15 research outputs found

    ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPAREPART DENGAN METODE TRADISIONAL DAN JUST IN TIME DALAM UPAYA MENGURANGI PEMBOROSAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem kontrol persediaan di PT. Thamrin Brothers Sako Kenten yang dapat meminimasi biaya dalam persediaan dengan membandingkan sistem pada total biaya persediaan perusahaan di tahun 2021. Dibuatlah penelitian dengan metode Tradisional untuk mengetahui keseluruhan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan metode Just In Time sebagai perbandingan untuk mengurangi adanya biaya yang berlebihan. Obyek penelitian ini adalah sparepart dengan jumlah 30 jenis sparepart dan pengeluaran biaya yang digunakan untuk tempat penyimpanan. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini diambil melalui wawancara, observasi langsung dan data histori yang ada pada tahun 2021. Dengan permasalahan pengendalian persediaan pada sparepart yang tidak stabil serta kurang efisien dari segi biaya, kuantitas, dan waktu dalam pemesanan. Dari hasil perbandingan dalam perhitungan yang berbeda, penyimpanan pada perusahaan dengan menggunakan metode Tradisional mempunyai total biaya penyimpanan persediaan sebesar Rp.57.186.164. Sedangkan pada sistem persediaan dengan menggunakan metode Just In Time sebesar Rp.464.000. Dari hasil perhitungan tersebut, metode Tradisional banyak mengeluarkan biaya untuk penyimpanan sedangkan  metode Just In Time menghasilkan laba perusahaan yang lebih tinggi dan biaya pada persediaan yang minimum diperoleh dengan menggunakan metode Just In Time karenakan metode tersebut tidak perlu menggeluarkan biaya untuk ruang penyimpanan. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Gudang, Tradisional, Just In Time, dan Just In Time Purchasing

    ANALISIS JUMLAH TENAGA KERJA PADA DEPARTEMEN FIELD PRODUKSI DALAM MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN ( Studi kasus di JOB Pertamina – Talisman Jambi Merang)

    Get PDF
    Kemampuan dan keterampilan tenaga kerja ini sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan, maka sangatlahpenting untuk mencari tenaga kerja yang profesional. Kenyataannya untuk mendapatkan tenaga kerja yangsesuai tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Jika proses seleksi tenaga kerja yang dilakukanoleh perusahaan tidak direncanakan dengan benar, maka sangat sulit bagi perusahaan untuk mendapatkanjumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya tenaga kerja yang mempunyai keahlian dankemampuan dalam bidang masing-masing, maka perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien sehinggaproduktivitas dapat meningkatTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh jumlah tenaga kerja operator dalammencapai kedua jenis produksi yang ditargetkan yaitu produksi gas (p1) dan kondensat (p2), sehinggaproduktivitas perusahaan dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. Dalam penelitian ini, metode yangdigunakan adalah regresi linier.Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabeljumlah tenaga kerja dengan produktivitas perusahaan, dengan perolehan angka korelasi p1 sebesar 0,944 dengannilai koefisien determinasi sebesar 0,891, artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat dan jumalahtenaga kerja mempengaruhi produktivitas sebesar 89%. Sedangkan untuk produksi kondensat didapatkan angkakorelasi p2 sebesar 0,959 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,921, artinya hubungan kedua variabeltersebut sangat kuat dan jumlah tenaga kerja mempengaruhi 92%. Kedua hasil data menunjukka nilai korelasipositif . Dengan kata lain, hubungan antara jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi kondensat searah, artinyajika jumlah tenaga kerja ditambah, maka produksi akan meningkat. Hasil analisis dengan regresi linier diperolehmodel matematika p1 yaitu Y= 83,883 + 0,003.X dan p2 yaitu Y= 320,784 + 6,736.X. Dengan demikian, makakesimpulan akhir dari penelitian ini adalah semakin besar jumlah tenaga kerja maka nilai produktivitas akansemakin meningkat

    Perencanaan Produksi dalam Usaha Pencapaian Target Produksi dengan Linear Programming (Studi Kasus di Unit Produksi Urea dan Amonia IB. PT. Pusri Palembang).

    Get PDF
    Perencanaan produksi dibuat untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalammenghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimalkan penggunaan tenagakerja dan peralatan produksi yang tersedia dengan biaya produksi yang minimal.Perencanaan produksi yang tidak tepat akan menyebabkan tingginya ongkos produksi danrendahnya kapasitas produksi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan produksi yang tepat untuk 6periode ke depan dalam usaha pencapaian target produksi tersebut. Dalam penelitian ini,metode yang digunakan untuk perencanaan produksi agregrat adalah metode LinierProgramming. Rencana produksi agregrat yang ada disesuaikan dengan keterbatasan yangada pada perusahaan, diantaranya jumlah tenaga kerja, waktu kerja, adanya peraturanatau kebijakan hiring, firing, overtime dan keterbatasan kapasitas gudang yang ada.Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software LINDO, diketahui bahwaperencanaan jumlah produksi 6 periode kedepan untuk produk urea adalah sebesar50.601,47 ton, 49.517,78 ton, 59.149,72 ton, 59.698,37 ton, 51.772,66 ton, 30.638,37 ton,dan untuk produk amonia adalah 38.727,25 ton, 38.869,93 ton, 44.542,51 ton, 46.089,62ton, 38.370,85 ton, 23.270,92 tons. Jumlah inventori untuk produk urea adalah sebesar7.748,19 ton, 7.998,95 ton, 15.883,56 ton, 25.723,74 ton, 25.768,96 ton, 4.673,82 ton, danuntuk produk amonia adalah 5.685,46 ton, 5.869,45 ton, 11.655,14 ton, 18.890,61 ton,18.908,71 ton, 3.429,55 ton. Sedangkan biaya produksi dalam usaha pencapaian target produksi untuk 6 periode ke depan adalah Rp 92.243.529.820,-; Rp 91.061.697.150,-; Rp107.363.746.900-; Rp 109.417.937.600,-; Rp 93.511.117.620,-; and Rp 55,421,490,920,-.Kata Kunci: Linear Programming, rencana produksi, target produksi

    PERENCANAAN PRODUKSI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN MAKSIMUM MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di Home Industry Cinta Bakery yang merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan roti. Home Industry ini sering mengalami keterlambatan disetiap proses produksinya dan juga jumlah permintaan dari konsumen tidak dapat dipenuhi sesuai dengan order yang telah ditentukan oleh konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perencanaan produksi terhadap permintaan suatu produk dengan metode Rough Cut Capacity Planning guna menentukan produksi selanjutnya. Dari analisis yang telah dilakukan, total kapasitas produksi perusahaan untuk 25 hari kerja kapasitas Reguler Time untuk pembuatan produk tersebut adalah 17,5 jam dengan output 62.167 unit untuk semua item. dengan menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning diharapkan perusahaan dapat melakukan perencanaan produksi yang baik untuk dapat memenuhi permintaan yang diinginkan oleh konsumen.Kata kunci: home industry, rough-cut capacity plannin

    Optimasi Green Productivity pada Industri Karet di PT. X Palembang

    Get PDF
    PT. X is a company that processes semi-finished rubber. In its management, the company relies on a number of suppliers of raw rubber. In the production process produces liquid waste. The problem in this research is how to increase company productivity and reduce environmental impact. This study aims to determine the level of company productivity, knowing the EPI index (Environmental Performance Indicator). Methods of conducting research through observation and questionnaires. Based on the results of calculations performed, it shows that the company's productivity is quite good with an average value of 202.56%, while the results of the calculation of the total EPI index are positive because the company has made management efforts in accordance with the applicable provisio

    ANALISIS JAMINAN MUTU CRUMB RUBBER DENGAN METODE STATISTICAL QUALITY CONTROL

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya mengetahui kualitas/mutu suatu produk yang diolah, salah satu produk olahan dari mentah menjadi produk setengah jadi yang dapat diperjualbelikan adalah karet. Perusahaan yang produknya memenuhi standar mutu dapat dapat menjadi penentu keberhasilan suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui mutu karet, faktor yang mempengaruhi kualitas karet serta langkah yang perlu diambil dalam meningkatkan kualitas karet. Penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Penelitian dilaksanakan di PT Remco dengan sampel karet 28 lot. Hasil penelitian menunjukkan dari sampel yang diambil dan diolah didapat nilai P0(plastisitas awal) untuk crumb rubber adalah 28,75 dari standar = 30. Kemudian nilai PRI (Plasticity Retention Index)nya 62,15 dari standar = 50. Faktor yang mempengaruhi rendahnya P0 adalah faktor material, mesin, human error dan lingkungan kerja, maka perlu ditingkatkan kualitas bahan baku, kebersihan mesin, pelatihan pekerja serta memperhatikan kelembapan udara disekitar tempat kerja.Kata kunci: metode statistical quality control (sqc), P0(plastisitas awal), PRI (plasticity retention index

    Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Solusi Alternatif dalam Pemilihan Supplier Bahan Baku (Studi Kasus di PT. Sunan Rubber - Palembang)

    Get PDF
    Era industri 4.0 menimbulkan kompetisi yang cukup ketat di sektor perindustrian. Agar dapat memenangkan persaingan maka setiap perusahaan berusaha untuk mengurangi biaya tetapi mempunyai prioritas pada peningkatkan kualitas. Hal tersebut dapat diwujudkan oleh perusahaan dengan pemilihan supplier yang tepat. Supplier yang tidak tepat dapat menyebabkan permasalahan yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. PT. Sunan Rubber Palembang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha penggilingan atau pengolahan slab menjadi blanket. Penelitian ini mencoba memberikan masukan kepada perusahaan terkait metode pemilihan supplier. Pemilihan supplier dilakukan dengan menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil analisis menunjukan bahwa PT. Sunan Rubber Palembang menempatkan kualitas dengan bobot 0,37 sebagai kriteria terpenting, urutan kedua keriteria harga dengan bobot 0,32, urutan ketiga kriteria pengiriman dengan bobot 0,16, selanjutnya urutan keempat kriteria responsif dengan bobot 0,09, sedangkan kriteria fleksibilitas menempati urutan terakhir dengan bobot 0,05. Sementara itu Supplier A merupakan supplier yang tepat untuk dipilih karena mendapatkan bobot tertinggi yaitu 0,55

    Optimalisasi Produksi Olahan Lele Menggunakan Metode Simpleks Di CV. Rule Athallah

    Get PDF
    CV. Rule Athallah adalah tempat dimana produksi industri rumahan yang terkenal dengan produk olahan makanan yang terbuat dari ikan lele. Permasalahan yang dialami Rule Athallah adalah jumlah produksi yang belum optimal sehingga keuntungan menjadi tidak maksimal. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan produksi produk kerupuk dan kemplang ikan lele. Didalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui wawancara langsung. Mulai dari Metode analisis Linear Programming yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Simpleks dengan cara perhitungan manual dan alat bantu software POM-QM For Windows. Hasil analisis menunjukan bahwa produksi produk belum optimal dan keuntungan juga belum maksimal. Tingkat produksi produk kerupuk yang optimal adalah 42 Kg dengan jumlah pack yang di dapatkan sebanyak 280 Pack, sedangkan produksi produk kemplang yang optimal adalah 103,2 Kg dengan jumlah pack yang di hasilkan sebesar 688 Pack. Untuk keuntungan maksimum dari kedua produk sebesar Rp 2.665.500

    EVALUASI TINGKAT KECACATAN KEMASAN PUPUK DENGAN METODE SIX SIGMA

    Get PDF
    Pusri merupakan salah satu perusahan pupuk urea terbesar di Indonesia dimana pada Unit pengantongan 1B masih sering bermunculan defect atau kecacatan terutama pada kemasan pupuk saat produksi. Six Sigma adalah metode yang digunakan untuk mengetahui penyebab cacat kemasan dan memberikan perbaikan untuk masa yang akan datang. Untuk menurunkan tingkat kecacatan, perusahaan menggunakan Six Sigma yang terdiri dari 5 tahapan yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Dari Hasil penelitian diperoleh data kecacatan defect yang sering terjadi yaitu Penjahitan tidak sempurna dengan prosentase sebesar 42,1%, Karung pupuk rusak (pecah) dengan prosentase sebesar 32,9%, Berat packaging pupuk yang tidak sesuai dengan persentase sebesar 23,8%, dan lain-lain dengan persentase sebesar 1,2%. Jenis kecacatan digambarkan dalam bentuk diagram pareto chart untuk mengetahui frekuensi penyebab yang sering terjadi defect. Berdasarkan hasil pengumpulan dan perhitungan data diperoleh level sigma sebesar 4, 798588 dan DPMO sebesar 485.862826 kantong, nilai ini menyatakan bahwa perusahaan belum optimal dalam mengontrol kualitas karena nilai level sigma masih jauh dari target standar sebesar 6σ. Dari Fish bone diagram penyebab cacat terdiri dari faktor manusia, mesin, material , dan lingkungan.Kata kunci:  DMAIC, jumlah cacat, level sigma, six sigm

    PERENCANAAN PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN PADA INDUSTRI KARETPT MELANIA INDONESIA

    Get PDF
    PT Melania Indonesia merupakan salah satu unit usaha dari PT Tola Tiga Indonesia (SIPEF). PT Melania Indonesia bertanggung jawab menyediakan persediaan industri karet dengan jumlah yang cukup, pada waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang dihasilkan. Perusahaan juga dapat memanfaatkan secara efektif dalam memproduksi karet sehingga dapat memuaskan permintaan dan menghasilkan keuntungan bagi investor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persediaan industri karet  dan dipilih berdasarkan efisiensi biaya strategi yang dijalankan serta akan prioritas dalam persediaan produk karet. Metode yang digunakan adalah metode peramalan, perencanaan agregat dan metode ABC. Data yang diambil adalah data sekunder yang ada di PT Melania Indonesia terhadap permintaan produk karet tahun 2017, biaya produksi, serta produk yang dihasilkan industri karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada permintaan produk karet yang akan mendatang tahun 2018 berdasarkan metode yang telah diuji dalam metode peramalan dengan nilai parameter MAPE terkecil adalah metode regresi linier dengan jumlah permintaan 7.286.706 ton untuk tahun 2018. Pada perencanaan agregat alternatif yang dipilih dalam strategi metode perencanaan agregat adalah strategi lembur  yaitu selama 10 hari/bulan dengan total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 12.795.819. Pada analisis metode ABC produk yang harus dalam pengendalian persediaan adalah produk karet RSS (Ribbed Smoked Sheet) dan Lump karena tingkat permintaan produk tersebut lebih tinggi dengan persentase total nilai sebesar 97,83  dan persentase total jumlah 20
    corecore