742 research outputs found

    ANALISIS KESALAHAN MORFOSINTAKSIS PADA TULISAN SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN NAHWU DAN SHARAF :Studi Deskriftif pada Siswa kelas XII MA Al-Hanif Cibeber Kabupaten Cianjur Tahun Ajaran 2014/2015

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami siswa kelas XII MA Al-Hanif tahun ajaran 2014/2015 dalam mengaplikasikan kaidah nahwu dan sharaf dalam karangan. Pada pra penelitian ditemukan banyak terjadi kesalahan-kesalahan penyusunan dan pembentukan kata dalam tulisan siswa. Jika kesalahan ini terus dibiarkan maka akan berdampak negatif pada hasil pembelajaran siswa selama ini. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut dan mencari faktor penyebabnya supaya permasalahan itu bisa diatasi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kesalahan-kesalahan kaidah apa saja dari aspek nahwu dan sharaf yang dilakukan siswa serta mencari penyebabnya dan bagaimana implikasinya terhadap pembelajaran nahwu dan sharaf. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pada aspek nahwu didapat 22 kesalahan atau 20,37 % dalam penyusunan jumlah ismiyah, 174 kesalahan atau 96,67% dalam penyusunan jumlah fi’liyah, 122 kesalahan atau 96,82% dalam murakkab idhafy, 66 kesalahan atau 91,67% dalam murakkab washfy, 137 kesalahan atau 63,42% dalam jar dan majrur, 54 kesalahan atau 100% dalam murakkab ‘adady, 92 kesalahan atau 56,79% dalam murakkab ‘athfy dan 149 kesalahan atau 91,97% dalam maf’ul bih. Adapun kesalahan pada aspek sharaf didapat 136 kesalahan atau 94,44% dalam pembentukan jama’, 224 kesalahan atau 77,78% dalam pembentukan kata fi’il mudhary dan 85 kesalahan atau 78,70% dalam pembentukan kata mudzakar dan muannats. Faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa adalah kurang pahamnya siswa akan kaidah nahwu dan sharaf, strategi belajar siswa yang salah, guru yang tidak kompeten dalam bidangnya. Kata Kunci: Analisis kesalahan, Morfosintaksis Abstract: The research was motivated by the problems which were experienced by class XII’s students of MA Al-Hanif, academic year 2014/15, in applying nahwu and sharaf rules on an essay. In the pre-research, the researcher found many errors which were made by students on the preparation of words and the formation of words in writing. If those errors continue to remain happen, it will negatively affect the student learning outcomes during the time. One of the things that can be done is to analyze those errors and looking for contributing factors which cause the errors so that the problems can be resolved. The purpose of this research is to describe what kind of mistakes that students made in nahwu and sharaf rules. To accomplish the purpose, the researcher used a descriptive research method with qualitative approach. Based on the results of research, as to nahwu aspect, the researcher found 22 errors or 20,37 % in the preparation of ismiyah, 174 errors or 96,67% in the preparation of fi'liyah, 122 errors or 96,82% in murakkab idhafy, 66 errors or 91,67% in murakkab washfy, 137 or 63,42% error in jar and majrur, 54 errors or 100% in murakkab ' adady, 92 errors or 56,79% in murakkab ' athfy and 149 errors or 91,97 maf'ul bih. Moreover as to sharaf aspect, the researcher found 136 errors or 4,44% in the formation of jama', 224 or 77.78 errors in the formation of fi'il mudhary words, and 85 errors or 78,70% in the formation of mudzakar and muannats words. Errors in Arabic language is due to the lack of understanding nahwu-sharaf rules, wrong study strategies of students, and teachers who are not competent in their field. Key words: errors analyze, nahwu, shara

    Ecommerce sebagai Model Inovasi Teknologi Strategi Enterpreneur Menurut Preferensi Pengguna pada Jakartanotebook.com

    Get PDF
    The importance of technology in economic development of a country depends on how big the use of technology that is used to attempt it will affect business activities are effective and efficient forms of activities undertaken. Model technology is defined as a form of technology services provided to meet and resolve the various problems of application needs, technology model can be used to meet, seek and obtain or make technical resources necessary for the purposes of the application, On the operating system and platform features, network protocols, technologies keamana , integitas data, and the equipment used. In this activity mainly on the activities of entrepreneurs in www.Jakartanotebook.com based on user preferences that are already using the web, later method poenelitian articles used on this website is with m, etode descriptive describes the shape of the web is discussed, and if by using a Likert scale Keywords: ecommerce, enterpreneur, we

    PENGARUH PEREGANGAN STATIS AKTIF DAN PEREGANGAN STATIS PASIF TERHADAP KEMAMPUAN FLEKSIBILITAS LANSIA

    Get PDF
    Lansia secara alami mengalami kemunduran gerak. Hal bisa diperlambat dengan latihan peregangan statis dan peregangan pasif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari peregangan statis dan peregangan pasif terhadap pemeliharaan fleksibilitas lansia. Dengan cara pengelompokan lansia ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok statis, kelompok pasif, dan kelompok kontrol. Metode penelitian yang digunakan yaitu Experimen dengan design pre and post test design pada sampel ibu-ibu Kelompok Senam Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling warga Rw 07 Kelurahan Taman Sari Kota Bandung. Instrumen yang digunakan adalah tes pengukuran Health Related Physical Fitness For Elderly, instrumen ini dari Jones CJ Rikli R, (2002) dan Kusmaedi N, (2014). Hasil yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Paired Samples T-Test. Dari analisis data diperoleh nilai kelompok statis BST : t = -4.319, p = 0.023 0.05, kelompok pasif , BST : t = - 2.703, p = 0.074 0.05, kelompok kontrol BST : t = 0.832, p = 0.467 > 0.05 , CSnRT: t = 2.029, p = 0.135 > 0.05.;---The elderly are naturally decline motion. It can slow down with static stretching dan passive stretching exercises. The aim of this research is to know the influence of static stretching and passive stretching towards the maintenance flexibility of the elderly. By way of elderly grouping into three groups, i.e. static group, passive group, and control group. Research methods used is circling by of pre and test design of mothers Gymnastics Indonesia Group. Sampling techniques using purposive sampling by citizens RW.07 neighborhoods Taman Sari Bandung. The instruments used are measurement test of Health Related Physical Fitness for Elderly, it is from Jones CJ Rikli R, (2002) and Kusmaedi N, (2014). The result obtained were analyzed with the statistical test of Paired Sample T-Test of data obtained from the value of static group BST : t = -4.319, p = 0.023 0.05, passive group BST : t = -2.703, p = 0.074 0.05, control group BST : t = 0.832, p = 0.467 > 0.05, CSnRT : t = 2.029, p = 0.135 > 0.0

    PERBANDINGAN TINGKAT KECERDASAN IQ SETTER (TOSSER) DENGAN PEMAIN POSISI LAIN DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

    Get PDF
    Tugas seorang setter dengan pemain di posisi lain dalam bola voli sangatlah berbeda, begitu juga aktivitasnya saat melakukan olahraga bola voli. Seorang setter lebih menggunakan kemampuan intelektualnya untuk menerapkan strategi maupun dalam hal pemecahan masalah yang ada saat berlatih maupun saat bertanding, sesuai dengan tugasnya yaitu sebagai pengumpan dan pengatur permainan. Dengan latar belakang tersebut dimungkinkan IQ seorang setter lebih tinggi dibandingkan dengan IQ pemain selain setter dalam bola voli. Tetapi hipotesis bahwa IQ setter lebih tinggi dibandingkan pemain di posisi selain setter belum terbukti kebenarannya. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian mengenai perbandingan tingkat kecerdasan IQ setter dengan IQ pemain di posisi selain setter dalam cabang olahraga bola voli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan IQ setter/tosser dengan pemain di posisi selain setter dalam olahraga bola voli. Metode penelitian yang digunakan adalah ex post facto, desain causal-comparative dengan teknik pengambilan sampel Disproportionate Stratified Random Sampling pada anggota laki-laki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Voli UPI dengan sample yaitu 8 setter bola voli dan 10 pemain selain setter. Instrumen yang digunakan adalah Tes IQ APM (Advanced Progressive Matrics). Hasil yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Independent Sample T-Test menggunakan Software SPSS 21. Dari analisis data diperoleh hasil F = 0.002, p = 0.851 > 0.05, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecerdasan IQ setter UKM Bola Voli UPI dengan IQ pemain di posisi selain setter UKM Bola Voli UPI. Kata kunci : Kecerdasan Intelektual (IQ), Olahraga Bola Voli The duty of a setter from another position in volleyball is totally different, yet the activity that a setter has been done in volleyball. The setter uses more its intelligence to apply the strategy and problem-solving that happened in a training and match, related to its duty: as an assist-er and play-maker. Regarding to background, the probability of setter’s IQ is higher than the rest of the player. But the hypothesis of the statement that the setter’s IQ is higher than the other is debatable. For the reason above, the researcher does the research about the comparison between the setter’s IQ with the other players in different position in volleyball. The aims of this research is to discover the difference of setter’s IQ to the others player except the setter in volleyball. The research method that is used in this research, is ex post facto, causal-comparative design with Disproportionate Stratified Random Sampling as a technique of collecting data to the men’s member of Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Voli UPI with eight setters and ten players except setter. The instrument, that is used in this research is IQ APM (Advanced Progressive Matrics) Test. The result of the test will be analyzed by Independent Sample T-Test statistics test by using SPSS 21 software. From the collected data, if the result is F = 0.002, p = 0.851 > 0.05, H0 is accepted, it means that there is no significance between the setter of UKM Bola Voli UPI IQ with the other players in UKM Bola Voli UPI. Keywords : Intelligence Quotient (IQ), Volleybal

    Modul guru pembelajar taman kanak-kanak kelompok kompetensi F

    Get PDF
    Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional bagi guru Taman Kanak-kanak. Judul-judul modul yang disusun sebagai berikut; (1) Karakteristik Anak Usia Dini, (2) Teori Bermain dan Merancang Kegiatan Bermain di Taman Kanak-kanak, (3) Kurikulum dan Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak, (4) Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan yang Mendidik, (5) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Taman Kanak-kanak, (6) Media dan Sumber Belajar di Taman Kanak-kanak, (7) Komunikasi Efektif bagi Guru Taman Kanak-kanak, (8) Konsep dan Teknik Penilaian di Taman Kanak-kanak, (9) Penelitian Tindakan Kelas dan Pemanfaatan PTK dalam Pengembangan Anak di Taman Kanak-kanak, (10) Layanan Bantuan Peserta Didik dan Pengembangan Profesi Guru

    PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Cicalengka 07 Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Cicalengka 07 Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Ditemukan beberapa masalah pada proses pembelajaran, salah satunya peserta didik kurang mampu memecahkan masalah dalam proses pembelajaran dengan sendirinya, karena pendidik tidak mengarahkan kegiatan pembelajaran pada pemecahan masalah serta tidak memupuk kemampuan problem solving peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, pendidik hanya menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana pendidik lebih mengutamakan ceramah sehingga model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi dan menyebabkan pembelajaran terkesan monoton. Maka dari itu, perlu dilakukan pembelajaran dengan pendekatan yang dapat memberikan peningkatan pada hasil belajar peserta didik, salah satunya dengan penerapan model PBL (Problem Based Learning) pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart dengan dua siklus, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan angket. Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan subjek peserta didik kelas IV yang berjumlah 30 orang menghasilkan peningkatan hasil belajar peserta didik dari setiap siklusnya. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar peserta didik mencapai 67%, dan pada siklus II mencapai 100%. Nilai rata-rata yang didapat mengalami peningkatan setia p siklusnya, pada siklus I sebesar 77,6 dan pada siklus II sebesar 83. Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada subtema Kebersamaan dalam Keberagaman, dan penelitian ini dinyatakan berhasil dengan nilai akhir menunjukkan peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Kata Kunci: Model PBL (Problem Based Learning), hasil belajar peserta didik

    VIRTUAL COMMUNICATION: ETIKA BERMEDIA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF ISLAM

    Get PDF
    Pada era globalisasi seperti saat ini tentunya terjadi kemajuan teknologi informasi yang dimana semakin canggih dan penyampaian pesan dan informasi dengan cepat dan praktis melalui smartphone yang diakses dengan jaringan internet dan sosial media. Media sosial merupakan aplikasi yang utama digunakan oleh masyarakat umum untuk melaksanakan komunikasi. Namun, dalam penggunaan media sosial ini terkadang terdapat pihak yang tidak menggunakan etika dalam bermedia sosial dan menggunakan media sosial secara semena-mena sehingga mengarah kedalam hal negatif. Banyaknya tindakan penyimpangan moral dan etika merupakan tantangan dan ancaman dalam berkomunikasi, terutama dalam berkomunikasi di media sosial. Padahal adab dan etika dalam islam sangat dijunjung tinggi dalam melaksanakan sesuatu baik secara langsung maupun melalui media sosial. Hal ini dilakukan agar terjadinya kenyamanan dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu sebagai umat muslim kita harus mengedepankan etika dan adab yang baik dalam berkomunikasi baik secara langsung maupun dalam media sosial, karena hal tersebut sudah diatur di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Â

    Causality Relationship between Central Bank Reforms and Inflation: Evidence from Developing Countries

    Get PDF
    This study provides evidence on the relationship between central bank reforms and inflation dynamics in a sample of 37 developing countries. We use panel structural break test and Granger non‐causality tests on annual inflation and the legal index of central bank independence (CBI), as a proxy of central bank reform, over 40 years period. The empirical results indicate a positive effect of central bank independence on inflation stabilization. Besides, we find that there exists bi-directional causality between central bank reforms and inflation. These findings suggest that central bank independence is beneficial in terms of sustained macroeconomic stabilization and should harness among developing countries. In particular, reforms should design to give central banks more autonomy in the conduct of monetary policy and financial sector regulation. JEL Classifications: E31, E58How to Cite:Anwar, C. J., & Nicholas, O. (2020). Causality Relationship Between Central Bank Reforms and Inflation: Evidence from Developing Countries. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol. 9(1), 15-30. doi: http://dx.doi.org/10.15408/sjie.v9i1.10955

    Una Eduación para el siglo XXI. Propuesta de Reforma

    Get PDF
    El entorno familiar, las diferentes instituciones de carácter social y los medios de comunicación, entre otros, configuran el medio cultural en el cual deberá insertarse la escuela para desarrollar su labor. La inhospitalidad del contexto puede conducir al pesimismo cultural que supone una imposibilidad de mejorar la situación educativa, sin embargo es posible ubicarse en la posición alternativa que lleva a corregir las fallas del diseño del sistema que se derivan de la falta de exigencia escolar, las limitaciones de formación y capacitación del cuerpo docente y la carencia de incentivos. En este marco de referencia es que se ha desarrollado una propuesta de reforma educativa.Education
    corecore