19 research outputs found
Prioritization of Road Network Construction in Bacan Island of North Maluku Province
Bacan Island, located in South Halmahera, North Maluku Province, is a potential region with a variety of important sectors, such as plantations, fisheries, mining, tourism, industry and trade. Until recently, this potential has not been exploited fully due to lack of transportation infrastructure systems. The government has prepared the plan to construct the road network systems, which consist of five road segments connecting the potential regions. With limited funding available, it would be impossible to build the road in the same time. Therefore, an optimum and carefully planned prioritization program should be applied. The purpose of this study was to determine the priority of road construction on the island of Bacan using Important Performance Analysis and Analytical Hierarchy Process methods. The result shows that the criteria considered important in determining the prioritization of road construction are as follows: (a) accessibility, (b) linkage, (c) land use, (d) cost, (e) technical aspects, (f) economic, and (g) environment. It is recommended that the construction phases of the road network in Bacan Island are Labuha-Babang, Babang-Songa, Songa-Wayaua, Labuha-Sawadai, Sawadai-Kubung, Babang-Yaba, Labuha-Belang-belang, Belang-belang-Yaba, Songa-Wayatim, and Wayatim-Wayaua, consecutively
Pengaruh Penambahan Aditif Terhadap Kinerja Campuran Beraspal Porus
One of the challenges in implementing the porous asphalt mix is its low stability, which in some cases as low as 500 kg, making it hard to be implemented even in the collector road system. The objective of the research is to evaluate addition of Gilsonite and Latex additives to the porous mix, in search of better or higher stability. Evaluation in this study follows the Marshall procedure. The result shows that adding Gilsonite increases mix stability up to 900 kg and it also performs better compared with the latex-added mix. However, it reduces the permeability capability of the mix, for some points. In the future, further research could be conducted to evaluate gradation modification for increasing its permeability
Kajian Kinerja Operasional Kereta Api Jenggala Jurusan Mojokerto – Sidoarjo
On November 24, 2014 PT.KAI (Persero) inaugurated Jenggala train with Mojokerto - Sidoarjo route in order to meet the mobility needs of the areas. To find out the performance of the Jenggala train, it needs to be reviewed in terms of travel time, stop time, time delay, load factor, and cross capacity. It is also necessary to review the service facility for passengers to find out the level of satisfaction on Jenggala train. In this study using survey as a method to get primely data related to operational performance in the form offield survey, and to know customer satisfaction using quisoner with Importance Performance Analysis (IPA) method. The analysis used for the travel time, stop time, and delay time is the 1 tail t-test, load factor using Vukan R Vuchic capacity calculation, route capacity by using scott formula, and customer satisfaction using Importance Performance Analysis (IPA) method. The result of the analysis showed that the average travel time from Mojokerto is 48 minutes at Jenggala 294 and from sidoarjo is 54 minutes at Jenggala 289, the average stop time from Mojokerto is 3minutes atJenggala 288 and from Sidoarjo is 10 minutes at Jenggala 289, the average of time delay on departure and arrival from Mojokerto is 6 minutes and 5 minutes, while from Sidoarjo is 3 minutes and 3 minutes. The highest Load Factor from Mojokerto is 63.95% and from Sidoarjo is 63,57%. Cross capacity on Mojokerto – Tarik stastion is 56 trains / day and cross capacity at Sidoarjo – Tulangan is 79 train / day, with the result of user satisfaction level is 89.34%
Kajian Karakteristik Angkutan Yang Digunakan Oleh Mahasiswa Di Kota Malang
Kota Malang, sebagai salah satu Kota Pendidikan, merupakan kota yang sedang berkembang pesat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama dalam hal transportasi yang kerap menimbulkan masalah. Salah satu penyebabnya adalah jumlah Mahasiswa di Kota Malang yang selalu konstan meningkat tiap tahunnya sehingga mempengaruhi penggunaan moda transportasi di Kota Malang, yang berkaitan dengan karakteristik dan keandalan dari moda yang bersangkutan serta keadaan sosial ekonomi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja sistem angkutan yang digunakan mahasiswa dalam bertransportasi menuju kampus. Metode yang digunakan adalah Analisis Statistik Deskriptif (Descriptives), Analisis Importance Performance Analysis (IPA), kemudian Analisis SWOT. Pada penelitian ini, Analisis Deksriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik mahasiswa dalam bertransportasi, metode IPA digunakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih jenis kendaraan yang digunakannya ke kampus. Adapun variabel yang dimaksud adalah ketepatan waktu, biaya, waktu perjalanan, waktu tunggu, Kenyamanan, keselamatan, dan keamanan, dan Analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam membentuk strategi tepat guna yang dapat digunakan untuk menghadapi kendaraan yang paling mayoritas digunakan oleh mahasiswa. Dari penelitian ini diketahui bahwa dari 500 responden mahasiswa yang terdiri dari 166 Mahasiswa Laki-laki dan 334 Mahasiswa Perempuan, 311 Mahasiswa (62,2%) menggunakan kendaraan sepeda motor, pola pergerakan yang paling sering dilakukan adalah Rumah-Kampus-Rekreasi-Rumah dengan jumlah 174 Mahasiswa (34,8%). Berkaitan dengan solusi penyediaan moda baru, 422 (84,4%) mahasiswa menyatakan setuju untuk menggunakan moda baru yang akan disediakan. Berdasarkan analisis IPA secara global, faktor terpenting yang perlu diperhatikan adalah faktor keamanan, keselamatan dan Kenyamanan karena saat ini tingkat kepentingannya tinggi tetapi tingkat kepuasannya rendah. Hal yang sama juga terlihat pada analisis IPA pada kendaraan dominan, yaitu Sepeda Motor. Meskipun faktor Kenyamanan sudah terpenuhi, faktor keselamatan dan keamanan tetap menjadi prioritas utama dalam bertransportasi bagi mahasiswa di Kota Malang. Dari kedua hal tersebut dibuat alternatif solusi yang bisa menampung semua kebutuhan dari mahasiswa dengan mengevaluasi karakteristik Sepeda Motor sebagai kendaraan mayoritas yang digunakan mahasiswa untuk membuat strategi terbaik dalam menghadapi masalah tersebut dengan analisis SWOT. Dengan titik ordinat internal dan eksternal (1,47;0,67), strategi yang harus dilakukan adalah Rapid Growth Strategy, dengan meningkatkan kualitas kekuatan secara maksimal untuk memanfaatkan semua peluang yang ada dalam waktu yang singkat. Hal ini bisa diwujudkan dalam strategi-strategi yang telah terbentuk dalam matriks strategi S-O
Pengaruh Peremaja Oli Bekas Dan Solar Terhadap Karakteristik Marshall Perkerasan Daur Ulang Dengan Asbuton
Penambahan lapis perkerasan diatas lapis perkerasan lama (overlay) sebagai tindakan peremajaan lapis perkerasan dinilai kurang efektif karena hal tersebut dapat merusak lapisan pondasi dibawahnya serta memerlukan dana yang tidak sedikit. Diperlukan inovasi dalam pemeliharaan jalan yang ekonomis, efektif, dan ramah lingkungan. Recycling (daur ulang) merupakan metode yang dapat menjadi alternatif untuk permasalahan tersebut. Pada penelitian ini menggunakan pencampuran perkerasan jalan dengan metode cold mix. Dalam metode cold mix diperlukan bahan peremaja agar aspal yang terkadung didalamnya dapat diguanakan kembali. Pada campuran aspal daur ulang ini digunakan peremaja berupa oli bekas dan solar sebagai bahan peremjanya dengan perbandingan 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0, kadar peremaja yang digunakan 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dan kadar asbuton yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%, dan 12% dengan waktu pereman selam 4 hari. Dari penelitian ini menghasilkan kadar peremaja optimum pada kadar 2,93 % proporsi peremajanya pada komposisi 75 : 25 ( oli bekas : solar ) dengan hasil nilai stabilitas maksimumnya 236,17 kg. Namun nilai stabilitas rata – rata dari komposisi peremaja 75 : 25 mengalami penurunan nilai stabilitas 81,93 % dari hasil core drill. Sehingga benda uji pada penelitian ini tidak memenuhi kriteria stabilitas untuk lalu lintas berat yaitu 800 kg. Namun, beberapa dari nilai stabilitas benda uji masuk kriteria untuk LATASIR yaitu 200 kg. Hal ini dapat dikatakan bahwa penelitian ini dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti LATASIR
Model Tarikan Pergerakan Dan Pola Sebaran Pergerakan Pada Kawasan Industri Agrobisnis Jabung
Industri agrobisnis yang beradadi Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang menjadi bukti bahwa pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Jabung harus didukung oleh adanya model tarikan pergerakan dan pola sebaran pergerakan yang akan berguna bagi pemerintah setempat untuk lebih mengembangkan kawasan industri agrobisnisdi Kecamatan Jabung. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk tarikan pergerakan adalah Metode Analisis Regresi sedangkan untuk pola sebaran pergerakan adalah Metode Matriks Asal-Tujuan (MAT). Hasil analisis regresi menunjukan bahwa hubungan antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X3 dan X5 pegawai memiliki hubungan yang sangat berpengaruh karena memiliki nilai R rendah yaitu 0,1311 dengan bentuk model Y= -49,9719 + 0,0010 X2 + 8,3935 X4 + 4,8555 X5dan hubungan antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X2, X4, dan X5 pengunjung memiliki hubungan yang sangat berpengaruh karena memiliki nilai R tinggi yaitu 0,7157 dengan bentuk model Y= -10,4548 + 13,4527 X4 + 1,6248 X5. Sedangkan untuk pola sebaran pergerakan pegawai paling dominan yaitu internal Desa Slamparejo sebanyak 23,11% dan pola pergerakan untuk pengunjung yang paling dominan yaitu internal di Desa Jabung sebanyak 26,49%
Pengaruh Oli Bekas Dengan Solar, Minyak Tanah Dan Waktu Pemeraman Pada Perkerasan Daur Ulang
Perlunya inovasi dalam pemeliharaan jalan yang ramah lingkungan, pengolahan bahan tidak terpakai serta menggurangi pemakaian material baru maka digunakanlah perkerasan daur ulang yang dapat mengembalikan kekuatan perkerasan. Untuk mengembalikan kekuatan perekerasan daur ulang dibutuhkan peremaja. Peremaja yang digunakan yaitu oli bekas dan solar serta oli bekas dan minyak tanah dengan perbandingan oli bekas : solar dan oli bekas d: minyak tanah yang sama yaitu 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0 dengan kadar peremaja yang dicampurkan 4% terhadap berat benda uji. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik. Berdasarkan hasil dari metode tersebut solar dan minyah tanah tidak berpengaruh terhadap stabilitas benda uji. Perbandingan proporsi bahan peremaja dengan bahan pelarut solar untuk mendapatkan nilai stabilitas optimum perkerasan daur ulang adalah 100 : 0, dengan pemeraman 6,8 hari, diperoleh nilai stabilitas optimum 131,92 kg. Sedangkan perbandingan proporsi bahan peremaja dengan bahan pelarut minyak tanah untuk mendapatkan nilai stabilitas optimum perkerasan daur ulang adalah 100 : 0, dengan pemeraman 9 hari, diperoleh nilai stabilitas optimum 138,6 kg. Dari nilai stabilitas benda uji yang diperoleh, nilai stabilitas benda uji tidak memenuhi standar Laston maupun Latasir
Kajian Pemilihan Trase Dan Perencanaan Perkerasan Jalan Lingkar Timur Kabupaten Banyuwangi
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi teruslah meningkat di tiap tahunnya, hal ini mempengaruhi meningkatnya keinginan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi untuk terus melakukan mobilitas, oleh karena itu peningkatan mobilitas juga harus diiringi dengan peningkatan fasilitas yang disediakan seperti perencanaan Jalan Lingkar timur Kabupaten Banyuwangi. Dalam penelitian ini pemilihan trase dilakukan dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dengan metode diversi dan bangkitan sebagai peramalan volume yang terjadi pada jalan baru.Perencanaan perkerasan pada Jalan Lingkar Timur Kabupaten Banyuwangi dilakukan dengan menggunakan Perkerasan Lentur dengan pedoman manual desain perkerasan jalan Nomor 02/M/BM/2013. Hasil analisis menunjukan bahwa Alternatif 1 adalah trase terbaik yang dapat digunakan sebagai Trase terpilih Jalan Lingkar Timur Kabupaten Banyuwangi dengan nilai skor 1,459.Desa/kecamatan yang dilewati trase alternatif 1 adalah Kampung Melayu - Kepatihan - Karangrejo - Tukangkayu - Sobo - Pakis - Pondongnongko –Sukojati – Karangbendo - Kaotan. Volume terdiversi pada tahun 2025 di perkirakan sebesar 981 Smp/Jam maka lebar jalan yang digunakan untuk jalan Lingkar Timur Kabupaten banyuwangi adalah 7 meter dengan tipe 2/2 UD. Serta hasil analisis perkerasan lentur yang diperoleh tebal lapisan perkerasan 15 cm, lapisan pondasi atas 20 cm dan lapisan pondasi bawah 20 cm