8 research outputs found
EKSTRAKSI PEWARNA ALAMI DARI KAYU ULIN BERBANTUKAN ULTRASONIK
Pengolahan kayu ulin melalui proses penggergajian menghasilkan limbah berupa serbuk kayu sebanyak 10%. Uji fitokomia menunjukkan bahwa serbuk kayu ulin mengandung zat warna alami yang dapat digunakan sebagai alternatif pewarna sintesis. Zat warna alami dapat diambil dengan proses ekstraksi. Salah satu metode ekstraksi modern yang dapat digunakan adalah metode ekstraksi ultrasonik atau disebut Ultrasound Assisted Extraction (UAE). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak transduser dan ukuran partikel pada ekstraksi zat warna alami dari serbuk kayu ulin berbantukan ultrasonik. Bahan baku berupa limbah serbuk kayu ulin dihaluskan dengan blender kemudian diayak dengan ayakan 20, 40, 60, 80, 100, dan 120 mesh. Sejumlah 20 gram serbuk kayu ulin ditambahkan pelarut etanol 96% sebanyak 250 mL dalam erlenmeyer kemudian diletakkan dalam reaktor ultrasonik. Selanjutnya mengatur jarak tranduser dan menyalakan ultrasonic generator. Ekstraksi dilakukan selama 20 menit kemudian hasil ekstraksi disaring. Filtrat didistilasi untuk memisahkan pelarut. Residu disentrifugasi selanjutnya dikeringkan dalam oven hingga diperoleh berat konstan dan dihitung rendemennya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui arak optimum transduser adalah 3 cm dengan rendemen 5,37%. Sedangkan ukuran partikel terbaik yaitu -120 mesh dengan rendemen 3,56%
EDUKASI PENGOLAHAN LIMBAH KULIT UDANG MENJADI BAHAN ANTIBAKTERI PADA PEMBUATAN SABUN KERTAS
EDUKASI PENGOLAHAN LIMBAH KULIT UDANG MENJADI BAHAN ANTIBAKTERI PADA PEMBUATAN SABUN KERTA
PENGARUH AKUPUNKTUR TITIK PC6, SP4 DAN ST44 TERHADAP PENURUNAN KELUHAN WEI WAN TONG (NYERI ULU HATI) MELALUI PENILAIAN SF-LDQ
Akupunktur dapat digunakan untuk mengurangi banyak keluhan medis, terutama rasa nyeri. Tujuan: penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah kombinasi titik PC6, SP4, dan ST44 dapat mengurangi Wei Wan Tong (nyeri ulu hati).Metode: delapan dari total sepuluh subjek diberi terapi 12 kali dalam satu bulan (Mei-Juni 2019) dan dua subjek drop out. Penelitian ini membandingkan perlakuan akupunktur menggunakan manipulasi manual di titik PC6, SP4, dan ST44 (grup terapi) dan perlakuan di luar titik akupunktur (grup kontrol).Pengukuran dilakukan sebelum menjalani terapi (pre-test), setelah terapi ke-6 (post-test 1), dan setelah terapi ke-12 (post-test 2) menggunakan penilaian Short Form - Leeds Dyspepsia Questionnaire (SF-LDQ). Hasil: analisa statistik Uji Beda Antar Grup ā Mann Withney menunjukkan penurunan rerata nilai skor SFLDQ yang nyata (11.50 Ā± 1.73) pada kelompok terapi, dengan nilai p delta pretest ā post-test 1 = 0.007 dan nilai p delta pre-test ā post-test 2 = 0.017.
Kesimpulan: terapi akupunktur titik PC6, SP4, dan ST44 dapat menurunkan keluhan nyeri ulu hati
Cognitive Dissonance in Health-Seeking Behavior of People in Indonesia to Prevent Covid-19
During the Covid-19 pandemic, many people experience cognitive dissonance, including in the process of seeking health. In the Covid-19 pandemic, people have to deal with various kinds of information, thoughts, and beliefs about Covid-19. Having a relevant but inconsistent cognition can create psychological discomfort or dissonance. The feeling of discomfort has made people try to seek health. Indonesian peopleās health-seeking behavior is unique because of certain beliefs, information, perceptions, cultures, and unique environments in Indonesia. So, this study aims to analyze the cognitive dissonance process that occurs in Indonesian people's health-seeking behavior in the Covid-19 pandemic. This study is a literature study. We use secondary data of literary works, scientific journals, books, articles in the mass media, and statistical data as study objects. The results of this study indicate that the cognitive dissonance theory can be applied to answer the health-seeking behavior of Indonesian people in the Covid-19 pandemic. Many people in Indonesia choose traditional medicine to prevent Covid-19 because it is believed to be a natural treatment, has empirical evidence, and is easy to do independently. Many people in Indonesia choose traditional medicine because it is influenced by hereditary beliefs, culture, and also the variety of information they hold
PENGARUH BEBAN KERJA MENTAL TERHADAP STRESS KERJA PADA PEKERJA WANITA BAGIAN WEAVING
PT Dan Liris bergerak dalam industri tekstil terpadu. PT Dan Liris memiliki beberapa divisi, salah satunya adalah divisi penenunan (weaving). Operator weaving banyak mendapat tekanan yang tinggi dikarenakan barang yang dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan klien. Stres adalah akibat dari ketidaksesuaian antara seseorang dan lingkungannya, yang mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk mengatasi berbagai tuntutan yang dibebankan pada mereka, menurut gejala dan tanda fisiologis, perilaku, psikologis, dan somatik. Beban kerja berlebih merupakan salah satu penyebab stres pekerjaan. Hal ini juga yang memicu stress kerja terutama pada pekerja wanita. Studi ini memanfaatkan metode observasi analitis dan pendekatan cross-sectional. Sampling purposive dipilih untuk mengambil sampel. Pada studi ini, alat yang dipakai meliputi formulir NASA-Task Load Index (TLX) berfungsi menilai beban kerja secara mental yang dialami pekerja, sedangkan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) berfungsi mengukur stres yang dialami pekerja. Uji korelasi spearman digunakan untuk menganalisis bivariat. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dan beban kerja mental. Ā Dimana P-value memiliki nilai 0,052 dan nilai r sebesar 0,226. Koefisien korelasi positif, yang berarti bahwa peningkatan beban kerja mental akan diikuti dengan peningkatan stres kerja, dan penurunan beban kerja mental akan diikuti dengan penurunan stres kerja. Temuan studi ini menegaskan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara stress kerja dan beban kerja mental.TranslatorĀ Ā Pendahuluan: PT Dan Liris merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri textile terpadu. PT Dan Liris memiliki beberapa divisi, salah satunya adalah divisi penenunan (weaving). Operator weaving banyak mendapat tekanan yang tinggi dikarenakanĀ barang yang dihasilkan harus sesuai denganĀ persyaratan klien. Berdasarkan gejala dan tanda fisiologis, perilaku, psikologis dan somatik, stres adalah hasil dari ketidaksesuaian antara seseorang dan lingkungannya, yang mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk menangani secara efektif berbagai tuntutan yang dibebankan pada mereka. Bekerja di bawah tekanan dengan batas waktu tertentu, bekerja dengan beban kerja berlebih, menjadi salah satu faktor yang Ā memicu terjadinya stres akibat pekerjaan. Hal ini juga yang memicu stress kerja terutama pada pekerja wanita. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sample dilakukan dengan cara Purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner NASA-Task Load Index (TLX) untuk menilai beban kerja mental, kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) untuk menilai tingkat stres kerja. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Berdasarkan hasil perhitungan beban kerja mental dan stress kerja yang didapatlkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja mental dan stres kerja dengan nilai p-value= 0,052 dan r = 0,226. Koefisien korelasi bertanda positif yang berarti semakin tinggi beban kerja mental, maka akan diikuti tingginya stres kerja dan sebaliknya semakin rendah beban kerja mental, maka stres kerja juga akan semakin rendah.Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja mental tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja.Kata Kunci: Beban Kerja Mental; Stress Kerj
Pengaruh Tekanan Panas Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Shaping Folding
Industri makanan dengan proses produksinya menyebabkan KAK dan PAK seperti di PT. X. Hasil pengukuran tekanan panas rata-rata pada bagian shaping folding adalah 36,7 ā°C, dan hasil pengukuran kelelahan kerja mengalami kelelahan kerja sedang. Kondisi panas yang berlebihan akan menyebabkan kelelahan dan kantuk, mengurangi stabilitas dan menyebabkan kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh tekanan panas terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja shaping folding di Unit 2 PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Unit 2 PT.WXY pada tahun 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan hasil sampel sebanyak 50 orang. Instrumen penelitian untuk mengukur tekanan panas menggunakan Area Heat Stress Monitor dan kelelahan menggunakan Reaction Timer. Tekanan panas di tempat kerja dan kelelahan kerja dengan uji data statistik Pearson Product Moment. Hasil tekanan panas tertinggi 37,4 ā°C dan kelelahan tertinggi dengan waktu reaksi 628 mili detik. Dari hasil pengukuran diketahui 34 orang mengalami kelelahan kerja sedang. Hasil analisis dengan uji Pearson Product Moment, terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan panas dengan kelelahan kerja (p = 0,000). Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh tekanan panas terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian shaping folding di Unit 2 PT. X.Ā Kata Kunci: Tekanan Panas, Kelelahan Kerj