10 research outputs found

    Analisis Faktor Yangmempengaruhi Lulusan Sekolah Menengah Atas untuk Kuliah di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang turut berperan mempengaruhi keputusan lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat (SMA) dalam menentukan perguruan tinggi yang dituju untuk melanjutkan studi, dalam hal ini perguruan tinggi pelayaran, dan lebih spesifik lagi di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni). Sehingga dengan demikian, dapat menjadi acuan dalam meningkatkan minat lulusan SMA untuk masuk ke Akpelni di masa mendatang. Faktor-faktor yang diteliti meliputi persepsi mahasiswa, akses dan peluang, lingkungan belajar, tenaga pendidik, desain pembelajaran, profil lulusan, dan faktor pendukung yang kesemuanya terangkum dalam tahapan input/ masukan, proses, dan outcomes/ keluaran. Penelitian dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada 181 responden yang merupakan taruna Akpelni yang diterima pada tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor yang diduga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut, memiliki peran yang cukup besar dengan nilai kontribusi yang berbeda-beda. Pengaruh terbesar diberikan oleh profil alumni dengan skor 4,02 (skala 5), sementara faktor lain semuanya memiliki skor di atas 3,00. Jika melihat antara 3 tahapan, yang terendah nilainya adalah faktor proses, tepatnya pada faktor tenaga pendidik yang memiliki skor 1,33. Penelitian ini menunjukkan bagian yang masih kurang dan dapat dibenahi lebih baik lagi demi terjaganya citra institusi yang membuat lulusan SMA mengambil keputusan kuliah di Akpelni. Kata kunci: Lulusan SMA, Kuliah, Akpeln

    Studi Perbandingan Kualitas Pelaksanaan Sertifikasi Keterampilan Pelaut pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelaut dengan Pendekatan Total Quality Management In Education

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilanpelaut yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) di Indonesia dalam upaya mengkaji dayasaing lembaga diklat tersebut, baik itu daya saing di tingkat Nasional maupun dalam menjawab tantangan eraMasyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community). Sertifikasi keterampilan pelaut dilaksanakan denganmengacu pada ketentuan Internasional yakni Standard of Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers(STCW) 1978 beserta amandemennya. Sertifikasi keterampilan pelaut tersebut hanya bisa diselenggarakan olehlembaga diklat yang telah mendapat pengesahan dari Kementerian Perhubungan. Kualitas pelaksanaan sertifikasi dilembaga diklat selalu menjadi pertanyaan dari masyarakat bahkan juga dunia Internasional. Penelitian diperlukanuntuk menilai kualitas pelaksanaan sertifikasi tersebut, dan pendekatan yang dirasa paling tepat adalah denganmenggunakan Total Quality Management in Education yang meliputi 6 aspek yaitu Tangible, Competence, Attitude,Content, Delivery, dan Reliability. Penelitian dilakukan dengan mengajukan kuesioner kepada 108 responden yangmerupakan peserta sertifikasi keterampilan pelaut di Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni) Semarang.Melalui penelitian ini, diketahui bahwa peserta sertifikasi juga pernah mengikuti sertifikasi di 9 lembaga diklatselain Akpelni. Sehingga dengan demikian, bisa didapatkan gambaran juga secara umum tentang pelaksanaansertifikasi di lembaga diklat lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilanpelaut telah cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata TQM secara keseluruhan untuk 6 aspek padalembaga diklat Akpelni sebesar 4,25 (dengan skala 1-5). Pada lembaga diklat PIP Semarang diperoleh nilai TQMrata-rata 3,83. Adapun secara umum dari 8 lembaga diklat yang lain, nilai rata-rata TQM adalah 3,88. Jika melihathasil penelitian ini, masih ada bagian-bagian tertentu di lembaga diklat yang dapat diperbaiki dalam rangkameningkatkan kualitas pelaksanaan sertifikasi keterampilan pelaut. Perbaikan bisa dimulai dari aspek yangmendapatkan penilaian terendah, kemudian menuju pada aspek nilainya lebih tinggi. Perbaikan tersebut diharapkandapat mendorong peningkatan daya saing lembaga diklat maupun daya saing para pelaut Indonesia di kancahInternasional

    CONTRASTIVE ANALYSIS OF USING ACTIVE AND PASSIVE SENTENCE IN THE NOVEL OF “EAT, PRAY, AND LOVE” BY MARGARET GILBERT

    Get PDF
    The objective of this study was to find out the differences and similarities of using passive voice in Source Text (ST) and translated them into Target Text (TT). The difference and similarity itself was found by comparing two sentences in two languages, between Indonesian and English which focused on using the passive voice sentences. Besides that, a descriptive qualitative method and contrastive analysis technique were used in analyzing 20% of data. The main results of the study were: the data that used active sentence in source language, and transfer it into active sentence (AA) was about 244 data (82 %). Next, the data from active sentence in source language and transfer it into passive sentences (AP) in target language was 45 (15 %). Moreover, the data from source language in the form of passive sentence and translated it into passive sentence (PP) in target language was 10 (3%). However, 0 (0%) data was in passive sentence and translated it into active sentence (PA)

    Strategi Perusahaan Menghadapi Regulasi dan Perkembangan Teknologi Informasi

    No full text
    Perusahaan yang ingin tetap bertahan di era persaiangan global ini, mau tidak mau harus memiliki strategi dalam berbagai aspek. Strategi tersebut antara lain adalah dalam menghadapi regulasi pemerintah dan menyikapi perkembangan teknologi informasi. Penulisan dibuat berdasarkan studi pustaka dengan mempelajari teori yang terkait dan jurnaljurnal ilmiah hasil penelitian di bidang ini. Penelaahan pustaka dan hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa tidak semua peraturan yang ditetapkan pemerintah dapat mendukung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kebijakan yang strategis dalam menyikapi regulasi tersebut. Pada sisi lain, perusahaan sudah harus memaksimalkan pemanfaatan perkembangan teknologi informasi, secara khusus internet dan media sosial seperti . Kemampuan manajemen perusahaan dalam menetapkan strategi untuk menghadapi regulasi pemerintah dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, pada akhirnya akan menjadikan perusahaan mampu bersaing dan tetap unggul

    Analisis Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Maritim Swasta di Kota Semarang

    No full text
    Many previous studies have different result in showing effect of the competence to the work performance. That is aim of this research conducted which is to know how the competence has impact to the performance of lecturers in private maritime higher educations in Semarang. Research’s respondents are 54 lecturers from 3 private maritime higher educations in Semarang known as Akpelni, Stimart-AMNI, and ATP Veteran. According to this research, competence has high score as 4.25 and performance is lower than competence which is 3.97. Analysis of linier regression Y = 0.93 + 0.72X means that every improvement in competence (X) will also increase the level of performance (Y). Test distribution is normal (sig 0.310), classic assumption is fulfilled (sig 0.505). Hypothesis of the research is accepted, there is a significant impact from the competence to the performance of lecturers. The impact is calculated 41%, and the rest is another factors which are not involved in the model

    Analisis Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Maritim Swasta di Kota Semarang

    No full text
    Many previous studies have different result in showing effect of the competence to the work performance. That is aim of this research conducted which is to know how the competence has impact to the performance of lecturers in private maritime higher educations in Semarang. Research’s respondents are 54 lecturers from 3 private maritime higher educations in Semarang known as Akpelni, Stimart-AMNI, and ATP Veteran. According to this research, competence has high score as 4.25 and performance is lower than competence which is 3.97. Analysis of linier regression Y = 0.93 + 0.72X means that every improvement in competence (X) will also increase the level of performance (Y). Test distribution is normal (sig 0.310), classic assumption is fulfilled (sig 0.505). Hypothesis of the research is accepted, there is a significant impact from the competence to the performance of lecturers. The impact is calculated 41%, and the rest is another factors which are not involved in the model

    Strategi Perusahaan Menghadapi Regulasi dan Perkembangan Teknologi Informasi

    No full text
    Perusahaan yang ingin tetap bertahan di era persaiangan global ini, mau tidak mau harus memiliki strategi dalam berbagai aspek. Strategi tersebut antara lain adalah dalam menghadapi regulasi pemerintah dan menyikapi perkembangan teknologi informasi. Penulisan dibuat berdasarkan studi pustaka dengan mempelajari teori yang terkait dan jurnaljurnal ilmiah hasil penelitian di bidang ini. Penelaahan pustaka dan hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa tidak semua peraturan yang ditetapkan pemerintah dapat mendukung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kebijakan yang strategis dalam menyikapi regulasi tersebut. Pada sisi lain, perusahaan sudah harus memaksimalkan pemanfaatan perkembangan teknologi informasi, secara khusus internet dan media sosial seperti . Kemampuan manajemen perusahaan dalam menetapkan strategi untuk menghadapi regulasi pemerintah dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, pada akhirnya akan menjadikan perusahaan mampu bersaing dan tetap unggul

    Enhance Security Awareness of The Vessel's Crew During Transiting High Risk Area (Case Study on Board MT. Bull Sulawesi)

    No full text
    This paper is focused on the increasing security awareness of vessel’s crew to meet with the increasing of pirate activities in High Risk Area especially on Arabian Sea. Methodologies used are observation, interview, and library study. Observation was made during 12 months on board MT. Bull Sulawesi, a crude oil tanker operated by PT. Gemilang Bina Lintas Tirta Tbk. Even all crew hold proficiency certificate based on International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code, but according to the observation in fact, found there are some crew that do not understand yet with the main principles of security on board the vessel. Procedure of transiting High Risk Area looks like not well understood by all crew and officer. While on other side, security equipments are also available in a very limited quantity and quality. Regarding to this situation, some recommendations proposed such as conduct a regular security drill to make sure that all crew familiar with their own duty and responsibility. A safety meeting is also an effective way to improve knowledge of crew and officer related to security procedure. Company should also involve in preparing security equipments as per regulation especially upon it is requested by the vessel, in order to ensure that vessel will transit High Risk Area securely

    Enhance Security Awareness of The Vessel's Crew During Transiting High Risk Area (Case Study on Board MT. Bull Sulawesi)

    No full text
    This paper is focused on the increasing security awareness of vessel’s crew to meet with the increasing of pirate activities in High Risk Area especially on Arabian Sea. Methodologies used are observation, interview, and library study. Observation was made during 12 months on board MT. Bull Sulawesi, a crude oil tanker operated by PT. Gemilang Bina Lintas Tirta Tbk. Even all crew hold proficiency certificate based on International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code, but according to the observation in fact, found there are some crew that do not understand yet with the main principles of security on board the vessel. Procedure of transiting High Risk Area looks like not well understood by all crew and officer. While on other side, security equipments are also available in a very limited quantity and quality. Regarding to this situation, some recommendations proposed such as conduct a regular security drill to make sure that all crew familiar with their own duty and responsibility. A safety meeting is also an effective way to improve knowledge of crew and officer related to security procedure. Company should also involve in preparing security equipments as per regulation especially upon it is requested by the vessel, in order to ensure that vessel will transit High Risk Area securely

    Kajian Implementasi Manajemen Mutu sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

    No full text
    Article written with Budi Purnomo and presented in SNTT SV UGM on 26 October 201
    corecore