53 research outputs found

    Peningkatan jiwa entrepreneurship bagi siswa SMK

    Get PDF
    The productive unemployment rate in Central Java is quite high, of which 13.5% are vocational graduates. Entrepreneurship can be a solution to reduce productive unemployment. However, to run entrepreneurship requires strong interest and motivation. This community service is carried out to increase the entrepreneurial spirit of students at SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. The implementation stages include analysis of partner problems, data collection, presentation and training, filling out post-socialization questionnaires, and evaluating the results of the implementation. Tips and tricks, challenges and obstacles, the importance of motivation in entrepreneurship are the main material presented in the presentation. In the training, students make business plans based on their individual choices. The percentage of consideration in the business field choosing is dominated by the suitability of majors in SMK (about 40%) and the trend that is developing (20%). While, the reasons for the suitability of hobbies, family background and others are 18%, 14%, and 8%, respectively. The students' understanding and interest in entrepreneurship increased significantly. This increase can be seen from the change in the percentage of students' plans after graduation. The number of students who wish to work in agencies or companies is around 70% (before socialization) and about 30% (after socialization). The number of students interested in entrepreneurship increased from 15% to 68%. These results show that the students' interest has shifted from "becoming an employee" to "becoming an entrepreneur"

    OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PROSES PADA EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos)

    Get PDF
    Gelatin merupakan senyawa yang terdiri atas 50,5% karbon, 17% nitrogen, 6,8% hidrogen, dan 25,2% oksigen. Senyawa ini merupakan campuran dari protein dan peptida yang dapat dihasilkan dari proses ekstraksi kolagen hewan. Pemanfaatan gelatin dalam berbagai industri, yaitu industri makanan dan minuman, industri fotografi, farmasi, kecantikan, dan industri kimia lainnya. Pemilihan tulang ikan bandeng sebagai bahan baku penelitian karena jumlahnya yang relatif banyak dan belum diimbangi oleh pengolahan terhadap limbah tulang ikan bandeng tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi gelatin dari tulang ikan bandeng (Chanos chanos). Di samping itu, studi ini juga mengevaluasi pengaruh suhu dan ekstraksi terhadap karakteristik gelatin yang dihasilkan. Tulang ikan bandeng diekstraksi dalam gelas beker dan diaduk dengan kecepatan pengadukan yang konstan, yaitu sekitar 520 rpm. Variasi suhu yang diinvestigasi adalah 50°C, 70°C, dan 90°C. Sedangkan variasi waktu ektraksi yang digunakan adalah 1,5 jam, 2 jam, 2,5 jam, dan 3 jam. Rendemen gelatin tertinggi diperoleh pada suhu 70°C dan waktu ekstraksi 2,5 jam, yaitu sekitar  2,43%. Sedangkan karakteristik hasil penelitian terbaik diperoleh pada suhu 70°C, dan waktu reaksi 2 jam dengan kadar air 8%, kadar abu 2%, viskositas 2,237 cP, dan pH 4,2. Hasil gelatin ini diaplikasikan pada pembuatan resep sirup. Gelatin tulang ikan bandeng dengan konsentrasi 7%/L dibutuhkan untuk memperoleh viskositas sirup yang sama dengan sirup komersial

    Laporan Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (Pekerti) Karakteristik Produk Pirolisis Dari Sekam Padi, Tongkol Jagung, Dan Serbuk Gergaji Kayu Jati Menggunakan Katalis Zeolit

    Get PDF
    Menurut BPS (2009), Indonesia memiliki sawah seluas 12,84 juta hektar yang menghasilkan padi sekitar 63,84 juta ton. Kadar sekam padi terhadap berat padi keseluruhan sekitar 15 - 20%. Ini berarti limbah sekam padi yang dihasilkan bangsa Indonesia sekitar 8,2 – 10,9 ton/tahun. Berdasarkan data dari Perum Perhutani Jawa Tengah,mengatakan bahwa produksi kayu jati di Jawa Tengah keadaan Februari Tahun 2011 adalah sebesar 35.654 m3. Produksi kayu jati untuk wilayah Surakarta sebesar 2.500 m3. Berdasarkan uraian di atas potensi limbah yang besar dari serbuk sekam padi, serbuk gergaji kayu jati dan kayu glugu ini hanya sedikit yang baru dimanfaatkan secara optimal. Karenanya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian karakteristik produk pirolisis dari serbuk sekam padi, serbuk gergaji kayu jati, dan kayu glugu dengan menggunakan katalis zeolit. Pada penelitian tahun pertama akan dilakukan pirolisis dari kayu jati, sekam padi, dan glugu. Penelitian dimulai dengan me-design dimensi alat pirolisis, melakukan penelitian pendahuluan. Dari penelitian tahun pertama ini akan diperoleh hasil pirolisis dari masing-masing bahan yang terdiri dari asap cair dan bio-char. Setelah penelitian selesai dilakukan uji sifat fisik dan kimia dari asap cair dan bio-char tersebut. Uji terdiri dari uji massa jenis, viskositas, pH, komposisi, dan warna serta nilai kalor. Berdasarkan penelitian yield asap cair tertinggi sebesar 44,75% pada pirolisis sekam padi pada suhu 600oC sedangkan pada variasi perbandingan katalis diperoleh yield sebesar 44,74% pada perbandingan sekam padi : zeolit = 1 : ¼. Yield char tertinggi sebesar 58,14% pada pirolisis kayu glugu pada suhu 450°C sedangkan pada variasi perbandingan katalis diperoleh yield sebesar 64,87% pada perbandingan kayu jati dan kayu glugu: zeolit = 1 : 1/8. Yield gas tertinggi sebesar 24,50% pada pirolisis kayu jati pada suhu 450oC sedangkan pada variasi perbandingan katalis diperoleh yield sebesar 30,35% pada perbandingan sekam padi : zeolit = 1 : 1. Kadar CO2 tertinggi sebesar 35,6625% pada pirolisis kayu glugu . Senyawa terbanyak pada asap cair adalah asam asetat (25,71%), asam metakrilat 24,91%, dan krotanaldehida (21,39%)

    PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PERAJIN BATIK TULIS HUNIAN TETAP PAGER JURANG CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

    Get PDF
    Mitra pengabdian masyarakat ini adalah perajin batik Serat Merapi yang berdiri sejak tahun 2013. Proses identifikasi permasalahan yang ditemui dan dihadapi oleh mitra telah disepakati bersama terdapat dua masalah utama, yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran. Secara umum tujuan dari program ini adalah peningkatan dan perbaikan usaha mitra dalam aspek produksi dan pemasaran. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat (participatory rural appraisal). Prosedur kerja kegiatan terdiri dari persiapan, sosialisasi, serta penyelesaian masalah mitra dalam aspek produksi, dan manajemen.Dilanjutkan dengan evaluasi bersama, serta terakhir pelaporan dan publikasi. Hasil pengabdian yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas batik tulis melalui penggunaan kompor listrik mampu meningkatkan antusiasme semua anggota kelompok batik tulis Serat Merapi. Penyuluhan dan demonstrasi alat mudah diikuti dan dipahami oleh semua anggota Serat Merapi. Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa adanya penghematan dalam penggunaan kompor listrik dibandingkan dengan kompor minya tanah. Kebutuhan biaya dalam satu bulan untuk kompor listrik hanya sebesarRp 58.410,00 sedangkan untuk kompor minyak tanah sebesar Rp255.000,00. Selain itu, kelebihan yang ada pada kompor listrik adalahkemampuannya disesuaikan dengan daya listrik rumah produksi, terdapat pengatur suhu optimal lilin (malam), lilin lebih cepat mencair, dan kualitas lilin yang dihasilkan cukup baik. Hasil pengabdian yang dilakukan dapat dikatan berhasil, terutama karena memberikan tambahan pengetahuan dan penerapan teknologi pada kelompok batik tulis serat merapi

    Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas 40.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    AlF3 products needed by industry consolidation Al to lower the melting point of Al, so a great need for fuel for the heat of fusion can be reduced. AlF3 needs is increasing from year to year, particularly the developed countries that have a lot of industries Al in it such as China and India. This factory will be established in 2020 in Gresik with raw materials H2SiF6 and Al(OH)3 with production capacity of 40,000 tons/year. The reactor used is a reactor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor) which took place in the exothermic solid-liquid phase with the operating conditions of 70°C and a pressure of 1 atm. The next main process is crystallization and drying. To produce AlF3 with a capacity of 5050.505 kg / h takes H2SiF6 much as 8477.641 kg / hr and Al(OH)3 as much as 4518.540 kg/hour. While the need for water utilities as much as 2653.772 kg/hour of steam as much as 2666.488 kg/hour, as much as 1212.123 kW of electricity, compressed air as much as 115.582 kg/hour, the diesel fuel as much as 69.986 liters/hour and propane as much as 553.510 kg/hour. The factory operated for 330 days with the number of employees 202 people. The economic analysis shows the Percent Return on Investment (ROI) before tax of 35.5% and 26.6% after tax. Pay Out Time (POT) before taxes for 2.20 years and 2.73 years after tax for. Break Event Point (BEP) amounted to 49.38%, Shut Down Point (SDP) 27.97% and the Discounted Cash Flow (DCF) of 34.91%. Based on the above results and to consider several aspects such as operating conditions instrument with atmospheric pressure and low temperature, the raw material is not volatile and hygroscopic, waste does not damage the environment and location of the establishment of factories in the area of non-conflict, the plant AlF3 is profitable and feasible to set. Keyword: aluminium fluoride, aluminium hydroxide, fluosilicic aci

    Prarancangan Pabrik Metil Laktat Dari Asam Laktat Dan Metanol Kapasitas 15.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    ABSTRACT Methyl Lactate is a product that is used as a synthetic raw material in the fields of pharmaceutical, perfume raw materials (fragrance) in the field of cosmetics and in the field of electronic materials industry as a cleaner, glass cleaner, solvent printing, plastic solvents, paint solvents and materials for insecticides. To meet domestic needs and their export opportunities that are still open, the plant is designed with a capacity of Methyl Lactate 15,000 tons / year with the raw material of Lactic Acid and Methanol. The factory is planned to stand in Bontang, East Kalimantan in 2020. The process of making methyl lactate used in a reactor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor), which serves for reacting lactic acid material from a factory in China and Musashino Chemical Methanol from PT. Kaltim Methanol Industry in Bontang, East Kalimantan with sulfuric acid catalyst of PT. Indonesian Acids Industry in Bekasi, East Jakarta, on a liquid-liquid phase, with the irreversible nature of the reaction, exothermic, isothermal, non-adiabatic reactor at a temperature of 100 ° C and a pressure of 2.4 atm. Conversion for this reaction was 75.75%. Distillation tower that consists of four used to purify the product of the reactor in order to obtain methyl lactate purity of 98.28% with 1.72% impurities 0.000081% Lactic Acid and Sulphuric Acid. Lactic acid requirement for this plant as much as 1428.79 kg / h and needs Methanol as much as 512.23 kg / hour. Products such as methyl lactate as much as 1861.34 kg / hour. A support unit includes unit procurement process plant water, steam, compressed air, electricity and fuel. The factory is also supported by laboratories that control the quality of raw materials and products as well as plant waste material. River water as cooling needs of 69041.36 kg / hour, the supply of steam at 1805.16 kg / h, the compressed air requirement of 5.26 kg / hour, demand for electricity is obtained from the PLN and one as a backup generator, the solar requirement by 0 , 22 m3 / h. The form of the selected company is a Limited Liability Company (PT). Systems based on the division of employees working hours of employees shift and non-shift which numbered 171 people. Methyl Lactate factory is at low risk with a fixed capital of Rp 300,603,870,789.76 and working capital of Rp 100,127,930,222.16. Profit before tax of Rp 96,539,200,568.50 per year and after taxes amounting to Rp 67,577,440,397.95 per year. From the calculations, the value of the Return On Investment (ROI) before tax after tax 32.12% and 22.48%. Pay Out Time (POT) before tax is 2.37 years and 3.08 years after tax. Break Even Point (BEP) amounted to 44.4% and Shut Down Point (SDP) amounted to 23.79%. Discounted Cash Flow (DCF) of 41.5%. Based on the calculation of technical and economic evaluation has been done, the plant Methyl Lactate with a capacity of 15,000 tons per year eligible to be established. Keywords: lactic acid, esterification, methyl lactat

    Prarancangan Pabrik Metil Salisilat Dari Asam Salisilat Dan Metanol Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas 15.000 Ton/Tahun

    Get PDF
    Pabrik metil salisilat dengan bahan baku asam salisilat dan metanol direncanakan didirikan di kawasan industri Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 15.000 ton/tahun pada tahun 2015. Pembuatan metil salisilat dilakukan dengan proses esterifikasi pada reaktor RATB non adiabatic isothermal. Reaksi berlangsung pada fase cair irreversible dan eksotermis. Pada suhu 63oC dan tekanan 1 atm. Kebutuhan C7H7O3 untuk pabrik ini sebanyak 2.193,2938 kg/jam dan metanol sebanyak 5.017,1360 kg/jam. Produk berupa metil salisilat sebanyak 1.893,9394 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebanyak 67.662.22 kg/jam yang diperoleh dari air sungai Cidanau, Cilegon, Banten. Kebutuhan steam sebanyak 8.868,20 kg/jam, yang diperoleh dari boiler dengan baku fuel oil sebanyak 16.695,81 L/hari, kebutuhan udara tekan sebanyak 500 kg/jam dan kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator sebesar 1000 kW dengan kebutuhan bahan bakar sebanyak 214,21 kg/jam. Pabrik direncanakan beroprasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah 3 karyawan 177 orang, modal tetap sebesar Rp 451.458.788.687,65 per tahun. Modal kerja sebesar Rp 74.082.555.118,53 per tahun. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp 77.331.868.679,06 per tahun. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak sebesar 26,72 % dan sesudah pajak sebesar 18,71 %. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 2,723 tahun dan setelah pajak 3,484 tahun. Break event point (BEP) sebesar 53,70 %, shut down point (SDP) sebesar 32,66%, discounted cash flow (DCF) sebesar 36,39 %. Berdasarkan pertimbangan bahwa ROI, POT, BEP, SDP dan DCF untuk pabri beresiko rendah perhitungannya memenuhi standar maka pabrik metil salisilat ini layak untuk didirikan vi

    Prarancangan Pabrik Etil Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas 55.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Prarancangan pabrik etil akrilat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan etil akrilat dalam negeri dan tidak menutup kemungkinan untuk diekspor. Pabrik etil akrilat dengan kapasitas 55.000 ton per tahun ini membutuhkan bahan baku etanol sebanyak 4.744,96 kg per jam dan asam akrilat sebanyak 5.583,47 kg per jam. Utilitas yang dibutuhkan dalam setiap jamnya antara lain 14.679,08 liter air, 4.035,82 kg steam, 453,84 kg bahan bakar batu bara, dan 98,43 kW listrik. Etil akrilat dibuat melalui reaksi esterifikasi asam akrilat dan etanol dengan katalis asam sulfat. Proses sintesa etil akrilat dilakukan di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB), reaksi berlangsung pada fase cair pada suhu 70ºC dan tekanan 1 atm. Untuk memurnikan etil akrilat dilakukan proses distilasi dan dekantasi sehingga diperoleh produk etil akrilat dengan kemurnian 99,5%. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh hasil yaitu Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 76,47% dan setelah pajak sebesar 53,53%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,16 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 1,57 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 41,24%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 31,85%. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 47,30%. Berdasarkan data di atas maka pabrik etil akrilat dengan proses esterifikasi ini layak untuk didirikan

    Prarancangan Pabrik Resin Fenol Formaldehida Dari Fenol Dan Formaldehida Dengan Katalis Asam Sulfat Kapasitas 35.000 Ton Per Tahun

    Get PDF
    Semakin berkembangnya industri-industri yang membutuhkan bahan resin fenol formaldehida mengakibatkan kebutuhan resin fenol formaldehida di dunia semakin meningkat. Prarancangan pabrik fenol formaldehid resin ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku fenol formaldehid resin dalam negeri dan untuk diekspor. Fenol formaldehid resin dibuat dengan menerapkan reaksi substitusi aromatik elektrofilik dari fenol dan formaldehid dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4). Proses pembuatan fenol formaldehid resin di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Reaksi berlangsung pada fase cair, dimana masing-masing reaksi dijalankan pada suhu 94ºC dan tekanan 1 atm. Untuk memurnikan fenol formaldehid resin dilakukan proses dekantasi dan destilasi sehingga dapat diperoleh produk dengan kemurnian 98%. Pabrik fenol formaldehid resin dengan kapasitas 35.000 ton per tahun ini membutuhkan bahan baku fenol sebanyak 29.182,5061 ton per tahun, formaldehid sebanyak 29.117,1477 ton per tahun, dan asam sulfat sebanyak 5.443,1597 ton per tahun. Utilitas yang dibutuhkan dalam setiap tahunnya meliputi 40.839.208,5185 liter air per tahun, 42.100,648 ton steam per tahun, 5.403,928 ton per tahun batu bara, 786.671,741 kW listrik per tahun, dan 804.038,40 m3 udara tekan. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh parameter-parameter ekonomi sebagai berikut: Fixed Capital Investment sebesar Rp 211.087.891.589,42 dan Working Capital Investment sebesar Rp 155.902.882.398,58; Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 84,11% dan setelah pajak sebesar 58,87%; Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,06 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 1,45 tahun; Break Even Point (BEP) sebesar 56,14%; Shut Down Point (SDP) sebesar 27,72%; dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 31,36%. Berdasarkan data di atas maka pabrik ini layak untuk didirikan
    corecore