4 research outputs found

    PENGEMBANGAN E-LKPD MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING POKOK BAHASAN POLA BILANGAN

    Get PDF
    Jenis dari penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan dari e-LKPD matematika berbasis Problem Solving materi pola bilangan untuk kelas VIII SMP. Model pengembangan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah ADDIE (Analysist, Design, Development, Implemetation, Evaluation). Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B dan VIII C SMP Muhammadiyah Piyungan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-LKPD matematika berbasis Problem Solving materi pola bilangan layak untuk digunakan setelah uji validasi dilakukan dengan ahli materi memberikan skor 115,5 dan ahli media memberikan skor 85,5 dengan kategori sangat baik. Selain itu, pada ujicoba produk diperoleh skor 82,15 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa e-LKPD matematika berbasis Problem Solving layak digunakan dalam pembelajaran

    Implementasi Kokurikuler Berbasis Projek Profil Pelajar Pancasila: Potensi Pemanasan Global melalui Studi Kasus Pemakaian Smartphone di Kalangan Pelajar

    Get PDF
    Profil Pelajar Pancasila (PPP) merupakan penerjemahan tujuan pendidikan nasional dari struktur kurikulum merdeka yangimplementasinya dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran kokurikuler berbasis projek. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 82 Jakarta memulai Proyek PPP untuk kelas X (sepuluh) angkatan 2022 dengan memilih tema ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’ yang merupakan satu dari delapan tema projek PPP. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu pelaksanaan implementasi PPP berbasis projek di SMAN 82 Jakarta dengan mendampingi siswa dalam mengerjakan proyek PPP. Salah satu kelompok dari kelas X mengambil fokus tentang pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim akibat dari pemakaian peralatan yang mengkonsumsi energi melalui studi kasus pemakaian telepon seluler modern atau smartphone di kalangan pelajar. Kegiatan ekperimen dan observasi dilaksanakan oleh kelompok siswa dengan menggunakan dua buah smartphone yaitu Xiaomi Redmi Note 9 (berbasis Android) dan Iphone 11 (berbasis IOS). Kedua smartphone tersebut digunakan untuk mengoperasikan dua aplikasi yaitu Game Online dan Youtube. Masing-masing aplikasi dioperasikan selama satu jam dengan menggunakan smartphone tersebut.Hasil kegiatan proyek ini mendemonstrasikan runtutan proses beserta perhitungannya tentang bagaimana penggunaan smartphoneberkontribusi kepada pemanasan global dan perubahan iklim. Temuan dari hasil kegiatan proyek memberi wawasan permulaan bahwa apapun merek smartphone yang digunakan, pengoperasian aplikasi Game Online akan menghasilkan besaran Global Warming Potential (GWP) lebih banyak dari pada aplikasi Youtube. Akan tetapi besaran GWP yang dihasilkan dari pengoperasian Youtubebergantung dari merek smartphone yang digunakan. Hasil yang didemonstrasikan oleh kegiatan proyek PPP ini diharapkan meningkatkan kepedulian terhadap pemanasan global dan perubahan iklim khususnya di kalangan pelajar dan umumnya di masyarakatluas sehingga dapat berkontribusi dalam upaya mitigasinya melalui penggunaan peralatan yang mengkonsumsi energi secara bijak yang dapat dimulai dari peralatan yang melekat dalam aktivitas sehari-hari yaitu smartphone.

    LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE 68 UNIT DIVISI I.C.3 TAHUN AKADEMIK 2020/2021

    Get PDF
    Laporan KKN Alternatif periode 68 unit divisi I.C.3 ini berisi mengenai kondisi wilayah di RW 12 Baciro. Serta, menjelaskan kegiatan mahasiswa selama KKN yang berlangsung di RW 12 Baciro, seperti mendampingi TPA, mengadakan senam bersama warga, dan juga membuat disenfektan dan handsanitizer yang sangat dibutuhkan selama New Reality

    Analisis Jenis, CPUE (Catch Per Unit Effort) Dan Aspek Biologi Lobster (Panulirus spp) Yang Didaratkan Di Pantai Grajagan Banyuwangi, Jawa Timur

    No full text
    Lobster laut merupakan jenis hewan invertebrata yang termasuk kedalam kelompok arthropoda. Habitatnya yang meliputi daerah karang, pantai dan teluk. Komoditas lobster sangat berpeluang dikembangkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Permintaan yang tinggi akan daging lobster dan sumber pemenuhan kebutuhan yang terbatas dari tangkapan alam membuat pemerintah harus mengeluarkan regulasi eksploitasi lobster. Salah satunya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (PERMEN KP) Nomor 16 tahun 2022 pasal 7, bahwa penangkapan lobster hanya dapat dilakukan dengan ketentuan ukuran panjang karapas lebih besar dari 6 cm atau bobot lebih besar dari 150 gram per ekor untuk jenis lobster pasir, lobster batu, lobster batik dan lobster pakistan serta ketentuan ukuran panjang karapas lebih besar dari 8 cm atau bobot lebih besar dari 200 gram per ekor untuk lobster (Panulirus spp) jenis lainnya. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi produksi lobster yang cukup melimpah. Penelitian dilakukan di Pantai Grajagan pada bulan Maret-Juni 2022. Penangkapan lobster di Grajagan hampir setiap hari dilakukan. Namun belum adanya penelitian mengenai lobster di Grajagan dan tidak adanya database mengenai hasil produksi lobster di perairan Grajagan. Oleh alasan itu, ditakutkan jika terus menerus dilakukan penangkapan tanpa adanya evaluasi akan menyebabkan terjadinya penangkapan yang berlebihan (over eksploited) oleh nelayan maka diperlukan kajian mengenai parameter biologi lobster yang berkaitan dengan penangkapan lobster yang masih dilakukan hingga sekarang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui aspek biologi lobster seperti mengetahui komposisi spesies lobster, menganalisis nilai CPUE, menganalisis parameter biologi lobster ukuran pertama kali tertangkap (Lc), tingkat kematangan gonad (TKG), ukuran pertama kali matang gonad (Lm), dan Spawning Potential Ratio (SPR) serta mengetahui pola pertumbuhan lobster berdasarkan hubungan panjang karapas dan berat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Identifikasi lobster dilakukan pengamatan secara langsung dilihat dari morfologi lobster dengan mengacu pada buku Holthuis 1991 volume 13 dan Carpenter & Niem 1998 volume 2. Analisis komposisi spesies lobster menggunakan diagram lingkaran untuk mengetahui persentase spesies lobster yang dominan. Pada CPUE data produksi lobster dan jumlah upaya penangkapan diolah menggunakan program Ms. Excel dan terdapat dua alat tangkap yang digunakan yaitu gillnet dan krendet. Namun dikarenakan pada penelitian ini proses pengambilan data tidak dilakukan setiap hari, sehingga tidak dilakukan standarisasi alat tangkap dan tidak dapat dilakukan pengolahan CPUE karena akan memunculkan multi persepsi, sehingga pada penelitian ini hanya menggunakan perhitungan rata-rata hasil tangkapan yang diperoleh dari pembagian antara hasil total produksi dengan total trip per alat tangkap. Analisis Lc dilakukan untuk mencari proporsi 50% panjang karapas lobster yang tertangkap pertama kali disajikan secara deskriptif dalam grafik. Pendugaan TKG dilakukan secara morfologis dengan melihat bentuk,warna, dan ukuran serta hasilnya akan disajikan kedalam bentuk grafik batang. Analisis pendugaan Lm dilakukan untuk menghitung proporsi 50% panjang karapas lobster betina pada TKG 3-4 dan disajikan secara deskriptif dalam grafik Lm. SPR perhitungan persamaan pertumbuhan menggunakan metode ELEFAN I (electro length frequency analysis) yang terdapat dalam paket program FISAT II. Pada analisis hubungan panjang berat setelah menentukan persamaan eksponensial dilanjutkan uji t untuk memastikan hubungan antar parameternya (nilai b), akan diketahui bentuk pola pertumbuhan dan perkembangan lobster yang tertangkap pada alat tangkap. Komposisi spesies lobster yang didaratkan di Pantai Grajagan, Kabupaten Banyuwangi selama penelitian berlangsung meliputi lobster pasir (Panulirus homarus) sebanyak 863 ekor (96.2%), lobster mutiara (Panulirus ornatus) sebanyak 28 ekor (3.1%), dan lobster bambu (Panulirus versicolor), lobster batik (Panulirus longipes) dan lobster batu (Panulirus penicillatus) masing-masing sebanyak 2 ekor (0.2%). Nelayan gillnet Grajagan melakukan trip sebanyak 95 kali dengan total produksi sebanyak 61.45 kg dan diperoleh dari perhitungan rata-rata hasil tangkapan sebesar 0.65 kg/trip. Nelayan krendet Grajagan melakukan trip sebanyak 54 kali dengan total produksi sebesar 40.25 kg dan diperoleh dari perhitungan rata-rata hasil tangkapan sebesar 0.75 kg/trip. Hubungan panjang karapas dan berat lobster didapatkan pola pertumbuhan bersifat allometrik (b ≠ 3) yaitu pertambahan panjang tubuh lobster tidak seimbang dengan pertambahan beratnya. Lobster Pasir nilai Lc sebesar 4.34 cm dan nilai Lm sebesar 4.13 yang mana Lc lebih besar dari Lm (Lc > Lm) sehingga lobster yang tertangkap dapat dikatakan masuk kriteria layak tangkap. Nilai SPR Pasir yang didapat sebesar 52%, sehingga dapat diasumsikan bahwa status tingkat pemanfaatan lobster yang berarti belum tereksploitasi (under exploited). TKG lobster didominasi oleh lobster Pasir. Pengelolaan yang disarankan di Perairan Grajagan ialah pengembangan serta peningkatan upaya penangkapan salah satunya alat tangkap gillnet dasar yang digunakan sudah menjamin untuk kelestarian sumberdaya lobster, maka dengan alasan tersebut gillnet untuk lobster tetap dipertahankan dalam usaha penangkapan lobster yang disesuaikan dengan PERMEN KP No. 16 Tahun 2022 Pasal 7
    corecore