6 research outputs found

    Kajian Dampak Perubahan Garis Pantai Terhadap Penggunaan Lahan Berdasarkan Analisa Penginderaan Jauh Satelit Di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Perubahan garis pantai terhadap Perubahan lahan pesisir di Kecamatan Paiton dalam jangka waktu 16 tahun dengan menggunakan analisa penginderaan jauh satelit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yakni metode penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya yang berkaitan dengan fenomena alam sedangkan metode pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling Method yaitu penentuan lokasi pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya Perubahan garis pantai berdasarkan hasil overlay Peta LPI tahun 1993 dan citra satelit Landsat 1996 di kecamatan Paiton periode tahun 1993-1996 berkurang sepanjang 909,397 m, lahan yang terakresi seluas 38,5435 ha dan lahan yang tererosi seluas 56,21 ha. Hasil overlay citra Landsat 1996 dan Ikonos 2009 terjadi penambahan garis pantai sepanjang 1.193,489 m, lahan yang terakresi seluas 11,863 ha dan lahan yang tererosi seluas 12,492 ha. Hasil pengolahan data arus didapatkan besarnya arus sepanjang pantai sebesar 1,829 m/s, kecepatan gelombang sebesar 6,187 m/s dengan Mean Sea Level sebesar 168 cm. Hal ini menunjukkan bahwa Perubahan garis pantai akan berdampak pada Perubahan lahan di Kecamatan Paiton setiap tahunnya akibat dari erosi dan akresi

    Pemetaan Muatan Padatan Tersuspensi Di Perairan Muara Banjir Kanal Barat Semarang Menggunakan Data Satelit Landsat 8

    Full text link
    Sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu sungai yang membelah kota Semarang dan digunakan sebagai drainase kota karena letaknya yang berada di tengah pemukiman padat penduduk. Adanya normalisasi yang dilakukan pada tahun 2013 telah mampu mengembalikan fungsi utama Sungai Banjir Kanal Barat yakni sebagai saluran pengendali banjir, akan tetapi normalisasi ini berdampak pada keramba ikan penduduk setempat yang sebagian ikannya mati karena banyaknya muatan padatan tersuspensi di perairan tersebut. Muatan padatan tersuspensi adalah semua zat padat atau partikel dengan ukuran diameter lebih besar dari 1 µm yang tertahan pada saringan milipore dengan diameter pori 0.45 µm dimana partikel ini mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tersebut tidak bisa digunakan sesuai dengan Peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan muatan padatan tersuspensi di Muara Sungai Banjir Kanal Barat melalui analisis citra penginderaan jauh dengan menggunakan data citra satelit Landsat 8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan survei lapangan menggunakan purposive sampling method. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi muatan padatan tersuspensi dari pengolahan citra adalah 24.26-180.5 mg/l dan hasil pengamatan lapangan sebesar 24.67-186.50 mg/l. Uji ketelitian klasifikasi konsentrasi muatan padatan tersuspensi sebesar 84.23%. Hasil reklasifikasi menunjukkan distribusi konsentrasi muatan padatan tersuspensi di sungai dan garis pantai pada umumnya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan di laut lepas

    Hubungan Antara Konsentrasi Klorofil-a Dan Suhu Permukaan Laut Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Lemuru (Sardinella Longiceps) Di Selat Bali Berdasarkan Citra Satelit

    Full text link
    Salah satu komoditas penting di Indonesia adalah bidang perikanan tangkap yaitu ikan pelagis khususnya ikan Lemuru (Sardinella longiceps). Kontribusi terbesar hasil tangkapan ikan Lemuru (S. longiceps) berada di Selat Bali. Keberadaan ikan Lemuru (S. longiceps) sangat dipengaruhi oleh jumlah makanan yang tinggi dan suhu optimum tubuhnya di perairan. Untuk mengetahui keberadaan ikan Lemuru (S. longiceps) di perairan maka dapat dilihat dengan parameter oseanografi yaitu klorofil-a dan suhu permukaan laut. Nilai klorofil-a dan suhu permukaan laut di perairan dapat diketahui dengan menggunakan citra satelit Aqua-Terra MODIS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pergerakan ikan Lemuru (S. longiceps) secara horizontal dan mengetahui hubungan antara konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan ikan Lemuru (S. longiceps) berdasarkan garis bujur dan lintang di Selat Bali. Terdapat hubungan antara konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan ikan Lemuru (S. longiceps) pada variasi garis bujur yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar r= - 0,457 dan r= - 0,150. Hubungan konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan ikan Lemuru (S. longiceps) pada variasi garis lintang mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,831 dan r = 0,810

    Pemetaan Batimetri Dan Sedimen Dasar Di Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur

    Full text link
    Perairan Teluk Balikpapan merupakan salah satu perairan yang terletak di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Teluk Balikpapan merupakan perairan yang menjadi hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Wain. Arah aliran Sungai Wain dari hulu ke hilir adalah dari Utara ke Selatan, dimana sepanjang Muara Sungai Wain terdapat aktivitas pembangunan industri seperti Kawasan Industri Kariangau (KIK) serta terdapat Pelabuhan Kariangau yang merupakan pelabuhan penyebrangan Balikpapan - Penajam Paser Utara. Aliran Sungai Wain membawa material sedimen sehingga aliran sungai menjadi salah satu sumber sedimen di daerah muara sungai Wain dan mengakibatkan terjadinya pendangkalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi batimetri serta sebaran jenis sedimen dasar perairan yang nantinya akan disajikan dalam bentuk peta kontur batimetri dan sebaran jenis sedimen dasar Perairan Teluk Balikpapan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu dimana metode ini memusatkan permasalahan pada suatu kasus secara mendetail dan umumya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yakni dimana data yang dihasilkan hanya dapat digunakan pada daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan batimetri / kedalaman pada lokasi penelitian berkisar antara -2,24 meter hingga -53,84 meter terhadap nilai MSL dan hasil interpolasi kontur berkisar antara -2 meter hingga -35 meter . Morfologi dasar perairan menunjukan kelerengan di Perairan Teluk Balikpapan yaitu landai, datar-hampir datar dan agak curam. Serta jenis sedimen dasar di lokasi penelitian terdiri dari 3 macam yaitu, lanau, pasir lanauan, dan pasir

    Pemetaan Batimetri Dan Sedimen Dasar Di Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur

    Full text link
    Perairan Teluk Balikpapan merupakan salah satu perairan yang terletak di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Barat, Provinsi Kalimantan Timur. Teluk Balikpapan merupakan perairan yang menjadi hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Wain. Arah aliran Sungai Wain dari hulu ke hilir adalah dari Utara ke Selatan, dimana sepanjang Muara Sungai Wain terdapat aktivitas pembangunan industri seperti Kawasan Industri Kariangau (KIK) serta terdapat Pelabuhan Kariangau yang merupakan pelabuhan penyebrangan Balikpapan - Penajam Paser Utara. Aliran Sungai Wain membawa material sedimen sehingga aliran sungai menjadi salah satu sumber sedimen di daerah muara sungai Wain dan mengakibatkan terjadinya pendangkalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi batimetri serta sebaran jenis sedimen dasar perairan yang nantinya akan disajikan dalam bentuk peta kontur batimetri dan sebaran jenis sedimen dasar Perairan Teluk Balikpapan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu dimana metode ini memusatkan permasalahan pada suatu kasus secara mendetail dan umumya menghasilkan gambaran yang longitudinal, yakni dimana data yang dihasilkan hanya dapat digunakan pada daerah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan batimetri / kedalaman pada lokasi penelitian berkisar antara -2,24 meter hingga -53,84 meter terhadap nilai MSL dan hasil interpolasi kontur berkisar antara -2 meter hingga -35 meter . Morfologi dasar perairan menunjukan kelerengan di Perairan Teluk Balikpapan yaitu landai, datar-hampir datar dan agak curam. Serta jenis sedimen dasar di lokasi penelitian terdiri dari 3 macam yaitu, lanau, pasir lanauan, dan pasir
    corecore