perubahan tersebut jelas berdampak pada harmonisasi keija, manajemen dan perubahan cara pengambilan keputusan. Yang tidak terelakkan adalah lebih mendesaknya kebutuhan akan kesadaran tentang perlunya peningkatan fungsi dan peran perenca naan, baik jangka pendek, menengah dan panjang, yang dibingkai denean perencanaan makro, messo dan mikro. Kesadr.ar mi sekaligus menuntut diterapkannya prinsip-prinsip strategik, sebagaimana tenung dalam rumusan visi, misi dan arah kebijakasanaan pembangunan, khususnya pembangunan di bidang pendidikan tingkat kabupaten. Densan digulirkannya otonomi daerah ini, yang semula diharapkan dapat lebih cepat "mengembangkan segala sumber dayanya, akan tetapi tidak semudah membalikan tangan. Apabila dikaji secara empiris ui lapangan, masih banyak ditemukan berbaga persoalan. Salah satu persoalan yang mendasar itu antara lain kurang berdavanva fungsi manajemen sistem perencanaan pendidikan pada dinas tingkat kabupaten. Pada kenyataannya fungsi perencanaan ini masih belum ditangani secara profesional maupun secara komprehensif. Hal ini sebagai akibat dan masih lemahnya kualitas sumber daya yang dglikmya. Akibatnya akan membawa dampak pula terhadap output dari tujuan pendidikan itu sendin. Dimana tujuan pendidikan dalam konteks otonomi daerah itu hendaknya memenuhi tuntutan akan pemerataan dan perluasan kesen patan pendidikan bagi seluruh aneeota masyarakat, terwujudnya layanan dan hasil yang bermutu, adanya kesesuaian" antara produk/output pendidikan dengan tuntutan masyarakat, dan teijadinya pengelolaan pendidikan yang efisien, yaitu pengelolaan pendidikan yang dapat memanfaatkan sumber daya yang terbatas untuk mencapai produktivitas yang optimal Semua fungsi dan tuntutan tersebut di atas merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pembangunan pendidikan daerah yang harus didukung oleh kemampuan untuk merencanakannya Oleh karena itu dalam menanggapi perkembangan sistem pendidikan yang makin kompleks, Dinas Pendidikan pada era otonomi daerah dituntut untuk dapat melaksanakan reorientasi, restrukturisasi dan revitalisasi manajemen keija, agar lebih efektif, efisien dan proporsional

    Kedudukan dan peranan wanita pedesaan daerah Bali

    Get PDF
    Gerak dan dinarnika masyarakat membawa kecenderungan untuk mengemukakan banyak permasalahan yang dihadapi, termasuk di dalarnnya masalah wanita. Masalah wanita merupakan suatu masalah yang integral dari masyarakat dan masalah ini telah banyak mendapat sorotan serta penanganan dari pemerintah. Hal ini berarti telah adanya kesadaran akan peran dan andil wanita pada pembangunan karena kemajuan wanita pada hakikatnya berarti pula kemajuan suatu negara. Hal ini terbukti, sejak zarnan penajajahan, kebangkitan wanita telah ada, dan adanya pahlawan-pahlawan wanita sekitar tahun 1817. (Suyatni Koentowijono; 1977, 5). Di daerah Bali, telah banyak pahlawan-pahlawan wanita yang ikut berjuang bersarna Resimen Ngurah Rai. (S. Pendit; 1979, 368-390). Hal tersebut membuktikan, bahwa wanita sejak revolusi fisik telah ikut berjuang untuk mempertahankan tanah airnya

    Penerapan Strategi Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS

    Get PDF
    This research aimed to improve the activity, motivation, and social studies student outcomes by applying active learning strategies type of index cards match. This research method was using classroom action research. The data were collected through observation sheet activity, motivation questionnaire, and test for learning outcomes. Results of research showed that the activity of motivation and student learning outcomes increase at each cycle. It was showed at the percentage of student learning activities in the first cycle of 45.83%, the second cycle of 57.64%, and the third cycle of 75.68%. For the percentage of students motivation in the first cycle of 65.5%, the second cycle of 72%, and the third cycle of 87.5%. While the percentage of students mastery learning in the first cycle there were 11 students (45.83%) were completed, the second cycle increased to 17 students (70.83%) were completed and increased on the third cycle to 19 students (79.17%) were complete.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas, motivasi, dan hasil belajar IPS siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe index card match. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi aktivitas angket motivasi, dan soal tes untuk hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas motivasi dan hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat pada persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 45,83%, siklus II sebesar 57,64%, dan siklus III sebesar 75,68%. Untuk persentase motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 65,5%, siklus II sebesar 72%, dan siklus III sebesar 87,5%. Sementara persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I terdapat 11 siswa (45,83%) yang tuntas, siklus II meningkat menjadi 17 siswa (70,83%) yang tuntas dan meningkat kembali pada siklus III menjadi 19 siswa (79,17%) yang tunta

    CATCH COMPOSITION AND SOME BIOLOGICAL ASPECTS OF SHARKS IN WESTERN SUMATERA WATERS OF INDONESIA

    Get PDF
    This study was conducted in western Sumatera and since October 2013 to June 2014. The sampling locations in Banda Aceh and Sibolga-North Sumatera which were the largest base of fisheries in western Sumatera region. Shark landing recorded by enumerators was used  as sampling data daily . This research aim to describ sex ratio, size composition, catch composition of sharks, and length at first maturity. In Banda Aceh, the sharks as target fish collected by  sorting the bycatch from tuna longlines and tuna handlines. In Sibolga, sharks  is bycatch from fish net, bottom gillnet and purse seine. Overall, there were 20 species of shark caught in west Indian Ocean and landed at those fish landing sites, dominated by Spot tail shark (23%) and Silky shark (13%), whereas Hammerhead shark contributed about 10% and  Oceanic whitetip shark was only less than 1%. Almost of Spot tail shark, Silky shark, and Scalloped hammerhead that caught in that area were  immature, while for the almost part of Tiger shark and Pelagic thresher were  matured. The sex ratios for Spot tail shark, Silky shark, Tiger shark, Pelagic thresher, and Scalloped hammerhead caught and landed at Lampulo and Sibolga fish landing sites were not balance. The length at first maturity for Spot tail shark was Lm=87,1 cm and Lm = 213,2 cm total length for Tiger shark.
    corecore