45 research outputs found
Pengembangan Metode Pembelajaran Mikroprosesor dan Antarmuka Menggunakan Metode Project Based Learning
Dengan hasil ujian yang bagus dari Proses Belajar Mengajar (PBM) maka dapat
diartikan bahwa PBM berhasil. Tujuan PBM adalah mentransfer ilmu dari dosen
ke mahasiswa yang biasanya disebut PBM dengan metoda Teacher centre
learning (TCL). Dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu cepat saat
ini dan kriteria penerimaan tenaga kerja yang membutuhkan soft skills maka
proses PBM dengan cara TCL tidak sesuai lagi. Dengan penerapan Student
Centre Learning (SCL) yang menekankan pada metoda Project Based Learning
(PjBL) pada PBM maka penilaian tidak hanya secara hard skills (seperti Tugas,
UTS, UAS, Latihan, Kuis, presentasi kelompok dan Tugas Besar) tetapi juga
dinilai berdasarkan softskills mahasiswa. Dengan memakai metoda SCL-PjBL
dalam PBM akan dapat meningkatkan penyerapan ilmu yang maksimal ke
mahasiswa. Disamping mahasiswa harus siap dalam hal materi kuliah yang akan
dipresentasikan juga dosen lebih tertantang untuk lebih siap karena dengan
metoda SCL-PjBL membuat dosen lebih banyak sebagai fasilitator. Hasil
penilaian matakuliah Mikroprosesor dan Antarmuka dengan penerapan metoda
SCL-PjBL untuk 56 mahasiswa pada tahun ajaran 2014/2015 didapatkan rata�rata nilai soft skills sebesar 63% dari 40% penilaian
Penerapan Metode Project Based Learning melalui Presentasi Blog dan Simulasi
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan penerimaan tenaga kerja saat ini yang membutuhkan soft skills disamping kompetensi yang sesuai maka perlu dikembangkan Proses Belajar Mengajar (PBM) dengan cara Student Centre Learning (SCL). SCL dengan metoda Project Based Learning (PjBL) yang
menekankan pada presentasi melalui blog dan simulasi sehingga dapat memunculkan kegairahan mahasiswa dalam persiapan belajar. Penilaian mahasiswa berdasarkan blog dan simulasi disamping secara hard skills seperti penyajian materi perkuliahan untuk Tugas, UTS, UAS, Latihan, serta Kuis tetapi juga dinilai secara soft skills. Dengan memakai metoda SCL-PjBL melalui blog dan simulasi dalam PBM akan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa.
Disamping mahasiswa harus siap dalam hal materi kuliah melalui blog dan simulasi yang akan dipresentasikannya juga dosen lebih tertantang untuk mengkoreksi akan kebenaran materi presentasi tersebut. Sebagai hasil perbaikan
PBM maka didapatkan penilaian matakuliah yang menerapkan metoda SCL-PjBL melalui blog dan simulasi yaitu rata-rata nilai hard skills sebesar 35,2 dari 60% penilaian dan rata-rata nilai soft skills sebesar 24,25 dari 40% penilaian
Kontrol Suhu Ruangan dengan SMS Berbasis Mikrokontroler
Pengontrolan suhu ruangan dapat dilakukan dengan menggunakan remote control namun
pengontrolan dengan cara ini dibatasi oleh jarak. Short Message Service (SMS) adalah salah satu
media yang dapat digunakan untuk mengontrol suhu sebuah ruangan yang bersifat mobile.
Melalui layanan SMS ini dikirimkan pesan singkat berupa perintah-perintah kontrol suhu.
Perintah-perintah ini kemudian diterjemahkan oleh mikrokontroler untuk melakukan pengontrolan
suhu ruangan. Sistem berjalan baik dengan durasi waktu selama pengiriman dan penerimaan
pesan adalah sekitar 6 detik. Rentang waktu diambil pada saat trafik SMS sibuk yaitu pada jam
14.00-14.30 WIB
Sistem Monitoring Denyut Jantung Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Komunikasi Modul Xbee
Sistem monitoring denyut jantung yang digunakan pada instansi-instansi kesehatan sudah relatif baik namun memerlukan biaya yang tinggi, kurang efisien dalam pemakaiannya dan perlu pemantauan setiap saat di dalam ruang pengguna. Maka diperlukanlah sistem yang dapat memonitoring denyut jantung, biaya minim, dapat dipantau dari jarak jauh dan cara pemakaian yang lebih efisien. Sehingga dirancanglah sistem monitoring denyut jantung menggunakan sensor elektroda yang terbuat dari Ag/AgCl untuk mendeteksi tegangan pada tubuh dengan cara menempelkannya pada nadi bagian tangan dan kaki, hal ini lebih efisien dari sistem yang biasa dipakai dengan cara menempelkan sensor pada titik-titik jantung pada sekitaran dada. Tegangan yang dihasilkan dikuatkan dengan menggunakan penguat instrumentasi Op-Amp dan diproses dengan memanfaatkan mikrokontroller Arduino. Data tegangan yang telah diolah selanjutnya dikirim ke PC menggunakan Modul XBee yang berguna sebagai penghantar data sehingga dapat dipantau dari jarak jauh. Kemudian ditampilkan pada program LabVIEW berupa sinyal denyut jantung pada grafik. Sinyal ini diperhalus dengan menggunakan filter digital menggunakan Finite Impulse Response (FIR) jenis Low Pass pada orde tertentu untuk mengurangi noise eksternal dan memperjelas bentuk sinyal. Hasil perancangan sistem diketahui dapat memonitoring denyut jantung dari jarak jauh, selanjutnya bentuk sinyal semakin jelas dan terhindar dari noise pada orde 16. Hasil pengujian perbandingan manual dengan sistem terdapat error 28,87 %
Analisis Citra Permukaan Isolasi Listrik Dari Bahan LDPE-NR Akibat Aktifitas Peluahan Sebagian
The correlation between the partial discharge (PD) pulses count and the surface of the related sample was studied and reported in this paper. The assessment was done by testing different samples of the composite low density polyethylene (LDPE) and natural rubber (NR) under a high electric field for 60 minutes. The results showed a strong correlation between the images of the sample surface after testing by the number of PD pulses is counted. The high of PD pulses counted are highly correlated with the larger scale of surface area damaged.Keywords : partial discharge, composite, polyethilene, natural rubber, surface pictureAbstrak— Korelasi antara jumlah pulsa peluahan sebagian (PD) dengan tingkat kerusakan permukaan sampel dikaji dalam makalah ini. Pengkajian dilakukan dengan menguji sampel berbeda dari komposit polietilen berkerapatan rendah (LDPE) dan karet alam (NR) di bawah pengaruh medan listrik tinggi selama 60 menit. Hasil memperlihatkan adanya korelasi yang kuat antara citra permukaan sampel setelah pengujian dengan jumlah pulsa PD yang terhitung. Jumlah pulsa PD yang tinggi berkorelasi dengan luas citra pemukaan sampel rusak yang lebih besar.Kata Kunci : peluahan sebagian, komposit, polietilen, karet alam, citra permukaa
Sistem Monitoring Denyut Jantung Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Komunikasi Modul Xbee
Sistem monitoring denyut jantung yang digunakan pada instansi-instansi kesehatan sudah relatif baik namun memerlukan biaya yang tinggi, kurang efisien dalam pemakaiannya dan perlu pemantauan setiap saat di dalam ruang pengguna. Maka diperlukanlah sistem yang dapat memonitoring denyut jantung, biaya minim, dapat dipantau dari jarak jauh dan cara pemakaian yang lebih efisien. Sehingga dirancanglah sistem monitoring denyut jantung menggunakan sensor elektroda yang terbuat dari Ag/AgCl untuk mendeteksi tegangan pada tubuh dengan cara menempelkannya pada nadi bagian tangan dan kaki, hal ini lebih efisien dari sistem yang biasa dipakai dengan cara menempelkan sensor pada titik-titik jantung pada sekitaran dada. Tegangan yang dihasilkan dikuatkan dengan menggunakan penguat instrumentasi Op-Amp dan diproses dengan memanfaatkan mikrokontroller Arduino. Data tegangan yang telah diolah selanjutnya dikirim ke PC menggunakan Modul XBee yang berguna sebagai penghantar data sehingga dapat dipantau dari jarak jauh. Kemudian ditampilkan pada program LabVIEW berupa sinyal denyut jantung pada grafik. Sinyal ini diperhalus dengan menggunakan filter digital menggunakan Finite Impulse Response (FIR) jenis Low Pass pada orde tertentu untuk mengurangi noise eksternal dan memperjelas bentuk sinyal. Hasil perancangan sistem diketahui dapat memonitoring denyut jantung dari jarak jauh, selanjutnya bentuk sinyal semakin jelas dan terhindar dari noise pada orde 16. Hasil pengujian perbandingan manual dengan sistem terdapat error 28,87 %
PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM UNTUK MENDUKUNG URBAN FARMING DI KWT JAWA GADUT SAIYO LIMAU MANIS PAUH KOTA PADANG
Adapun masalah pada kelompok Budidaya Jamur Tiram di KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh Kota Padang yaitu harus menjaga suhu dan kelembaban, secara langsung dan terus menerus agar jamur tiram di kumbung berkembang dengan baik. Selain itu juga permasalahan dalam pengisian baglog yang butuh waktu dan tenaga ekstra serta mesin kukus yang masih sederhana. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan penerapan teknologi pada usaha budidaya jamur tiram untuk mendukung urban farming dalam hal sistem otomatisasi meliputi aspek suhu dan kelembaban; alat press baglog; wadah kukus baglog; serta sistem monitoring kumbung secara jarak jauh. Hasil yang didapatkan yaitu kelembaban secara otomatis dalam rentang kisaran 80% s/d 92% dan suhu rentang 25oC s/d 29oC. Pembuatan baglog lebih ringan dan hasilnya lebih padat serta hanya membutuhkan waktu 1 menit / baglog. Dan wadah kukus baglog lebih praktis berbentuk lemari yang berkapasitas maksimal 144 baglog.
Kata kunci: suhu, kelembaban, baglog, kumbung, monitoring
ABSTRACT
As for the problem in the Cultivation group Oyster Mushrooms in KWT Jawa Gadut Saiyo Limau Manis Pauh, Padang City, that is, they must maintain temperature and humidity, directly and continuously so that the oyster mushrooms in the kumbung develop properly. Apart from that, there are also problems in filling baglog which requires extra time and effort and the steaming machine is still simple. To solve this problem, it is necessary to apply technology to oyster mushroom cultivation to support urban farming in terms of automation systems covering aspects of temperature and humidity; baglog presses; baglog steam container; as well as remote kumbung monitoring system. The results obtained are humidity automatically in the range of 80% to 92% and temperatures in the range of 25oC to 29 oC. Making baglog is lighter and the results are denser and only takes 1 minute/baglog. And the baglog steamer is more practical in the form of a cupboard with a maximum capacity of 144 baglog.
Keywords: temperature, humidity, baglog, kumbung, monitorin
Optimal PV Placement to Reduce Power Loss and Improve Voltage in Distribution Network System Using K-means Clustering Method
Placing the PV in the right location will maintain the utility voltage, but if the placement of PV in the wrong location will cause the stability of the system to be affected. In this study, optimization of PV placement uses the K-means Clustering method. This method will group each node in the system from the point of view of operating characteristics LSF (loss sensitivity factor) and dV (voltage deviation). The results of grouping each bus with the K-means Clustering method will be the basis for determining the location of PV placement in the IEEE 37 and 69 bus distribution systems. In this method, grouping results are used based on the size of the proximity and have the same characteristics with each other. In determining the optimal location for PV placement, the addition of PV will reduce power losses and improve voltage. Optimal PV location placement in the IEEE 37 bus distribution system is placed on 3 buses with a power capacity of 60% where the value of power losses drops to 176.2 kW and the voltage profile is the best but there are some buses that are still under voltage and overvoltage. Meanwhile, the most optimal PV location for the IEEE 69 bus distribution system is placed on a 6 bus with a power capacity of 60% where the value of power losses drops to 149.5 kW and the voltage profile of each bus is in normal condition.