1,432 research outputs found

    Pengeboran Baja ASTM A1011 Menggunakan Pahat High Speed Steel Dalam Kondisi Dilumasi Cairan Minyak

    Full text link
    Pahat HSS yang digunakan dalam proses pengeboran memiliki umur dan tidak dapat digunakan secara terus menerus. Banyak faktor yang mempengaruhi umur pahat diataranya keausan pahat. Untuk menentukan keausan pahat pahat bor biasanya operator mesin hanya melakukan secara visual atau meraba pada bagian ujung mata pahat. Cara ini yang sering dilakukan pada dunia industri dikarenakan keterbatasan alat dan efisiensi waktu dalam proses produksi. Dalam penelitian ini pengaruh kecepatan putaran (n), gerak makan (f) terhadap terbentuknya keausan tepi pahat HSS, dianalisis dengan dua metode, yaitu metode kualitatif (grafik) dan metode kuantitatif (statis) dengan metode analisis variasi (ANOVA). Dalam penelitian ini, proses pengeboran menggunakan pahat HSS dan material uji baja ASTM A1011 dengan ketebalan material 10 mm. Dalam proses pengujian, gerak makan (f) yang digunakan adalah 0,1 mm/rev, 0,18 mm/rev,0,24 mm/rev sedangkan kecepatan putaran (n) yang digunakan adalah 443 rpm, 635 rpm, 970 rpm. Dari hasil pengujian secara kualitatif didapat bahwa peningkatan gerak makan (f) akan meningkatkan keausan tepi pahat HSS. Begitu pula peningkatan nilai kecepatan putaran (n) akan meningkatkan keauasan tepi pahat HSS. Dari metode ANOVA ( pengujian kuantitatif) dengan menggunakan program diperoleh hasil bahwa kecepatan putaran (n), dan gerak makan (f) secara bersama-sama mempunyai pengaruh timbulnya keausan pahat, namun secara signifikan hanya gerak makan yang berpengaruh terhadap timbulnya keausan tepi pahat HSS. Pada penelitian ini gerak makan (f) mempunyai pengaruh paling besar terhadap timbulnya keausan tepi yaitu 50,01% sedangkan kecepatan putaran hanya berpengaruh sebesar 37,42% terhadap timbulnya keausan tepi pahat HSS. Kata kunci : Pengeboran, pahat HSS, ASTM, pelumasa

    Congener specific analysis of polychlorinated terphenyls

    Get PDF
    In order to identify and to quantify polychlorinated terphenyls (PCT) in environmental matrices, the chro- matographic behavior of coplanar and non-coplanar congeners was evaluated. A mixture of 16 single PCT congeners was used for method development. Four of these compounds were synthesized for the first time by SUZUKI-coupling reaction. These were p-PCT (2,200 ,6,600 -tetrachloro-, 20 ,3,300 ,4,400 ,50 ,-hexachloro-, 20 ,3,300 ,5,50 ,500 -hexachloro-) and m-PCT (2,200 ,3,300 ,5,500 -hexachloro-). They were characterized by NMR ( 1 H, 13 C) spectroscopy. By means of the new column chromatographic clean-up reported here, a good matrix removal and the separation of the coplanar PCT congeners from the non-coplanar ones was obtained. The recovery rates for all congeners were good for the PCT in different test matrices like fat, charcoal, and soil. The quality of the clean-up, the separation and the recovery rates were determined by GC/MS analysis. The method was applied for the first time to a real sample from a fire accident, where different PCT, obviously formed during the combustion process, were found. The conclusion is drawn that this method is suitable for the analysis of PCT in different environmental samples

    Sekolah Berwawasan Gender

    Full text link
    . School is an institution that plays an important role to change the mindset of students, including behaviors that are considered gender bias. Therefore, gender-oriented school that holds a strategic role and function in preparing students for multi intelegensianya to develop optimally without constrained by social values that sometimes gender-biased culture. The process of learning in the classroom that have not been entirely Encouraging active participation Between boys and girls equally, physical school environment that does not answer the specific needs of boys and girls as well as materials teaching materials in general, gender bias, the more clear that face education we do still need to be polished with a gender-responsive approach

    Korelasi antara Hasil Belajar Siswa Semester Akhir dengan Hasil Ujian Akhir Nasional Siswa Kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat

    Full text link
    Masalah umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimana korelasi antara hasil belajar siswa semester akhir di kelas VI dengan hasil ujian akhir nasional yang sudah diperoleh pada SD Negeri 13 Sungai Kawat?”. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: (1) rata-rata hasil belajar siswa semester akhir di kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat, (2) rata-rata hasil ujian akhir nasional yang sudah diperoleh pada SD Negeri 13 Sungai Kawat, dan (3) korelasi antara hasil belajar siswa semester akhir di kelas VI dengan hasil ujian akhir nasional yang sudah diperoleh pada SD Negeri 13 Sungai Kawat. Pendekatan penelitian dalam penelitian ini merupakan penelitian expost facto menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif bermetode deskriptif memiliki bentuk penelitian studi korelasi. Populasi penelitian sekaligus sebagai sampel penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 13 Sungai Kawat berjumlah 50 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hasil ujian akhir sekolah dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil ujian akhir nasional. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumenter dengan alat pengumpulan data berupa dokumen atau arsip yang digunakan yakni daftar nilai kolektif hasil ujian sekolah dan hasil ujian nasional tahun ajaran 2014/2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rata-rata data dan analisis korelasi product moment. Hasil penelitian yang didapat sebagai berikut (1) rata-rata hasil belajar siswa semester akhir sebesar 67,72. (2) rata-rata hasil ujian akhir nasional sebesar 66,26 dan (3) terdapat korelasi antara hasil belajar siswa semester akhir di kelas VI dengan hasil ujian akhir nasional yang sudah diperoleh siswa kelas VI SD Negeri 13 Sungai Kawat dengan rhitung > rtabel = 0,503 > 0,279. Dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara antara hasil belajar siswa semester akhir di kelas VI dengan hasil ujian akhir nasional yang sudah diperoleh siswa kelas VI di Sekolah Dasar Negeri 13 Sungai Kawat termasuk kategori “Sedang”

    Penyisihan Logam Pada Lindi Dengan Sistem Sub-surface Constructed Wetland

    Get PDF
    Salah satu hasil dari proses pengolahan sampah yang dilakukan di TPA adalah air lindi. Sebagian besar sampah yang diolah di TPA Batu Layang berasal dari limbah domestik, walaupun demikian, di dalam air lindi tersebut juga memiliki kandungan logam. Keberadaannya di lingkungan harus dihindari karena apabila logam berat masuk ke dalam rantai makanan dalam kadar tertentu dapat mengganggu kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar efisiensi penyisihan logam Cu, Zn, dan Fe pada lindi dengan menggunakan sistem Sub-surface Constructed Wetland menggunakan tanaman Cyperus papyrus dan Echinodorus palaefolius, membandingkan besar efisiensi antara tanaman Cyperus papyrus dan Echinodorus palaefolius dalam penyisihan logam pada lindi dan menentukan waktu detensi yang efektif untuk menurunkan kadar logam pada lindi. Setelah dilakukan penelitian, efisiensi penyisihan logam Cu, Fe dan Zn pada lindi dalam bak I dengan tanaman echinodorus paleofolius berdasarkan hasil analisis sampel awal lindi masing-masing sebesar 34.5%, 85.5% dan 94.2% dan pada bak II dengan tanaman cyperus papyrus masing-masing sebesar -3.4%, 76.4% dan 91.4%. Apabila berdasarkan hasil analisis effluent hari ke-0, maka efisiensi penyisihan logam pada bak I masing-masing sebesar 87.7%, 99.3% dan 95.5% sedangkan pada bak II masing-masing sebesar 75.9%, 98.8% dan 93.4%. Tanaman echinodorus paleofolius mampu menyerap logam Cu, Fe dan Zn dengan efisiensi penyerapan masing-masing sebesar 82.9%, 92.3% dan 90.5%, lebih banyak dibandingkan dengan tanaman cyperus papyrus yang memiliki efisiensi penyerapan masing-masing 71.5%, 90.8% dan 87.6%. Waktu detensi yang efektif dalam penurunan logam Cu, Fe dan Zn pada bak I dengan tanaman echinodorus paleofolius adalah 6 hari, sedangkan pada bak II dengan tanaman cyperus papyrus, waktu detensi untuk ketiga logam adalah 9 hari

    Dinamika Ketersediaan Beras : sebuah Studi Kasus di Kalimantan Selatan

    Get PDF
    The availability of rice have an impact on the stability of the economic, social, and security of a region, further rice as a staple food has a strategic position. Therefore, it needs to be managed properly to ensure their availability in order to maintain the regional stability. This paper aims to investigate the leverage point in rice production model, where the leverage point will serve as the basis for the availability of rice policies model development which will support food security protocols. System dynamics approach is used in this study, while Kalimantan Selatan is selected as case study. As the result, productivity and land management became a major leverage point in order to escalate rice production in Kalimantan Selatan

    Perencanaan Gereja Kristen Indonesia Solo Baru

    Full text link
    Perencanaan ini dilakukan untuk memberikan tempat ibadah yang nyaman bagi jemaat GKI diwilayah Solo Baru. Bagi jemaat yang datang, diharapkan dapat beribadah dengan khusyuk dan dapatmemahami arti sebenarnya dari GKI itu sendiri. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan GKI iniadalah arsitektur simbolik. Dimana logo GKI digunakan sebagai referensi untuk mendesain sebuah gereja.Pendalaman yang dipakai adalah pendalaman karakter ruang, dikarenakan agar jemaat dapat merasakansuasana ruang yang berbeda di tiap ruangnya sesuai fungsi ruang itu sendiri
    corecore