561 research outputs found
Penerapan Model Pembelajaran Simulasi pada Mata Pelajaran Kewirausahaan sebagai Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Smk Negeri 7 YOGYAKARTA
The purpose of our study group was to determine whether the application of simulation models oflearning on the subjects of entrepreneurship to improve students' motivation in SMK Negeri 7 Yogyakarta Class X.This research was a Classroom Action Research (CAR) conducted in several stages. Data collectionwas conducted by observing, interviewing and distributing questionnaires.With quantitative data which were then processed, it can be concluded that simulation model oflearning on the entrepreneurship subject could improve the learning motivation of the class X students inSMK Negeri 7 Yogyakarta
Penggunaan BA Pada Mikropropagasi Pisang (Musa Paradisiaca L.) Kultivar Kusto
The aim of this research was to study the effect of Benzyladenine consentrations on micropropagation of banana (Musa Paradisiaca L.) cultivar Kusto. The experiment used completely randomized design with 6 level treatments of Benzyladenine consentration (2, 3, 4, 5, 6 and 7 mg/l), each treatment consisted of 5 replications. The result of the experiment showed that the treatments did not significantly effect the shoots formation time, the number of shoots and the length of shoots. The fastest shoots formation time (36,67 hst) was observed in treatment 6 mg/l BA, the highest length of shoots (2,38 cm) in treatment 4 mg/l BA and the highest number of shoots (1,6 shoots) in treatment 7 mg/l BA
PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERINTEGRASI DALAM WAYANG KULIT DENGAN LAKON PUSPITO MANIK
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Karakter yang terkandung dalam wayang kulit lakok Puspito Manik, serta 2) Integrasi pendidikan karakter di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah menggunakan wayang kulit.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah wayang kulit lakon Puspito Manik, sedangkan subyek penilaian adalah pendidikan karakter yang terintegrasi di dalam pemaparan wayang kulit tersebut. Untuk mendapatkan data yang diinginkan, diperlukan beberapa perangkat yang berupa instrumen penelitian. Instrumen yang dimaksud meliputi lembar observasi, dan lembar wawancara.
Hasil penelitian menunjukan bahwa wayang kulit berperan sebagai tontonan, sekaligus tuntunan. Tontonan karena wayang kulit dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, sedangkan tuntunan karena mengandung pesan moral yang disampaikan oleh seorang dalang yang terkait dengan perilaku bermasyarakat, termasuk berbangsa dan bernegara bahkan juga terkait dengan bela negara. Seluruh nilai karakter yang meliputi: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, serta 18) tanggung jawab terkandung di dalam wayang kulit dengan Lakon Puspito Manik yang diperankan oleh masing-masing tokoh yang berbeda. Sebagai produk yang adiluhung yang berasal dari nenek moyang dapat diintegrasikan di dalam pendidikan formal di Sekolah Menengah Pertama yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki aturan keistimewaan, khusus untuk Yogyakarta terkait dengan keistimewaan dari sisi seni dan budayanya.observasi digunakan untuk menganalisis isi dari wayang kulit lakok Puspito Manik, sedangkan lembar wawancara digunakan untuk mewawancarai dalang yang kompeten
PENANAMAN BUDI PEKERTI BAGI ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PEMBELAJARAN MENDONGENG
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Integrasi pendidikan budi pekerti di dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak melalui mendongeng, serta 2) Tingkat keefektivan pembelajaran budi pekerti di Taman Kanak-kanak menggunakan media dongeng.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Subyek penelitian ini meliputi peserta didik Taman Kanak-kanak, sedangkan obyek penilaian adalah pendidikan budi pekerti yang terintegrasi di dalam dongeng. Penelitian mengenai penanaman budi pekerti bagi anak Taman Kanak-kanak melalui pembelajaran mendongeng ini dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh 2 (dua) orang guru Taman Kanak-kanak serta 1 orang mahasiswaS1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian ini diawali dengan studi lapangan untuk mengetahui kondisi riil mengenai pendidikan budi pekerti yang telah dimiliki oleh peserta didik Taman Kanak-kanak.Berdasarkan data awal yang diperoleh di lapangan dengan dukungan studi pustaka mampu membantu proses analisis pendidikan budi pekerti yang dapat diintegrasikan dalam dongeng bagi peserta didik Taman Kanak-kanak.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Integrasi pendidikan budi pekerti di dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak desa Sentolo kabupaten Kulon Progo menggunakan alat peraga berupa gambar hewan dan gambar pohon dapat diintegrasikan di dalam dongeng sebagai upaya membiasakan anak mendengar ajaran baik agar mampu melekat di dalam dirinya untuk membangun manusia yang berkarakter mulia; serta 2) Integrasi pendidikan budi pekerti di Taman Kanak-kanak dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak dengan menggunakan media dongeng efektif untuk meningkatkan karakter anak
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DESA UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN
Dalam menghadapi globalisasi diperlukan komitmen bersama, untuk bersatu dengan semangat solidaritas dan membangun relasi setara antara laki-laki dan perempuan dalam pembanguan. Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Sebagai fenomena sosial yang multi dimensional, kemiskinan tidak hanya berhubungan dengan dimensi ekonomi saja tetapi juga berkaitan dengan masalah struktural, psikologis, kultural, ekologis dan faktor lain. Jumlah masyarakat miskin tampaknya akan semakin banyak, dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar korban kemiskinan adalah perempuan dan anak. Masih banyak perempuan mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek sosial, budaya juga ekonomi. Perempuan desa khususnya masih banyak yang tidak berdaya. Perempuan perlu dilibatkan dalam membuat perencanaan, melaksanakan program kegiatan, dan melakukan evaluasi serta menganalisis dampak pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk Merumuskan strategi Penentasan Kemiskinan desa melalui pemberdayaan perempuan dan memberikan masukan alternatif kebijakan pengentasan kemiskinan
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Metode pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Subyek penelitian ini pejabat di SKPD Pemda Kabupaten Sleman (Bappeda, Nakersos , BKBPM, Dinas Lingkungan Hidup) ,serta Kasie Kesmas Kecamatan Turi, Kepala Desa Donokerto, Kepala Dusun , tokoh masyarakat dan kelompok sasaran program pengentasan kemiskinan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pemberdayaan perempuan mempunyai kesadaran akan dirinya sebagai manusia yang seutuhnya dan posisi dalam budayanya, sedangkan pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan yang disesuikan dengan potensi lokal dapat meningkatkan memberi motivasi untuk membentuk usaha ekonomi produktif. Melalui penyadaran lingkungan hidup , kelompok mampu mengembangkan deversifikasi olahan pangan berbahan dasar lokal.
Pengentasan kemiskinan desa melalui pemberdayaan perempuan ini dapat membawa perubahan kelompok perempuan menjadi termotivasi untuk berkembang untuk mendapatkan penghasilan. Dengan pemberdayaan perempuan desa mampu mengembangkan potensinya untuk membentuk usaha ekonomi produktif berbasis lokal sehingga dapat membentuk kemandirian masyarakat,dengan demikian melalui pemberdayaan perempuan desa dapat mengurangi kemiskinan
Pembentukan Buah dan Perkecambahan Tanaman Jarak Pagar pada Transformasi Langsung melalui Jalur Tabung Polen
The genetic transformation via pollen-tube pathway in jatropha is the first alternative method that was applied in this plant. The objective of the research was to study fruit set and germination of three genotypes of jatropha following direct transformations via pollen-tube pathways. The research was conducted during April 2014 until January 2015 at jatropa\u27s experimental field, Pasuruan, and at green house of ICABIOGRAD, Bogor. Three genotypes of jatropha i.e., IP3A, IP3P and JcUMM18 were used. In the first experiment, split plot design was used where 3 levels of DNA plasmid concentration as a main plot and 5 levels of stigma-drip time of DNA plasmid as a subplot. In the second experiment randomized block design was used with single factor consisting of 15 combinations of concentration and stigma-drip time of DNA plasmid as treatments and control. The results demonstrated that interaction between concentration and application time of DNA plasmid did not significantly affect fruit and seeds formation of three Jatropha genotypes. Combination of DNA plasmid concentration with time of stigma-drip had significant effect on seed germination rate of IP3A genotype, but not significant on the other variables. The concentration of 0.05-0.5 µg µL-1 and application time of DNA plasmid at 1-10 hours after pollination could be applied on jatropha genetic transformation via pollen-tube pathways
Percobaan Stabilitasasi Tanah Lempung Menggunakan campuran Abu Terbang Dan Geosta
Pavement which is built on subgrade are depend on physical and geotechnical properties of the subgrade. Engineering properties of clay for subgrade could be improved by stabilization.
The stabilization experiment on the clay was conducted by mixing the clay sample with fly ash and geosta. Fly ash used
was 13%, and the variation of geosta used were 0%, 1%, 5%, 7.5%, 10% and
J / all were percentage to weight of the clay
on dry condition. To investigate the effect ofcuring time on the properties of specimen, experiment were conducted on specimen with 28 days curing time and on specimen without curing time.
With no curing time, increment of geosta content resulted in reduction of plasticity index, swelling, clay fraction, and increment of CBR value, sand and silt fraction
Perkembangan Kesejahteraan Penduduk Di Provinsi Papua
There is a disparity in welfare between the people who dwell in mountanous areas and those living in plains, coastalal areas which is due to the difference in accessibility. Coastal regions, develop fast and generally have higher economic and social well-being because of the better accessibility they are bestowed with.
However, in general, the people of Papua enjoy lower welfare than they are capable of enjoying in relation to the natural resopurces the province has. The abundant natural resources in the province have not been exploited to the full in endevor to improve the well being of the poptiakltuion. The division of Papua province into West Papua, Central Papua, and East Papua is expected to accelerate the development process, which should in turn reduce income disparity. None tbeless, some redress must be found to the problem of uneven distribution of natural resources among the three provinces, to prevent the emergence of regional paracholiasm which may the source of income inequality among the three new provinces due to their different respective locations on the the coast, plains, and mountaireous region.
Key Word:Kesejahteraan, Papu
Makroenkapsulasi Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera): Uji Karakteristik Mikro-Enkapsul dan Aktivitas Anti-Oksidannya = Microencapsulation Extract of Aloe Vera: Test of Characteristic of Encapsule and Its Anti-Oxidant Activi
Study of microencapsulation Aloe vera extract using mixture of Arabic gum-maltodextrin encapsulant and ratio of Aloe vera extract to encapsulant was undertaken.
The characteristics of microencapsule consisting of yield, moisture content, water activity (aw), density, solubility in water, total phenolic, anti-oxidant activity were determined, while the appearance of microencapsule was observed using electron microscope.
The ratio a mixture Arabic gum to maltodextrin encapsulant and the ratio Aloe vera extract to encapsulant had an obvious effect on yield, moisture content, water activity (aw), density, solubility in water, total phenolic, anti-oxidant activity and also on the appearance of microencapsule. Microencapsulation extract of Aloe vera with ratio of Arabic gum to maltodextrin (2:3) and ratio of Aloe vera extract to encapsulant (1:6) produced the best microencapsule and it was characterized by approximately 41.30% of yield, and 10.25% db of moisture content. The water activity (aw) was 0.20. Density, solubility in water, and total phenolic of microencapsule were 0.44 g/cm3, 93.31%, and 105.70 mg/g, respectively. Anti-oxidant activity was approximately 41.17%.
Keywords: microencapsulation â Aloe vera â anti-oxidant
- …
