5 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PREDICTION, OBSERVATION, EXPLANATION (POE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 8 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peningkatkan hasil belajar Fisika siswa kelas X1 SMA Negeri 8 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran POE. Penelitian ini termasuk ke dalam bentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian ini sebanyak 27 orang yang merupakan siswa kelas X1 SMA Negeri 8 Lubuklinggau tahun peajaran 2012/2013. Penelitian ini berlangsung dalam tiga siklus pembelajaran. Siklus pertama berlangsung dengan materi kalor dan perubahan suhu dan kegiatan siswa adalah praktikum. Siklus kedua dengan materi kalor dan perubahan wujud dan Siklus ketiga dengan materi perpindahan  kalor. Pembelajaran dititik beratkan kepada hasil belajar fisika siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.  Hasil analisis pada siklus I diperoleh hasil  nilai kognitif 61,1 atau 62,96% afektif  77,31 dan psikomotorik74,74,  kemudian pada siklus II diperoleh hasil pada ranah kongitif 68,2 atau 70,32% afektif 78,82 dan psikomotorik 81,21 sedangkan untuk siklus III diperoleh hasil  nilai kognitif 71,8 atau 96,47% afektif  81,85 dan psikomotorik 89,55.  Berdasarkan hasil analisa tersebut dan hasil pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, maka model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa X1 SMA Negeri 8 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2012/2013.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peningkatkan hasil belajar Fisika siswa kelas X1 SMA Negeri 8 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran POE. Penelitian ini termasuk ke dalam bentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek penelitian ini sebanyak 27 orang yang merupakan siswa kelas X1 SMA Negeri 8 Lubuklinggau tahun peajaran 2012/2013. Penelitian ini berlangsung dalam tiga siklus pembelajaran. Siklus pertama berlangsung dengan materi kalor dan perubahan suhu dan kegiatan siswa adalah praktikum. Siklus kedua dengan materi kalor dan perubahan wujud dan Siklus ketiga dengan materi perpindahan  kalor. Pembelajaran dititik beratkan kepada hasil belajar fisika siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.  Hasil analisis pada siklus I diperoleh hasil  nilai kognitif 61,1 atau 62,96% afektif  77,31 dan psikomotorik74,74,  kemudian pada siklus II diperoleh hasil pada ranah kongitif 68,2 atau 70,32% afektif 78,82 dan psikomotorik 81,21 sedangkan untuk siklus III diperoleh hasil  nilai kognitif 71,8 atau 96,47% afektif  81,85 dan psikomotorik 89,55.  Berdasarkan hasil analisa tersebut dan hasil pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, maka model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa X1 SMA Negeri 8 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2012/2013

    PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS OPEN ENDED KELAS X DI SMA NEGERI 8 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji kualitas modul siswa yang baik untuk pembelajaran fisika jika ditinjau dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan; 2) mengetahui efek pengiring dari pengembangan modul fisika berbasis open ended di tinjau dari hasil belajar kognitif siswa; dan 3) mendeskripsikan respon siswa selama pembelajaran menggunakan modul berbasis open ended. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan menggunakan model 4-D. Data penelitian ini diperoleh melalui lembar validasi modul, lembar observasi respon siswa, lembar observasi aktivitas dan soal tes. Beberapa tahap penelitian dimulai dari pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Hasil penelitian dari uji validitas produk di tinjau dari aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan di peroleh kategori “sangat baik”. Respons siswa selama pembelajaran menggunakan C diketahui dari angket yang disebarkan peneliti pada akhir pembelajaran di peroleh kategori “baik”. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan modul berbasis open ended di peroleh kategori “baik” dan terjadi peningkatan aktivitas pada tiap pertemuan. Hasil proses pembelajaran  di kelas X MIA 1 di peroleh data persentase ketuntasan hasil belajar yaitu 84 % yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika dikonversikan ke kurikulum 2013 dengan rata-rata nilai 3,11 dengan kategori “Baik”. Berdasarkan hasil analisa tersebut dan hasil pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, maka modul Fisika berbasis open ended ini layak digunakan untuk siswa SMA kelas X.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji kualitas modul siswa yang baik untuk pembelajaran fisika jika ditinjau dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan; 2) mengetahui efek pengiring dari pengembangan modul fisika berbasis open ended di tinjau dari hasil belajar kognitif siswa; dan 3) mendeskripsikan respon siswa selama pembelajaran menggunakan modul berbasis open ended. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan menggunakan model 4-D. Data penelitian ini diperoleh melalui lembar validasi modul, lembar observasi respon siswa, lembar observasi aktivitas dan soal tes. Beberapa tahap penelitian dimulai dari pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (development). Hasil penelitian dari uji validitas produk di tinjau dari aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan di peroleh kategori “sangat baik”. Respons siswa selama pembelajaran menggunakan C diketahui dari angket yang disebarkan peneliti pada akhir pembelajaran di peroleh kategori “baik”. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan modul berbasis open ended di peroleh kategori “baik” dan terjadi peningkatan aktivitas pada tiap pertemuan. Hasil proses pembelajaran  di kelas X MIA 1 di peroleh data persentase ketuntasan hasil belajar yaitu 84 % yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika dikonversikan ke kurikulum 2013 dengan rata-rata nilai 3,11 dengan kategori “Baik”. Berdasarkan hasil analisa tersebut dan hasil pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, maka modul Fisika berbasis open ended ini layak digunakan untuk siswa SMA kelas X

    PENGARUH EDUKASI BERBASIS VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN BALUT BIDAI PERTOLONGAN PERTAMA FRAKTUR TULANG PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONGBANGKENG SELATAN: The Effect of Video-Based Education on Bone Fracture First Aid Knowledge Wrap in Communities in Polongbangkeng Selatan

    No full text
    Introduction: Splint dressing is first aid for parts of the body that experience injuries such as broken bones by maintaining a body position using objects that can maintain a stable and comfortable position. Purpose: this study is to determine the effect of video-based education on knowledge of first aid splint dressing for bone fractures in the community in the working area of ??the Polongbangkeng Selatan Health Center, Method: using a Quasy Experimental design with a one group Pre-Post test approach which aims to identify causal relationships by involving a group. Results: the results of the analysis of the Paired T Test obtained a ? value of 0.005 ? ? (0.05). The results showed that there was an effect of video-based education on knowledge of first aid splint dressing for fractures in the working area of ??the Polongbangkeng Selatan Health Center, Takalar Regency. Conclusion: Viedo-based education and counseling materials as well as splint dressing training are able to increase first aid knowledge on bone fractures in the community in the working area of ??the South Podbangkeng Health Center, Takalar Regency

    STRUKTUR KOMUNITAS DAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN MAKROALGA DI PERAIRAN TELUK KABUPATEN ACEH SELATAN

    Get PDF
    Penelitian tentang struktur komunitas dan persentase penutupan makroalga di perairan teluk  Kabupaten Aceh Selatan bertujuan untuk melihat bagaimana kepadatan, komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan persentase penutupan makroalga pada perairan kabupaten Aceh Selatan. Pengambilan sampel dan data dilakukan pada 21-26 April 2015 dengan menggunakan metode purposive sampling. Titik pengambilan sampel dan data dibagi kedalam 6 stasiun penelitian dimana sampling menggunakan metode transek garis 20 m di Substasiun 1 dan 2 dimana transek kuadrat 1x1 m diletakkan sejajar garis pantai sebanyak 3 kali pengulangan (plot) pada siang hari menjelang surut air laut. Ditemukan sebanyak 1623 individu dari 23 jenis makroalga pada 3 kelas berbeda dengan komposisi jenis paling tinggi dari kelas Phaeophyceae 55%. Struktur komunitas dengan keanekaragaman indeks 2.15 menunjukkan bahwa spesies makroalga yang hidup di perairan Aceh Selatan cukup beragam (moderat), keseragaman spesies tinggi/merata dengan nilai 0.75 dengan dominansi spesies dengan nilai 0.32 yang rendah/ tidak ada dominansi spesies . Rata-rata persentase penutupan makroalga adalah 26.34 % terhadap substrat.

    STRUKTUR KOMUNITAS DAN PERSENTASE LUAS PENUTUPAN MAKROALGA DI PERAIRAN TELUK KABUPATEN ACEH SELATAN

    Get PDF
    Penelitian tentang struktur komunitas dan persentase penutupan makroalga di perairan teluk  Kabupaten Aceh Selatan bertujuan untuk melihat bagaimana kepadatan, komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan persentase penutupan makroalga pada perairan kabupaten Aceh Selatan. Pengambilan sampel dan data dilakukan pada 21-26 April 2015 dengan menggunakan metode purposive sampling. Titik pengambilan sampel dan data dibagi kedalam 6 stasiun penelitian dimana sampling menggunakan metode transek garis 20 m di Substasiun 1 dan 2 dimana transek kuadrat 1x1 m diletakkan sejajar garis pantai sebanyak 3 kali pengulangan (plot) pada siang hari menjelang surut air laut. Ditemukan sebanyak 1623 individu dari 23 jenis makroalga pada 3 kelas berbeda dengan komposisi jenis paling tinggi dari kelas Phaeophyceae 55%. Struktur komunitas dengan keanekaragaman indeks 2.15 menunjukkan bahwa spesies makroalga yang hidup di perairan Aceh Selatan cukup beragam (moderat), keseragaman spesies tinggi/merata dengan nilai 0.75 dengan dominansi spesies dengan nilai 0.32 yang rendah/ tidak ada dominansi spesies . Rata-rata persentase penutupan makroalga adalah 26.34 % terhadap substrat.
    corecore