36 research outputs found

    PENATAAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN PROSES PEMANGGANGAN BAGI UMKM OPAK KETAN

    Get PDF
    Opak ketan merupakan salah satu kuliner khas provinsi Jawa Barat. Produksinya masih melestarikan cara tradisional secara turun – temurun yang salah satu segmen proses pembakaran. Minimnya media pembakaran yang digunakan memberikan ruang penataan bagi proses pemanggangan opak ketan dengan mempertahankan bahan bakar arang. Kebutuhan dalam mereduksi waktu produksi per sekali proses menjadi target kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa Pajaten kecamatan Cibuaya kabupaten Karawang. Forum diskusi antara pemangku desa, mitra opak ketan, dan tim pelaksana memprioritaskan penataan manajemen produksi pada bagian pengajuan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penerapan alat pembakar opak. Hasil uji coba peralatan menunjukkan bahwa kapasitas dalam satu kali proses pembakaran mampu memproses 50 buah opak ketan dan produk memiliki tingkat kematangan secara merata. Peralatan ini lebih cenderung cocok bagi opak ketan jenis kriket dengan memperhatikan tekstur dan tingkat kelengketan bahan. Selain itu, implementasi alat pembakar tersebut turut memberikan edukasi bagi mitra atas pentingnya pengetahuan keamanan pangan dan tingkat kelayakan produk opak ketan. Keberadaan NIB bagi pihak UMKM seirama mampu mendongkrak kuantitas penjualan dan area pemasaran pasca produk memiliki izin usaha yang resmi dari Dinas Koperasi wilayah setempat. Awalan untuk kedua perbaikan bagi mitra opak ketan di desa Pajaten akan berlangsung secara estafet bagi perbaikan manajemen produksi pada proses lainnya dan manajemen produk untuk sisi kelayakan izin edar produk yang lebih luas

    Case Study: Maintenance Proposal of Press Parts Production for Minimize Waste by Lean Manufacturing – Value Stream Mapping (VSM)

    Get PDF
    Abstract—Higher competition in businesslike field demanded each company acted as a value creator with progressive fixing performance. One of effort in increasing productivity was reducing waste. Enterprise T have seven type of extravagance were over production, transportation, inventory, over processing, motion waiting and defect. Minimize waste have bond with production time which could increase efficiency on using electricity and decreased lead time. Production process in this company showed non-value added time such as excessively material transportation in picking area and so the workers too much waited for the next schedule activity. This condition caused higher product lead time. Lean manufacturing idea necessary was implemented with using tool Value Stream Mapping – VSM. This strategy would resumed for the company maintenance and the result showed that lacking as much 26,45% of lead time could be a problem solution. Reducing lead time could be higher if the company have applied and played continue improvement.Keywords—lead time, lean manufacturing, value stream mapping

    AWALAN EKONOMI MANDIRI BERKELANJUTAN MELALUI BUDIDAYA MAGGOT (Hermetia illucens) BLACK SOLDIER FLY (BSF)

    Get PDF
    Permasalahan di desa Tegallega – Kabupaten Karawang, salah satunya adalah pengairan lahan persawahan melalui pemanfaatan air hujan semata dan mengakibatkan rendahnya kuantitas pemanenan padi. Nilai ekonomi dari bidang usaha ini terbilang rendah terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi warga desa tersebut. Permasalahan ini menuntut adanya kegiatan ekonomi lain dengan memanfaatkan persoalan yang lebih dahulu ada di lokasi masyarakat. Hasil rembuk bersama antara pemangku desa, dan mitra pelaksana terhadap kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) menyepakati kegiatan pemanfaatan penumpukan sampah organik di desa Tegallega yang selama ini juga merupakan permasalahan sebagai bahan makanan dalam membudidayakan maggot BSF. Peluang ekonomi mandiri adalah produk jual kering ketika maggot telah mencapai fase dewasa. Kegiatan pelaksanaan menggunakan metode pendekatan yang bersifat   persuasif edukatif berupa ceramah, diskusi, dan praktek. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program KKN menunjukkan bahwa mitra Gapoktan desa Tegallega bersikap antuasias tinggi selama pemberian teori dasar pembudidayaan maggot BSF. Komunikasi dua arah juga terjadi sebagai bentuk indikator adanya pemahaman dan penyerapan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan budaya bagi masyarakat Tegallega yang disampaikan oleh pakar pembudidaya maggot. Proses terapan juga berlangsung sebagai parameter pemahaman teori dengan menunjukkan lokasi penyediaan budidaya dari awalan tetasan telur menuju maggot BSF (larva dewasa). Produk jual dari maggot tersebut mengalami proses pengeringan dan menghasilkan produk larva – pelet kering. Lanjutan pemantauan menjadi evaluasi dan tolak ukur nilai ekonomi dengan memberikan tahapan pengemasan, label, dan izin edar produk baik pertokoan maupun ­e-commerce sebagai bentuk perluasan nilai ekonomi atas penjualan produk

    Produksi Biodiesel Yang Berbahan Baku Kelapa Sawit Dengan Melibatkan Katalis Homogen Dan Heterogen

    Get PDF
    Saat ini kebutuhan bahan bakar minyak terus menjadi besar bersamaan dengan meningkatnya populasi dan berkembangnya Teknologi. Namun cadangan sumber energi minyak bumi yang berasal dari fosil terus menjadi menipis karena sifatnya yang tidak dapat diperbaharui. oleh karena itu, perjuangan buat mencari asal tenaga alternatif yang dapat diperbaharui (renewable) butuh ditingkatkan. Salah satu sumber tenaga alternatif yang kala ini banyak dibesarkan ialah Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang umum diketahui dengan nama Biodiesel. Biodiesel ialah bahan bakar alternatif yang menjanjikan serta dapat terbuat dari minyak goreng sisa, lemak hewani ataupun minyak nabati yang dikonversikan ke dalam metil ester lewat proses transesterifikasi memakai alkohol. Reaksi transesterifikasi ini membutuhkan katalis dalam penggunaanya. Setelah di amati, katalis heterogen menjadi katalis yang paling efektif dalam pembuatan biodiesel melalui reaksi transesterifikasi

    Anaerobic Wastewater Treatments: Prediction of Retention Time on RT/RW Plant

    Get PDF
    Wastewater treatment gave major problem in higher of chemical oxygen demand that backgrounded by amount and type of PT RT/RW products. The waste was polymer, mixture of nitrogen, mixture of phosphate, and oil. This factory used active sludge and microorganism (anaerobic condition). Research result showed that pH ranged 4,94 until 8,02. This data gave a decreasing sharply in acidic condition. The thing could be caused acetogenic phase in area pond anaerobic. The phenomenon might be recited because possibility of biologist living this waste did not take place as well and or could give deathly affect to the anaerobic bacteria. Customary pH for the bacteria was 6,8 – 7,4. Temperature data reached 28-33oC so their activities were good. Then, efficiency of anaerobic wastewater treatment was 62,95 to 66,06%. The data indicated that the research was not accordance with SOP companies. Inlet concentration of chemical oxygen demand had variation and gave unbalancing affect to digestive bacteria load. Estimation to get valid COD was 11-14 days. The duration was required by the microorganism to digest the matter organic perfectly to be methane and carbon dioxide gas

    KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR SECARA ANAEROBIK MELALUI COD, BOD5, DAN TDS : STUDI KASUS PADA PT JKLMN

    Get PDF
    Limbah yang dihasilkan perusahaan JKLMN berupa limbah padat dan cair. Penanganan limbah cair diserahkan kepada Unit Pengolahan Limbah Air dan pihak ketiga membantu pemrosesan limbah padat. Fokus penelitian ini adalah pengolahan limbah secara anaerobik dengan menggunakan 3 (tiga) uji berupa BOD5, COD, dan TDS. Penerapan metode tersebut ditujukan untuk mengetahui potensi teknologi terhadap limbah cair yang dihasilkan perusahaan. Data pengamatan menunjukkan bahwa nilai parameter TDS mendekati nilai standar baku mutu pada hasil ulangan ketiga selama 6 (enam) hari. Peningkatan waktu tinggal limbah bukan merupakan solusi. Beban proses disebabkan limbah cair (segi jenis dan jumlah) yang menghasilkan ketidakseragaman produk dalam setiap waktu proses.

    KAJIAN KARAKTERISTIK PEMBUATAN EDIBLE FILM DENGAN KOMBINASI PATI BIJI NANGKA DAN ALGINAT SEBAGAI PENGEMAS MAKANAN BERBASIS BIODEGRADABLE (Study Characteristic Of Making Edible Film With Combination Of Jackfruit Starch And Alginat As Biodegrdable Food Packaging)

    Get PDF
    The aim of this research is to get the optimum starch and alginate seed starch composition and the most suitable operating temperature during the manufacture and printing of edible film. The experimental design was variation in starch seed starch concentration (1.5%, 2.5%, 3.5%), alginate consentation (0.5%, 1%, 1.5%), and operating temperature (750C, 900C). The result of the research on the parameter of modulus young value or the highest average film elasticity level is 314,08 Mpa obtained at 2.5% alginate composition, 1.5% jackfruit seed starch and operating temperature 90oC, extention at maximum or highest film elongation value average of 31.59 mm in 3.5% alginate composition, 1.5% jackfruit starch and 90oC operating temperature, tensile strength value or tensile strength value of an average film average of 7.45 Mpa obtained in composition 3 , 5% alginate, 1.5% jackfruit starch and 90oC operating temperature. By using SPSS series 23 there is a correlation of linear regression response extention at maximum and tensile strength is increasing. Key words : starch, alginat, edibel film

    Biobriket Limbah Kulit Durian dengan Pencelupan pada Minyak Jelantah

    Get PDF
    Kulit Durian memiliki potensi sebagai sumber energi terbarukan. Isu tersebut menjadi trending topic bidang energi sebagai solusi kelangkaan minyak bumi dan gas. Kandungan selulosa kulit durian mencapai 64,51% menjadi sumber energi biobriket. Kulit durian menjadi salah satu opsi karena komposisi kulitnya mencapai 60-75%. Kulit durian ini mampu memperbesar densitas dan nilai ekonomis produk yang dihasilkan. Lalu, selain menggunakan kulit durian, peneliti juga melakukan penambahan minyak jelantah yang berperan sebagai pelapis biobriket agar produk sulit mengikat air, kadar air menjadi lebih rendah. Penggunaan lem kanji bertujuan untuk menjaga kerapatan briket sehingga produk tidak mudah hancur. Penelitian ini menggunakan proses karbonisasi kulit durian dengan suhu600oC selama 60 menit. Karbon yang terbentuk digerus, lalu saring dengan pengayak ukuran 100 mesh. Nilai kalor paling tinggi sebesar 5673,367 kal/gram dengan perlakuan mencelupkan ke dalam minyak jelantah. Nilai  kadar abu, kadar air, kadar uap dan fix carbon masing-masing adalah 12,90%, 9,37%, 17,79%, dan 59,94%

    Analysis of Overall Equipment Effectiveness in Fanuc Line 1 Machines by Minimizing six big losses

    Get PDF
    The company produces several automotive components in Karawang. For the production process using Fanuc machines on Line1, but the results of evaluating the performance of the engine Fanuc Line1 engine effectiveness is not optimal. It was alleged that due to the planning and maintenance of the management machinery was not good, so that the frequency of damage to the machine was still high, which gave the effect that the production was not achieved. For this reason, the effectiveness of the use of Fanuc line1 is done by using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method with the Six big losses calculation approach so that the level of efficiency can be known. The results showed that the magnitude of the OEE value on Fanuc line1 machines in April – August 2018 amounted to 78.82%, this value is still below the JIPM standard of 85%. The amount of Losses is influenced by reduced speed loss of 57.47% and breakdown loss of 22.79%
    corecore