260 research outputs found

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN ABSENSI PEGAWAI DI CV. TUNGGAL JAYA TEKNIK

    Get PDF
    Reliance on computerized business world has been going on since two or three decades ago. it is not surprising that the era of globalization and information, the computer is a powerful supporting the progress of a company, especially as the availability and development of management information systems in various fields. CV. Tunggal Jaya Teknik the companies that movemanufacturing construction steel and construction steel tanks ready to put the building. CV. Tunggal Jaya Teknik as one of the national scale, with 46 people but the number of human resources information systems that still do not optimal. This due to the existence of internal barriers related to the quality of the presentation of information such as employee data input process, the attendance and recap the presentation of output in the form of absenteeism and employee data reports and attendance manually and not computerized. To meet the need for this information, it is necessary to develop management information system so as to provide better information than the information provided by the existing system so far. Computer based information sistem development was espected to answer the problem that exist regarding the management information sistem so far. After analyzing and developing the system, then the conclusion the the result (output) of the development of management information systems are made in the form of transaction information consisting of employee data and attendance data. Of output produce can improve the procedure of activities update, insert and delete of employee data and attendace data to be faster because it does not do anymore to manually record the information field and accelarate the delivery of existing personal

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN CV. TUNGGAL JAYA TEKNIK

    Get PDF
    Ketergantungan dunia usaha terhadap komputerisasi s udah berlangsung sejak dua atau tiga dasawarsa yang lalu. Tidaklah mengherankan bila diera globali sasi dan informasi ini, komputer merupakan pendukun g handal dalam kemajuan suatu perusahaan, khususnya s ebagai ketersediaan dan pengembangan sistem informa si manajemen di berbagai bidang. CV. Tunggal Jaya Tekn ik merupakan salah satu dari perusahaan industri manufaktur yang bergerak kontruksi tangki baja dan kontruksi baja siap pasang bangunan. CV. Tunggal J aya Teknik sebagai salah satu perusahaan skala nasional , dengan jumlah 46 orang namun sistem informasi Kepegawaian yang masih dilakukan belum optimal. Ha l tersebut disebabkan adanya hambatan internal yang berhubungan dengan kualitas penyajian informasi dia ntaranya proses input data karyawan, proses absensi dan rekap absensi serta penyajian output berupa laporan data karyawan dan absensi secara manual serta belu m terkomputerisasi. Untuk memenuhi kebutuhan akan inf ormasi ini, maka perlu dikembangkan suatu Sistem Informasi Kepegawaian yang memadai sehingga dapat m emberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini. Pen gembangan Sistem Informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada men genai Sistem Informasi Manajemen selama ini. Pengembangan sistem ini dapat memperbaiki prosedur kegiatan update, insert maupun delete dari data kar yawan serta data absensi menjadi lebih efektif karena tid ak dilakukan lagi pencatatan secara manual serta me mpercepat penyampaian informasi bidang kepegawaian yang ada s ehingga prosedur manajemen menjadi lebih efisien karena adanya penyederhanaan dari sistem manual men jadi sistem informasi manajemen terkomputerisasi sehingga akan mempermudah tugas operator dalam meng hasilkan sistem informasi yang akurat dan tepat wak tu sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan k eputusan. Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen ( Microsoft Visual Basic.NET ), signifika

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mengurutkan Bilangan Melalui Metode Bermain Pada Siswa Kelas I Di SD Inpres 1 Slametharjo

    Full text link
    Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mengurutkan bilangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas satu SD Inpres I Slametharjo dalam mengurutkan bilangan melalui metode bermain. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan sebuah pemikiran tentang metode pembelajaran yang efektif, kreatif dan diharapkan siswa lebih termotivasi dan tertarik dalam pembelajaran matematika, serta membantu meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: 1. perencanaan 2. pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. refleksi dan penelitian ini di laksanakan dalam tiga siklus, setiap siklusnya diadakan satu kali tatap muka. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh bahwa dengan metode bermain dapat meningkatkan hasil belajar dalam mengurutkan bilangan pada siswa kelas satu di SD Inpres I Slametharjo Kabupaten Banggai. Hal ini terbukti dari meningkatnya ketuntasan siswa dimana pada siklus pertama hanya 56% siswa, pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi 72%, dan pada siklus ketiga meningkat lagi menjadi 84%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mengurutkan bilangan. Sehingga hal tersebut juga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa di kelas I SD Inpres I Slametharjo

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Di Kelas IV SDN Balayon Kecamatan Liang

    Get PDF
    Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi pecahan kelas IV SDN Balayon Kecamatan Liang pada materi pecahan Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Balayon pada materi pecahan melalui metode kooperatif. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Balayon yang berjumlah 15 orang siswa. Hasil penelitian menunjukan data awal siswa yang kategori tuntas 3 orang atau presentase ketuntasan klasikal 20%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 8 orang presentase ketuntasan klasikal 53,3%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 14 orang, presentase ketuntasan klasikal 93,3%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pecahan pada siswa kelas IV SDN Balayon

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Luas Persegi Dan Persegi Panjang Di Kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo

    Full text link
    Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo pada luas persegi dan persegi panjang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SD Inpres 2 Slametharjo tahun pelajaran 2013/2014 pada siswa Kelas IV yang berjumlah 20 orang siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali tindakan (siklus). Setiap tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui tes hasil belajar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar luas persegi dan persegi panjang melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD kelas IV SD Inpres 2 Slametharjo. Peningkatan dalam penelitian ini cukup berarti yakni dari rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 65,75 naik menjadi 73,25 pada siklus II atau naik sebesar 7,5%. Akan halnya pada ketuntasan hasil belajar secara klasikal dari 60 % pada siklus I meningkat menjadi 90 % pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 30%. Artinya bahwa hasil yang diperoleh tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebagaimana yang telah ditetapkan pada indikator penelitian ini yaitu sebesar 80% dan ketuntasan hasil belajar individu sebesar 70

    Identification and characterization of novel factors that act in the nonsense-mediated mRNA decay pathway in nematodes, flies and mammals

    Get PDF
    Nonsense-mediated mRNA decay (NMD) is a surveillance mechanism that degrades mRNAs harboring premature termination codons (PTCs). We have conducted a genome-wide RNAi screen in Caenorhabditis elegans that resulted in the identification of five novel NMD genes that are conserved throughout evolution. Two of their human homologs, GNL2 (ngp-1) and SEC13 (npp-20), are also required for NMD in human cells. We also show that the C. elegans gene noah-2, which is present in Drosophila melanogaster but absent in humans, is an NMD factor in fruit flies. Altogether, these data identify novel NMD factors that are conserved throughout evolution, highlighting the complexity of the NMD pathway and suggesting that yet uncovered novel factors may act to regulate this process

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipenumbereadheads Togetheruntuk Meningkatkanhasil Belajarsiswa Kelas Vsdn Meselesek Kecamatan Bulagi Pada Materi Luas Bangun Datar

    Get PDF
    Permasalahan dalam penelitian ini adalahdalam pembelajaran matematika pada materi menghitung luas bangun datar merupakan salah satu mata pelajaran yang relatif sulituntukdipelajarisiswa.Beberapasiswabanyak yang tidak memahami konsep luas pada bangun datar walaupun topik tersebut telah diajarkan, sehingga sebagian besar siswa merasa kurang senang, merasa sangat jenuh dan kurang aktifdalampembelajaranmatematika.Berdasarkanpermasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas melalui penerapan pembelajarankooperatiftipeNHT. Penelitiantindakaninimenggunakan model Kurt Lewindanterdiridari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkanpadapenelitianiniadalahberupa data hasil tes, aktivitas guru dansiswa dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikanteskepadasiswa.Padapelaksanaansiklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal 50% dan daya serap klasikal sebesar 63,75%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan, ketuntasan klasikal sebesar 87,50% serta daya serap klasikal sebesar 75%. Pada hasil observasi jugamengalamipeningkatanaktivitassiswapadasetiap siklus, siswa terlihat aktif mengikuti pembelajarandalamkelompoknyamasing-masing.Berdasarkanhasilpelaksanaantindakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajarankooperatiftipeNHTdapatmeningkatkanhasil belajar siswa kelas V SDN MeselesekKecamatanBulagipadamateriluasbangundatar

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipenumbereadheads Togetheruntuk Meningkatkanhasil Belajarsiswa Kelas Vsdn Meselesek Kecamatan Bulagi Pada Materi Luas Bangun Datar

    Full text link
    Permasalahan dalam penelitian ini adalahdalam pembelajaran matematika pada materi menghitung luas bangun datar merupakan salah satu mata pelajaran yang relatif sulituntukdipelajarisiswa.Beberapasiswabanyak yang tidak memahami konsep luas pada bangun datar walaupun topik tersebut telah diajarkan, sehingga sebagian besar siswa merasa kurang senang, merasa sangat jenuh dan kurang aktifdalampembelajaranmatematika.Berdasarkanpermasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas melalui penerapan pembelajarankooperatiftipeNHT. Penelitiantindakaninimenggunakan model Kurt Lewindanterdiridari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Data yang dikumpulkanpadapenelitianiniadalahberupa data hasil tes, aktivitas guru dansiswa dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikanteskepadasiswa.Padapelaksanaansiklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal 50% dan daya serap klasikal sebesar 63,75%. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan, ketuntasan klasikal sebesar 87,50% serta daya serap klasikal sebesar 75%. Pada hasil observasi jugamengalamipeningkatanaktivitassiswapadasetiap siklus, siswa terlihat aktif mengikuti pembelajarandalamkelompoknyamasing-masing.Berdasarkanhasilpelaksanaantindakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajarankooperatiftipeNHTdapatmeningkatkanhasil belajar siswa kelas V SDN MeselesekKecamatanBulagipadamateriluasbangundatar
    • …
    corecore