317 research outputs found

    Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika

    Full text link
    An Abstract: Learning mathematics is meaningful if the students can connect the mathematical ideas, connecting between mathematical topic, connecting mathematics to other disciplines, and connecting mathematics in daily activity. The study quasi experiment with Non-Equivalent Control Groups Design was aimed to find out that the ability of mathematical connections that students gain in problem-based learning were better than getting a conventional learning and students\u27 attitudes toward problem-based learning. The sample of this study was the students of Senior High School 2 Garut. Then, the results showed that: (1) The Ability of mathematical connections that students gain in problem-based learning were better than getting a conventional learning, (2) Students\u27 attitudes toward problem-based learning were positive. Abstrak: Pembelajaran matematika akan bermakna apabila siswa dapat menghubungkan ide-ide matematika, menghubungkan antartopik matematika, menghubungkan matematika dengan disiplin ilmu lain, dan menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian kuasi eksperimen dengan Nonequivalent Control Group Design. ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran konvensional, serta sikap siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah. Sampel populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Garut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada yang mendapatkan pembelajaran konvensional, (2) Sikap siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah adalah positif

    Perbandingan konsep dan sumber hukum: antara hukum islam dan hukum positif

    Get PDF
    Intisari Artikel ini membahas tentang konsep dan sumber hukum Islam dan hukum positif. Pembahasannya merupakan ranah filsafat hukum, yang mengkaji hukum dari segi hakikatnya. Metode yang digunakan adalah metode komparatif, yaitu dengan membandingkan konsep, hakikat dan sumber hukum Islam dengan hukum positif. Walaupun konsep hukum Islam berbeda dengan hukum positif, namun pada hakikatnya keduanya mempunyai beberapa persamaan yaitu bahwa hukum sebagai hubungan dan penilaian (pengkategorian perbuatan manusia ke dalam baik/tidak balk, dianjurkan/dilarang), serta perintahwalaupun dalam konsep hukum Islam terdapat hukum takhyiri (opsi). Adapun dalam hal sumber hukum, terdapat perbedaan yang signifikan antara hukum Islam dan hukum positif bahwa hukum Islam bersumber pada wahyu Tuhan sedangkan hukum positif bersumber pada realitas kehidupan dalam masyaraka

    Analysis on the Survival Rate and Growth of Larasati Tilapia (Oreochromis niloticus) F5 seed in Saline Media

    Get PDF
    The aim of this research was to observe the impact of different saline media towards the survival rate and growth of red tilapia, variety Larasati Tilapia (O. niloticus) F5 seed cultured in saline media. This research was carried out on March - August 2012 at Satker PBIAT (Centre of Fresh Water Fish Hatchery Working Unit), Janti – Klaten, Central Java Province. Sample used were F5 red Larasati Tilapia seed from selective breeding with approximate length of 3-5 cm. A completely randomized design method was used with 5 treatments and 3 replications. Different saline media for the treatments were A (0‰); B (15‰), C (20‰), D (25‰) and E (30‰). The seeds were cultivated in a plastic container with water capacity of 20 liter and density of 20 fish per container. Result showed that in water media with salinity up to 15‰ the survival rate is equal to salinity of 0‰ at amount of 81.67±2,89%. Increase in salinity of the media result in the decrease of the survival rate where at the saline media of 30‰ the survival rate drops until 71.67±2,89%. Similarly, growth in weight and length. F5 red Larasati tilapia reared in saline media up to 30‰ are still experiencing good growth both in weight and length, but slowed. The best growth was obtained in 15‰ saline medium with gaining in weight and length for 1.40±0.01 grams and 1.89±0.02 cm, respectivel

    Sistem Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning System) untuk Persiapan Ujian Nasional Bahasa Inggris di SMA Negeri 4 Purworejo

    Get PDF
    Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat di SMAN 4 Purworejo adalah untuk membantu dan mendampingi para siswa kelas 12 mengatasi permasalahan menjelang diselenggarakannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yaitu stres yang tinggi, tingkat kejenuhan juga tinggi, serta mood belajar yang cenderung rendah sehingga mereka memerlukan suatu sistem pembelajaran yang menyenangkan sekaligus meningkatkan kesiapan menghadapi Ujian Nasional khususnya Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Solusi dari Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi PBI UMPurworejo adalah dengan sistem pembelajaran di luar kelas (Outdoor Learning System) yang dikemas dalam bentuk permainan ala outbound yang terdapat 4 (empat) pos yaitu vocabulary corner, reading power, listening, dan grammar knowledge. Setelah pelaksanaan pengabdian, poin penting yang bisa diperoleh yaitu tingkat stress cenderung turun, tingkat kebahagiaan siswa naik, mood siswa cenderung naik, serta tingkat pengetahuan Bahasa Inggris para siswa dilihat dari rata-ratanya juga naik dari 72 ke 84 sehingga penggunaan Outdoor Learning System ini cukup efektif

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA MODEL PEMBELAJARAN ORIENTASI MASALAH, DEFINISI MASALAH, PENGAJUAN HIPOTESIS, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN EVALUASI (OrDeP2E) DI SMK KAL-1 SURABAYA

    Get PDF
    Untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar kompetensi, perlu adanya interaksi yang baik antara guru dan siswa. Perangkat pembelajaran merupakan hal penting dalam keterlaksanaan proses interaksi penyampaian materi oleh guru kepada siswa.Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan dan mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran dasar lsitrik dan elektronika menggunakan model pembelajaran orientasi masalah, definisi masalah, pengajuan hipotesis, pengujian hipotesis, dan evaluasi (OrDeP2E). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) DLE, dan (2) lembar penilaian (LP) DLE.Metode penelitian yang digunakan adalah adopsi dari metode Borg & Gall. Prosedur pengembangan penelitian ini yaitu: 1) analisis perangkat pembelajaran, 2) merancang desain perangkat pembelajaran, 3) pengembangan validasi dan revisi, 4) uji produk dan revisi. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest posttest design.Hasil kelayakan perangkat pembelajaran dari aspek kevalidan meliputi: (1) RPP DLE pengukuran arus sebesar 3,45 kriteria sangat layak digunakan; (3) RPP DLE pengukuran tegangan sebesar 3,5 kriteria sangat layak digunakan; (4) RPP DLE pengukuran daya dan energi sebesar 3,45 kriteria sangat layak digunakan; (5) RPP DLE pengukuran faktor daya sebesar 3,5 dengan kriteria sangat layak digunakan; (5) LP pengetahuan DLE sebesar 3,58 dengan kriteria sangat layak digunakan. Dapat disimpulkan bahwa perangkat model pembelajaran OrDeP2E sangat layak digunakan dalam penelitian.Hasil kelayakan perangkat pembelajaran dari aspek kepraktisan meliputi: (1) respon guru terhadap perangkat model pembelajaran OrDeP2E memperoleh respon sebesar 85,42% dengan kriteria sangat baik; (3) respon siswa terhadap perangkat model pembelajaran OrDeP2E memperoleh respon sebesar 88,19% dengan kriteria sangat baik. Hasil kelayakan perangkat dari aspek keefektifan meliputi: (1) kompetensi pengetahuan DLE dari uji-t dapat disimpulkan terdapat perbedaan kompetensi pengetahuan dasar listrik dan elektronika sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran menggunakan perangkat model pembelajaran OrDeP2E dengan kriteria tuntas nilai di atas 75.Kata Kunci: perangkat pembelajaran, OrDeP2E, respon guru, respon siswa, kompetensi pengetahuan DLE

    THE TERM OF DOCUMENTATION IN THE CONTEXT OF LIBRARY AND INFORMATION SCIENCE EDUCATION IN INDONESIA FROM THE 1950’S TO 2010’S

    Get PDF
    The purpose of this study is to explore the concept of teaching institutions in Indonesia. The term documentation in the Indonesian library and information Sciences (LIS), which is a translated version of the word “documentatie,” was introduced in the early 1950s by the Training Course for Library Staff as an activity that involves the acquisition, processing, storage and retrieval of documents.  Furthermore, the method adopted historically involves the examination of existing historical sources, usually articles, institutional reports, examining textbooks. Moreover, it was reported that documentation is different from library activities, which subsequently extended to the application in government offices. This variation impacts on the daily life, based on the fact that documentation is more concerned with on non-printed materials, laying emphasis on the processing of newspapers and journals, and the movement towards natural sciences. Conversely, the library is concerned with printed data on books, with works that are limited to social sciences and humanities. However, the growing impacts of internet information technology on librarianship and research progress in the aspect of related sciences lead to a query on the similarity and variation between both terms in Indonesia. In the mid-2010s, the Ministry of Research and Higher Education issued a regulation under the auspices of Information Sciences cluster, insinuating the existence of programs, which include (1) Information Science and (2) Library and Information Science (LIS). This paper, however, accepted the concept of variation between Information Science, LIS and documentation, leading to the submission of some suggestions based on its content as a course study in Indonesia. Furthermore, there are no mentions of documentation in this dimension, owing to its obsolete modified meanings. Keywords: Library and Information Sciences, LIS Education, Education program, Documentation Ter

    Makna Obesitas

    Full text link
    Obesitas adalah gangguan medis yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak dalam tubuh sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Penyebab obesitas bersifat multifaktorial, yakni dari adanya hubungan antara faktor biologis, psikologis, dan faktor sosial atau lingkungan. Obesitas memberi beberapa dampak bagi individu yang mengalaminya. Dampak fisik membuat individu obesitas berisiko terkena penyakit kronis, dampak sosial membuat individu rentan terkena stigma negatif dari masyarakat, dan dampak psikologis dapat menimbulkan perasaan negatif seperti kecemasan, rasa malu, serta memiliki gambaran diri yang buruk. Semua yang dialami individu terkait dengan keadaan obesitasnya memberikan pengalaman, baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Penilaian individu terhadap pengalamannya memberikan pemaknaan tersendiri bagi individu tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna obesitas pada wanita dewasa awal yang mengalami obesitas.Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi, karena fokus fenomenologi adalah memahami makna dari suatu peristiwa dan pengaruhnya terhadap individu. Subjek penelitian terdiri dari tiga wanita dewasa awal. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur dengan didukung oleh materi audio. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dari Smith.Hasil penelitiann menunjukkan bahwa makna obesitas bagi ketiga subjek adalah: obesitas memberi dampak bagi keadaan fisik, obesitas membuat subjek mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari orang lain, obesitas memunculkan perasaan-perasaan negatif, obesitas memunculkan pandangan negatif terhadap tubuh, serta obesitas mendorong USAha untuk menyesuaikan diri

    Risiko Underweight Pada Balita Terakhir Di Rumah Tangga

    Get PDF
    Household health survey and covering all 30 provinces had assessed child nutritional status(underweight) for age 1-59 months, with cut-off point <-2.00 SD. A total sample of 1714 children aged 1-59 months was included in the assessment. The objective of this study was to analyze child nutritional status and factors related to the status. The study revealed that the prevalence of underweight in Indonesia was higher than those of Malaysia or China.Multivariate analysis identified various factors that associated with the prevalence ofunderweight. Children aged 1-59 months with higher risk of underweight were those head offamily age, birth order of children and head of family education. Odd Ratio (OR=1.35), thosewhose head of family age <25 year and had education less than senior high school (OR=1.25),and birth order of children (OR=1.18). Strategies to improve nutritional status of childrenshould include accelerate nutrition intervention programs, improving carrying knowledge/practice for children and community development

    A Model of Mixed Strategic Orientations Based on Environment in Achieving a Tough Performance of MSMEs

    Get PDF
    This study aims to design a model in achieving superior performance of MSMEs. The mixed strategic orientations of demography, economy and cultural values are used to design this model. The mixed strategic orientations consist of customer, competitor and innovation orientations. Demographic variables consist of age, experience and education. Economic variables consist of government, price, income and growth. Cultural value variables consist of Javanese, Chinese and Padang cultural values. Customer orientation variables have an antecedent variable that consist of entrepreneurship, reward and learning. The change orientation variable moderates the customer and competitor orientations to the innovation orientation. Variable of competitive advantage mediates customer and competitor orientations on MSMEs’ performance. The population of this study consists of food MSMEs in Central Java. The 750 samples are chosen with convenient sampling technique. Data analysis mrthod used the Cross-tab Analysis and Structural Equation Model (SEM). The result of this research is a model explaining that demography, economy and cultural values influence antecedent variables of customer orientation, dimension of strategic orientations and organizational performance. The antecedent variables affect customer orientation; the dimension of strategic orientations affects performance; Variable of change of capacity unmoderates customer and competitor orientations on innovation orientation. Variable of competitive advantage unmediates customer, innovation and competitor orientations on performance. An abstract should accompany each manuscript; it should be completely self-consistent (i.e., with no figure, table, equation or reference citations), not exceeding 250 words and written as a single paragraph
    • 

    corecore