5 research outputs found
Analisis Sistem Pengendalian Temperatur WHT dalam Operasi Tunak Untai FASSIP-02
Pengembangan teknologi pendingin pasif dilakukan secara intensif melalui kegiatan penelitian menggunakan Untai Uji Fasilitas Simulasi Sistem Passif (FASSIP-02). Salah satu komponen Untai Uji FASSIP-02 adalah Water Heating Tank (WHT) yang menyimulasikan bejana penghasil kalor dan memiliki empat pemanas elektrik dengan dua yang dikendalikan secara otomatis. Pengendalian temperatur WHT berdasarkan pembacaan tiga termokopel tipe-K yang dipasang gradual secara vertikal. Pengendalian temperatur WHT dalam kondisi tunak dilakukan untuk menyimulasikan keadaan nominal operasi reaktor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan visualisasi dinamika fluida WHT terhadap pengendalian pemanas pada kondisi tunak. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan eksperimen kondisi tunak yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan model WHT dan simulasi dinamika fluidanya menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasil analisis menunjukkan adanya karakteristik fluida yang berbentuk lapisan thermal pada awal pemanasan sebagai tatanan konveksi alam. Hal ini memunculkan perbedaan pembacaan temperatur aktual terhadap target. Amplitudo riak pembacaan tertinggi terdapat pada temperatur target 60°C sebesar 1,12°C. Oleh karena itu, profil dinamika fluida yang diamati dari dapat menjadi referensi dalam pengaturan kompensasi temperatur pengendalian pemanas
Studi Awal Desain Sistem Injeksi Aerosol Pada Pengembangan Fasilitas Eksperimen Pengungkung Containment (FESPeCo Mod.1)
Salah satu skenario kecelakaan reaktor nuklir berpendingin air ringan yaitu adanya lepasan zat radioaktif akibat terjadinya kebocoran sistem pemipaan primer. Simulasi kecelakaan dengan skenario tersebut dapat dilakukan menggunakan Fasilitas Eksperimen Simulasi Pendingin Containment (FESPeCo). Untuk memenuhi kebutuhan penelitan saat ini, revitalisasi FESPeCo dilakukan dengan menambahkan sistem injeksi aerosol menjadi FESPeCo Mod.1. Sistem injeksi aerosol terdiri dari unit kompressor, pengaduk, dan pengatur aliran fluida. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat desain tabung aerosolsebelum dilakukan fabrikasi. Metode Computational Fluid Dynamic (CFD) digunakan sebagai perangkat utama analisis dinamika fluida.. Untuk melihat pengaruh dinamika fluida terhadap bentuk geometri, variasi tekanan operasi diberikan pada keempat model diantaranya TAB 01, TAB 02, TAB 03, dan TAB 04. Berdasarkan hasil analisis terhadap keempat model tersebut, bentuk geometri ruang silinder memegang peranan penting dalam pengadukan. Selain itu, perbedaan ukuran inlet dan outlet dapat mempengaruhi kuantitas keluaran aerosol yang signifikan,ditinjau dari besar kecepatan aliran dan beda tekanannya. Oleh karena itu, model TAB 04 dapat direkomendasikan sebagai kandidat utama tabung aerosol bertekanan pada sistem injeksi aerosol. Kata kunci : Aerosol, Sistem Injeksi Aerosol, Laju Aliran, Beda Tekanan, FESPeCo Mod.1
Investigation of Natural Circulation Flow Under Steady-State Conditions Using a Rectangular Loop
Passive safety systems have garnered significant attention, particularly in situations where active systems fail. The comprehension of natural circulation phenomena plays a vital role in the advancement of passive cooling systems in nuclear power plants. The objective of this study is to examine the flow patterns under steady state conditions and assess the Grashof number. The experimental approach involved maintaining temperature differences of 60°C, 70°C, 80°C, and 90°C for a duration of 3 hours, with 3 replications. Alterations in temperature have an impact on the physical properties of water, such as density, viscosity, and specific heat. The calculations indicate that the minimum Grashof number occurs at 60°C (2.49×1012), while the maximum is observed at 90°C (9.42×1012), with an R2 value of 0.96533. Turbulent flow patterns were observed during each temperature fluctuation, which aligns with previous research on the Ress value of Grm/NG
Analisis Aliran Sirkulasi Alami di Bagian Pendingin Berdasarkan Variasi Temperatur Air Pemanas pada Untai Rektangular TP FASSIP-04 Ver.2
Sistem pendingin pasif berbasis mekanisme sirkulasi alami menjadi topik hangat dalam sistem keselamatan PLTN karena tidak membutuhkan pasokan listrik dan juga lebih ekonomis, maka perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh karakteristik pendinginan pada bagian tangki pendingin perlu dipelajari mengingat proses pendinginan dilakukan dengan model tidak langsung. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk menganalisis aliran sirkulasi alami di bagian pendingin berdasarkan variasi temperatur air pemanas pada Untai Rektangular TP FASSIP-04 Ver.2. Penelitian dilakukan untuk memperoleh karakteristik perubahan temperatur pada bagian tangki pendingin berdasarkan variasi temperatur air pemanas serta bilangan Reynold dan laju aliran yang terjadi terhadap variasi temperatur. Metode penelitian dilakuan secara eksperimental dengan memvariasi temperatur air pemanas dari 50oC, 60oC, dan 70oC dengan daya pemanas 4,2 kW dan temperatur air pendingin ditetapkan pada 20oC. Pengolahan data menghasilkan grafik karakteristik temperatur dan laju aliran yang terjadi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa berdasarkan laju aliran sirkulasi alami yang terjadi pada bagian tangki pendingin Untai Rektangular TP FASSIP-04 Ver.2 untuk variasi temperatur air pemanas 50 oC sebesar 1,32 LPM berada pada rejim aliran laminar dengan bilangan Reynold bernilai 1851 sedangkan pada temperatur air pemanas 60 oC dan 70 oC sebesar 1,61 LPM dan 1,94 LPM berada pada rejim aliran transisi yang secara berturut-turut bilangan Reynold bernilai 2624 dan 3716. Kenaikan gradien temperatur antara sisi panas dan sisi dingin telah meningkatkan laju aliran sirkulasi alami dan mempengaruhi rejim aliran yang terbentuk