12 research outputs found

    Optimization of Papaya Seed Oil Production Process (Carica papaya L.) with Soxhlation Extraction Method using Factorial Design

    Get PDF
    This study aims to optimize the extraction of papaya seed oil (Carica papaya L.) using a factorial design level 2. Papaya seeds are a significant component of the fruit, comprising approximately 14.3% of the total fruit weight. These seeds contain about 25% vegetable oil, predominantly composed of unsaturated fatty acids, which have the potential to be processed into consumable oil. The extraction method employed is Soxhlet extraction using a non-polar solvent, n-hexane. A factorial design level 23 was utilized to determine the most influential process variables. The variables were considered to the ratio of papaya seed mass to solvent volume (1:7 and 1:11), particle size (10 and 30 mesh), and extraction time (170 and 190 min). Optimization was conducted using the quicker method calculation, where the determination of the largest effect and the largest main effect played a crucial role. The analysis revealed that the ratio of papaya seed mass to solvent volume had the most significant main effect, with an effect value of 0.1217. From the analysis, it was found that the 1:7 ratio produced the lowest level of Free Fatty Acids (FFA) in the oil, at 0.5076%, which aligns with the Indonesian National Standard (SNI) requirement of 0.36-0.82% FFA content. Furthermore, an analysis of density, viscosity, and moisture content was conducted on the 1:7 ratio. The test results showed that the 1:7 ratio resulted in an oil density of 0.924 g/mL, moisture content of 0.07127%, and FFA content of 0.5076%. However, based on theoretical knowledge, an increase in FFA content leads to a decrease in oil quality. Additionally, higher ratios corresponded to increased moisture content and density. In conclusion, the papaya seed oil produced in this study complies with the Indonesian National Standard (SNI, 01-3555-1998) regarding FFA content (0.36-0.82%), moisture content (maximum 0.15%), and density (0.924-0.929 g/mL)

    Optimization of Soxhlet Extraction Papaya Seed Oil (Carica papaya L.) with Petroleum Ether

    Get PDF
    Papaya seed oil is a high source of fatty acids, especially oleic acid, and palmitic acid. It has 71.60% oleic acid, 15.13% palmitic acid, and has a low cholesterol content so it can be useful as a food oil. This study aims to determine the effect of the ratio of ingredients, time, and particle size on the maximum extraction of papaya seed oil. Extraction of papaya seed oil was carried out by the soxhletation extraction method using petroleum ether solvent. The factorial experimental design of 23 was used to determine the significant parameters for the resulting papaya seed oil: yield, density, fatty acid content, viscosity, and water content. The most influential process variable is particle size. The most optimal papaya seed oil extraction results were obtained at a particle size of 20 mesh, an extraction time of 180 minutes, and a ratio of ingredients to the dissolution of 1:9 (35 gram500 mL). That value obtains a yield of 57.029%

    The Effect of Moisture Content on Reducing the Free Fatty Acid Content of Nyamplung Seed Oil (Callophylum inophyllum) Using Factorial Design Method

    Get PDF
    Nyamplung seeds (Calophyllum inophyllum) have an oil content of 50–70%, in Indonesia nyamplung seeds have a high productivity of 20 t/ha. The process of extracting nyamplung seed oil chemical process produces a higher yield than mechanical. Extraction was collected using the soxhletation extraction method because the oil can be extracted perfectly and requires little solvent. The FFA content is very high, ranging from 15-30% which causes high oil quality to decrease. The high FFA content is due to the high % water content (23-25%) in nyamplung seeds, which causes a hydrolysis process where triglycerides dissociate in the presence of water, glycerol and FFA. The research variables are the moisture content of nyamplung seeds (8% and 12%), the size of the material (15 and 25 mesh), and the ratio of the material to the solvent (1:4 and 1:6) using the factorial design method for research optimization using variable moisture content Nyamplung seed is 8%, size is 20 mesh, and raw material to solvent ratio is 1:5. Novelty value research is effect of % water content on reduction of free fatty acid(FFA) levels contained nyamplung seed oil. Whereas in previous research Adenuga et al., (2021) % water content was not the main parameter for reducing free fatty acid levels. But the main parameters are only drying temperature and oven temperature. FFA content without reducing the % water content of 24 mg KOH/g Jahirul et al. (2015) and 29.2 mg KOH/g Hasibuan et al. (2013) whereas the results of the study showed an FFA level of 13.30%, which means that there was a decrease in FFA levels directly proportional to the decrease in the moisture content of nyamplung seeds

    Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Ayam sebagai Katalis CaO Biodiesel Minyak Goreng Bekas

    Get PDF
    Kebutuhan energi dunia terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan rata-rata 1,7% sampai pada tahun 2030. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dalam menemukan energi alternatif. Biodiesel merupakan energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, bahan bakar nonfosil atau energi terbarukan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar nonfosil. Oleh karena itu dilakukan Penelitian Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas Menggunakan Katalis CaO dari Cangkang Telur Ayam di latar belakangi oleh cadangan energi yang keberadaannya semakin menipis. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang diproduksi   dari   minyak   nabati, lemak hewani, limbah minyak menggunakan proses esterifikasi dan transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan transesterifikasi terbaik dan juga menentukan efek utama yang paling berpengaruh menggunakan metode faktorial desain 2 level 3 variabel. Kondisi transesterifikasi terbaik pada penelitian ini adalah variabel ke-8 dengan penambahan katalis CaO 4% (b/b), lama waktu transeterifikasi 130 menit, dan suhu operasi 60 oC dengan karakteristik biodiesel yang didapat adalah nilai viskositas 4,76 cSt, denisitas 880 kg/m3, %rendemen 78,2%, dan perolehan angka setana sebesar 40. Efek utama yang paling berpengaruh adalah % katalis

    PENGEMBANGAN WISATA KOPI DI DESA PULOSARI KABUPATEN PEMALANG MELALUI TEKNOLOGI ROASTING KOPI DI UKM TUGU JUANG MAS

    Get PDF
    Penerapan Teknologi Tepat Guna untuk olahan kopi di Desa Pulosari Kecamatan Pulosari bagi UKM yang bergerak dibidang penanaman dan pengolahan kopi adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai jual kopi yang potensial di Desa Pulosari. Hal ini tentunya juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dengan mengimplementasikan ilmu-ilmu saintek dan sosial yang mudah dipahami bagi masyarakat. Penerapan mesin Roasting Kopi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari UKM Tugu Juang Mas dan dapat memperluas pangsa pasar. Kata kunci — Mesin Roasting Kopi, Pulosari, Teknologi Tepat Guna

    DIGITAL LIBRARY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN PADA ERA NEW NORMAL DI PERPUSTAKAAN FLAMBOYAN PEMALANG

    Get PDF
    New normal adalah istilah untuk berbagai aktivitas yang berbeda dari sebelumnya dan masyarakat dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru agar tetap terlindung dari virus COVID-19. Perpustakaan sebagai unsur penunjang dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran pada saat ini dilakukan secara daring yang mana harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pemustaka nya. Perpustakaan digital pada masa pandemi ini semakin diminati oleh khalayak ramai terutama pengguna yang semakin tertarik untuk mengkaji dan cendekiawan. Keunggulan dari perpustakaan digital ini adalah dapat diakses dimanapun dan kapanpun oleh pengguna atau user menggunakan jaringan internet untuk menunjang operasional dan sistem ini dianggap paling cocok di era generasi millenial dan dapat memenuhi kebutuhan akan informasi dan koleksi perpustakaan dengan mudah dan kecepatan yang memadai. Perpustakaan Flamboyan adalah mitra pada kegiatan ini yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52319. Untuk mengikuti perkembangan modernisasi dan beradaptasi di era new normal, akan ada digitalisasi perpustakaan agar para pustakawan atau pengguna bisa tetap membaca dan mendapatkan informasi dari perpustakaan sesuai kebutahan dengan akses yang mudah, dimanapun, dan kapanpun. Kata kunci — Era New Normal, Generasi Millenial, Perpustakaan Digital

    PEMBUATAN MIKROORGANISME LOKAL BERBASIS LIMBAH ORGANIK SEBAGAI AKTIVATOR KOMPOS DI DESA SIKUNANG, KECAMATAN KEJAJAR, KABUPATEN WONOSOBO

    Get PDF
    Desa Sikunang yang terletak di Kabupaten Wonosobo memiliki potensi yang cukup menarik namun tingginya tingkat kelahiran akan berdampak pada kelestarian lingkungan salah satunya penumpukan sampah. Sampah organik merupakan sampah sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa diproses terlebih dahulu. Mikroorganisme lokal mikroorganisme yang bermanfaat sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik. Proses pembuatan mikroorganisme lokal memerlukan 3 bahan utama yaitu karbohidrat, glukosa, dan mikroorganisme. Cara pengolahan limbah organic menjadi mikroorganisme lokal ini dengan fermentasi. Pada pengabdian masyarakat ini perlu dilakukan survey lapangan dan analisis permasalahan. Setelah mendapatkan data dan analisis permasalah yang ada pada desa tersebut, dilanjut dengan persiapan alat dan bahan untuk pelatihan pembuatan mikroorganisme lokal. Kemudian, setelah mikroorganiisme lokal sudah difermentasi selama 3 minggu, dapat digunakan sebagai activator kompos atau pembuatan pestisida alami cair. Kualitas mikroorganisme lokal dapat dilihat pada nilai pH, P-Total dan K-Total yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004 pupuk organik. Pelatihan disampaikan dengan cara sosialisasi dan pengaplikasian secara langsung ke warga Desa Sikunang dengan antusiasme warga Desa Sikunang yang terbuka dan tertarik dengan pelatihan pembuatan mikroorganisme lokal tersebut. Kata kunci — aktivator kompos, fermentasi, mikroorganisme lokal, sampah organi

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI MESIN DISK MILL DALAM PEMBUATAN SABUN LERAK PADA UKM CV RENA GUNA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SEBAGAI PRODUK UNGGULAN MASYARAKAT KOTA SEMARANG

    Get PDF
    UKM di Kota Semarang makin bertambah tiap tahunnya, salah satu UKM yang ada di Kota Semarang yaitu UKM produsesn Sabun Lerak REZA berbahan dasar lerak yang diolah dengan cara dikeringkan, ditumbuk kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan lain untuk membuat sabun. Mitra pertama dalam PKUM ini yaitu CV Rena milik Bapak Renady yang berlokasi di Jalan Mahesa Mukti no 33 A Pedurungan Semarang. Permasalahan yang timbul pada mitra ini yaitu pada pengadukan pensegelan botol, proses penumbukan dan standarisasi produk. Permasalahan pertama, kulit buah lerak yang telah kering biasanya langsung dimasukan kedalam dandang tanpa mempeluas wilayah kontak dengan air. Permasalahan kedua dalam PKUM ini adalah kemasan yang digunakan mitra dalam produk PKUM ini masih minim informasi, disamping itu proses pengeratan plastik segel pada botol menggunakan hair dryer. Untuk itu solusi yang ditawarkan kepada mitra berupa alat pengemas otomatis guna mempercepat pengemasan. Permasalahan ketiga dalam PKUM ini yaitu pada tahapan penumbukan. Mitra mengeluhkan proses penumbukan yang masih konvensional, sehingga tingkat produksi sangat rendah. Untuk itu solusi yang ditawarkan berupa alat penepung atau penumbuk guna mempercepat hasil pengolahan lerak menjadi serbuk. Permasalahan terakhir yang dihadapi adalah kendala dalam proses pencampuran atau pengadukan serbuk buah lerak dengan air dan komponen lainnya. Takaran dan proses pengadukan campuran serbuk buah lerak dengan bahan – bahan lain cenderung lama dan tidak merata, sehingga menghasilkan pencampuran yang tidak cukup bagus. Maka, solusi yang diberikan kepada mitra adalah penerapan mesin penumbuk/disk mill yang akan diimplementasikan di CV Rena (produsen "Sabun Lerak REZA") workshop ergonomic dan keselamatan kerja di CV Rena (produsen "Sabun Lerak REZA"), mulai diterapkan e-comerce serta workshop mekanisasi produksi Kata kunci —Buah Lerak, Mesin Disk Mill, Sabun lera

    TEKNOLOGI GRINDER SEBAGAI UPAYA PENGOLAHAN LIMBAH GERABAH DI DESA TEGOWANUH GUNA MENUJU DESA KREATIF BERBASIS EKOBUDAYA

    Get PDF
    Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung memiliki potensi wisata alam dan kerajinan kreatif. Permasalahanya adalah hasil belum ada penatakelolaan lanskap alam yang mendukung wisata alam dan kerajinan kreatif masih dibuat secara tradisional tanpa menggunakan alat bantu yang memadai. Penatakelolaan lanskap alam untuk mendukung pengadaan desa wisata, dan pengelolaan paguyuban kesenian. Paguyuban seni yang ada antara lain paguyuban seniman kuda lumping, rebana dan ayun-ayun. Dari segi penyajian, ketiga mitra belum mampu melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman, sehingga kesenian ini masih dikatakan sebagai kesenian yang asli kesenian tradisional. Hal ini terjadi karena masih sangat terbatas pengetahuan dan pemahaman bagi pelaku seni sendiri mengenai teknik tari dan musiknya. Akibatnya, seni yang disajikan mulai kehilangan peminat khususnya para generasi muda. Solusi yang diberikan adalah program yang berkaitan dengan pengembangan UMKM kerajinan dan pengembangan produksi kuliner khas yang ada di Desa tersebut. Selanjutnya program yang berkaitan dengan penatakelolaan lanskap alam agar lebih menarik dan bias dijadikan desa wisata. Dan yang terakhir yaitu program yang dilakukan di Paguyuban seni adalah (i) Penggunaan instrument music digital untuk memperkaya pementasan, (ii) Penggunaan teknik lighting untuk menciptakan tema suasana yang beragam, (iii) Workshop multimedia dalam pentas budaya, (iv) Workshop public speaking, (vi) Sosialisasi dan persiapan pembentukan desa wisata. Program-program yang telah disebutkan diatas dilakukan dengan memberdayakan masyarakat desa setempat. Selain itu diharapkan adanya kerja sama yang baik dari beberapa pihak untuk mendukung terlaksananya program diatas sehingga tujuan dari program ini bias terlaksana dengan baik. Kata kunci — Desa wisata, Kesenian, Kerajina

    Edukasi Pemanfaatan Limbah Perikanan Pada Pembuatan Tepung Ikan di Desa Karya Makmur

    Get PDF
    Kelurahan Karya Makmuir merupakan satu dari 11 kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Letak Desa Karya Makmur yang berada ditepian pantai menyebabkan Desa Karya Makmur memiliki potensi pada bidang perikanan. Potensi ini didukung dengan keberadaan tambak udang dan tambak bandeng. Pengolahan hasil perikanan di Desa setempat belum maksimal, karena hasil perikanan yang didapat langsung dijual setelah panen yang mana sering kali menghasilkan limbah perikanan seperti sisik ikan dan kepala udang yang belum diolah lebih lanjut. Penyuluhan pada pengolahan limbah perikanan tersebut menjadi tepung ikan perlu dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan nilai ekonomis daerah pesisir pantai. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini berupa edukasi dan pelatihan kepada warga desa pesisir Karya Makmur. Tepung ikan yang disosialisasikan kepada warga desa memiliki kadar air 11%, protein 62% dan lemak 11% yang mana nilai ini sesuai dengan rentang SNI tepung ikan kualitas 1 dan 2.  Kata kunci — Desa Karya Makmur, Limbah perikanan, tepung ika
    corecore