30 research outputs found
Pengaruh Perbedaan Metode Image Fusion Multisensor Terhadap Tingkat Akurasi Klasifikasi Berbasis-objek Untuk Pemetaan Penutup Lahan Sebagian Daerah Istimewa YOGYAKARTA
Tersedianya beragam citra dengan kualitas tinggi sampai saat ini, seiring pula dengan berkembangnya teknik pengolahan citra baik itu untuk keperluan ekstraksi ataupun manipulasi citra. Salah satu teknik pengolahan yang digunakann untuk menghasilkan citra beresolusi spasial serta spektral yang tinggi adalah teknik fusi citra atau yang lebih familiar disebut dengan teknik pansharpen. Penggunaan citra pansharpened untuk ekstraksi informasi penutup lahan, baik itu menggunakan metode interpretasi visual maupun klasifikasi digital tanpa disadari telah menjadi populer dikalangan para pengguna. Namun sebenarnya pengguna tidaklah menyadari bahwa penggunaan metode pansharpen yang berbeda akan merubah nilai piksel citra dengan nilai yang berbeda pula atau dengan kata lain sebenarnya penggunaan metode transformasi ini telah merusak nilai citra. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan nilai piksel citra dengan menggunakan beberapa metode pansharpen dengan menggunakan citra ALOS AVNIR2 dan ALOS PRISM, yang kemudian citra pansharpened tersebut dilakukan klasifikasi berbasis objek sehingga menghasilkan peta penutup lahan. Penilaian selanjutnya dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara citra pansharpened dengan citra aslinya serta dilakukan uji akurasi peta penutup lahan yang dihasilkan menggunakan metode error matrix. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai korelasi paling baik adalah metode PC dengan rerata nilai korelasi sebesar 0,862. Untuk akurasi hasil peta penutup lahan yang dihasilkan dengan klasifikasi berbasis objek, nilai paling baik adalah peta yang dihasilkan dari ekstraksi citra PC dengan nilai akurasi sebesar 77,235 %
Penggunaan Logika Fuzzy Dalam Pemodelan Spasial Kerentanan Dbd Di Kota YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan epidemiologi DBD dalam menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap DBD, dengan menggunakan logika fuzzy sebagai metode analisis, mengambil Kota Yogyakarta sebagai daerah penelitian, dengan melibatkan berbagai variabel yang mewakili aspek epidemiologi, antara lain: tingkat kepadatan bangunan, persentase tutupan vegetasi, dan curah hujan (aspek lingkungan), kepadatan penduduk (aspek manusia), dan house index (aspek kepadatan vektor). Analisa yang dilakukan meliputi proses analisa derajat keanggotaan fuzzy setiap variabel terhadap kejadian DBD dengan menggunakan kurva fuzzy (fuzzy membership analysis), proses analisa seluruh variabel secara bersama-sama dalam menilai kerentanan DBD (fuzzy overlay analysis) dengan menggunakan beberapa operator fuzzy: operator AND, OR, SUM, PRODUCT, dan Akar Perkalian (operator hasil modifikasi), dan proses pengembalian informasi ke bentuk tegas (crisp) melalui pengklasifikasian tingkat kerentanan DBD (fuzzification). Tingkat kerentanan DBD yang dihasilkan oleh masing-masing operator fuzzy kemudian diuji akurasinya terhadap kerentanan aktual yang diturunkan dari informasi sebaran kasus DBD di Kota Yogyakarta tahun 2007
Penentuan Lokasi Wisata Bahari Menyelam dan Snorkeling Berdasarkan Analisis Data Quickbird dan Sistem Informasi Geografi di Sebagian Perairan Pulau Kemujan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumberdaya alam pesisir dan lautan yang sangat besar, sehingga perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu potensinya yaitu pariwisata bahari, khususnya menyelam dan snorkeling. Penelitian ini bertujuan untuk (1)Mengetahui kemampuan dari pemanfaatan PJ dan SIG dalam menentukan kawasan yang sesuai untuk menyelam dan snorkeling dan (2)Mengetahui sebaran lokasinya di perairan Pulau Kemujan dalam bentuk peta.Kesesuaian lokasi ini dilakukan dengan menggabungkan parameter parameter yang berpengaruh, yaitu keberadaan terumbu karang, kedalaman, kejernihan dan kecepatan arus perairan. Parameter parameter tersebut dimodelkan untuk mencari lokasi yang sesuai dengan dipadukan data lapangan. Dari analisis overlay biner dihasilkan zona sesuai untuk snorkeling seluas 52,15 ha dengan akurasi model sebesar 87,5%; zona sesuai menyelam A1 seluas 43,29 ha dengan akurasi model 90,625% dan zona sesuai menyelam A2 seluas 70,53 ha dengan akurasi model 90,625
Penggunaan Algoritma Surface Energy Balance System (Sebs) Pada Citra Landsat 8 Untuk Estimasi Evapotranspirasi Aktual
Evapotranspirasi aktual (ETa) yang merupakan salah satu proses yang terjadi di siklus hidrologi dapat diektrasksi dari citra penginderaan jauh menggunakan algoritma Surface Energy Balance System (SEBS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan Landsat 8 menurunkan parameter estimasi ETa, mengetahui akurasi ETa berdasarkan data stasiun meteorologi dan klimatologi, serta mengetahui distribusi spasial ETa berdasarkan penutup lahan. Parameter yang dibutukan untuk SEBS adalah: albedo, emisivitas, suhu permukaan, NDVI, fraksi vegetasi, LAI, kekasaran permukaan transfer momentum (Z0m), tinggi kanopi, dan DEM. Hasilnya menunjukan bahwa semua parameter memiliki akurasi yang baik berdasarkan data referensi. Akurasi ETa adalah 0.99, 2.18, dan 2.66 mm/hari pada 3 lokasi stasiun yang berbeda. Nilai ETa tertinggi dan terendah berada di objek tubuh air dengan 9.6 mm/hari dan atap seng dengan 5.6 mm/hari
Aplikasi Penginderaan Jauh untuk Pemetaan Zonasi Potensi Keberadaan Emas Epitermal Menggunakan Metode Fuzzy Logic di Sebagian Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara
Keberadaan emas epitermal berasosiasi dengan tubuh intrusi, patahan, dan zona alterasi. Penginderaan jauh tidak dapat mendeteksi keberadaan emas epitermal secara langsung akan tetapi dapat mendeteksi asosiasi yang menjadi indikator adanya emas epitermal tersebut, seperti bentuklahan, batuan (litologi), struktur geologi dan zona alterasi. Citra Landsat 8 OLI dan SRTM 30 meter digunakan sebagai data penginderaan jauh. Parameter-parameter yang dijadikan sebagai indikator keberadaan emas epitermal dapat diketahui dari data penginderan jauh melalui interpretasi visual. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kemampuan interpretasi visual melalui analisis pendekatan litologi, bentuklahan, dan stuktur geologi untuk mengetahui zonasi alterasi hidrotermal dan untuk mengetahui kemampuan metode fuzzy logic dalam menentukan zonasi potensi emas epitermal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interpretasi visual dan fuzzy logic. Analisis laboratorium yang berupa analisis petrografi bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral dalam menentukan zona alterasi hidrotermal. Hasil analisis menunjukkan tingkat akurasi untuk parameter bentuklahan adalah sebesar 88%, sedangkan tingkat litologi sebesar 92,7%. Hasil analisis fuzzy logic disimpulkan bahwa keberadaan emas ada di area yang memiliki potensi keberadaan emas yang tinggi tersebar di bagian utara Kecamatan Batang Toru yaitu di Kecamatan Batang Angkola dan Kecamatan Siais dan di Kecamatan Batang Toru. Potensi Keberadaan emas epitermal yang tinggi ini juga didukung dengan adanya aktivitas pertambangan emas. Aktivitas pertambangan emas ini mengindikasikan potensi keberadaan emas yang tinggi. Dengan analisis melihat asosisasi berbagai parameter fisik (litologi, bentuklahan, struktur geologi, dan alterasi hidrotermal), metode fuzzy logic mampu memberikan informasi potensi keberadaan emas epitermal. Sehingga tingkat validasi dari model zonasi alterasi hidrotermal yaitu sebesar 80%