21 research outputs found

    Pengaruh Pemulsaan Jerami Padi dan Sistem Olah Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Non-Organik

    Get PDF
    One of the factors that decrease the production of the soybean crop is the low level of soil fertility. Soil fertility can be improved with the use of mulch combined with proper tillage. This Research is needed to determine the dose and the right soil processing combined with optimal doses of straw mulch to improve the growth and yield of soybean.This research conducted wit Split Plot Design with three replication, with soil tillage as main plot and rice straw mulch as sub plot. Soil tillage arranged with 3 level, O1:  maximum soil tillageO2: minimum soil tillage and O3: without soil tillage. Rice straw mulch arranged with 4 level, M0: without rice straw mulch (control), M1: rice straw mulch 2 ton/ha, M2: rice straw mulch 4 ton/ha and M3: rice straw mulch 6 ton/ha. The results showed there were no significant interactions and influences between pemulsaaan treatment combined with tillage on the growth and yield of soybean. One of the factors that decrease the production of the soybean crop is the low level of soil fertility. Soil fertility can be improved with the use of mulch combined with proper tillage. This Research is needed to determine the dose and the right soil processing combined with optimal doses of straw mulch to improve the growth and yield of soybean.This research conducted wit Split Plot Design with three replication, with soil tillage as main plot and rice straw mulch as sub plot. Soil tillage arranged with 3 level, O1:  maximum soil tillageO2: minimum soil tillage and O3: without soil tillage. Rice straw mulch arranged with 4 level, M0: without rice straw mulch (control), M1: rice straw mulch 2 ton/ha, M2: rice straw mulch 4 ton/ha and M3: rice straw mulch 6 ton/ha. The results showed there were no significant interactions and influences between pemulsaaan treatment combined with tillage on the growth and yield of soybean.Key words: Soybean, Rice Straw Mulch dan Soil Tillage.

    Pengaruh Metode Penanaman Lingkar Berjajar Pada Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata).

    Get PDF
    The experiment aims to know the effect of The off-row circle planting method on the growth of sweet corn. This research was conducted in the Sub District of Siman, Ponorogo, with altitude 140 asl and textured clay grumosol soil types. The research used a randomized block design (CBD) with 4 kinds of planting spaces included C1 = 8 plant / (60x80) cm2, C2 = 16 plant / (60x80) cm2, C3 = 12 plant/ (60 x 80) cm2, C4 = 1 plant/ (60 x 80) cm2, C5 = 1 plant/ (60 x 80) cm2 with mowing. Each experimental unit was repeated 5 times so that there were 25 units. The observation was done at 21,28, 35, 42 and DAP (the day after planting). Some vegetative growth traits of sweet corn were determined as plant height (cm), the number of leaves (leaf plant-1), leaf area (m2) and leaf area index, fresh weight (g) and dry weight (g). Row circle planting method affected the fresh weight and dry weight of sweet on 49 DAP, sweet corn with 1 plant/ (60 x 80) cm2 with mowing treatments showed the higher value  and significantly different with other treatments, with 803 g for fresh weight and 7,70 g for dry weight

    Strategi Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau Di Kabupaten Ponorogo

    Get PDF
    Di kabupaten Ponorogo luas tanaman tembakau mencapai 503 hektar yang tersebut di 10 kecamatan dengan 4 jenis tembakau yang ditanam oleh petani tembakau di musim tanam tembakau tahun 2018. Produksi tanaman tembakau di kabupaten Ponorogo mencapai 609 ton denga produktivitas rata antara 1,2 – 1,5 ton/hektar tembakau kering (rajangan, krosok dan asepan). Produksi ini semakin tahun semakin meningkat seiring pertambahan luas areal penanaman tembakau dan peningkatan kualitas dan kuantitas cara budidaya tanaman tembakau.Perluasan areal pertanaman tembakau masih terbuka lebar diseluruh wilayah kabupaten Ponorogo, kecuali wilayah kecamatan Pudak karena kondisi iklim yang kurang cocok untuk pengembangan tembakau dan wilayah kecamatan Jetis karena kondisi angin yang terlalu kencang. Penelitian ini menggunakan Analisis SWOT serta analisis deskriptif untuk mengidentifikasi, mengetahui dan menganalisis pelaksanaan usaha tembakau dalam rangka penumbuhan usaha agribisnis dengan cara identifikasi data sekunder pada Dinas Pertanian (bidang perkebunan) kabupaten Ponorogo dan wawancara dengan anggota kelompok tani tembakau kabupaten Ponorogo. Hasil SWOT Analisys menunjukkan pada posisi kuadarn I (agresif) yang artinya dalampengembangan kawasan industri tembakau harus maju terus dengan menggunakan seluruh kekuatan yang merupakan faktor internal untuk memanfaatkan peluang yang merupakan faktor eksternal yang ada

    IBM PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR 2 DAN 3

    Get PDF
    Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah 1) Memberikan wawasan baru kepada para santri KMI PMDG 2 dan 3 tentang perbanyakan tanaman 2) Memberikan wawasan  kepada para santri tentang pembuatan taman 3) Santri bisa melakukan penyedian bibit tanaman hias dan tanaman buah secara mandiri 4) Akan terbentuk taman-taman baru atau ruang terbuka hijau sehingga akan meningkatkan kenyamanan bagi penghuni asrama. Tahapan dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dibagi menjadi pra pelaksanaan dan pelaksanaan. Tahapan prapelaksanaan  meliputi : 1)  Observasi lapangan. 2) Tahapan sosialisasi. Merupakan tahapan yang diperlukan untuk mensosialisasikan tahapan-tahapan IbM. 3) Tahapan persiapan alat dan bahan. Merupakan tahapan persiapan untuk menyiapkan segala persiapan alat dan bahan sebagai bahan praktek pelatihan untuk mitra. Adapun tahapan pelaksaan meliputi 1) Praktek pembuatan verticulture dan wall planter bag  2) Materi tentang Perbanyakan tanaman hias dengan  perbanyakan vegetatif  3) Praktek perbanyakan tanaman buah dengan grafting 4) Praktek pembuatan mini garden. Dari hasil observasi lapangan, diketahui permasalahan dari mitra 1 (PMDG 2) adalah 1) Kondisi vegetasi taman di PMDG 2 kurang variatif 2) Kurangnya skill dalam manajemen pengelolaan dan perawatan taman. Sedangkan permasalahan mitra 2 (PMDG 3) adalah 1) Kondisi vegetasi taman di PMDG 2 kurang variatif 2) Kurangnya skill dalam manajemen pengelolaan dan perawatan taman. Kesimpulan dari kegiatan IbM tersebut adalah kegiatan IbM sudah dapat menyelesaikan permasalahan mitra adalah 1) Santri terampil dalam penyediaan bahan tanam tanaman hias dan buah untuk di tanam di lingkungan pondok 2) Santri terampil dalam  nembuat vertical garden. 3) Santri terampil dalam membuat mini garden

    Strategi Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau Di Kabupaten Ponorogo

    Get PDF
    Di kabupaten Ponorogo luas tanaman tembakau mencapai 503 hektar yang tersebut di 10 kecamatan dengan 4 jenis tembakau yang ditanam oleh petani tembakau di musim tanam tembakau tahun 2018. Produksi tanaman tembakau di kabupaten Ponorogo mencapai 609 ton denga produktivitas rata antara 1,2 – 1,5 ton/hektar tembakau kering (rajangan, krosok dan asepan). Produksi ini semakin tahun semakin meningkat seiring pertambahan luas areal penanaman tembakau dan peningkatan kualitas dan kuantitas cara budidaya tanaman tembakau.Perluasan areal pertanaman tembakau masih terbuka lebar diseluruh wilayah kabupaten Ponorogo, kecuali wilayah kecamatan Pudak karena kondisi iklim yang kurang cocok untuk pengembangan tembakau dan wilayah kecamatan Jetis karena kondisi angin yang terlalu kencang. Penelitian ini menggunakan Analisis SWOT serta analisis deskriptif untuk mengidentifikasi, mengetahui dan menganalisis pelaksanaan usaha tembakau dalam rangka penumbuhan usaha agribisnis dengan cara identifikasi data sekunder pada Dinas Pertanian (bidang perkebunan) kabupaten Ponorogo dan wawancara dengan anggota kelompok tani tembakau kabupaten Ponorogo. Hasil SWOT Analisys menunjukkan pada posisi kuadarn I (agresif) yang artinya dalampengembangan kawasan industri tembakau harus maju terus dengan menggunakan seluruh kekuatan yang merupakan faktor internal untuk memanfaatkan peluang yang merupakan faktor eksternal yang ada

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK PERAWATAN DIRI KUSTA (KPD) PUSKESMAS SLAHUNG DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH

    Get PDF
    AbstractThe purpose of community service activities with the title Empowerment Group Care (KPD) Leprosy at public healthy Service, District Slahung by potential development fruit nursery, first objective are, to helping public healthy Service, District Slahung as the chief of activities KPD leprosy to increasing the participation rate of leprosy patients in KPD to attend the activities KPD by providing activities pull through the empowerment of leprosy patients in agriculture, especially fruit nurseries. The second objective is to increase the potential of agriculture in the district Slahung especially fruit by empowering KPD Leprosy public healthy Service, District Slahung. To achieve the goals of community service which have conducted the faculty team Agroteknologi Gontor Darussalam University, community service activities carried out in the form of materials, discussion and question and answer, simulation and practice. Once completed community service activities, there was an evaluation. Community service activities are carried out in public healthy Service, District Slahung can be concluded that an increase in the participation of members KPD KPD Leprosy activities. KPD members Leprosy quite interested in community service activities in the field of fruit plant nurseries because most members of the KPD Leprosy is a farmer. The KPD members of both leprosy have been able to carry fruit plant nurseries by grafting and cuttings. Abstrak Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Pemberdayaan Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta Puskesmas Slahung Dalam Pengembangan Potensi Pembibitan Tanaman Buah yang pertama adalah membantu puskesmas selaku pelaksana kegiatan KPD kusta dalam meningkatkan angka partisipasi penderita kusta di KPD untuk hadir di kegiatan KPD dengan memberikan kegiatan yang menarik melalui pemberdayaan penderita kusta di bidang pertanian khususnya pembibitan tanaman buah. Tujuan yang kedua adalah meningkatkan potensi pertanian di kecamatan Slahung khususnya tanaman buah dengan memberdayakan kelompok KPD Kusta Puskesmas Slahung. Untuk mencapai tujuan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan tim dosen Agroteknologi Universitas Darussalam Gontor, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pemberian materi, diskusi dan tanya jawab, simulasi serta praktek. Setelah kegiatan pengabdian masyarakat selesai, dilakukan evaluasi. Dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas Slahung di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan partisipasi anggota KPD pada kegiatan KPD Kusta. Anggota KPD Kusta cukup tertarik pada kegiatan pengabdian masyarakat dibidang pembibitan tanaman buah karena sebagian besar anggota KPD Kusta adalah petani. Para naggota KPD kusta sudah mampu melaksanakan pembibitan tanaman buah dengan okulasi dan stek
    corecore