11 research outputs found

    Antena Mikrostrip Broadband Monopole Patch Segitiga Untuk Aplikasi RF Power Harvesting Pita Frekuensi 1700-2500 MHz

    Get PDF
    Semakin banyaknya perangkat-perangkat bergerak yang diaplikasikan pada berbagai bidang saat ini menuntut adanya catu daya yang portabel dan tidak tergantung pada catu dari jala-jala listrik. Teknik energy harvesting muncul sebagai sumber energi ramah lingkungan, yang menjadi alternatif bagi sumber energi yang ada. Antena merupakan suatu bagian penting dalam membangun  sistem RF power harvesting. Antena memiliki peranan merubah gelombang elektromagnetik tidak terbimbing menjadi gelombang elektromagnetik terbimbing, kemudian dapat diteruskan ke rangkaian rectifier hingga menghasilkan tegangan DC sebagai sumber energi. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan antena mikrostrip broadband monopole untuk aplikasi RF power harvesting pada band frekuensi GSM 1800 MHz, 2100 MHz serta WIFI 2400 MHz. Antena mikrostrip dirancang menggunakan patch segitiga. Hasil simulasi menunjukkan band frekuensi operasi berdasarkan grafik return loss < -10 dB pada 1,13 GHz – 2,66 GHz dengan bandwidth 80,73 %. Hasil implementasi dan pengukuran diperoleh band frekuensi antena bekerja untuk syarat return loss<-10 dB pada 1,09 GHz-2,54 GHz dengan bandwidth 79,88%. Polaradiasi antena hasil pabrikasi menggambarkan direksional dengan gain pengukuran pada frekuensi 2.1 GHz sebesar 4.77 dB dan frekuensi 2.4 GHz sebesar 5.09 dB. Tegangan keluaran sistem power harvesting sebesar 600.5 mV diperoleh dalam waktu 60 menit

    Sistem Telemetri Nirkabel Menggunakan Long Range (LoRa) untuk Deteksi Dini Kebakaran Hutan

    Get PDF
    Wireless telemetry has the advantage of increasing productivity in accessing measurement data information in real time even when the user is not at the measurement location. Various types of methods are used to implement the telemetry system. One of the methods used is sending measurement data using Long Range (LoRa). LoRa has a small power consumption and can transmit data over a longer distance compared to Wifi technology. In this research, a prototype telemetry system will be built to transmit forest fire detection sensor data using LoRa communication. The system consists of 2 nodes where the maximum delivery reach reaches 700 meters for each node and the delivery delay reaches 23.22 seconds. The temperature and humidity sensor data have an accuracy of 4% and 8%, respectively. Sending sensor data can be displayed using Blynk. Keywords: LoRa, Telemetri, gateway, internet, sensorTelemetri nirkabel memiliki keuntungan dalam meningkatkan produktivitas akses informasi data pengukuran secara realtime walaupun pengguna tidak berada pada lokasi pengukuran. Berbagai jenis metode yang digunakan untuk menerapkan sistem telemetri. Salah satu metode yang digunakan yaitu pengiriman data pengukuran menggunakan Long Range (LoRa). LoRa memiliki konsumsi daya yang kecil dan bisa mengirimkan data dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan teknologi Wifi. Pada penelitian ini akan dibangun sistem telemetri berupa prototipe untuk mengirimkan data sensor pendeteksi kebakaran hutan menggunakan komunikasi LoRa. Sistem terdiri dari 2 node dimana jangkauan maksimal pengiriman mencapai 700 meter untuk setiap node dan delay pengiriman mencapai 23,22 detik. Data sensor suhu dan kelembapan memiliki akurasi masing-masing bernilai 4% dan 8%. Pengiriman data sensor dapat ditampilkan menggunakan Blynk. Kata kunci: LoRa, Telemetri, gateway, internet, sensor &nbsp

    Perbandingan Parameter Return-Loss, VSWR dan Gain Terhadap Elemen Driven Antena Yagi 450 MHz

    Get PDF
    Inequality in infrastructure development, especially in rural or rural areas, is the main obstacle for people to access the internet. An antenna capable of operating at the LTE 450 MHz frequency is needed so that the LTE network reaches rural areas and people who live in rural areas are easy to access quality internet services. The radiation pattern possessed by the Yagi antenna is useful for making the Yagi antenna the right solution to solve this problem. In this research, the design and performance comparison of Yagi antennas with different driven elements is carried the gas trhotle on the bicycle handlebar, the brushless motor at the bottom near the bicycle pedal out, namely driven batang aluminium Yagi antennas and driven planar Yagi antennas. The driven batang aluminium Yagi antenna and driven planar Yagi antenna are designed to have 10 elements consisting of 1 reflector element, 1 driven element and 8 director elements and can operate properly at a frequency of 450 MHz. The parameters obtained from the measurement results of the Yagi rod alumminium driven and the planar driven meet the desired specifications. The return-loss values of the aluminium rod driven Yagi antenna and planar driven Yagi antenna at a frequency of 450 MHz are -25.68 dB and -20.09 dB. The bandwidth of the two antennas has met the uplink frequency (452.5 MHz – 457.5 MHz) and downlink frequency (462.5 MHz – 467.5 MHz). The VSWR values of the rod aluminium driven Yagi antenna and the planar driven Yagi antenna are 1.11 and 1.22 with gains of 13.31 dBi and 8.18 dBi, respectively. The radiation pattern of a Yagi antenna with a rode aluminium dan planar driven is directional.Ketidak merataan yang terjadi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi terutama di daerah rural atau perdesaan menjadi penghalan utama bagi masyarakat untuk mengakses internet. Sebuah antena yang mampu beroperasi pada frekuensi LTE 450 MHz diperlukan agar jaringan LTE menjangkau daerah pedesaan dan masyarakat yang berdomisili di daerah rural mudah untuk mengakses layanan internet berkualitas. Pola radiasi yang dimiliki oleh antena Yagi bersifat direksional membuat antena Yagi menjadi solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Pada penelitian ini dilakukan perancangan serta perbandingan kinerja dari antena Yagi dengan elemen driven yang berbeda, yaitu antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi drivenplanar-PCB. Antena Yagi dirancang memiliki 10 elemen yang terdiri dari 1 elemen reflector, 1 elemen driven dan 8 elemen director serta dapat beroperasi dengan baik di frekuensi 450 MHz. Parameter yang didapatkan dari hasil pengukuran antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi driven planar-PCB memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Nilai return-loss antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi driven planar-PCB pada frekuensi 450 MHz adalah -25,68 dB dan -20,09 dB. Bandwidth kedua antena sudah memenuhi frekuensi uplink (452,5 MHz – 457,5 MHz) dan frekuensi downlink (462,5 MHz – 467,5 MHz). Nilai VSWR antena Yagi driven batang aluminium dan antena Yagi driven planar-PCB adalah 1,11 dan 1,22 dengan gain masing-masing antena adalah 13,31 dBi dan 8,18 dBi. Pola radiasi antena Yagi dengan driven batang aluminium dan planar-PCB adalah directional

    Workshop Pembuatan Modul Aplikasi IoT Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa SMA

    Get PDF
    SMAS IT Mutiara adalah salah satu sekolah menengah yang ada di kota kecamatan pinggir kabupaten Bengkalis. Materi pelajaran yang diberikan pada sekolah ini seperti pada umumnya disekolah-sekolah SMA pada umumnya, yaitu materi Pendidikan formal sesuai dengan yang ada dikurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Padahal banyak siswa yang terpaksa tidak melanjutkan ke tingkat Pendidikan yang lebih tinggi dan harus langsung bekerja setelah lulus. Kondisi inilah yang menyebabkan dibutuhkannya pengetahuan dan skill tambahan untuk bekal siswa-siswa tersebut setelah lulus. Skill-skill yang berkaitan dengan Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi yang salah satunya berkaitan dengan Teknologi IoT teknologi yang saat ini sedang berkembang sangat penting untuk mereka kuasai. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tim PkM dari Politeknik Caltex riau berinisiatif memberikan skill tambahan kepada siswa SMA tersebut sehingga memiliki bekal kemampuan lain disamping kemampuan akademik yang mereka terima di sekolah. Tim PkM telah memberikan pengetahuan berbentuk workshop pembuatan modul aplikasi IoT dengan diikuti oleh 23 Peserta. Dari hasil survey yang telah disebar ke peserta terkait workshop ini memberikan manfaat bagi peserta dengan persentase yang ditampilkan sebesar 100%. Terkait dengan keberlanjutan manfaat peserta menilai dirange baik sampai sangat baik yaitu 90-95%. Untuk penjelasan materi tersampaikan dengan baik, dengan nilai 100%. Sementara untuk pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan, tingkat kepuasan peserta berada adalah 97,85%

    Analisis Pengaruh Perubahan Jarak Node Harvester Terhadap Kinerja Wi-Fi

    Get PDF
    Pemanfaatan energi yang ada disekitar untuk menyuplai perangkat elektronik berdaya rendah semakin banyak dikembangkan, tidak terkecuali pemanfaatan energi RF yang banyak dihasilkan oleh perangkat telekomunikasi. Banyak penelitian memanfaatkan energi RF yang dihasilkan oleh perangkat Wi-Fi sebagai salah satu sumber energi alternatif. Akan tetapi pengaruh pemanfaatan energi RF yang bersumber dari Wi-Fi tidak banyak yang mengulas. Pada penelitian ini dibahas pengaruh penggunaan node harvester yang memanfaatkan energi RF yang dihasilkan oleh perangkat Wi-Fi terhadap kinerja  jaringan Wi-Fi tersebut. Pada penelitian ini dilihat pengaruh jarak 4 node harvester terhadap kinerja jaringan  Wi-Fi yang terdiri dari 1 mikrotik routerboard, 4 laptop. Parameter yang diujikan dimulai dari tegangan pada harvester, nilai throughput, delay, packet loss dan power density. Dari hasil penelitian kapasitor 470 µF menghasilkan tegangan terbesar dengan nilai ±0.4V. Nilai tegangan pada harvester akan semakin tinggi ketika didekatkan dengan Wi-Fi dan bernilai 0 di jarak ±15 m dari Wi-Fi. Hasil pengujian memperlihatkan nilai throughput yang terus menurun seiring penambahan jarak  harvester ke Wi-Fi penurunan disebabkan oleh best effort pada jaringan. Sedangkan nilai delay yang didapatkan tidak murni terpengaruh oleh penggunaan harvester dan nilai packet loss didapat 0 % . Power density mengalami penurunan nilai daya ketika harvester semakin dekat jaraknya dengan Wi-Fi dan selisih nilai daya ±2 dBm disetiap perpindahan jarak yang ditetapkan

    Perancangan Sistem Komunikasi MIMO 2×2 dan Implementasi Sistem Komunikasi SISO Berbasis WARP

    Get PDF
    Teknologi MIMO digunakan untuk meningkatkan kapasitas sistem dan laju data pada sistem komunikasi wireless dengan memanfaatkan penggunaan space time diversity. Salah satu skema space time yang terkenal pada MIMO adalah skema space time Alamouti. Beberapa modul test-bed telah dibuat untuk mengimplementasikan sistem komunikasi wireless seperti Wireless Open Access Research Platform (WARP). Platform WARP  menawarkan sumber daya untuk mengimplementasikan algoritma nirkabel canggih pada semua layer jaringan. Penelitian ini melakukan perancangan implementasi sistem komunikasi MIMO 2×2 menggunakan skema Alamouti berbasis WARP, simulasi sistem komunikasi MIMO 2×2 Alamouti menggunakan MATLAB serta implementasi sistem komunikasi SISO. Metode pengukuran yang diusulkan pada makalah ini adalah menghasilkan nilaibit error rate (BER) terhadap perubahan jarak antar node (meter) dan kapasitas sistem MIMO Alamouti 2×2 ve sus jarak antar node (meter) untuk MIMO dan nilai BER untuk SISO. Hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini adalah simulasi sistem komunikasi MIMO 2x2 menggunakan skema Alamouti menggunakan MATLAB. Hasil dari simulasi berupa grafik perbandingan bit error rate (dB) dan Eb/No serta nilai BER dari implementasi sistem komunikasi SISO

    Pengiriman Data Surveillance Sensing Menggunakan Sistem Nirkabel Pada Frekuensi 433 MHz Untuk Kebakaran Hutan

    Get PDF
    The fires that hit Indonesia in 2015 are considered one of the biggest environmental disasters of the 21st century so far. The World Bank estimates that the 2015 fire crisis cost Indonesia US16billioninforestry,agriculture,tourismandotherindustries.Thesmogcausesrespiratoryandotherillnessesinhundredsofthousandsofpeopleacrosstheregion.Sofar,effortstomitigateforestandlandfireshaveoftenbeencarriedoutbythegovernmentandtheforestfiretaskforce,startingfromcreatinganearlywarningsystem,increasingcommunityparticipation,andforestfirecontroltechniques.However,allofthesemitigationeffortsaremoredominantlycarriedoutafterforestandlandfireshaveoccurred.Whereaswhenafirehasoccurredandthefirehasgrownbigger,firemitigationeffortsbecomemoredifficultandexpensivebecausetheyhavetoinvolvehelicopterstoextinguishthefirefromtheair.Soalandandfiremitigationeffortrequiresonethatiseasytouse,fastandcheaptoimplement,andcanreachawiderareathanaforestarea.Theresearchaimstocreateasurveillancesensingsystemforforestfireforforestfiremitigationbasedondronetechnology,andsensortechnology.Thisresearchisaninnovationanddevelopmentofscienceandtechnologythatisbeneficialtothecommunity,theforestfiretaskforceandthelocalgovernment.Theresearchstagesstartfromthedesign,manufacture,anddesignofasurveillancesensingsystemforforestfireintheTelecommunicationNetworklaboratory.Theoutputofthisresearchisaprototypesurveillancesensingsystemforforestfire.Testresultswithinacertaintimespanindicatethatthesensorisrunningwell.Allsensorsusedwillshowachangeinvaluewhenaheatsourceandfirearedetected.Theaveragetemperaturesensorresultis72.34C.Whilethedustparticlesensorresultis665.45g/m3.Andforairqualitysensorstheaverageis0.225ppm.ForGPSsensordataithas99.516 billion in forestry, agriculture, tourism and other industries. The smog causes respiratory and other illnesses in hundreds of thousands of people across the region. So far, efforts to mitigate forest and land fires have often been carried out by the government and the forest fire task force, starting from creating an early warning system, increasing community participation, and forest fire control techniques. However, all of these mitigation efforts are more dominantly carried out after forest and land fires have occurred. Whereas when a fire has occurred and the fire has grown bigger, fire mitigation efforts become more difficult and expensive because they have to involve helicopters to extinguish the fire from the air. So a land and fire mitigation effort requires one that is easy to use, fast and cheap to implement, and can reach a wider area than a forest area. The research aims to create a surveillance sensing system for forest fire for forest fire mitigation based on drone technology, and sensor technology. This research is an innovation and development of science and technology that is beneficial to the community, the forest fire task force and the local government. The research stages start from the design, manufacture, and design of a surveillance sensing system for forest fire in the Telecommunication Network laboratory. The output of this research is a prototype surveillance sensing system for forest fire. Test results within a certain time span indicate that the sensor is running well. All sensors used will show a change in value when a heat source and fire are detected. The average temperature sensor result is 72.34 C. While the dust particle sensor result is 665.45 g/m3 . And for air quality sensors the average is 0.225 ppm. For GPS sensor data it has 99.5% accuracy. which the Arduino reads before sending. The maximum delivery distance that can be used is 0-40 meters.Kebakaran yang melanda Indonesia pada tahun 2015 dianggap sebagai salah satu bencana lingkungan terbesar abad ke-21 sejauh ini. Bank Dunia memperkirakan bahwa krisis kebakaran tahun 2015 merugikan Indonesia sebesar US 16 miliar dalam bidang kehutanan, pertanian, pariwisata, dan industri lainnya. Kabut asap menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit lainnya pada ratusan ribu orang di seluruh wilayah tersebut. Selama ini usaha mitigasi kebakaran hutan dan lahan sudah sering dilakukan oleh pemerintah dan satgas kebakaran hutan, mulai dari membuat sistem peringatan dini, peningkatan partisipasi masyarakat, dan teknik pengendalian kebakaran hutan. Namun semua usaha mitigasi tersebut lebih dominan dilakukan setelah kebakaran hutan dan lahan telah terjadi. Padahal ketika kebakaran telah terjadi dan api telah membesar, usaha mitigasi kebakaran jadi lebih berat dan berbiaya mahal karena harus melibatkan helikopter untuk memadamkan api dari udara. Jadi suatu usaha mitigasi kebakaran dan lahan membutuhkan yang mudah digunakan, cepat dan murah diimplementasikan, serta dapat menjangkau area yang lebih luas dari suatu kawasan hutan. Penelitian bertujuan untuk membuat surveillance sensing system for forest fire untuk mitigasi kebakaran hutan berbasis teknologi drone, dan teknologi sensor. Penelitian ini sebagai suatu inovasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, satgas kebakaran hutan dan pemerintah daerah. Tahapan penelitian dimulai dari perancangan, pembuatan, dan perancangan surveillance sensing system for forest fire di laboratorium Jaringan Telekomunikasi. Luaran dari penelitian ini adalah sebuah prototipe surveillance sensing system for forest fire. Hasil Pengujian dalam rentang waktu tertentu menunjukkan bahwa sensor berjalan dengan baik. Seluruh sensor yang digunakan akan menunjukkan perubahan nilai ketika ada sumber panas dan api yang terdeteksi .Hasil Sensor suhu rata-rata adalah 72,34 º C.Sedangkan hasil sensor partikel debu adalah 665,45 µg/m3 . Dan untuk sensor kualiats udara rata-rata adalah 0,225 ppm .Untuk data GPS sensor memiliki akurasi 99,5%.Untuk proses pengiriman data juga telah berjalan dengan baik karena data yang dikirim dan tersimpan di sd card Arduino penerima telah menunjukkan nilai yang sama dengan data yang dibaca oleh Arduino sebelum dikirimkan. Untuk jarak pengiriman maksimal yang bisa digunakan adalah 0-40 meter

    Rancang Bangun Smart Air Purifier

    Get PDF
    The quality of the inhaled air affects the immune system and human health. If the air that is inhaled is dirty, it can interfere with daily human activities and one way to prevent it is to need a device that can identify and clean dirty air so that the need for clean air can be met and daily human activities will run smoothly. So in this final project, the author designed a Smart Air Purifier device to overcome the air contaminated by PM2.5 and PM10. The average error percentage value of the PM10 GP2Y1010AU0F sensor reading is 12.80%. This Smart Airpurifier device can perform purification in all types of rooms and different types of rooms. The advantage of this device is that it can clean air with various pollutants such as cigarette smoke, to PM10 particles below 10 g/m3. The effectiveness of the mode on the device has advantages and disadvantages to sterilize the air in the room. For example, when the PM10 value is above 300 g/m3, the high mode is effective for sterilizing dirty air, especially smokeKeywords: NodeMCU ESP8266, GP2Y1010AU0F Dust Sensor, Android, RealtimeKualitas udara yang dihirup mempengaruhi daya tahan tubuh dan kesehatan manusia. Jika udara yang dihirup kotor maka dapat mengganggu aktivitas manusia sehari-hari dan salah satu cara pencegahannya ialah diperlukan suatu perangkat yang dapat mengetahui serta membersihkan udara yang kotor sehingga kebutuhan udara bersih dapat terpenuhi dan aktivitas manusia sehari-hari akan berjalan lancar. Sehingga dalam proyek akhir ini, penulis merancang perangkat Smart Air Purifier untuk mengatasi udara yang terkontaminan oleh PM2.5 dan PM10. Nilai persentase error rata-rata dari pembacaan sensor PM10 GP2Y1010AU0F adalah sebesar 12,80 %. Perangkat Smart Airpurifier ini dapat melakukan purifikasi pada semua tipe ruangan dan jenis ruangan yang berbeda. Kelebihan perangkat ini dapat membersihkan udara dengan polusi yang berbeda-beda seperti asap roko, hingga partikel PM10 dibawah 10 µg/m3. Efektifitas mode pada perangkat memiliki kelebihan dan kerukarang untuk mensterilkan udara pada ruangan. Seperti ketika nilai PM10 diatas 300 µg/m3 mode high efektif untuk mensterilkan udara kotor terutama berupa asap. Kata Kunci: Udara, NodeMCU, Sensor GP2Y1010AU0F, Ionizer

    Antena Broadband Untuk Aplikasi TV, Seluler, dan Wifi

    Get PDF
    The antenna is an instrument that is important in a communication system radio.antena turn the tide terbimbing into waves free in the air and in contrast between free space with a guide can include ( coaxial cable or a / waves a waveguide ) used to meggerakkan electromagnetic energy from the source of the transmitter to or from an antenna to antenna. recipientsThe antenna have diverse forms with the dimensions and of diverse characteristics, anyway one of the antenna that attracts many research is mikrostrip. antennaThe antenna mikrostrip has several advantages of them simple forms, a compact, lightly, and cheap.On this research used antenna mikrostrip with the frequency of mhz broadband at band of frequencies 500 to 2500 Mhz.The substrate material to be used is rt duroid 5880, with dielectric constant ( εr) 2.2 and thickness ( h ) 1.57 mm. Antenna mikrostrip made using circular patches .The measurement result shows performance of returnloss antennae < -10 db at the frequency of 605 Mhz to 6677 Mhz , with bandwidth 6072 Mhz .Polaradiasi mikrostrip shaped omni directional antenna .Gain the measurement result mikrostrip antenna on the highest frequency of 650 Mhz to gain 3.3 db and at the frequency of 1800 Mhz with gain 3.4 db . The antenna received microstrip has a higher than conventional antenna which is at the frequency of Mhz 650 power accept antenna mikrostrip -33.08 dbm bigger than conventional 59.90 dbm antennaAntena merupakan instrumen yang penting dalam sistem komunikasi radio.Antena mengubah gelombang terbimbing menjadi gelombang bebas di udara dan sebaliknya antara ruang bebas dengan pemandu (dapat berupa kabel koaksial atau pemandu gelombang/waveguide) yang digunakan untuk meggerakkan energi elektromagnetik dari sumber pemancar ke antena atau dari antena ke penerima. Antena memiliki bentuk yang beragam dengan dimensi dan karakteristik yang beragam pula, salah satu antena yang menarik banyak penelitian adalah antenna mikrostrip. Antena mikrostrip memiliki beberapa kelebihan diantaranya bentuk yang sederhana, compact, ringan, dan murah. Pada penelitian ini digunakan antenna mikrostrip dengan frekuensi Broadband pada pita frekuensi 500 MHz – 2.5 MHz. Bahan substrat yang akan digunakan adalah RT duroid 5880, dengan konstanta dielektrik (εr) 2.2 dan ketebalan (h) 1.57 mm. Antena mikrostrip yang dibuat menggunakan patch circular. Hasil pengukuran emnunjukkan kinerja returnloss antena < -10 dB pada frekuensi 605 MHz hingga 6677 MHz, dengan bandwidth 6072 MHz. Polaradiasi antena mikrostrip berbentuk omni direksional. Gain antenna mikrostrip hasil pengukuran tertinggi pada frekuensi 650 MHz dengan gain 3.3 dB dan pada frekuensi 1800 MH dengan gain 3.4 dB. Daya terima antena microstrip memiliki daya lebih  tinggi dari antena konvensional yaitu pada frekuensi 650 Mhz daya terima antena mikrostrip -33.08 dBm lebih besar dari antena konvensional 59.90 dB

    Perancangan Sistem Komunikasi MIMO 2×2 dan Implementasi Sistem Komunikasi SISO Berbasis WARP

    Get PDF
    Teknologi MIMO digunakan untuk meningkatkan kapasitas sistem dan laju data pada sistem komunikasi wireless dengan memanfaatkan penggunaan space time diversity. Salah satu skema space time yang terkenal pada MIMO adalah skema space time Alamouti. Beberapa modul test-bed telah dibuat untuk mengimplementasikan sistem komunikasi wireless seperti Wireless Open Access Research Platform (WARP). Platform WARP menawarkan sumber daya untuk mengimplementasikan algoritma nirkabel canggih pada semua layer jaringan. Penelitian ini melakukan perancangan implementasi sistem komunikasi MIMO 2×2 menggunakan skema Alamouti berbasis WARP, simulasi sistem komunikasi MIMO 2×2 Alamouti menggunakan MATLAB serta implementasi sistem komunikasi SISO. Metode pengukuran yang diusulkan pada makalah ini adalah menghasilkan nilai bit error rate (BER) terhadap perubahan jarak antar node (meter) dan kapasitas sistem MIMO Alamouti 2×2 vesus jarak antar node (meter) untuk MIMO dan nilai BER untuk SISO. Hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini adalah simulasi sistem komunikasi MIMO 2x2 menggunakan skema Alamouti menggunakan MATLAB. Hasil dari simulasi berupa grafik perbandingan bit error rate (dB) dan Eb/No serta nilai BER dari implementasi sistem komunikasi SISO
    corecore