41 research outputs found

    Dampak Kebijakan Pemerintahan DKI Di Bidang Perunggasan Terhadap Ketersediaan Ayam Di DKI Jakarta

    Full text link
    Kebijakan Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang dituangkan melalui Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2007, tanggal 24 April 2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas diperkirakan akan memiliki dampak yang bersifat positif maupun negatif bagi pelaku bisnis ayam ras pedaging (broiler). Tulisan ini ditujukan untuk melihat dampak kebijakan Pemda DKI Jakarta terhadap ketersediaan ayam di wilayah DKI Jakarta. Dampak Perda No. 4 Tahun 2007 yang diimplementasikan pada Januari 2010 antara lain adalah menurunnya jumlah pasokan ayam dari daerah pemasok ke pusat-pusat pasar di Wilayah DKI Jakarta, dari 804,44 ribu ekor menjadi hanya sekitar 604,44 ribu ekor atau turun sebesar 200 ribu ekor per hari. Fenomena kelangkaan daging ayam dan lonjak harga di pasar-pasar wilayah DKI Jakarta tersebut baik pada periode sebelum maupun sesudah Perda DKI bersifat temporal terutama pada hari-hari besar keagamaan, terutama menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Peraturan daerah ini telah menjadi pemicu kelangkaan dan lonjak harga yang lebih tinggi. Beberapa strategi dalam menjamin ketersediaan daging ayam di wilayah DKI Jakarta dapat dilakukan dengan menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan di wilayah DKI Jakarta, meningkatkan kelancaran arus distribusi dari daerah pemasok utama ke pusat-pusat pasar di wilayah DKI-Jakarta, dan upaya stabilisasi harga daging ayam ras pedaging (broiler)

    Analisis Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Tepung Terigu di Indonesia

    Get PDF
    Flour is one of important crop commodity for Indonesian people. However, government interventions lead the formation of monopoli structure and capital accumulation. The purpose of the research is to analyze the structure, behavior and market performance of Indonesian flour industry. Structure-Conduct-Performance model is used to analyze the industry. The result shows that the industry structure is tight oligopoly where tight competition occurs among few big players. CR4 index is 76.3 percent and Hirchman-Herfindal Index is 3731.12. Price, as conduct indicator, is regulated by Flour Industry Association (Aptindo) with regards of International price and cost of transportation. Industry performance is inefficient or constable (either one or both) based on 10.75 PCM index. Government intervention is required to prevent market control by big players

    Pengaruh Belanja Pemerintah Pusat Terhadap Peningkatan Produksi Padi Di Provinsi Jawa Barat

    Full text link
    EnglishWell allocated government budget is a requirement for increasing rice production as well as avoiding underinvestment or disinvestment. This study aims to analyze impacts of government expenditures on rice production increase. Secondary data consisting of 7-year time series data (2007–2013) and 20 cross section data of West Java Province were used in this study. The results of GLS (generalized least square) with a dummy-variables estimation method showed that in the short run the government expenditures on fertilizer subsidy and improved seed assistance had significant impact on rice production in West Java Province at 5 percent level of significance with marginal elasticities each of 0.0056 and 0.038, while tertiary irrigation rehabilitation had significant impact at 15 percent level of significance with marginal elasticity of 0.0206. Fertilizers and seeds were direct inputs in rice farming that had significant impact on rice production. On the other hand, tertiary irrigation rehabilitation needed time lag in influencing rice production. In the short run, capital assistance and field school had no impact on rice production. IndonesianKetepatan dalam alokasi anggaran belanja pemerintah diperlukan untuk meningkatkan produksi padi dan menghindari adanya alokasi yang tidak memadai (underinvestment) atau alokasi yang tidak tepat (disinvestment). Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh belanja pemerintah terhadap peningkatan produksi padi. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk data panel dengan 7 tahun time series (2007–2013) dan 20 data cross section di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Metode analisis menggunakan model estimasi data panel statis. Berdasarkan metode estimasi GLS (generalized least square) dengan variabel dummy tahun, dalam jangka pendek subsidi pupuk dan bantuan benih unggul memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi padi di Provinsi Jawa Barat pada taraf nyata 5% dengan elastisitas marjinal sebesar 0,0056 dan 0,038, sedangkan rehabilitasi irigasi tersier berpengaruh nyata pada taraf 15% dengan elastisitas marjinal 0,0206. Pupuk dan benih merupakan input langsung dalam budi daya USAha padi sehingga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produksi. Di sisi lain, rehabilitasi irigasi tersier memerlukan waktu jeda dalam memengaruhi produksi padi. Dalam jangka pendek, bantuan permodalan dan sekolah lapang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi

    Sustainability Strategies of Indonesian Mega-Dairy Farm Business: a Case of Greenfields Indonesia

    Full text link
    The increase of milk import in Indonesia can be anticipated through the development of dairy farms based on mega-farm. Indonesia has already got dairy farms that adopt the mega-farm, one of which is the Greenfields Indonesia (GFI). GFI has become an export-oriented company, so GFI needs to pay attention to its sustainability on their business processes. This study was conducted at Dairy farm of Greenfields Indonesia. The purpose of this study was to analyze the business sustainability factors and to evaluate the factors of GFI dairy farming business based on the success factor of sustainability relation structure. The combination of delphi fuzzy and DEMATEL (Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory) was used for data processing. The research results showed that the standardization of the company's management system was the first priority based on the relation structure. The priority could affect the resilience of farm models that depended on manure management impact and create animal care through the availability of management of feed and drinking water

    Analisis Efisiensi Teknis Produksi Usahatani Cabai Merah Besar Dan Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko

    Full text link
    EnglishThis study aims: (a) to analyze the factors that influence the production of great red Chili farming, (b) to analyze major factors affecting the technical inefficiency of great red Chili farming, and (c) to analyze the behavior of large red Chili farmers in dealing with the risks of production and prices. Results showed that most variables, both technical and socio-economic variables in the model, had expected signs significantly. Some of the inputs reduced risk, such as use of seeds, fertilizer N, PPC and hired labor. Some other inputs generated. Average TE values either without or with entering element of risk were each of 0.83 and 0.82, but with different TE distribution. Total farmers achieving more than 0.80 of TE were (68.68%) without including the risks, and (71.71%) by incorporating risk. Great red Chili farmers on prices were risk takers. It implies that the farmers with TE value less than 0.80 are the focused target of upgrading technical and managerial capabilities. Technology design and application in the future can be carried out by reducing excessive use of inputs and increasing limiting factors.IndonesianPenelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi USAhatani cabai merah besar; (b) menganalisis faktor-faktor utama yang mempengaruhi in-efisiensi teknis dalam USAhatani cabai merah besar; serta (c) menganalisis perilaku petani cabai merah besar dalam menghadapi risiko USAhatani dan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peubah baik yang sifatnya teknis maupun sosial ekonomi yang dimasukkan dalam model adalah memiliki tanda sesuai harapan dan sebagian signifikan. Beberapa input bersifat sebagai pengurang risiko seperti penggunaan benih, pupuk N, PPC, dan tenaga kerja luar keluarga, sedangkan beberapa input-input lainnya bersifat sebagai pembangkit risiko. Rata-rata nilai TE baik yang tanpa maupun dengan memasukkan unsur risiko masing-masing sebesar 0,83 dan 0,82, tetapi dengan sebaran TE yang berbeda. Proporsi petani yang mencapai TE lebih dari 0,80 masing-masing sebesar (68,68%) tanpa memasukkan risiko dan (71,71%) dengan memasukkan risiko. Perilaku petani cabai merah besar terhadap harga adalah berani mengambil risiko (risk taker). Implikasi kebijakan penting adalah menjadikan petani dengan nilai TE kurang dari 0,80 dapat dijadikan fokus sasaran peningkatan kemampuan teknis dan kapabilitas manajerialnya. Perakitan dan penerapan teknologi kedepan dapat dilakukan dengan mengurangi penggunakan masukan yang berlebih dan meningkatkan masukan yang menjadi faktor pembatas peningkatan produksi cabai merah besar

    Strategi Pengembangan PT Xyz Dalam Agribisnis Teh Hijau

    Full text link
    The growth of tea demand in Indonesia increased, while the national production was not sufficient. Therefore, import is increasing since Asean Free Trade Agreement (AFTA) enforced with 0% tariff import. The cheapness of imported tea causing domestic producers must increase their competitiveness, including XYZ Company as the biggest green tea producers in Indonesia. The objectives of this study are to: (1) to evaluate the internal and external environmental condition that affect value chain development of XYZ Co.; (2) to formulate alternative strategy for improve production efficiency and value chain effectiveness of XYZ Co.; (3) to determine priority strategy which can be implemented by XYZ Co., for value chain of tea development. The method of the study used was by using observation, in depth interviews and questionnaires to analyze company’s value chain, internal and external industry analysis, SWOT analysis, AHP-SWOT for priority strategic and implication managerial. The result of the study showed that the priority strategy were as follow: (1) enhancement capacity production of green tea; (2) build strategically partnerships; (3) production development; (4) product and marketing development; (5) enhancement operational standard; (6) enhancement publication of business&nbsp

    Kebijakan Pemerintah dalam Pembiayaan USAha Pembibitan Ternak Sapi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas kebijakan pemerintah terhadap pembiayaan pembibitan sapi, melihat faktor-faktor yang memengaruhi penyaluran skim kredit, dan merumuskan saran dan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas penyaluran dan penyerapan skim kredit kredit USAha pembibitan sapi/KUPS. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi deskriptif untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dari pelaksanaan program kredit. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis gap untuk mengevaluasi realisasi penyaluran dan target yang telah ditetapkan, analisis kesisteman untuk mengetahui efektivitas program, analisis persepsi responden untuk memperoleh umpan Balik masyarakat dan analisis regulatory impact assessment untuk menentukan saran dan rekomendasi untuk program kredit tersebut. Hasil menunjukkan bahwa efektivitas program kredit lebih rendah daripada tujuan pencapaiannya. Tanggapan masyarakat terhadap kebijakan ini sangat besar tetapi terdapat banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku USAha pembibitan. Faktor-faktor yang memengaruhi adalah perbankan, pemerintah, dan pelaku USAha pembibitan itu sendiri. Rekomendasi terhadap program skim kredit ini adalah (1) meningkatkan dukungan dari bank, (2) pengurangan program pemerintah yang tumpang tindih, (3) meningkatkan kemampuan petani dalam mengakses bank, dan (4) meningkatkan penyaluran kredit dengan menggunakan program pola dua subsidi

    Peran Agroindustri Hulu dan Hilir dalam Perekonomian dan Distribusi Pendapatan di Indonesia

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan peran agroindustri hulu dan hilir terhadap perekonomian dan distribusi pendapatan masyarakat Indonesia. Indikator ekonomi yang dianalisis adalah output, ketenagakerjaan, PDB, ekspor dan impor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sistem Neraca Sosial Ekonomi tahun 2008 sebagai data SNSE terbaru yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik. Peran agroindustri hulu dan hilir ini akan dianalisis menggunakan analisis pengganda neraca. Dalam perekonomian nasional, agroindustri hilir lebih berperan dalam penciptaan output, nilai tambah dan impor. Sementara agroindustri hulu lebih berperan dalam penciptaan, PDB dan ekspor. Dari sisi distribusi pendapatan masyarakat, agroindustri hilir menciptakan distribusi pendapatan yang lebih merata baik bagi rumah tangga pertanian maupun non pertanian

    Strategi Peningkatan Daya Saing Rumah Potong Ayam PT Xyz

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis peran aktor-aktor di dalam rantai nilai Rumah Potong Ayam (RPA) PT XYZ yang berpengaruh terhadap daya saingnya, (2) menganalisis para pemain kunci dalam stakeholders RPA PT XYZ , (3) menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal (IE) yang berpengaruh terhadap daya saing RPA PT XYZ , (4) memformulasikan tujuan dan sasaran jangka panjang strategik untuk meningkatkan daya saing RPA PT XYZ , (5) menganalisis alternatif dan prioritas strategi untuk meningkatkan daya saing RPA PT XYZ . Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis yang digunakan adalah global value chain, analisis stakeholder, internal factor evaluation, external factor evaluation, matriks IE, SWOT, dan quantitative strategic planning matrix. Hasil dari analisis global value chain, analisis stakeholders, analisis internal dan eksternal, dan visi-misi Perusahaan, tujuan jangka panjang adalah (a) menyediakan nilai tambah bagi pelanggan, (b) memaksimalkan laba dari hasil operasi bisnis, (c) meningkatkan kesejahteraan stakeholders, (d) melakukan kegiatan sustainable business. Hasil matriks IE dan analisis SWOT, strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan jangka panjang strategik adalah (a) meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen rantai pasok; (b) mengimplementasikan evaluasi kinerja untuk pegawai dan partner bisnis; (c) memperkuat citra sebagai Perusahaan domestik penghasil makanan olahan berbasis daging ayam berkualitas tinggi di Indonesia; (d) meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan; (e) membangun aliansi strategik dengan pemasok ayam hidup eksternal; (f) melakukan sosialisasi mengenai pentingnya konsumsi protein hewani kepada masyarakat Indonesia. Tiga strategi prioritas dari analisis QSPM adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi rantai pasok, mengimplementasikan evaluasi kinerja untuk pegawai dan partner bisnis, dan memperkuat citra Perusahaan sebagai Perusahaan domestik penghasil makanan olahan berbasis daging ayam berkualitas tinggi di Indonesia

    Competitive Position and Business Strategy of Sugar Cane Plantation Company (Case Study PTPN X Surabaya)

    Get PDF
    This research aims to analyze the position of PTPN X in the sugar industry map in Indonesia and to analyze the priority of business strategy that can be implemented by PTPN X. Data analysis methods used are descriptive analysis, SWOT analysis and Analitycal Hierarchy Process (AHP). The results of the research shows that PTPN X is in the position to expand the business through staged revitalizion and diversification. The strategy priority that can be implemented by PTPN X is improving cooperation with farmers with sugar cane-based agro-industry program, increasing the production of sugar through land expansion and revitalization, diversifying sugarcane-based products, changing the production machines. Managerial implications of the research recommend the improvement of cooperation with farmers with sugar cane-based agro-industry program
    corecore