186 research outputs found

    ANALISIS PERUBAHAN LAHAN SAWAH DAN PEMANFAATAN LAHAN BERDASARKAN TATA RUANG DI KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    Chairil Akmal. 1005101050017. Analisis Perubahan Lahan Sawah danPemanfaatan Lahan Berdasarkan Tata Ruang di Kecamatan Krueng BaronaJaya Kabupaten Aceh Besar. Dibawah bimbingan Sugianto sebagaipembimbing utama dan Manfarizah sebagai pembimbing Anggota.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui perubahan lahansawah dan pemanfaatan lahan berdasarkan tata ruang di Kecamatan KruengBarona Jaya Kabupaten Aceh Besar, (2) Untuk mengetahui kesesuaianpenggunaan lahan sawah eksisting dengan Rencana Tata Ruang Wilayah diKecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, (3) Untuk mendapatkahfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan lahan sawah menjadi lahannon pertanian berdasarkan tata ruang di Kecamatan Krueng Barona JayaKabupaten Aceh Besar.Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2015 hingga Mei 2016 diKecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar dan di LaboratoriumPenginderaan Jauh dan Kartografi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan alih fungsi lahan sawahsebesar 112,23 Ha (16,11%) perubahan alih fungsi lahan yaitu, lahan sawahberalih fungsi ke lahan pemukiman sebesar 97 Ha (13,49%), dan lahan sawahberalih fungsi ke lahan pertanian kering sebesar 18,26 Ha (2,62%).Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat penggunaan lahan yang tidaksesuai dengan RTRW 2013-2032 seluas 1,14 Ha yaitu sebesar 0,16%. Secaraumum faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan lahan sawah di KecamatanKrueng Barona Jaya yaitu kebutuhan hidup, permintaan terhadap lahan tinggi,kondisi lahan, dorongan untuk konversi dan jarak kepusat kota dan kecamatanyang dekat

    Evaluating autophagy in the CNS:implications for multiple sclerosis

    Get PDF
    Multiple sclerosis (MS) is a complex auto-immune, neurodegenerative disorder of the central nervous system (CNS), which involves a range of CNS and immune cells. Autophagy is an intracellular degradation process that is essential to maintain cellular homeostasis. Dysregulation of autophagy leads to the accumulation of cytotoxic aggregates and aggravates immune responses. In this dissertation, we exploited primary rat glial cells, MS mouse models, and post-mortem human MS brain tissue, to gather new insights into the involvement of autophagy in the pathological CNS features over the course of MS.Chapter 2 showed increased mTORC1 activity during the acute phase of EAE development, a model that reflects the autoimmune component of MS, where we proposed that this increase in activity negatively regulates autophagy at both the transcriptional and the translational levels. Chapter 3 uncovered differences in autophagic activity in glial cells when exposed to an inflammatory stimulus and showed that autophagy participates in myelin phagocytosis by microglia. Chapter 4 revealed the involvement of mTORC1 in the remyelination processes after cuprizone-induced demyelination, whereas autophagy might be involved in cuprizone-induced demyelination. Chapter 5 presents the microglia gene expression signature of macaques, where we observed the presence of different autophagy-related genes that were more abundantly expressed in microglia/macrophages compared to other CNS cells.Together, the data presented in this thesis contribute to our understanding of the role of autophagy in CNS homeostasis and MS disease. In the long-term, these findings may lead to the identification of promising intervention targets to modulate autophagy in disorders associated with the CNS, including MS

    EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK BINAHONG TERHADAP KERUSAKAN HATI TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

    Get PDF
    ABSTRAKParasetamol merupakan obatanalgesik antipiretik yang dapat ditemukan dan dijual secara bebas sehingga penggunaan dari obat ini tidak dapat terpantau dengan baik.Parasetamol yang digunakan melebihi batas terapi dapat mengakibatkan terjadinya kematian sel hati.Binahong merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan flavonoid yang berguna untuk melawan radikal bebas yang terdapat pada hati.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hepatoprotektif ekstrak binahong terhadap kerusakan hati tikus wistar yang diinduksi dengan pemberian parasetamol.Rancangan penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu dengan menggunakan metode Post Test Only Control Group Design.Hewan coba yang digunakan adalah 25 tikus Wistar Jantan yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu 1 kelompok K1(kontrol), 1 kelompok perlakuan yang diberi parasetamol dosis toksik (P1), dan 3 kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak binahong dengan 3 konsentrasi (P2 (30%), P3 (50%), P4 (70%)) serta diinduksi dengan parasetamol dosis toksik. Gambaran mikroskopik kerusakan hati merupakan parameter dalam penelitian ini.Data yang didapat dianalisis dengan uji Saphiro wilk dan Levene, kemudian dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis dan Man Withney.Hasil penelitian menunjukkan kelompok P4 memiliki efek hepatoprotektif yang baik ditandai dengan kerusakan hati yang minimal, dengan perbedaan bermakna (p < 0.05) yaitu sig (0,014).Kata Kunci : Parasetamol, Hati, Binahon

    PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN PELANGGAN DI SMKN 1 PASIE RAYA ACEH JAYA

    Get PDF
    Pemasaran jasa pendidikan merupakan suatu pogram yang dilakukan oleh berbagai institusi pendidikan (sekolah) dalam upaya untuk meningkatkan pelanggan (peserta didik), di tengah banyaknya persaingan. Pemasaran atau promosi adalah suatu ranah yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Jadi, pihak sekolah harus menentukan strategi pemasaran yang luar biasa untuk mencapai keberhasilan lembaga pendidikan. Topik ini dipandang signifikan karena proses pemasaran jasa pendidikan juga mendukung sekolah dalam berkomunikasi dengan pelanggan dan meyakinkan pelanggan dengan cara menawarkan produk atau jasa yang ada di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan strategi, penerapan, masalah kendala dan pemecahan implementasi pemasaran jasa pendidikan dalam peningkatan pelanggan di SMKN 1 Pasie Raya. Penelitian ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dengan megumpulkan data dari kegiatan observasi lapangan, wawancara terhadap sumber yang relavan, dan pengambilan dokumentasi dari tempat penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, dan salah satu personel sekolah yaitu waka kesiswaan, serta salah satu peserta didik SMKN 1 Pasie Raya.  Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran jasa pendidikan di SMKN 1 Pasie Raya bahwa: (1) menerapkan langkah-langkah strategi pemasaran dengan cara: identifikasi pasar, segmentasi pasar dan positioning, serta diferensiasi produk. (2) dalam penerapan pemasaran jasa pendidikan terlebih dahulu menentukan target dengan cara pemasaran internal (internal marketing) dan pemesaran eksternal (eksternal marketing). (3) Kendala yang dihadapi dalam proses pemasaran adalah tidak ada personel khusus yang mengelola di bidang pemasaran, serta minat masyarakat terhadap sekolah dengan pogram ATPH dengan alasan pertanian sudah tradisi. Peneliti berpandangan kajian ini adalah suatu hal yang harus diterapkan oleh setiap sekolah dalam mendukung keberhasilan pendidikan. Hasil penelitian ini bahwa pemasaran jasa pendidikan di sekolah sangat mempengaruhi dalam upaya meningkatkan pelanggan. Dengan adanya kegiatan pemasaran jasa pendidikan disekolah maka pelanggan akan mengetahui informasi tentang produk atau jasa yang ditawarkan, dan pelanggan akan mengambil keputusan untuk menyekolahkan anaknya

    KOMPETENSI, MORALITAS DAN SISTEM WHISTLEBLOWING DALAM PENCEGAHAN FRAUD: STUDI EMPIRIS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN INDONESIA

    Get PDF
    This study aims to investigate whether apparatus competence, whistleblowing system, and morality play a role in influencing fraud prevention. It is also intended to prove whether whistleblowing system has a mediating effect on the relationship among apparatus competence, morality and fraud prevention. The research subjects comprise of civil servants of Government Institutions of Central/Provinces/Regencies/Cities in Indonesia. The hypotheses were tested on 201 respondents who were selected using convenience sampling method. The data were collected using survey questionnaires sent via online using Google Form from January to February 2021. The data were analyzed using Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS). The results of this study showed that whistleblowing system and morality influenced fraud prevention. Nevertheless, it appeared that apparatus competence did not influence fraud prevention. This study also proves that whistleblowing system has a mediating effect on the relationship among apparatus competence, morality and fraud prevention.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi aparatur, sistem whistleblowing, dan moralitas terhadap pencegahan fraud dengan peran mediasi sistem whistleblowing. Responden penelitian terdiri 201 Aparatur Sipil Negara (ASN) pada pemerintahan Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Google Form yang disebarkan secara online. Data dianalisis  dengan menggunakan SEM-PLS (Structural Equation Modeling - Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem whistleblowing dan moralitas berpengaruh terhadap pencegahan fraud sedangkan kompetensi aparatur tidak memiliki pengaruh terhadap pencegahan fraud. Hasil pengujian juga menyatakan bahwa sistem whistleblowing  memiliki efek mediasi terhadap masing-masing hubungan antara kompetensi aparatur dan moralitas dengan pencegahan fraud. Implikasi penelitian ini dapat dijadikan dasar pada kebijakan manajerial terhadap sistem whistleblowing yang perlu dikembangkan dalam organisasi

    KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KELURAHAN KARANG ASAM ILIR KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    This article wants to describe the quality of public services in the Karang Asam Ilir Village Office, Sungai Kunjang District. A qualitative approach with a descriptive research model as a research method. Interviews, observations, and field studies were used to obtain research data which were then analyzed using an interactive data analysis model. Testing the validity of the data is done by testing the reliability and validity of the data. In general, the quality of public services in Karang Asam Ilir Village is good. Three of the five dimensions of service quality have fulfilled the requirements of good public service. The dimensions that have been achieved include the dimensions of assurance, responsiveness, and empathy. The other two dimensions have not been achieved, namely the dimension of reliability and the dimension of physical or tangible evidence. Supporting factors consist of SOP, Collaboration with Related Services, Budget Availability, and Employee Rolling System. Inhibiting factors aspects of human resources, facilities and infrastructure.Keyword : service quality, physical evidence, reliability, assurance, responsiveness, empath

    Kejadian penyakit kulit di Desa Asir-Asir Asia Kecamatan Lut Tawar Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah

    Get PDF
    Skin diseases can be caused by several factors, namely living habits and the environment. Skin diseases can develop in personal hygiene and poor environmental hygiene conditions. The diversity of types of skin diseases and the factors that cause skin diseases requires a deeper study of every skin disease phenomenon that occurs in the community. This study aims to determine the factors that cause skin diseases in Asir-Asir Asia Village, Lut Tawar District, Takengon City, Central Aceh Regency. This research was carried out using descriptive analytic in the form ofa survey to determine the factors that cause skin disease in Asir-Asir Asia Village, Lut Tawar District, Takengon City, Central Aceh Regency. The results showed that residents with personal hygiene were 37 people (41.11%) and people with poor personal hygiene were 53 people (58.89%). Respondents who have environmental sanitation by meeting health requirements are 16 people (17.78%) and as many as 74 respondents (82.22%) do not meet health requirements and respondents with the category of having skin disease complaints are observed subjectively and objectively as many as 60 respondents (66.67%) and have no complaints of skin disease as many as 30 respondents (33.33%). The conclusion in this study is that personal hygiene factors have a significant relationship with the incidence of skin disease complaints with a significant value of  0.008 (p &lt; 0.05) and environmental sanitation factors also have a significant relationship with the incidence of skin disease complaints with a significant value of 0.001 (p &lt;0.05)

    PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) PADA ULTISOL DAN HISTOSOL

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis fungi Mikoriza Arbuskula terbaik pada jenis tanah tertentu dan interaksi antara jenis Fungi Mikoriza Arbuskula dengan jenis tanah terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (pre-nursery) di pembibitan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh.Penelitian ini dilaksanakan pada September 2014 sampai Februari 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 2 dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 8 kombinasi perlakuan, 24 satuan percobaan (Tabel 1). Setiap satuan percobaan terdiri dari 2 tanaman sehingga secara keseluruhan terdapat 48 tanaman. Jenis FMA terdiri dari 3 taraf, yaitu: J0 = tanpa FMA, J1 = Glomus sp.1, J2 = Acaulospora sp.2, J3 = Gigaspora sp.1, Jenis tanah terdiri dari 2 taraf yaitu: T1 = Histosol, T2 = Ultisol. Jenis FMA berpengaruh nyata pada presentase akar yang terinfeksi, diameter batang dan berat akar tanaman umur 45 HST serta berbedatidak nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering, dan panjang akar tanaman kelapa sawit. Jenis tanah berpengaruh sangat nyata pada presentase akar yang terinfeksi pada umur tanaman 45 HST. Interaksi antara jenis Fungi Mikoriza Arbuskula dan jenis tanah tidak berpengaruh nyata.Kata kunci : Fungi Mikoriza Arbuskula, Kelapa Sawit, Histosol, Ultiso
    • …
    corecore