214 research outputs found

    PENGARUH KUALITAS PELAYANAN GADAI EMAS TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Cirebon)

    Get PDF
    Ria Dariah : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN GADAI EMAS TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Cirebon) Kegiatan pinjam-meminjam berupa uang telah lama beredar dan dikenal oleh masyarakat Indonesia, pada zaman dahulu jika memerlukan pinjaman uang kebanyakan masyarakat mendatangi lintah darat (rentenir) dengan memberikan harta benda yang mereka miliki sebagai jaminan, serta membayar bunga yang relative tinggi, maka untuk itu pemerintah memberikan solusi dengan membentuk lembaga yang dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat bunga yang sepantasnyaseperti lembaga keuangan perbankan yang sudah banyak meorientasikan bidang atau kegiatan usahanya di bidang perkreditan. Pelayanan merupakan kegiatan yang harus diberikan untuk memenuhi kebutuhan nasabah karena pelayanan merupakan hal yang terpenting bagi kemajuan perusahaan. Dengan kualitas dan mutu pelayanan yang baik maka hal ini akan memberikan kepuasan terhadap nasabah. Penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana gambaran kualitas pelayanan gadai emas di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Cirebon, Bagaimana gambaran kepuasan nasabah di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Cirebon, Apakah kualitas pelayanan gadai emas berpengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Cirebon. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang gambaran kualitas pelayanan gadai emas, gambaran kepuasan nasabah dan menganalisis seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan gadai emas terhadap kepuasan nasabah pada BRI Syariah Cabang Cirebon. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan jenis penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 70 nasabah BRI Syariah Cabang Cirebon, penarikan sampel dengan menggunakan sampel secara acak (random sampling). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, sedangkan analisis data yang digunakan adalah koefisien determinasi dan uji t dengan menggunakn program SPSS 17.0. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan gadai emas terhadap kepuasan nasabah memiliki pengaruh yang kuat. Dari uji determinasi dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan gadai emas memberikan kontribusi sebesar 47,8% terhadap kepuasan nasabah. Dengan nilai sebesar 7,883 > 1,668 yang artinya signifikan. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Gadai Emas, Kepuasan Nasaba

    Reorientasi Strategi Pembangunan dalam Rangka Meningkatkan Daya Beli Masyarakat di Jawa Barat

    Full text link
    Rendahnya daya beli masyarakat saat ini menarik untuk dikaji, faktor-faktor apa yang menentukannya dan bagaimana rancangan kebijakan pembangunan untuk meningkatkan daya beli masyarakat Jawa Barat. Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa indikator makroekonomi, ditemukan, bahwa pola pertumbuhan ekonomi yang sudah berlangsung lama sampai saat ini bias pada sektor industri pengolahan yang padat modal dan teknologi tinggi, sementara sebagian besar masyarakat masih bergelut di sektor pertanian. Hasil simulasi perhitungan dengan menggunakan metoda SAM (Social Accounting Matrices) memperlihatkan, bahwa sektor jasa-jasa, sektor industri makanan dan minuman, sektor bangunan/konstruksi, sektor perdagangan hotel dan restoran, dan sektor pertanian akan berdampak signifikan pada perbaikan daya beli masyarakat Jawa Barat jika mereka tumbuh. Berdasarkan hasil survey, ternyata kunci pengembangan kelima sektor ekonomi tersebut adalah inovasi produk dan kelembagaan, ketersediaan pendanaan, dan iklim USAha yang kondusif. Dalam hal ini pemerintah, harus berperan sebagai regulator yang bisa menawarkan insentif bagi pelaku ekonomi

    Analisis Kendali Mutu Kejadian Ruptur Perineum pada Pertolongan Persalinan Teknik Asuhan Persalinan Normal (Apn) dan Varney

    Full text link
    Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Penyebab perdarahan utama adalah atonia uteri sedangkan ruptur perineum merupakan penyebab kedua yang hampir terjadi pada setiap persalinan pervaginam. Beberapa teknik telah diperkenalkan dalam melindungi perineum, yaitu pertama menurut APN (Asuhan Persalinan Normal) dari JNPK-KR dan teknik melindungi perineum yang kedua adalah posisi tangan menurut Varney. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran proporsi kejadian ruptur perineum pada pertolongan persalinan kala II antara teknik APN dan teknik Varney serta melihat proses kendali mutunya dengan indikator proporsi kejadian ruptur perineum . Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Desember 2013 dengan metode deskriptif, menggunakan data sekunder laporan persalinan Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin tahun 2013 pada dua klinik Bidan Praktek Swasta di wilayah Kelurahan Cipageran. Sample adalah ibu bersalin yang mempunyai rekam medis dan catatan yang lengkap yang berjumlah 136 pada klinik Ny D dan 223 pada Klinik Ny.I. Pengambilan data dilakukan dengan kriteria inklusi Berat Badan Lahir Bayi lebih dari 2500 gram. Data diolah dan di analisis secara deskriptif. Pada dua teknik pertolongan persalinan pada kala II menunjukan perbedaan dimana Proporsi kejadian ruptur perineum pada pertolongan persalinan Kala II dengan teknik APN lebih besar sekitar 60,3% , sedangkan ptolongan persalinan Kala II dengan teknik Varney proporsi kejadian rupturnya sebesar 29,6%. Dalam penilaian mutu proses persalinan pada kala II dengan teknik posisi tangan penolong APN dan Varney dengan melihat indikator proporsi kejadian ruptur perineum disini menggunakan statistik kendali mutu dengan control chart yaitu dengan P-Chart karena data kejadian robekan merupakan data atribut yang dilihat adalah proporsi kejadian ruptur perineun dan jumlah sample ibu bersalin masing-masing tidak tetap perbulannya..Dari dua grafik control chart pertolongan persalinan kala II antara teknik posisi tangan APN dan Varney, didapatkan bahwa secara umum proses dikatakan terkendali karena semua titik-titik pengamatan berada dalam batas kendali yang berarti tidak ada penyebab spesifik hanya penyebab umum saja (common cause)

    Marjinalisasi Masyarakat Islam dalam Konvergensi Globalisasi Ekonomi

    Full text link
    Globalisasi ekonomi adalah suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negaranya. Sebagai sumber penggerak utama proses globalisasi ini adalah ledakan perkembangan teknologi tinggi yaitu bangkitnya era reformasi elektronika, disebut “triple T” di kelompok negara maju, dan dewasa ini begitu banyak kegiatan ekonomi yang mulai bersifat padat-informasi, bahkan padat pengetahuan, sehingga kompetisi tidak bisa lagi dilakukan hanya sekedar atas persaingan harga, tetapi juga pada kualitas informasi. Dalam proses globalisasi ekonomi tersebut, kelompok negara-negara berkembang yang di dalamnya sebagian besar adalah masyarakat Islam mengalami ‘marjinalisasi\u27, yakni terpinggirkan, sulit mendapat tempat di tengah-tengah hiruk-pikuk pasar global, tidak ikut serta di dalam proses pengambilan keputusan di bidang ekonomi Internasional. Hal ini tercermin dalam pangsa yang sangat rendah terhadap total output dunia dan total perdagangan serta investasi dunia.Dan, globalisasi akan menjadi bencana masa depan bagi masyarakat Islam. Sulit untuk meyakini kebangkitan kejayaan Islam dalam globalisasi ekonomi sekarang, sebagaimana pernah terjadi pada abad ke 14, jika tatanan masyarakat muslim terus terbelenggu dalam kebodohan yang dicirikan oleh lemahnya tatanan sosial-budaya yang tidak dibangun di atas kekuatan aqidah Al-Qur`an. Masih ada relung waktu untuk tetap sadar dan berniat hijrah kepada paradigma bangun Al-Qur`an, untuk itu diperlukan umaro/pemimpin yang dinamik, yang memiliki jiwa pengorbanan dan perjuangan sejati dalam bentuk pernyataan Islam secara praktikal, tidak semata-mata hanya dalam konsep teoritikal yang sempit

    PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL GURU DI SEKOLAH SMAN UNGGUL KOTA SUBULUSSALAM

    Get PDF
    ABSTRACTaabansnsnsnNur Dariah, 2018. Student perception about teacher social competence in SMAN Unggul Subulussalam. Thesis, Department of Guidance and Counseling, Faculty of Teacher Training and Education, Syiah Kuala University.1)Drs. M. Husen, M.Pd., 2) Nurbaity, S.Pd., M.Ed.Keywords: Teacher Perception and Social CompetencyThis study is about students' perceptions of teacher's social competence. Social competence is the ability of teachers to communicate and get along effectively with learners, fellow educators, education personnel, parents / guardians of learners, and the surrounding community. This study aims to determine students' perceptions of social teachers SMAN Unggul Subulussalam City in 2016/2017. The research method used is descriptive with quantitative approach. The population of this study are students of SMAN Unggul Subulussalam City which has 502 students. While the sample of 75 students. Data collection techniques are questionnaires. Data analysis technique used is descriptive quantitative analysis.The results showed that students' perceptions of the teacher's overall social competence were in the positive category of 89.33% and the rest were in the very positive category of 8%. While two sub-variables indicate that social skills are in the positive category of 90.67% and adaptive behavior is in the category of 89.33%. Then from the results of each indicator shows that it is in the positive category of "cooperation of 69.33%", "Assertive of 62.67%", "responsibility of 57.33%", "self control by 48%", "empathy 62.67% "," 65.33% of students "," fellow teachers 69.33% "," education staff value 58, 67% "," parents / guardians 48% ", and" community about 50.67% ". From the results of data analysis based on each indicator shows that there are still learners who have negative perceptions of the teacher's social competence. This can be seen from the anwers of student who shoose alternative answers whit the lowest points of 1,33% to 4%.This can be seen from the answers of students who choose alternative answers with the lowest points of 1,33% to 4%.negative perception to teacher's social competence in terms of cooperation, asABSTRAKNur Dariah, 2018. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru di SMAN Unggul Subulussalam. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. 1) Drs. M. Husen, M.Pd., 2) Nurbaity, S.Pd., M.EdKata kunci: Persepsi Guru dan Kompetensi SosialPenelitian ini mengenai persepsi siswa terhadap kompetensi sosial guru. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua /wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap guru sosial SMAN Unggul Kota Subulussalam tahun 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi SMAN Unggul Kota Subulussalam yang memiliki 502 siswa. Sedangkan sampel penilitian 75 siswa. Teknik pengumpulan data adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi sosial guru secara keseluruhan berada pada kategori positif yaitu 89,33% dan sebagian kecil lainnya berada pada kategori sangat positif yaitu 8%. Sedangkan dua sub variabel menunjukkan bahwa keterampilan sosial berada pada kategori positif yaitu 90,67% dan perilaku adaptif berada pada kategori yaitu 89,33%. Kemudian dari hasil setiap indikator menunjukkan bahwa berada pada kategori positif yaitu "kerjasama sebesar 69,33%", "Asertif sebesar 62,67%", "tanggung jawab dari 57,33% "," kontrol diri sebesar 48% "," empati sebesar 62,67% "," peserta didik sebesar 65,33% "," sesama guru sebesar 69,33% "," tenaga kependidikan nilai 58, 67% "," orang tua / wali sebesar 48% ", dan" masyarakat sekitar sebesar 50,67% ". Dari hasil analisis data berdasarkan masing-masing indikator menunjukkan masih ada peserta didik yang memiliki persepsi negatif terhadap kompetensi sosial guru. Hal ini terlihat dari jawaban siswa yang memilih alternatif jawaban dengan poin terendah menunjukkan yaitu 1,33% sampai 4%

    Relationship Between Sampling Distance and Carbon Dioxide Emission Under Oil Palm Plantation

    Full text link
    A carbon dioxide emission on peatland under oil palm plantation was highly varied due to many factors involved. The objectives of the research were to evaluate the effect of sampling distance from center of oil palm tree on Carbon dioxide flux, and  to study the factors that cause variability of carbon dioxide flux on peatland under oil palm plantation.  The study was conducted on peatland at Arang-Arang Village, Kumpek Ulu Sub-District, Muaro Jambi District, Jambi Province, on six-years old oil palm plantation.  The study was conducted in the form of observationalexploratory.  Emission measurements were performed on 5 selected oil palm trees at points within 100, 150, 200, 250,300, 350, and 400 cm from the center of trunk.  Carbon dioxide flux was measured using (IRGA), Li-COR 820.  The results showed that there was significant correlation between the distance of sampling from center of oil palm tree and Carbon dioxide flux.  The farther distance from the tree, the more decreased of Carbon dioxide flux . Before applying fertilizer, variability of soil fertility was not significantly correlated with the flux of Carbon dioxide, so the difference of Carbon dioxide flux based on distance sampling can be caused by root distribution factor.  After fertilizer application, variability of Carbon dioxide flux under the oil palm tree were not only affected by differences in root distribution but also greatly influenced by fertilization

    Pemberdayaan Lahan Kering Suboptimal Untuk Mendukung Kebijakan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan

    Full text link
    . Food diversification policy can not be separated from dry land empowerment program, as dry land was a major producer of food alternatives to rice. However, the fertile dry land area is getting limited, so the suboptimal upland as an alternative. Therefore, it is necessary technological innovation to overcome suboptimal land limiting factor, so it can be utilized to the development of agriculture especially for food crops. This paper discusses the effort to empower sub-optimal dry land to support food diversification policy, the discussion includes the potency of sub-optimal upland for food crop development, the main constraints of suboptimal dry land for food crop development, and various technological innovation to empower land management and optimization of suboptimal upland as support food security

    Membangun Tatanan Perekonomian Masyarakat Madani

    Full text link
    Reformasi total tengah berlangsung di Indonesia hendak membangun suatu Tatanan Indonesia Baru berbentuk Masyarakat Madani, yakni masyarakat yang selalu berjuang untuk memperbaiki dirinya sendiri melalui pemikiran kreatif warganya dalam menghadapi berbagai tuntutan yang selalu meningkat dan berubah. Renungan Anwar Ibrahim tentang pentingnya perekonomian yang kuat dan tangguh sebagai prasyarat berkembangnya masyarakat madani, menimbulkan simulasi seperti apa kebijakan ekonomi utama yang dimaksud. Konkrinitas tatanan perekonomian masyarakat madani adalah pengembangan ekonomi kerakyatan, yakni perekonomian yang melibatkan partisipasi rakyat banyak, yang merupakan mata pencaharian rakyat banyak,yang memberikan manfaat bagi rakyat banyak, serta yang pemilikannya oleh rakyat banyak. Upaya membangun tatanan perekonomian masyarakat madani yang holistik dan bekesinambungan ini harus merupakan langkah integral dan simultan dengan pembangunan bidang politik, hukum, pendidikan, dan budaya, karena tatanan masyarakat madani berkaitan dengan masalah budaya dan sikap hidup masyarakat
    corecore