Pengembangan Buku Ajar Akuntansi Berbasis Integrasi-interkoneksi Untuk Kelas XI IPS Di Man 3 Malang

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku ajar akuntansi berbasis integrasi-interkoneksi sebagai alternatif bahan ajar untuk guru dan siswa kelas XI IPS di MAN 3 Malang serta mengetahui efektivitas penggunaan buku ajar akuntansi berbasis integrasi-interkoneksi. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu dan memodifikasi prosedur pengembangan Borg and Gall. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket dan tes serta dianalisis menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji t (paired-samples t test). Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan rata-rata persentase kelayakan buku ajar sebesar 86.71%. Hal ini menunjukkan bahwa buku ajar yang dikembangkan memiliki kriteria valid dan layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil uji t (paired-samples t test) diketahui terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment berupa buku ajar akuntansi berbasis integrasi-interkoneksi yang menandakan bahwa buku ajar berpengaruh efektif

Identification of the Marginalized Urban Communities Characteristics and Preferences

The marginalized urban community is a group of people who do not have access to the economic and formal infrastructure of the city. They are similar to the people who live in the slum and squatter areas. The inadequate financial capacity causes low affordability for housing. Additionally, the limited supply of land and uncertainty of housing regulation for the marginalized cause them to occupy public space. This study aimed to identify the characteristics, preferences, and behavior marginalized communities. The research was conducted in Bandung, in three locations: Cidurian riverbanks, Kiaracondong railway and the land owned by the state at Tamansari. The research method is a quantitative method to capture character and preference of the settlements. This paper explained the research result of the marginalized urban community which occupied the public space, namely the riverbank, railway, and another state-owned land. The research result shows: The characteristics of the marginalized urban communities settlement can be identified as (a) semi-permanent and permanent houses; (b) 1-2 story houses; (c) formed settlements along the river, railway, and alley. While the preferences for occupancy: (a) needed a simple dwelling on the narrow land; (b) could unite the private lives with their socio-economic activities; (c) Having a clear legal status; (d) The shape and quality of the building is not the primary constraint compared to the function; (e) Having a low price houses.     Keywords: marginalized urban community, slum area, riverbank area, railway area, state-owned lan

Implementation of Teaching Materials Based on Indonesian Culture in BIPA Learning As One Way to Lift Indonesian Culture in the World

This study aims to develop various teaching materials as well as lifting Indonesian culture through bringing the learning of the Indonesian language to the eyes of the world through BIPA learning. The method used in this research is research and development. Researchers create teaching materials using various cultural terms from various regions in Indonesia, try them out with BIPA learners and make improvements to their shortcomings. The cultural materials used by the author in the mid-level BIPA textbook are a habit, a character from the area, traditional food, traditional clothing, rituals/ traditions, traditional dance, and traditional musical instruments. The results of this study indicated that the authors created unique BIPA teaching materials at intermediate level (B2) and succeeded in making BIPA learners more interested in learning Indonesian. In this way, learners can not only learn BIPA in terms of the Indonesian language but can also simultaneously get to know the culture of Indonesia.     Keywords: instructional BIPA materials, intermediate level (B2), learning BIPA, terms in Indonesian cultur

The Effect of Islamic Values Understanding Level to the Business Behavior of Sellers in Facing Business Competitions

The stages of understanding Islamic values are divided into five dimensions, which are: tauhid, khilafah, ibadah, tazkiyah, and ihsan. A purpose of trading is to get an income which can fulfill human needs in the complex. In society, trading is a vital activity in every level of society. Many kinds of business turn up and have the same purpose, this happen become a background why there is a trade competition. Intrinsic and extrinsic factors are the influence of the traders to do their business. The purpose of this study is to know the Impact of Understanding Islamic Values towards Business’ Behavior Traders in Merjosari Market to Confront Trade Competition. The researcher choose Pasar Penampungan Merjosari as a research location and use Muslim traders in the market as a population and sample. The number of population is 699 traders. Non-probability sampling method is used to choose the sample by using purposive sampling. Slovin formula is used to determine the number of sample, which get 87 traders. In collecting the data step, it use the primer data by distributing the research questioners which use quantitative method by analyzing these data: (1) Validity test, (2) Reliability test, (3) Normality test, (4) Classic Assumption test, (5) Multiple Linear Regression test, (6) T-test, (7) F test, (8) Beta Coefficient test.The result of this study shows that the stages of understanding Islamic values in tauhid, khilafah, ibadah, takziyah, and ihsan dimensions have a positive impact both in partial and simultaneously. The stages of understanding Islamic values in khilafahdimension has a dominant impact.   Keywords: Islamic values, business behavior, trader, traditional market, trade competitio

Otentikasi Pengguna Jaringan Menggunakan Radius Windows 2008 Server pada PT Pertamina

Sistem koneksi jaringan kabel pada PT Pertamina Marketing Operation Region III belum memiliki mekanisme keamanan yang dapat memastikan pengguna jaringan yang terhubung adalah pengguna yang memiliki hak akses kedalam jaringan Perusahaan. Sistem otentikasi, otorisasi dan akunting akan sangat membantu dalam menjaga keamanan jaringan Perusahaan, karena ketiga point tersebut berguna untuk memeriksa dan memastikan pengguna jaringan yang terkoneksi ke dalam jaringan Perusahaan, sehingga berguna untuk meminimalisir kemungkinan tindak kejahatan dalam operasional teknologi informasi yang dimiliki Perusahaan. RADIUS server adalah perangkat server yang menyediakan sistem otentikasi, otorisasi dan akunting bagi pengguna jaringan. Pemanfaatan RADIUS Windows 2008 Server yang dimiliki PT Pertamina Marketing Operation Region III untuk otentikasi pengguna jaringan diharapkan mampu meningkatkan sistem keamanan Perusahaan

Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Perbaikan Sanitasi Permukiman Kelurahan Putat Jaya Kota Surabaya

Partisipasi masyarakat merupakan salah satu proses pembangunan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam prosesnya. Rendahnya keterlibatan masyarakat di Kelurahan Putat Jaya dalam perbaikan sanitasi terlihat dari tingginya jumlah penduduk dan minimnya sarana sanitasi di Kelurahan Putat Jaya yang menyebabkan terganggunya kesehatan. Kelurahan Putat Jaya merupakan salah satu Kelurahan yang menduduki peringkat kedua jumlah penduduk tertinggi yang terserang DBD dan merupakan salah satu kawasan endemic di Kota Surabaya. Tujuan penulisan ini merumuskan arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam perbaikan sanitasi permukiman di Kelurahan Putat Jaya. Penggunaan metode penelitian yang digunakan terbagi menjadi 3 tahapan identitikasi tingkat partisipasi menggunakan skoring dan pembobotan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam perbaikan sanitasi permukiman menggunakan analisis RCA dengan diagram fishbone, dan arahan peningkatan partisipasi masyarakat menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil Tingkat partisipasi di Kelurahan Putat Jaya terbagi menjadi 3 tingkat pada 8 RW prioritas. Tingkat partisipasi di dominasi oleh pemberian informasi dengan jumlah 6 RW, sedangkan tingkatan paling tinggi yaitu konsultasi berada pada RW IV dan paling rendah yaitu therapy pada RW II

Pelatihan Creative Writhink pada Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Banyumas

Kegiatan pelatihan creative writhink ini betujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan yang komprehensif mengenai tentang berbagai hal yang berkaitan dengan creative writhink, memberikan pengetahuan tentang teknik creative writhink secara baik, sehingga bisa diterapkan dalam berbagai bentuk kegiatan dan ekspose organisasi, memberikan berbagai keterampilan atau skill tentang creative writhink meliputi, penyusunan naskah, editing naskah sampai bentuk publikasinya dalam bentuk buku, media sosial dan media massa. Program pelatihan ini diberikan kepada kader dan pimpinan Dewan Pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Banyumas dengan menggunakan metode seminar, diskusi dan sharing. Harapan kegiatan ini agar para peserta dapat memahami, mengerti dan mampu mempraktikkan creative writhink dalam berbagai bentuk tulisan yang peserta hasilkan, sehinga memberikan dalam positif terhadap perkembangan organisasi. Adanya creative writhink pada PD IPM Kabupaten Banyumas memiliki dampak penambahan wawasan mengenai teknik penulisan kreatif, hal tersebut dapat terlihat dari keinginan para kader untuk mempublikasikan tulisan dalam bentuk buku dan mengoptimalkan media sosial yang dimiliki. Secara internal gerakan PD IPM Kabupaten Banyumas sudah memiliki tradisi keilmuan dan budaya literasi yang baik, hal tersebut dipengaruhi oleh corak dan kultur keilmuan gerakan IPM secara nasional. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta ditemukan penambahan wawasan yang ditandai dengan 30 orang menyatakan bertambah wawasannya. Bertambahnya wawasan mengenai creative writhink ditidak lanjuti oleh peserta dengan mengadakan training lanjutan yang memfokuskan diri pada pengembangan internal keilmuan kader dan pimpinan, sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap gerakan keilmuan PD IPM Kabupaten Banyumas

Automatic Ontology Construction Using Text Corpora and Ontology Design Patterns (ODPs) in Alzheimer\u27s Disease

An ontology is defined as an explicit specification of a conceptualization, which is an important tool for modeling, sharing and reuse of domain knowledge. However, ontology construction by hand is a complex and a time consuming task. This research presents a fully automatic method to build bilingual domain ontology from text corpora and ontology design patterns (ODPs) in Alzheimer\u27s disease. This method combines two approaches: ontology learning from texts and matching with ODPs. It consists of six steps: (i) Term & relation extraction (ii) Matching with Alzheimer glossary (iii) Matching with ontology design patterns (iv) Score computation similarity term & relation with ODPs (v) Ontology building (vi) Ontology evaluation. The result of ontology composed of 381 terms and 184 relations with 200 new terms and 42 new relations were added. Fully automatic ontology construction has higher complexity, shorter time and reduces role of the expert knowledge to evaluate ontology than manual ontology construction. This proposed method is sufficiently flexible to be applied to other domains