25 research outputs found

    PENANDAAN CTMP DENGAN TEKNESIUM-99m UNTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER TULANG*

    Get PDF
    PENANDAAN CTMP DENGAN TEKNESlUM-99m UNTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK KANKER TULANG. Radiofarmaka untuk penyidik tulang sudah dikembangkan dengan bermacam-macam senyawa seperti pirofosfat dan difosfonat yang ditandai dengan 99mTc seperti antara lain metilen difosfonat (99m Tc-MDP), hidroksietilendifosfonat (99m Tc-HEDP) difosfonat (99m Tc-HMDP). Baik senyawa bertanda fosfat maupun difosfonat belum memberikan hasil yang memuaskan sebagai radiofarmaka penyidik tulang karena akumulasi yang cukup tinggi di organ selain tulang seperti hati, otot, limpa, darah dan sebagainya. Senyawa golongan tetraamintetrafosfonat mempunyai afinitas yang lebih tinggi pada tulang, karena mempunyai empat gugus amino dan empat gugus fosfonat. Pada penelitian ini dilakukan penandaan senyawa golongan tetraaminotetrafosfonat, khususnya 1,4,8,11-tetraazasiklotetra desil-l,4,8,11- tetrametilenfosfonat (CTMP) dengan radionuklida teknesium-99m. Untuk memperoleh hasil penandaan yang maksimal dilakukan optimalisasi dari beberapa parameter seperti pH, jumlah reduktor, jumlah ligan, waktu inkubasi dan temperatur reaksi. Kondisi yang optimum diperoleh pada pH 4-6, jumlah reduktor SnCI2 100pg, jumlah ligan CTMP 500 pg, dengan waktu penandaan 10 menit pada pemanasan suhu air mendidih (kira-kira 90 °C) atau 30 menit pada temperatur kamar dengan efisiensi penandaan >95%.

    Pharmacokinetics Interaction of Glucocorticoids with 99mTc-MDP Radiopharmaceuticals for Bone Imaging Agents and its Biodistribution Pattern

    Get PDF
    A drug therapy can alter the pharmacokinetic profiles and biodistribution patterns of radiopharmaceuticals.   Glucocorticoids   are   pharmaceutical   drugs   for   anti-inflammatory   by preventing  phospholipid release  and  decreasing  eosinophil action.  To  achieve  an  optimum diagnostic outcome, this research was focused on pharmacokinetics interaction and biodistribution pattern between two kinds of Glucocorticoids drugs i.e. dexamethasone and prednisone with 99mTc- MDP using animal model Mus musculus stock Swiss. 99mTc-MDP has been developed as radiopharmaceutical for bone imaging in nuclear medicine. Mice were divided into three groups, which were treated with dexamethasone by oral administration for 5 days continously, treatment with prednisone by oral administration for 3 days continously and without treatment (control). Pharmacokinetics interaction was conducted by injecting 200mL 99mTc-MDP intravenously administrated using a dose 1 mCi/mL. Biodistribution pattern was conducted by injecting 200 mL99mTc-MDP intravenously administrated using a dose 1 mCi/mL. After 3 hours after intravenousinjection of 99mTc-MDP each of these groups of animals were killed with chloroform and then dissected. Radioactivity of blood samples and selected organs were weighed and counted by using single channel analyzer. The results of pharmacokinetics study showed that the elimination half-life of animal model that given with dexamethasone and prednisone are 4.61 h and 4.63 h more faster than control animals (20.67 h). The results of biodistribution study showed that uptake of 99mTc- MDP in bone using animal models decreased which were given dexamethasone and prednisone compared to normal animals, which following results 3.53 ± 0.49%, 3.47 ± 0.5% and 11.54 ±4.36% (control)

    Pharmacokinetics Interaction and Biodistribution of 5 Fluorouracil with Radiopharmaceuticals 99mTc Glutathione for Cancer Diagnostic in Mice Cancer Model

    Get PDF
    Radiopharmaceutical 99mTc-Glutathione has been developed for cancer diagnostic in nuclear medicine. Interactions between chemotherapy drugs and radiopharmaceuticals can altered radiopharmaceuticals performance.  Drug interaction 5-fluorouracil (5-FU) with a radiopharmaceutical 99mTc-Glutathione in mice cancer model has been proven in pharmacokinetics study. The biological half-life distribution of 99mTc-Glutathione for cancer model mice when administrated with 5-FU become longer to 0.340±0.121h if compared with 99mTc-Glutathione. Biological half-life elimination for cancer model mice given with 99mTc-Glutathione is 72.712±2.427h. Administration of 5-FU makes the biological half-life elimination of 99mTc-Glutathione shorter to 17.030±3.459h. Biodistribution study of 5-FU continued with 99mTc-Glutathione for cancer model mice showed higher physiological uptake in the kidney was observed (39.77±2.70%ID/g) for 99mTc-Glutathione has lower uptake on kidney (29.55.3.73 %ID/g) with p<0.05. Based on calculation on cancer model mice with colon cancer compared with muscle, shown target/non-target (T/NT) ratio 2.93 for 5-FU continued with 99mTc-Glutathione has ratio 0.42. Low ratio T/NT may affect to poor organ visualization for cancer diagnosis.  Acute toxicity study has shown drugs safety for clinical purpose. The knowledge about chemotherapy drug interaction with a radiopharmaceutical is important to have a correct diagnosis of the patient on clinical application

    EVALUASI BIOLOGIS 99mTc-GLUKOSA-6-FOSFAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STOCK SPRAGUE DAWLEY

    Get PDF
    EVALUASI BIOLOGIS 99mTc-glukosa-6-fosfat PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STOCK SPRAGUE DAWLEY. Kanker merupakan penyebab kematian tertinggi dengan jumlah penderita yang diprediksi akan mengalami peningkatan hingga tujuh kali lipat pada tahun 2030. Pengendalian penyakit melalui deteksi dini dan diagnosis yang lebih akurat melalui aplikasi teknik nuklir diharapkan dapat membantu penyembuhan penyakit kanker pada stadium awal. 99mTc-glukosa-6-fosfat merupakan radiofarmaka yang penggunaannya ditujukan untuk diagnosis kanker, dan diharapkan  dapat diaplikasikan terutama di rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas PET (Positron Emission Tomography) dan siklotron. Telah dilakukan uji lanjutan analisis bioafinitas sel kanker terhadap 99mTc-glukosa-6-fosfat melalui serangkaian pengujian pada hewan model yang memiliki kanker artifisial, antara lain uji biodistribusi, uji pencitraan, uji blood clearance, dan uji renal clearance. Uji biodistribusi 99mTc-glukosa-6-fosfat menunjukkan adanya akumulasi radiofarmaka di dalam jaringan target yaitu jaringan kanker sebesar 6,23% pada interval waktu 15 menit setelah injeksi. Namun demikian, selain di jaringan kanker, radiofarmaka ini diakumulasi cukup tinggi di tulang yaitu sebesar 23,99% pada 15 menit setelah injeksi, sehingga akan berpengaruh pada saat uji pencitraan. Hasil uji pencitraan menunjukkan bahwa 99mTc-glukosa-6-fosfat terakumulasi di dalam jaringan tumor/kanker. Radiofarmaka ini dapat dikatakan cepat dikeluarkan dari tubuh berdasarkan hasil uji blood clearance dan renal clearance yang menunjukkan bahwa aktivitas radiofarmaka di dalam tubuh sudah menurun drastis pada 15 menit setelah injeksi (1,25%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa radiofarmaka 99mTc-glukosa-6-fosfat terakumulasi di dalam jaringan kanker artifisial. Akan tetapi karena terdapat akumulasi yang cukup signifikan pada tulang, maka perlu dilakukan reformulasi radiofarmaka ini, tanpa menggunakan Na-pirofosfat

    IN VIVO BIODISTRIBUTION OF 99mTc-MDP FOR EARLY OSTEOPOROSIS MONITORING IN OVARIECTOMIZED BALB/C MICE

    Get PDF
    Technetium-99m Methylene Diphosphonate (99mTc-MDP) has been utilized in a variety of clinical situations to identify bone areas due to the strong affinity of hydroxyapatite crystals in the mineral phase of the bone with the diphosphonate compounds. Osteoporosis is a disease characterized by decreased bone mass and increased fracture risk and represents a significant population health issue. It has been observed that 99mTc-MDP can be used for bone scintigraphy especially in case of bone cancer, but biodistribution study of 99mTc-MDP on ovariectomized mice for early monitoring of osteoporosis model remains unclear. Therefore, we aimed to investigate the biodistribution of 99mTc-MDP both in normal and ovariectomized mice. The experiment was performed on BALB/c mice weighing approximately 30 g. Mice were divided into a normal and ovariectomized group. After the first, second and third hours, mice were euthanized using the accepted protocol and the tissue of interest was collected. All tissue and blood were weighed using an analytical scale and counted for radioactivity using Automatic Gamma Counter with NaI(Tl) detector. Administration of 99mTc-MDP showed in normal mice compared with an animal model of osteoporosis, there are significant differences at 1 hour post-injection from (20.32±1.38) %ID/g decreased to (7.42±2.61) %ID/g, 2 hours from (13.75±0.01) %ID/g to (5.25±0.25) %ID/g and 3 hours from (12.18±1.44)%ID/g to (4.86±1.34) %ID/g uptake in the bones with (p<0.05). This study can be a consideration for the clinical application of 99mTc-MDP for early detection of osteoporosis conditions by looking at bone uptake and become a concern in the application for bone scintigraphy if the patient is indicated osteoporosis because it will affect visualization of the organ

    Karakteristik Fisikokimia Senyawa Bertanda 99mtc-kuersetin

    Get PDF
    Berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi di bidang kesehatan membuat masyarakat meyakini bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan penting untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang banyak ditemukan pada buah dan sayur yang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Banyak penelitian yang telah membuktikan efektivitas kuersetin sebagai senyawa antikanker secara in-vitro, namun data pengujiannya secara in-vivo masih terbatas. 99mTc-kuersetin diharapkan dapat dijadikan radiotracer untuk mengetahui efektivitas senyawa kuersetin sebagai senyawa antikanker pada pengujian in-vivo menggunakan hewan percobaan. Namun sebelum dilakukan pengujian in-vivo untuk menjamin aplikasinya perlu dilakukan pengujian karakteristik fisiko-kimia sediaan 99mTc-kuersetin. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisiko-kimia dari senyawa 99mTc-kuersetin. Hasil penelitian karakteristik fisiko-kimia 99mTc-kuersetin menunjukkan bahwa kemurnian radiokimia sediaan 99mTc-kuersetin adalah 98,94 ± 0,30%. Sediaan 99mTc-Kuersetin ini bermuatan netral, memiliki nilai lipofilisitas dengan log (P) = 0,62 ± 0,05 dan dapat berikatan kuat dengan plasma darah dengan persentase sebesar 95,06 ± 1,34%. Berdasarkan nilai lipofilisitas sebesar 0,62 ± 0,05 diharapkan senyawa ini akan mudah terdistribusi kedalam jaringan organ sehingga diharapkan akan efektif sebagai senyawa bertanda penyidik kanker

    KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SENYAWA BERTANDA 99mTc-KUERSETIN

    Get PDF
    Berkembangnya ilmu pengetahuan dan informasi di bidang kesehatan membuat masyarakat meyakini bahwa mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan penting untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Kuersetin merupakan senyawa flavonoid yang banyak ditemukan pada buah dan sayur yang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Banyak penelitian yang telah membuktikan efektivitas kuersetin sebagai senyawa antikanker secara in-vitro, namun data pengujiannya secara in-vivo masih terbatas. 99mTc-kuersetin diharapkan dapat dijadikan radiotracer untuk mengetahui efektivitas senyawa kuersetin sebagai senyawa antikanker pada pengujian in-vivo menggunakan hewan percobaan. Namun sebelum dilakukan pengujian in-vivo untuk menjamin aplikasinya perlu dilakukan pengujian karakteristik fisiko-kimia sediaan 99mTc-kuersetin. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisiko-kimia dari senyawa 99mTc-kuersetin. Hasil penelitian karakteristik fisiko-kimia 99mTc-kuersetin menunjukkan bahwa kemurnian radiokimia sediaan 99mTc-kuersetin adalah 98,94 ± 0,30%. Sediaan 99mTc-Kuersetin ini bermuatan netral, memiliki nilai lipofilisitas dengan log (P) = 0,62 ± 0,05 dan dapat berikatan kuat dengan plasma darah dengan persentase sebesar 95,06 ± 1,34%. Berdasarkan nilai lipofilisitas sebesar 0,62 ± 0,05 diharapkan senyawa ini akan mudah terdistribusi kedalam jaringan organ sehingga diharapkan akan efektif sebagai senyawa bertanda penyidik kanker

    IN VIVO INTERACTION OF PROPYLTHIOURACIL WITH SODIUM IODIDE (Na131I) RADIOPHARMACEUTICAL IN RATS (Rattus norvegicus)

    Get PDF
    IN VIVO INTERACTION OF PROPYLTHIOURACIL WITH SODIUM IODIDE (Na131I) RADIOPHARMACEUTICAL IN RATS (Rattus norvegicus).. The aim of this research is to determine the effect of propylthiouracil (PTU) treatment to pharmacokinetics interaction and biodistribution profile of Na131I radiopharmaceuticals. Three groups of animal model were used in this experiment, i.e. experimental animals which given PTU for 1 time (onset or A groups), PTU for six days (B Groups) and without treatment (control or C Groups). Pharmacokinetics and biodistribution test were conducted by giving PTU per oral and  after 24 hours, continued by giving Na131I solution per oral. In pharmacokinetics test, percentage of injection dose/gram of blood (%ID/g) was calculated to determine the absorption, distribution and elimination half time. In biodistribution test, percentage of injection dose/gram of organs was calculated to determine the accumulation of Na131I in spesific organs. The results showed that the absorption half time of A, B and C groups were 3.14 ± 1.42, 2.49 ± 0.49 and 2.52 ± 0.7 hours, respectively. The distribution half time of A, B and C groups were 10.58 + 5.85, 12.92 + 3.75 and 11.42 + 3.15 hours, respectively. The elimination half time of A, B and C groups were 113.03 + 46.03, 96.57+ 47.76 and 196.71 + 145.21 hours, respectively. Biodistribution test results showed that the accumulation of Na131I in thyroid of A, B and C groups were 1.31 + 0.45, 5.03 + 0.55 and 4.45 + 2.24 % respectively. This research was concluded that PTU treatment cannot alter absorption, distribution and elimination half time Na131I, but the accumulation in thyroid was decrease in A group to control
    corecore